A Day

  No comments
Title : A Day




Genre : sad, romance, hospital life, life line story.
Rate : teen
Length : Two Shoot
Cast : Cho Kyu Hyun|| Kang Yeo Jin
Cover song  : Up10tion~ I Wish a Miracle

~on your side
I feel comfort~

Bagian 1

Bayu mulai menari diatas langit biru meski awan mendung terus merenung meratapi sang kekasih yang tak kunjung datang dalam mimpinya. Cerita 4 batang lilin menyertainya dalam lelap lelah tidur nyenyaknya, tarian cemara mulai merangkak meninggalkan panggung akibat cideranya, tangis sang ratih berada dibawah kuasa bintang saat ini. Ingin ia kembali pada cinta pertamanya, namun it’s impossible to her. Haruskah ia meneruskan perjalanannya agar tangis tak akan pernah lagi ada.

Belati tajam mulai menggores sebuah hati yang telah lapuk termakan usia, luka membekas akibat goresannya takkan hilang meski dirinya telah berada disisinya untuk selamanya. Waktu terus berjalan lambat laun bulan dan tahun akan berganti dengan cepatnya, begitu juga usia hidupku yang tak lama lagi. Jika kau mengizinkanku mengatakan yang sejujurnya aku ingin mendengar suaramu lebih lama lagi dan menjadikan bagian hidupku menjadi suara hatimu.

Desiran ombak berlarian mengejar satu sama lain untuk sampai digaris finish dan menyeret pasir putih yang diam. Teriakan batu karang terus meronta akibat hantaman juga amukan sang gelombang maut, ku ingin terbang bebas keangkasa mengikuti jejakmu dan kembali dalam pelukanmu bisakah aku melakukan hal tersebut pada singkatnya hidupku?

***

Letter~
To : Cho Kyu Hyun
From : Kang Yeo Jin
Gomawo… keurigo… mianhae
Maaf aku tak memberitahumu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Hanya satu pesanku padamu jangan pernah bersedih apapun yang terjadi, aku bahagia saat disisimu dan disampingmu aku merasa nyaman. Kini saatnya telah tiba terimakasih telah menemani ku dalam waktu singkatku, berbahagialah kau Kyu Hyun-ah karna aku akan selalu ada didalam hatimu meski ragaku tak dapat kembali, jiwaku kan selalu ada untukmu. Jangan salahkan Tuhan karena ini memang takdir yang harus ku jalani, aku harus menanggung rasa sakitku sendiri disaat semua mulai menjauh hal itu terjadi sebelum kau datang menjadi matahari bagiku, namun saat aku merasa bahagia rasa sakit itu kembali hadir hingga tempo yang telah ditentukan. Aku tahu begitu berat bagi dirimu untuk melepas kepergianku untuk selamanya, jika kau merindukanku maka lihatlah langit malam dan tataplah bintang. Maaf suratku ini penuh dengan tetesan darah yang terus mengalir dari hidungku. Ah, satu lagi Kyu Hyun-ah aku………
Mian, aku harus kembali meminum obatku agar darahku berhenti mengalir.
<3 saranghae Cho Kyu Hyun… and see you in the next live.

***

Seorang namja tengah berdiri di depan batu nisan yang baru berusia dua hari, mata namja tersebut sembab dan sayu. Sesak, satu kata yang ia rasakan saat ini bagaimana tidak orang yang selalu ia buat tersenyum diatas penderitaannya kini telah pergi meninggalkannya untuk selamanya bahkan ia baru menyadari bahwa ia begitu mencintai gadis itu. Ya, gadis yang bernotabene sederhana dan penuh dengan misteri yang tak mampu ia pecahkan.

Dalam batu nisan tersebut tertulis sebuah nama yang baru saja merasuki jiwa serta relung hatinya. Kang Yeo Jin, satu nama selalu terukir dalam pikirannya meski sang mantan kekasih menginkannya kembali seperti sedia kala. Senyum Yeo Jin mengalahkan segalanya, tatapan mata teduhnya menyejukkan jiwa yang sedang gundah gulana bahkan mencairkan hati sedingin es. Ia baru menyadari perasaannya setelah surat itu datang kepadanya melalui teman masa kecil Yeo Jin yang tak ayal adalah rekan seperjuangannya Kim Yesung. Namja itulah yang mengantarkan surat menyesakkan hati.

Tepukan pundak menyadarkannya dalam lamunan indahnya dengan segera ia mengusap airmata cantik yang telah menganak sungai di ujung pelupuk mata.

“Tabahkan hatimu, Kyu Hyun-ah.” Ucap namja itu

“Ha~ aku baru menyadarinya bahwa dia mengalihkan duniaku saat ini, dan kini ia harus pergi untuk selamanya.”

“Apakah kau baru menyadari perasaanmu sekarang bahwa kau memang mencintainya?”
Hanya hembusan angin yang menjawabnya, ia sudah hafal watak sahabatnya itu ya, ia tahu bahwa ia akan terlambat mengakui perasaannya yang sesungguhnya.

“Kau terlambat menyadarinya sobat. Ikhlaskan biarkan ia tidur lelap disana, aku yakin jiwanya akan selalu ada untukmu melalui orang lain.”
Angin kembali berhembus menerbangkan sayap ranting-ranting yang telah patah berguguran bersama dedaunan yang menguning. Musim gugur telah mendekati waktunya udara dingin mulai menyesap melalui celah lubang kecil sebuah ruangan berbentuk kubus. Ukiran bulan sabit terukis miris dalam bingkai wajahnya.

“Yeo Jin-ah, bogoshiposeoyo.” Ucapnya dalam diamnya bingkai foto

***

Rasa sakit memang tiada duanya, namun rasa sakit itu akan terus kembali terulang saat kebahagian hampir kau dapatkan harus sirna seketika, batuan karang yang berdiri kokoh ditengah laut dan tahan akan hantaman ombak kini telah rubuh. Akar yang tertancap dalam lapisan tanah paling dalam harus patah terkena lautan buih garam.

Aku tertawa saat berada disampingmu terasa semua bebanku hilang ditelan pahitnya roda kehidupan, namun saat kau menghilang rasa sakit itu kembali muncul bersama pusara batu nisan yang tertancap indah dalam bukit barumu Nampak basah oleh tetesan embun pagi menyapa dunia sunyi ini. Kini hanya tinggal sebuah nama yang menemani tidurku, aku merindukan suara lembutmu.

~I hope, I found u at the next live~ Kyu Hyun.

T.B.C

No comments :

Post a Comment