Happy With You

  No comments

Happy with you


image
Title : Happy with you
Author : Chikimilky
Category : Nc21, yadong, married life, oneshot
Cash : Jung Daehyun (BAP) , Choi Yoojin (CLC)
Other cash : Kim Hani (oc), All member BAP
**
“Awas. ……”
Yoojin mulai sadar setelah kejadian yang tak terduga, gara-gara pacar dari bosnya memukul kepalanya dengan botol minuman keras akhirnya dia dibawa kerumah sakit. Yoojin tak menyangka bahwa kedekatannya dengan pemilik bar itu membuat cemburu kekasih pemilik bar
“kau sudah sadar ternyata” ucap laki-laki yang datang keruang rawat yoojin. Yoojin melirik orang yang baru saja datang itu, setelah ia tahu siapa laki-laki itu kemudian ia mendengus merasa kesal dengan laki-laki itu
“Bagaimana yoojin-ssi , apa kau menerima tawaranku”
“Kau sangat licik daehyun-ssi” ucap yoojin pada lelaki didepannya yang ternyata Jung daehyun. Daehyun tersenyum kala yoojin berkata bahwa dia sangat licik
#flashback
“Oppa, sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini. Karna orang tuaku ingin menjodohkanku dengan anak sahabatnya” ucap kekasih daehyun dengan santai. Daehyun merasa sedih ketika kekasihnya memutuskannya. Daehyun sudah berjuang sangat keras untuk mendapatkan restu dari ibunya tapi perempuan yang ia cintai malah memilih laki-laki yang dijodohkan dengannya. Begitu sialnya Jung daehyun kali ini
Perempuan itu kemudian pergi meninggalkan daehyun. Daehyun mengepalkan tangannya, ingin sekali ia membalas perempuan itu dan membuat perempuan itu kembali lagi padanya suatu saat nanti
Saat ini daehyun pergi ke club malam karna dirinya ingin melupakan segalanya tentang mantan kekasihnya. Ia meminum banyak minuman keras saat ini, dan sekarang ia sedang mabuk
Daehyun memukul orang-orang pelanggan club. Yongguk yang notabennya pemilik club dan menjabat sebagai  sahabat daehyun langsung memisahkan mereka
“Putus cinta sungguh merepotkan” ucap yongguk menahan beban tubuh daehyun kemudian yongguk memanggil yoojin
Yoojin saat ini mencari  alamat yang diberikan yongguk tadi,  yongguk menugaskan yoojin untuk mengantarkan daehyun sampai apartment daehyun
Yoojin membawa tubuh daehyun dengan susah payah sampai apartment daehyun. Setelah sampai depan pintu apartment, ia kebingungan dengan password nya
Daehyun menyebutkan angka password nya setelah yoojin berusaha keras memaksa daehyun  untuk memberi tahunya
“Sungguh menyusahkan” ucap yoojin kemudian ia meletakkan tubuh daehyun keranjangnya. Yoojin duduk di ranjang daehyun karna ia merasa lelah. Tanpa yoojin sadari tangan yoojin tiba-tiba mengelus  wajah daehyun, ia terpesona dengan laki-laki yang sedang mabuk itu
Saat yoojin tersadar, ia langsung menjauhkan tangannya dari wajah daehyun lalu ia menyelimuti daehyun  dan kemudian ia pergi dari apartment daehyun
Beberapa hari kemudian daehyun datang ke club lagi dan ia melihat yoojin. Ia hanya memperhatikan yoojin dari atas sampai bawah
“Apa yang kau lakukan dengan melihat pegaweku seperti itu daehyun-ah” tanya yongguk  yang tiba-tiba datang menghampiri daehyun
“Sepertinya aku terpesona dengan gadis itu hyung”
“Yak, jangan kau dekati choi yoojin, aku tau kau hanya mempermainkannya saja dae-ya” geram yongguk pada daehyun kemudian daehyun malah tertawa melihat tingkah yongguk
“Pantas saja kekasihmu sangat cemburu pada perempuan itu, ternyata kau begini” ucap daehyun kemudian ia pergi meninggalkan yongguk
Daehyun menelpon himchan untuk mencari informasi tentang yoojin. Setelah ia menelpon himchan dengan cepat himchan mencari info tentang yoojin
Beberapa menit kemudian daehyun sudah mendapatkan info tentang yoojin. Begitu terkenalkah gadis ini sampai-sampai himchan hyung dengan mudah mencari info gadis ini batin daehyun. Daehyun menbaca info tentang yoojin, ia tersenyum melihat infonya sangat menguntungkan
Daehyun  mendekati yoojin kemudian daehyun  menyapanya tapi ia sangat cuek pada daehyun. Daehyun merasa kesal pada gadis ini karna ia hanya melirik saja
“Choi Yoojin,  anak dari Choi Minwo dan Han Seulgi. Appamu meninggal saat perusahaannya bangkrut dan eommamu meninggal karna bunuh diri setelah mengetahui perusahaan appamu vangkr it. Kau hanya tinggal dengan saudara kembarmu selama tujuh tahun ini, choi junhong” ucap daehyun didepan yoojin. Yoojin merasa geram pada laki-laki yang tidak dikenalnya membongkar kehidupannya
“Ma’af, apa yang kau inginkan sajangnim”
“Jadilah istriku,  sampai waktu yang aku tentukan” ucap daehyun tersenyum sedangkan yoojin kaget lalu mengepalkan tangannya. Yoojin ingin sekali menampar laki-laki didepannya itu tapi dia tak cukup tenaga dibanding tenaga laki-laki didepannya
“Aku tunggu jawabanmu besok malam agashi” ucap daehyun kemudian  ia memberi kartu namanya pada yoojin
Yoojin menatap kartu nama laki-laki yang kemarin malam ia antarkan pulang keapartement laki-laki itu. Ia cukup heran, kenapa lelaki tadi mengajaknya untuk menikah bukannya menikah itu karna dasar saling mencintai tapi ia dan daehyun saja baru bertemu . Yoojin mengabaikan omongan daehyun tadi, ia merasa daehyun hanya mempermainkannya saja
“Cepat kerja yoojin ah, jangan melamun saja disini”
Yoojin tersadar ketika jongup teman kerjanya itu menyadarkannya dari pembicaraan daehyun tadi dengannya. Kemudian yoojin kembali bekerja seperti biasanya tanpa menghiraukan perkataan daehyun tadi
Yoojin merebahkan tubuhnya di sofa, ia merasa sangat lelah hari ini tanpa sadar ia sudah tertidur pulas. Saat pagi yoojin terbangun dari ranjangnya. Pasti saudaranya tadi subuh memindahkannya ke kamarnya
Yoojin keluar dari kamar setelah ia sudah merasa segar karna ia baru saja mandi. Yoojin langsung duduk dimeja makan menunggu chefnya yang selama tujuh tahun memasakkan makanan untuk nya. Sejak orang tuanya meninggal tujuh tahun lalu, ia dan kembarannya hidup dengan kesusahan tapi mereka berdua tetap bersyukur selama mereka tidak terpisah it’s okay
“Ah, my queen sudah bangun”
“Aku menunggu chefku memberikan makan untukku junhong ah” ucap yoojin pada saudranya yang ternyata choi junhong. Junhong yang biasanya disapa zelo ini tersenyum melihat tingkah kembarannya itu
“Keluarlah dari pekerjaan itu yoojin-ah, aku saja yang bekerja” ucap junhong pada yoojin tapi yoojin tak menghiraukan ucapan junhong, ia malah asik memakan omlet buatan junhong
Yoojin sekarang sudah berada di club , pekerjaannya sebagai bar tender  sangat di sukai para pelanggan. Yoojin selain cantik dia juga ramah pada pelanggan. Yoojin banyak membawa untung untuk yongguk. Selama yoojin menjadi pegawai di club malam milik yongguk yoojin  menjadi rebutan dari pelanggan yang ingin dilayaninya
Awalnya yoojin sangat kesusahan bekerja d club malam. Tak sedikit pelanggan memegang tubuhnya bahkan ada yang terangterangan meminta yoojin untuk melayani di ranjang. Dengan sikap tegas dan keramahan yoojin para pelanggaran itu lama lama tidak berani meminta yoojin untuk menemani di ranjang. Yoojin akan memberi nasihat-nasihat pada pelanggannya. Sekarang yang terjadi pelanggan club bukan mencari perempuan untuk memuaskan mereka yang ada mereka berkonsultasi pada yoojin tentang kehidupan mereka dan mereka akan membayar mahal yoojin. Aneh memang
Yoojin duduk merasa lelah setelah melayani beberapa pelanggan. Ia merasa risih ketika melihat daehyun ingin mendekatinya. Saat ia ingin menghindar dari daehyun tiba-tiba daehyun berteriak, yoojin merasa bingung kenapa daehyun berteriak
“Awas……” teriak daehyun. Yoojin membalikkan arah ke  belakang ada gadis yang menjadi kekasih bosnya itu, yoojin menatap gadis didepannya itu dan tangannya memegang kepala yang telah di pukul gadis didepannya itu.  Beberapa detik kemudian ia pingsan
#flashback end
Daehyun mendekatkan wajahnya pada yoojin. Yoojin langsung menolehkan wajahnya kearah lain
“Aku akan membuat Choi junhong bekerja di Jung Chop dan aku sudah melunasi biaya rumah sakitmu ini yoojin-ah” ucap daehyun pada yoojin
“Aku tidak menerima penolakanmu, kau mau atau tidak. Aku tetap akan menikahimu” ucap daehyun lagi. Yoojin merasa kesal pada laki-laki yang sekarang sedang membisikinya itu
Pilihannya semuanya akan tetap tidak berguna karna daehyun  bilang mau tak mau tetap harus menikah. Yoojin menghelaikan napasnya karna ulah daehyun itu membuat darahnya naik
“Siapa kau” ucap seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan yoojin, beberapa detik kemudian yoojin langsung melihat kearah pintu. Ia sangat takut ketika melihat junhong berdiri dipintu dan melihat wajah daehyun yang masih tetap disisi wajah yoojin
“junhong-ah” ucap yoojin pelan kemudian daehyun tersenyum dan  dengan cepat mencium bibir yoojin sekilas. Membuat yoojin langsung menegang. Pasalnya ini ciuman pertamanya dan ciuman ini disaksikan oleh saudara kembarnya
“Aku akan datang lagi nanti sayang” bisik daehyun ditelinga yoojin. Yoojin bergidik ngeri mendengar ucapan daehyun. Kemudian daehyun berdiri tegak lalu menoleh ke arah belakangnya dan tersenyum pada junhong
Daehyun berjalan kearah pintu untuk keluar, tapi ia berhenti ketika sudah berada dihadapan junhong. Tangan daehyun menyentuh pundak junhong kemudian ia berkata sesuatu
“Junhong-ssi,  bisakah kau datang ke Jung Chop besok pagi, aku akan merekomendasikan pekerjaan untukmu” ucap daehyun lalu ia pergi
Junhong membungkuk-bungkukkan tubuhnya dan berterimakasih pada daehyun. Junhong memang sangat ingin bekerja diperusahaan itu tapi ia selalu mendapatkan penolakan sebelum ia di wawancarai karna pendidikan junhong sangat minim maka dari itu ia mendapat penolakan
“Siapa itu yoojin-ah, apa ia kekasihmu” ucap junhong kemudian junhong diam ketika yoojin melotot, ia takut kalau saudaranya itu akan marah jika ia terus bertanya
***
Aku sangat kesal pada laki-laki bernama daehyun itu. Sekarang aku seperti apa, aku sendiri tidak tahu. Aku terus mengikuti kemana ia pergi. Setelah beberapa hari yang lalu aku keluar dari rumah sakit, aku langsung pindah keapartement daehyun sedangkan junhong tetap berada diapartement kita
Daehyun benar-benar menepati janjinya, ia mempekerjakan junhong sebagai pegawe diperusahaannya. Aku senang melihat junhong juga senang walaupun dalam hatiku merasa gelisa
Daehyun saat ini mengantarkanku ke rumah sakit untuk mengganti perban dikepalaku. Ia begitu perhatian padaku, entahlah perhatian nya itu hanya pura-pura atau yang lainnya
Sekarang Daehyun membawaku ke tempat perhiasan, ia memilih-milih cincin yang cocok untuk kita pakai saat tunangan nanti. Ia sama sekali tidak bertanya padaku tentang cincin, ia sendiri yang memilih kesukaannya padahal ada satu yang membuatku tertarik tapi dia asyik dengan sendirinya. Kemudian aku mendengus, aku rasa ia mendengar dengusanku
Tiba-tiba ia merangkulku dan minta ma’af padaku. Dasar laki-laki aneh, dia sering berubah ubah batinku. Aku terkaget ketika ia lagi-lagi menciumku. Aku sangat malu, apalagi ini tempat umum
“Kau ingin yang mana sayang, ma’af aku melupakanmu. Mana yang kau inginkan” tanyanya padaku kemudian aku melirik satu cincin yang menarik bagiku. Daehyun yang menyadari, ikut melirik yang aku lirik kemudian ia tersenyum. Astaga, kenapa lelaki ini memiliki senyum yang manis
“Daehyun oppa, benarkah itu kau” ucap seseorang, aku tidak tahu itu siapa. Saat aku ingin menoleh tapi daehyun mencegahku lalu ia membisikiku
“Jangan menoleh dulu yoojin-ah, dia mantan kekasihku. Beraktinglah dengan baik mulai sekarang. Ini pekerjaan yang harus kau selesaikan selama menjadi istriku” ucap daehyun padaku. Jadi kebaikannya itu hanya karna ingin memanfaatkanku untuk membalas mantannya. Kenapa ini sangat sakit, ingin rasanya aku menangis. Baru saja hatiku mulai luluh dan akhirnya ia mengeluarkan keburukannya
Daehyun memperkenalkanku pada mantannya sedangkan mantannya itu juga datang ke tempat ini karna ingin mengambil cincin pesanannya sepertinya daehyun sangat sengaja memilih waktu dan tempat ini. Ku lihat raut wajah gadis itu sangat cemburu saat daehyun memperkenalkanku sebagai calon tunangannya
“Sayang, kenapa kau sangat lama” ucap seseorang laki-laki dibelakang mantan kekasih daehyun yang bernama Kim Hani. Aku tidak bisa melihat dengan jelas lelaki yang merebut hani dari daehyun
“Choi yoojin”
Aku terdiam ketika laki-laki yang menjadi calon suami Hani itu menyebut namaku. Aku sedikit tidak percaya bahwa orang dihadapanku sekarang Yoo Youngjae, laki-laki yang pernah mengisi hatiku dan sampai sekarang aku masih menyukainya
“Kau mengenalnya sayang” ucap Hani pada youngjae oppa, lalu youngjae oppa mengangguk
“Ia mantan kekasihku sayang” ucap youngjae pada Hani
“Sangat kebetulan sekali Hani-ssi” ucap daehyun. Aku rasa daehyun sudah mengetahui ini semuanya. Ternyata daehyun sangat licik batinku. Aku langsung menarik daehyun untuk pergi dari sini
****
Setelah yoojin keluar dari rumah sakit, aku langsung membawanya ke apartementku. Sebenarnya ia tidak setuju tapi aku paksa saja dan akhirnya dia mau
Aku merasa berbeda saat dekat dengan yoojin, apa aku jatuh cinta batinku tapi itu tidak mungkin karna aku sangat mencintai Kim Hani. Satu-satunya perempuan yang aku cintai hanya Kim hani tegasku pada diriku sendiri
Aku mengantarkan yoojin ke rumah sakit untuk mengganti perban di kepalanya kemudian aku mengajaknya untuk membeli cincin pertunangan kita. Aku memang sengaja memilih hari ini karna aku tahu Hani dan laki-laki yang akan menjadi suaminya itu akan datang mengambil cincin mereka sekarang
Jujur saja aku tidak bisa merelakan Hani untuk laki-laki lain. Ini alasanku yang ingin menikahi yoojin karna aku ingin membuat Hani merasakan apa yang aku rasakan saat ia menutuskanku dan ingin sekali membuatnya kembali padaku
Saat aku masih dengan keadaan memeluk yoojin karna aku tahu yoojin kesal dengan tingkahku yang memilih cincin kita tanpa bertanya pendapatnya, aku melihat Hani dari kejauhan yang ingin menghampiri tempat ini
“Daehyun oppa, benarkah itu kau” ucap hani. Saat yoojin ingin menoleh aku langsung melarangnya dan membisikinya
Saat aku memperkenalkan yoojin sebagai calon tunanganku, aku melihat raut wajah Hani berbeda. Aku tahu kau masih mencintaiku hani-ya batinku. Aku sangat yakin kalau Hani masih ada rasa padaku
Poin bertambah saat calon suami Hani adalah mantan yoojin, aku yakin dendamku akan sukses. Aku akan membuat Hani merasakan apa yang aku rasakan saat itu dan membuatnya bertekuk lutut padaku
Aku melihat Hani, ia menatapku tanpa berkedip sedangkan calon suaminya menatap yoojin. Yoojin sendiri hanya menunduk dan detik berikutnya yoojin menyeretku pergi dari tempat ini
Saat di mobil, aku melihat yoojin hanya diam dan melihat luar. Aku meminggirkan  mobilku mencari jalanan yang kosong untuk aku buat parkiran sementara. Setelah menemukan tempat aku langsung mematikan mesin mobilku
Aku dengan hati-hati melepas sabuk pengamanku dan sabuk pengaman yang ada pada yoojin tapi yoojin sangat cepat menyadari saat aku melepas sabuk pengaman yang ia pakai. Ia menoleh ke arahku, saat ini wajahku sangat dekat dengan wajahnya
Aku melumat bibir yoojin karna aku tidak tahan saat wajahku benar-benar tinggal beberapa centi di wajahnya. Manis itu yang aku rasakan dari bibirnya. Ia memegang bajuku sangat erat, aku rasa ia menahan ciumanku saat ini
Aku tetap melumat mengecup bibirnya tapi dia tetap saja diam tanpa ingin membalas ciumanku saat ini. Karna ia memakai rok yang sangat minim jadi ini memudahkanku. Tanganku berada dalam pahanya, aku memanfaatkan ini agar ia berbicara saat bicara aku akan memasukkan bibirku lebih dalam lagi. Aku yakin ini akan berhasil
“Dae, a a apa yang kkkau lakukan” ia bersusah payah untuk bicara dan tangannya menahan tanganku yang berada di pahanya saat ini. Akhirnya aku menciumnya lebih dalam saat ia berbicara
“Hmmmmm” desahnya. Membuatku tambah semangat mencumbuinya. Sekarang yoojin tidak lagi memberontak seperti tadi, ia mulai membalas ciumanku walaupun ciumannya tak sepandai Hani tapi ini rumayan untuk pemula seperti yoojin
Kedua tangannya sudah berada di leherku. Karna aku merasa kesulitan dengan keadaan begini, aku langsung mengangkat tubuhnya dalam pangkuanku tak lupa tempat dudukku aku turunkan sedikit dan punggung yoojin masih membentur setir mobil
Juniorku dibawah sana mendesah ingin keluar saat tubuh yoojin menindihnya. Aku melepas tautan bibir kami, aku mengecup lehernya membuat tanda kemerahan di lehernya sedangkan tanganku yang satunya mulai membuka kancing bajunya satu persatu
“Arrrhg dae” desahnya. Setelah beberapa kancing baju terlepas tanganku langsung masuk dan mencari pengait bra di punggungnya. Dengan mudah aku melepas pengait bra yang ia pakai
Sekarang bra yang ia pakai sedikit longgar dan terpampanglah dua gunung kembarnya. Aku hanya menelan ludahku saja sedangkan yoojin langsung memelukku, aku rasa ia malu saat aku menatap tubuhnya
Saat aku mulai mengemut niplenya,seseorang mengetuk kaca mobilku dan akhirnya kami mengakhiri kegiatan kami. Yoojin bangun dari tubuhku dan duduk kembali ke tempatnya kemudian  merapikan bajunya sedangkan aku pun juga merapikan bajuku kemudian keluar dari mobil
“Ma’af anak muda , dilarang parkir disini” ucap ahjusi yang mengetuk kaca mobilku tadi. Aku mencari alasan untuk menjawab kata-katanya saat ini
“Ah… Ma’af ahjusi, istriku sedang hamil. Ia sedikit agresif, maka dari itu saya berhenti disini dari pada melakukan itu saat aku menyetir” ucapku tanpa malu. Ahjusi itu mengangguk anggukan kepalanya lalu mendekatiku
“Aku mengerti anak muda, cepatlah pulang dan selesaikan sebelum istrimu marah-marah” ucap ajushi itu kemudian aku mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih
**
Yoojin memukul daehyun karna ucapannya tadi pada ahjusi  yang mengetahui kegiatan yang dilakukan mereka saat di mobil. Yoojin merasa malu, ini pengalaman pertamanya disentuh laki-laki. Memang benar sih kalau yoojin tadi sedikit agresif tapi tidak begitu juga daehyun mengungkapkan pada seseorang yang tidak ia kenal
Daehyun tak membawa yoojin pulang ke apartemen nya melainkan membawa ke kantornya sekarang. Yoojin sudah tidak memukul daehyun lagi karena mereka sekarang sedang ditatap oleh banyak pegawai di perusahaan Jung Chop. Ini kali pertama daehyun membawa yoojin ke kantornya bukan hanya kali pertama tapi satu-satunya gadis yang pernah dibawa daehyun ke kantornya. Selama daehyun pacaran dengan Kim Hani, ia tak pernah membawa gadis itu ke kantornya karna daehyun tahu bahwa eommanya tak akan menyukainya
Daehyun melihat yoojin yang masih kesal padanya kemudian daehyun tersenyum karna ia mempunyai rencana untuk membuat yoojin tambah kesal
Tanpa yoojin sadari, daehyun langsung memperhentikan jalannya kemudian ia menghadapkan yoojin pada dirinya beberapa detik kemudian daehyun mengecup yoojin lalu memeluk gadis itu
Yoojin lagi-lagi terlihat Shock dan ia merasa malu di lihat para pegawai laki-laki dihadapannya yang sekarang sedang memeluknya. Para pegawai perempuan terlihat histeris karna pangeran mereka mematahkan hati mereka didepan mata mereka
“Jangan ngambek lagi sayang, atau aku akan menciummu lagi” ucap daehyun pada yoojin kemudian yoojin hanya terdiam. Daehyun menggenggam tangan yoojin dan mengajaknya berjalan lagi ke arah ruang kerjanya. Daehyun yakin jika saat ini yoojin menahan amarahnya
Yoojin mengeluarkan amarahnya saat sudah sampai dalam ruangan daehyun. Entah kenapa daehyun sangat gemas melihat yoojin marah, ingin rasanya ia melumat bibir yoojin lagi dan lagi
Daehyun mendekat pada yoojin sedangkan yoojin memundurkan tubuhnya sampai akhirnya ia terjatuh ke sofa dibelakangnya. Daehyun langsung menindih tubuh yoojin dan melumat bibir gadis itu
“Sudahku bilang, jika kau marah aku akan menciummu” ucap daehyun pada yoojin kemudian daehyun kembali melumat bibir yoojin
“Aku rasa kegiatan tadi belum selesai, mangkanya kau menginginkan lagi kan” ucap daehyun lagi dan membuat yoojin tambah kesal sedangkan daehyun tertawa karna yoojin tidak bisa berkutik sama sekali
Nyonya jung masuk kedalam ruangan daehyun tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Beliau sangat penasaran dengan gadis yang dibawa anaknya kekantor tapi saat beliau membuka pintu, hal yang beliau lihat adalah anaknya yang sedang mencumbui yoojin
Daehyun merasa ada seseorang yang datang kemudian ia bangun dari tubuh yoojin. Yoojin menghelai napasnya, ia bersyukur ada seseorang yang datang menghentikan kegiatan yang dilakukan daehyun padanya
“Ahhhh, ternyata eomma. Eomma, kau mengganggu anakmu membuat cucu untukmu” ucap daehyun tanpa sopan santun. Yoojin yang melihat tingkah laku daehyun langsung memukul kepala daehyun kemudian yoojin meminta maaf pada eommanya daehyun
Nyonya jung tersenyum kala melihat gadis itu mampu membuat daehyun terdiam, ia merasa yoojin adalah gadis yang tepat untuk daehyun agar daehyun berubah menjadi anak yang berbakti lagi pada orang tuanya. Selama ini daehyun selalu membangkang perkataan eommanya itu karna eommanya tidak pernah bisa menyetujui hubungan daehyun dengan Kim Hani
Nyonya jung bersyukur karna hani memutuskan hubungannya dengan daehyun saat ini. Sejak appanya daehyun meninggal karna ulah orang tua dari Hani, eommanya daehyun sangat benci dengan keluarga Kim
Daehyun menyuruh yoojin untuk keluar terlebih dahulu, yoojin mengerti bahwa laki-laki itu butuh bicara pada eommanya tentang hubungan mereka. Dengan cepat yoojin meninggalkan ruangan daehyun dan tidak lupa berpamitan pada nyonya jung
****
Aku cukup gemas melihat yoojin yang nampak kesal. Entah kenapa aku terlihat bahagia saat bersamanya walau hubunganku dengannya seperti hubungan keterpaksaan di pihak yoojin. Tapi yoojin melupakan ancaman-ancaman yang aku buat saat kita bersama karna itu hubungan kita terlihat natural bukan terlihat dibuat-buat
Karna ingin membuat sakit hati Hani, aku melakukan hubungan ini tapi sekarang aku malah melupakan tujuan awalku. Setiap melihat yoojin, dadaku selalu berdetak kencang. Setiap bersama yoojin, aku merasa berbeda. Entah kenapa aku ingin setiap hari memasuki tubuhnya. Ya beginilah aku sekarang, jadi punya pikiran yadong setiap melihat yoojin
Kami sampai di ruangan kerjaku, aku melihat yoojin masih kesal padaku bahkan dia sekarang sudah marah padaku. Aku sangat gemas melihat wajah marahnya seperti itu. Aku mendekat lalu ia mundur dan sampai akhirnya ia terjatuh disofa. Tanpa menunggu lama, aku langsung menindihnya dan melumat bibirnya yang telah membuatku selalu ketagihan itu
“Sudah ku bilang jika kau marah aku akan menciumu”
“Aku rasa kegiatan tadi belum selesai, mangkanya kau menginginkan lagi kan” lanjutku lagi kemudian aku melumat bibirnya lagi dan lagi, dia nampak kesal tapi menikmati ciuman kami bahkan saat ini tangannya sudah ada dileherku. Wajah kesal bercampur nafsu sangat terlihat di wajah cantiknya
Aku merasa ada seseorang yang datang lalu aku bangkit dari tubuh yoojin, yoojin menghelai kan nafasnya ketika aku sudah menyudahi kegiatan kami ini. Aku tak akan melepasmu lagi yoojin ah, bernafaslah lebih banyak sekarang tapi nanti aku tak akan gagal seperti tadi. Aku akan menerkammu sampai pagi, sampai kau tak bisa jalan keesokannya
Aku menoleh ke arah pintu, ternyata eommaku yang datang. Kenapa ia datang kesini, apa ia juga tidak akan merestuiku lagi batinku
“Ahhhh, ternyata eomma. Eomma, kau mengganggu anakmu membuat cucu untukmu” kesalku kemudian aku memegang kepalaku karna pukulan yoojin padaku. Sialan berani beraninya gadis ini memukul kepalaku
Eommaku tersenyum melihat adegan yoojin memukulku. Apa eomma merestui kami batinku. Tapi sayangnya hubunganku dan yoojin seperti hubungan kontrak, direstui pun kita akan terpisah nantinya karna aku menjadikan yoojin istriku karna ingin membuat cemburu Hani dan membuat Hani kembali padaku. Setelah keinginanku itu terpenuhi, aku akan melepas yoojin dari hidupku
Aku menyuruh yoojin keluar dari ruangan ku sekarang kemudian ia keluar dan tak lupa ia berpamitan pada eommaku
“Jika kau ingin gadis itu, cepat nikahi dia dae-ya”
“Eomma tak usah ikut campur, sebentar lagi aku akan menikahi gadis itu”
Ini sudah malam tapi aku masih ada di kantor sedangkan pegawaiku satu-persatu sudah pulang, aku masih sibuk mengecek berkas-berkas  hasil kerja mereka. Beberapa detik kemudian seseorang masuk kedalam ruangan ku dan ternyata itu yoojin dan junhong
“Hyung, aku pulang duluan. Tolong jaga my queen oh”
Aku tersenyum merespon ucapan dari junhong kemudian ia pergi sedangkan yoojin duduk disofa dengan wajah lesunya
Aku menutup semua berkas-berkas yang telah selesai aku cek kemudian aku menghampiri yoojin. Yoojin tertidur disofa, aku mengangkatnya menuju mobilku
Sesampainya di parkiran apartemen yoojin terbangun lalu aku menyuruhnya keluar dari mobil dan segera berjalan ke apartementku. Perutku sangat lapar karna aku belum makan malam sekarang. Yoojin yang menyadarinya langsung pergi ke dapur mencari bahan bahan yang bisa ia masak dan menyuruhku untuk mandi terlebih dahulu
***
Ia menyuruhku keluar dari ruangannya, aku cukup mengerti. Daehyun butuh bicara pada eommanya tentang hubungan kami.
“Ma’af Agassi, tahu dimana choi junhong ditempatkan tidak”
Setelah aku bertanya lalu gadis yang aku tanyai itu menunjukkan dimana kembaran ku itu berada. Tanpa berlama-lama aku langsung menghampirinya. Ia sedang berbicara pada teman-temannya ternyata. Aku menghampiri gerombolan yang terdapat ada junhong disitu
Aku memeluk junhong dari belakang, junhong terdiam. Aku tahu junhong pasti sedang kaget sekarang, kemudian ia membalikkan tubuhnya. Saat ia mengetahui bahwa aku yang memeluknya ia langsung memelukku balik
“Aku merindukanmu”
“Aku juga my queen”
“Bukankah dia kekasih presdir” ucap teman-teman junhong kemudian junhong melepasku. Sebenarnya aku cukup kecewa dengan junhong yang melepaskan pelukannya padaku
“Anyeong, choi yoojin imnida. Aku saudara kembar dari choi junhong teman kalian” ucapku
“Bolehkah aku membawa junhong pergi sebentar”
Sekarang aku berada bersama junhong, aku sangat senang bisa bertemu dengan kembaranku ini
“Yoojin ah, ini sudah malam. Ayo aku antar kau keruangan daehyun hyung”
Aku sedikit kecewa karna kita akan terpisah lagi. Aku ingin sekali selalu bersama junhong sampai kita mati tapi itu tidak mungkin. Junhong mengantarkanku keruangan daehyun sedangkan dia akan pulang
Aku duduk disofa ruangan daehyun sekarang. Sedangkan daehyun sedang memeriksa berkas-berkasnya. Tanpa sadar aku tertidur saat aku bangun ternyata kami sudah berada di parkiran apartemen milik daehyun
Sesampainya didalam apartemen, aku menyadari bahwa kami belum makan malam. Aku langsung menuju dapur dan mencari bahan-bahan makan. Aku menyuruh daehyun untuk mandi terlebih dahulu setelah itu kita akan makan bersama
Kami selesai makan saat ini, kemudian aku mencuci piring tanpa aku sadari daehyun sudah berada dibelakangku dan saat ini ia memelukku dari belakang. Aku kesusahan mencuci piring karna dia sangat mengganggu. bagaimana tidak, saat ini daehyun sudah mengecupi leherku
“Bisakah kau hentikan ini sekarang”
“Aku tak akan berhenti dengan mudah setelah tadi beberapa kali gagal yoojin-ah”
Terhitung dua kali hari ini ia merasa gagal batinku dan aku tersenyum melihat wajahnya tadi yang cukup kesal karna selalu saja ada orang yang menggagalkannya
Ia membalikkan tubuhku, aku menunduk ketika ia menatapku saat ini. Apakah aku akan berakhir diranjang malam ini batinku. Apa harus aku menyerahkan mahkota berharga ku padanya
Ia memegang kedua pipiku dan mendekatkan wajahnya padaku, beberapa detik kemudian ia sudah menciumku. Aku memejamkan mataku sedangkan tanganku sudah berada di lehernya. Kenapa aku menikmati peran ku ini, apa aku suka padanya. Bagaimana bisa secepat ini ada rasa batinku bertanya-tanya
“Jika kau ingin mengakhiri ini bilanglah sebelum malam ini aku menghapisimu yoojin-ah”
Aku malah tidak mau berhenti, aku ingin melanjutkan malam ini bersamanya. Aku rasa aku benar-benar sudah gila menginginkannya juga
“Eummm” desahku dan aku mulai membalas lumatan daehyun sekarang. Merasa aku membalasnya, ia tersenyum kemudian menggiringku menuju sofa didepan TV (selanjutnya bayangin sendiri ya, susah bikin gituan)
Aku terbangun ketika ada seseorang laki-laki mengecupi punggungku dan memelukku. Aku membalikkan badanku, melihat dia tersenyum hatiku bergetar dan beberapa detik kemudian dia mencium bibirku sekilas. Bersyukur bahwa dia hanya mengecupku batinku
“Gomawo, sudah memberikan harta berhargamu padaku” lalu ia menciumku lagi
Dia sudah rapi dengan setelan jas hitam yang ia pakai. Sangat tampan, andai saja ini bukan pernikahan sementara
“Kenapa wajahmu nampak lesu sayang” ucapnya kemudian aku tersenyum dan menggeleng
“Kapan kita menikah daehyun-ssi” tanyaku tiba-tiba padanya. Aku lihat dia nampak tidak suka dengan pertanyaanku
“Minggu depan” jawab nya cuek kemudian pergi meninggalkanku. Dasar aneh
****
Aku terbangun, dan pandangan pertamaku adalah wajah yoojin yang nampak polos. Cantik batinku. Tanganku mengelus-elus wajahnya, ingin sekali aku menerkam bibirnya lagi tapi aku sadar kalau dia sekarang kelelahan karna dia melayaniku sampai pukul 04:15 Kst
Ia merasa risih karna tanganku membelai wajahnya kemudian ia memunggungiku. Aku memeluknya, melihat punggungnya terekspos dengan cepat aku mengecupinya sampai akhirnya dia terbangun
Aku menciumnya sekilas kemudian aku juga mengucapkan terima kasih atas semalam yang ia berikan padaku. Sangat senang karna aku ternyata orang pertama yang memasuki tubuh yoojin
Wajahnya terlihat lesu, saat aku bertanya malah ia ganti bertanya soal pernikahan. Aku malas membahas pernikahan karna pernikahanku dengan yoojin nanti hanya karna Hani . Aku tahu Hani benar benar mencintaiku lagi walaupun besok ia akan menikah dengan laki-laki lain
Aku dan yoojin sekarang berada di tempat pernikahan Kim Hani dan Yoo Youngjae. Yoojin tersenyum pada youngjae karna mantan kekasihnya itu  mengakhiri masa lajang nya bersama mantan kekasihku
Aku hanya diam melihat Hani, ku lihat Hani nampak ingin menangis. Aku tahu dia masih mencintaiku tapi karna orang tua kami tidak ada kecocokan jadilah hubungan kita berakhir
Message from : +82…… 
Bisakah kau datang ke toilet sekarang…
Aku menyerngit membaca pesan dari orang yang tidak aku kenal. Aku berpamitan pada yoojin kalau aku akan ke toilet sebentar
“Oppa” panggil seseorang padaku kemudian ia menyeretku masuk kedalam salah satu toilet pria. Gadis ini sangat nekat memang batinku. Aku tersenyum melihat gadis itu
**
Hani menyeret daehyun kesalah satu toilet pria kemudian menutup rapat. Ia tersenyum melihat daehyun yang tersenyum padanya
“Kau sangat nekat sayang”
“Oppa, aku tidak suka kau bersama perempuan itu”
“Kenapa, dia calon istriku”
“Aku tahu kau melakukan ini karna kau ingin mengetesku saja. Aku masih menyukaimu atau tidak” ucap Hani. Daehyun tersenyum karna rencananya diketahui oleh Hani
“Kau memang sangat pintar” ucap daehyun kemudian Hani langsung mengecup bibir daehyun dengan agresif. Daehyun pun ikut membalas perlakuan Hani padanya saat ini
Daehyun meremas salah satu gundukan didepannya sedangkan Hani mengecupi leher daehyun. Mereka berdua sudah terlihat nafsu
“Emmm ahh” desah hani. Hani membuka kancing celana daehyun sekarang. Daehyun kaget dengan perlakuan Hani. Selama ini daehyun dan Hani pacaran, belum pernah melakukan hubungan intim seperti ini. Daehyun merasa bersalah jika dalam sehari harus memprawani 2 perempuan. Semalam daehyun memprawani yoojin dan saat ini Hani.
“Aku tidak bisa melakukan ini Hani-ya. Aku tidak akan mengambil hak berhargamu yang seharusnya kau berikan pada suamimu nanti malam” ucap daehyun pada Hani
“Aku sudah tak prawan lagi oppa, karna laki-laki itu sudah memasukiku beberapa kali. Bahkan sebelum aku memutuskanmu, aku sudah melakukannya itu dengannya”ucap Hani santai sedangkan daehyun merasa di khianati oleh gadis yang dicumbunya ini
Hani melanjutkan membuka celana daehyun setelah menemukan benda yang ia inginkan dengan cepat meremasnya. Daehyun pun tak ingin kalah dari hani, ia pun meremas remas dua gundukan milik Hani
“Kau membangunkan adikku Hani” ucap daehyun kemudian Hani tersenyum. Hani mendekatkan wajahnya pada telinga daehyun
“Oppa, masuki aku sekarang” ucap Hani, dengan cepat daehyun menyibakkan gaun hani dengan hati-hati tanpa merusak gaun itu
“Ternyata kau sudah basah sayang” ucap daehyun pada Hani. Hani terlihat malu dengan ucapan daehyun. Daehyun melepas underwear milik hani
“Masukan sekarang oppa, aku sudah tidak tahan merasakan milikmu ditubuhku” ucap Hani dengan satu hentakan junior daehyun sudah masuk sempurna ditubuh Hani
“Ahh ouh emmm, ppali oppa. Kau sangat nikmat dibanding punya youngjae” ucap hani. Daehyun merasa hani seperti wanita murahan saat membandingkan miliknya dan milik suaminya itu
“Dan punya yoojin lebih enak dari punyamu” kata daehyun kemudian langsung melepas juniornya dari dalam hani. Daehyun merapikan baju dan celananya kemudian ia keluar dari toilet meninggalkan Hani didalamnya
“Sialan kau Hani, aku harus menyelesaikan ini dengan yoojin sekarang. Ini sangat tersiksa saat adikku sudah terbangun tanpa pelepasan” ucap daehyun. Sesampainya daehyun di samping yoojin ia langsung mengajak yoojin pergi
Daehyun memesan kamar di hotel tempat resepsi pernikahan Hani dan youngjae. Kemudian ia membawa yoojin masuk kedalam kamar yang sudah ia pesan
Yoojin nampak bingung. Daehyun mendekati tubuh yoojin dan kemudian mencium yoojin rakus seperti tidak kebagian makanan
“Puaskan aku yoojin-ah, kau lihat adikku terbangun” ucap daehyun dan yoojin melihat ke arah bawah ternyata benar yang dikatakan daehyun
***
Aku tidak tahu sebenarnya dia menyewa kamar untuk apa tapi aku mengikuti kemauan dia saja dari pada dia marah dan mengancamku. Hobi dia kan mengancam orang lemah sepertiku batinku
Setelah membuka kamar yang dia sewa. Aku langsung mendapatkan ciuman dari daehyun. Apa yang dia lakukan sebenarnya, apa semalam kurang puas kesalku
“Puaskan aku yoojin-ah, kau lihat adikku terbangun” ucapnya kemudian aku melihat kebawah, ternyata benar bahwa juniornya terbangun
Aku membalas ciumannya kemudian melepas celananya tanpa ragu. Dia menyuruhku duduk di lantai sedangkan dia duduk ditepian ranjang. Dia mengarahkan juniornya kedalam mulutku, karna semalam aku sudah melakukannya jadi aku sekarang mengerti apa maksut laki-laki itu
Dengan ragu aku mengemut miliknya, ia memegang kepalaku, menekan kepalaku agar  juniornya masuk lebih dalam kemulutku
Aku terbatuk karna juniornya terlalu dalam sampai mengenai tenggorokan ku. Dia menyuruhku berdiri kemudian dengan cepat dia membaringkan tubuhku dan menindihku
Tangannya sudah berada di vaginaku, satu persatu jarinya masuk kedalam. Antara sakit dan nikmat itu yang aku rasakan. Merasa punyaku sudah basah lalu ia mendekatkan juniornya di vaginaku. Dia sangat berhati-hati saat memasukkannya
“Punyamu masih sempit padahal semalam sudah berkali-kali aku masuki sayang” ucapnya padaku
Pelan-pelan tapi pasti, sekarang sepenuhnya sudah masuk dalam tubuhku. Dia mulai bergerak dengan tempo pelan. Sangat menyiksaku jika sampai nanti dia menggenjotku dengan pelan
“Lebih cepat lagi daehyun ah” ucapku kemudian ia menambah tempo permainannya. Tangannya yang satunya meremas payudaraku sedangkan yang satunya berada dipunggungku
“Aku akan keluar daehyun-ah”
“Bersama sama yoojin-ah”
Aku merasa lega karna sekarang kita berdua sudah pelepasan. Daehyun mengkat tubuhku dalam pangkuannya. Vaginaku bersentuhan dengan juniornya dan ini seperti menggodaku
Tanpa daehyun suruh, aku langsung memasukkan punyanya dalam tubuhku. Jleb, akhirnya masuk. Aku menggerakkan tubuhku pelan-pelan. Ini lebih nikmat di banding tadi aku dibawahnya. Yang ini terasa miliknya masuk lebih dalam membuatku menggila sekarang
“Kau sangat nakal” ucapnya kemudian mencubit pipiku, aku hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatan kami
**
Sudah seminggu berlalu, sekarang Daehyun dan Yoojin resmi menjadi suami istri, tadi pagi mereka mengucapkan janji suci didepan Tuhan dan disaksikan oleh keluarga terdekat
Mereka terlihat sangat bahagia berfoto foto dengan para undangan. Hani yang melihat mereka berdua tertawa merasa tidak senang lalu ia pergi. Sedangkan youngjae terlihat mendekat pada daehyun tanpa menghiraukan istrinya berada dimana sekarang
“Daehyun-ssi, aku mohon jaga yoojin. Jangan membuatnya menangis. Tetaplah bersamanya walau banyak rintangan yang akan kalian hadapi nanti”
“Tanpa kau suruh aku akan menjaganya youngjae-ssi, karna dia istriku tanggung jawabku sekarang”
“Karna dia sekarang istrimu, maka dari itu aku mengingatkanmu” ucap youngjae lagi lalu pergi meninggalkan daehyun yang sekarang nampak terheran pada mantan kekasih istrinya itu
Setelah youngjae pergi meninggalkan daehyun ia langsung menemui jongup yang notabene nya sahabatnya. Dan setelah bertemu dengan jongup, ia menceritakan semua hal yang mungkin akan terjadi nanti
Jongup adalah seorang kepala polisi yang sekarang menyamar sebagai pegawai club malam di tempat yongguk. Yoojin Lah yang membantu jongup diterimanya dari club milik yongguk. Dengan penyamaran nya ini dia bisa menyelidiki orang yang memang bermasalah dengan hukum
Di lain sisi Hani menemui himchan secara diam-diam. Beruntung sekali youngjae suaminya itu tidak mengikuti kemanapun hani berada. Hani membawa himchan di ruangan kosong sekarang
“Oppa, kapan rencana kita akan dilaksanakan”
“Kau terlihat tidak sabaran Hani-ya” ucap himchan pada hani. Hani nampak risih dengan tangan himchan yang mengelus elus wajahnya tapi ia berusaha menerima jika ingin rencana yang ia rancang berhasil
“Aku akan menyingkirkan suamimu terlebih dahulu Hani  sayang”
“Dan selanjutnya tugasku apa oppa”
“Membuat pernikahan mereka hancur pastinya” ucap himchan kemudian ia mengecupi leher putih Hani. Hani pun merespon tindakan himchan
“Kau terlihat bernafsu Hani-ya, datanglah ke apartemenku dan puaskan aku nanti” ucap himchan dan di Hani dengan senang hati mengiyakan
***
Setelah resepsi pernikahan kita selesai, kita langsung menuju kamar yang sudah dipesan dengan hiasan pernikahan. Aku merasa gugup berada didekat daehyun
“Aku akan mandi dulu atau kita harus mandi bersama saja” usul daehyun yang membuatku tambah malu. Aku langsung memukulnya karna dia semakin menjahiliku saja
“Aku rasa aku sangat lapar” ucapnya lagi lalu menyerangku dengan ciuman. Aku mengerti lapar yang ia maksut lapar seperti apa. Aku hanya pasrah saja malam ini
Keesokan harinya aku bangun terlebih dahulu, ku pandangi wajahnya yang sedang tertidur itu. Ia nampak sangat bahagia tapi bukankah ini pernikahan hanya sementara
Aku semakin takut saat ini, sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya. Masa-masa itu  pasti akan terjadi, aku tidak ingin terlalu dalam mencintai lelaki yang sekarang menjadi suamiku ini
Perceraian pasti itu akan terjadi, mengingat pernikahan kita hanya sementara. Daehyun nampak terusik dengan tindakanku yang mengelus elus pipinya itu
“Kau sudah bangun”
Aku mengangguk dengan pertanyaannya itu. Beberapa detik kemudian daehyun sudah kembali menciumku. Hanya ciuman biasa tanpa nafsu seperti ciuman saat bercinta
“Saranghae jung yoojin”
Aku tidak percaya daehyun mengucapkan cinta padaku. Ini nyata atau hanya tipuan batinku
“Sayang, aku berkata jujur saat ini. Aku berpikir sangat lama. Aku rasa aku benar-benar mencintaimu yoojin-ah. Lupakan perjanjian kita, ayo kita mulai lembaran yang lebih baru” ucap darhyun kemudian ia tersenyum dan kembali menciumiku
“Nado saranghae jung daehyun” ucapku kemudian membalas ciuman nya
Beberapa hari ini kita habiskan berjalan jalan kemanapun yang kita inginkan. Aku sangat bahagia, akhirnya pernikahan ini bukan pernikahan main-main yang di buat oleh daehyun. Aku benar-benar akan  menjadi nyonya jung seutuhnya
“Sayang, kau suka yang mana”
Daehyun menyodorkan eskrim vanila dan cokelat padaku kemudian aku memilih cokelat. Kita terlihat sangat bahagia  sekarang
Sebulan kemudian….
“Oppa, masih belum” ucapku dan menunjukkan tespack pada suamiku
“Tidak apa-apa sayang, mungkin masih belum rejeki kita” ucap daehyun lalu memelukku sekarang
Suamiku sekarang sedang sibuk dengan ponselnya, aku tidak tahu apa yang membuat wajahnya berubah sekarang. Apa masalah aku yang belum bisa memberikan anak padanya batinku tapi itu tidak mungkin aku rasa
“Yoojin-ah, kau tahu suami Hani kan”
Aku mengangguk drngan pertanyaan suamiku ini, bagaimana aku tidak mengenal youngjae oppa yang dulunya mantan kekasihku yang sangat aku cintai sampai akhirnya aku sekarang jatuh cinta pada orang yang bertanya didepan ku ini
“Mobilnya terjun dari jurang dan ia tidak ditemukan, kemungkinan ia meninggal karna mobil itu langsung meledak”
Aku shock mendengar perkataan suamiku. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi pada orang sebaik youngjae oppa batinku
“Ayo kita pergi menemui Hani dirumah sakit” ucap suamiku kemudian kita berangkat ke rumah sakit untuk menemui Hani. Aku rasa Hani sekarang sangat stres mendengar tentang suaminya
Aku melihat suamiku sangat perhatian pada Hani, bahkan lupa jika aku ada disampingnya saat ini. Apa mungkin daehyun masih ada rasa pada Hani batinku. Terus bagaimana denganku jika daehyun kembali pada Hani
Aku langsung pergi meninggalkan ruang inap Hani. Aku pulang terlebih dahulu tanpa daehyun. Aku memikirkan akan nasibku jika Hani merebut suamiku dariku
Pukul 22:00 Kst, aku menunggu suamiku dari tadi tapi ia tak kunjung pulang juga. Beberapa menit kemudian pintu terbuka menampakkan wajah suamiku yang terlihat sangat lesu. Aku menghampirinya dan tersenyum, ia pun membalas senyumanku
“Sayang,  maaf kau pulang sendiri tadi”
Aku tersenyum tanpa membalas ucapannya lalu mengajaknya makan malam, walaupun ini sudah sangat malam tapi aku rasa daehyun belum makan jadi aku menyuruhnya makan terlebih dahulu
Beberapa hari ini daehyun selalu pulang terlambat, membuatku sangat kuatir dan dia terlihat cuek padaku sekarang. Aku mengerti, ini semua karna daehyun begitu mengkhawatirkan Hani sampai lupa kepadaku. Aku pun tidak masalah karna awalnya aku dan daehyun bisa menikah karna Hani tapi hati ini tidak bisa bohong kalau aku cemburu dan merasakan sakit
Hari ini aku menunggu dan menunggu suamiku tapi sampai aku tertidur sampai keesokan harinya aku bangun pukul 06:30 Kst suamiku belum pulang. Ingin sekali aku marah tapi aku tidak bisa
“Aku pulang”
“Sayang , maaf aku semalam tidak pulang”
Lagi-lagi kata-kata itu yang terucap dari bibirnya. Aku memeluknya sangat erat, aku tidak masalah jika dia semalam saja tidak pulang asalkan jangan meninggalkan aku selamanya batinku. Ia juga memelukku sekarang. Aku menangis dalam pelukannya, aku tidak ingin kehilangan dia saat ini. Aku begitu sangat mencintai daehyun sekarang
“Oppa, jangan tinggalkan aku” ucapku tetap memeluk suamiku. Dia melepaskan pelukanku kemudian menciumku dan akhirnya kita berakhir di ranjang saat ini
****
Setelah kejadian kecelakaan youngjae, aku setiap hari menemani Hani dirumah sakit sampai akhirnya dia di perbolehkan pulang. Aku selalu pulang telat karna harus menemani Hani terlebih dahulu
Ketika aku pulang, aku melihat istriku dengan setia menungguku. Sebenarnya aku sangat kasihan melihat dia terus saja menungguku tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa
Malam ini aku kembali kerumah Hani memastikan keadaannya. Aku lihat dia sudah sedikit membaik. Kami berdua duduk di sofa depan TV, tanpa aku sadari ia mendekat padaku lalu mencium bibirku. Aku sangat terkejut dengan tindakannya
“Oppa, sekali ini saja. Aku menginginkannya” ucapnya padaku. Aku tidak menolak tapi juga tidak mengiyakan karna dalam pikiranku terdapat nama yoojin yang selalu menghantuiku
“Hani-ya, aku sudah punya istri”
“Aku tidak perduli oppa” teriaknya padaku. Aku merasa bersalah kemudian aku mengiyakan keinginan Hani. Aku mendekat kan wajahku pada wajah hani
Hani terlihat bersemangat berada di atasku, aku sudah sangat lelah tapi dia masih saja berusaha menggenjot miliknya
“Ooopppa, aku sebentar lagi akan sampai” ucapnya yang membuatku sangat jijik mendengarnya
“Terima kasih oppa” ucapnya lagi kemudian memelukku
Yoojin-ah maafkan aku, aku sudah melukai hatimu saat ini batinku. Keesokan harinya aku pulang dari kediaman hani. Aku ingin sekali secepatnya bertemu dengan yoojin dan meminta maaf padanya
“Aku pulang”
“Sayang , maaf aku semalam tidak pulang”
Dia memelukku tiba-tiba lalu aku membalas pelukannya juga, kurasakan dadaku basah. Aku merasa bersalah jika dia menangis seperti ini sekarang. Aku tidak berani berkata apa-apa padanya soal apa yang aku lakukan pada Hani tadi malam
“Oppa, jangan tinggalkan aku” ucapnya kemudian aku melepas pelukanku padanya dan menciumnya
Aku sekarang memeluk istriku yang sedang tidur setelah tadi apa yang kita lakukan. Ia terlihat sangat kelelahan
Maafkan aku sayang, aku tak akan menghampiri Hani lagi. Aku tidak ingin membuatmu mengkhawatirkan ku lagi. Maafkan aku batinku lalu nengecup keningnya
2 minggu………..
Aku tidak tahu kenapa, sejak kemarin yoojin hanya memakan es krim tanpa memakan nasi sedikitpun. Aku sudah membujuknya tapi dia tetap saja memakan es krim itu
“Yak yoojin-ah, kau tak lihat suamimu sedang sibuk memakai dasi tapi kau malah asyik memakan es krim itu” omelku padanya sekarang. Aku merasa kesal melihat dia terus saja memakan eskrim nya dengan cepat aku langsung merampas es krim yang ada di tangannya itu
“Yak oppa, sarapanmu sudah ada dimeja itu. Jangan menggangguku makan es krim ku” rengeknya padaku tapi aku tidak mendengarkan nya
“Benarkan dulu dasi ku, lalu aku akan memberikannya padamu” ucapku padanya, dengan cepat ia langsung membenarkan dasiku yang belum rapi. Aku melihat bibirnya terdapat es krim yang menempel, ku dekatkan wajahku lalu menciumnya
“Morning kiss yeobo” aku tersenyum padanya tapi dia melotot padaku
***
“Morning kiss yeobo” ucapnya padaku dengan tersenyum yang membuatku tambah cinta tapi karna aku merasa terkejut, aku malah melotot padanya
Aku mengantarkannya sampai di depan mobil lalu melambaikan tanganku ketika ia benar-benar pergi.  Kegiatan yang setiap hari aku lakukan semenjak aku menikah dengannya
Tadi siang daehyun oppa menelponku dan akan mengajakku ke taman, aku begitu bahagia sekarang karna suamiku itu sangat perhatian padaku. Aku berharap, kami selalu bersama sampai kita mati. Masalah perjanjian itu, kita sepakat mentiadakan perjanjian itu sekarang, aku sangat senang
“Apa aku terlambat” aku menggelengkan kepala saat suamiku sudah sampai didepanku kemudian ia mengajakku jalan-jalan sekarang
Di sepanjang jalan kita berdua berpegang tangan tanpa ada yang ingin melepas. Aku menatapnya lalu tersenyum, dia pun juga sama denganku
“Apa kau bahagia” ucapnya dan berhenti berjalan lalu menghadapkan tubuhnya padaku
“Saranghae choi yoojin, ani jung yoojin maksudku” ucapnya padaku lalu aku tersenyum padanya karna tingkahnya itu
“Nado saranghae oppa” aku berjinjit kemudian menciumnya. Tak perduli ini tempat umum yang aku perdulikan hanya aku ingin mengekspresikan  rasa bahagiaku dengan mencium nya
**
“Ahh ouh mmpphh, cepat oppa. Ini sangat nikmat” ucap Hani
“Kau sangat gila Hani-ya, jika aku cepat akan melukai anakku didalam sini” ucap himchan pada Hani yang menunjuk perut Hani
Setelah mereka  mengeluarkan bersamaan akhirnya himchan bisa mengajak Hani berbicara secara normal. Saat ini Hani berada di apartemen milik himchan
“Jelaskan padaku, benarkah ini anakku”
Hani mengangguk pada himchan, Hani tahu pasti ayah biologis anak yang ia kandung saat ini pasalnya kandungannya memasuki tiga minggu sedangkan saat berhubungan badan dengan daehyun baru dua minggu jadi ia bisa menebak dengan mudah siapa ayah anak yang ia kandung
“Oppa, apa alasanmu mengkhianati daehyun oppa”
“Kau pasti tak akan percaya Hani-ya kalau aku bilang, aku adalah saudara daehyun”
“Aku dan daehyun berbeda eomma tapi appa kita sama”
“Lalu” ucap hani penasaran
“Aku kesini untuk mengambil hakku sebagai anak dari tuan jung juga” ucap himchan dan Hani mengangguk angggukkan kepalanya
“Sayang sekali appaku itu mati karna serangan jantung akibat pengkhianatan orang tuamu. Jika belum mati, aku sendiri yang menghabisinya” Hani yang melihat himchan seperti itu merasa kasian dengan nasibnya
“Aku akan membantumu mengambil hak mu oppa dengan cara anak kita” himchan mengangguk kepala dan tersenyum pada Hani
Keesokan harinya Hani mendatangi apartemen daehyun dan yoojin, ia ingin memberitahu pada yoojin soal kehamilannya itu
Ting tong ting tong
Yoojin yang sedang merapikan kamarnya pun langsung berlari menuju pintu karna mendengar bell apartemen nya berbunyi. Yoojin mengintip dari lubang kecil di pintunya, dia merasa terkejut saat melihat Hani ada didepan dengan cepat ia membuka pintu itu
“Hani-ssi” panggil yoojin pada orang yang berada didepan pintunya kemudian Hani membalikkan badannya dan tersenyum pada yoojin
“Kita bertemu lagi yoojin-ah” tanpa disuruh masuk, Hani langsung melangkah masuk ke apartemen melewati yoojin yang berdiri di sebelah pintu
Hani menatap foto besar di ruang tamu, ia sangat iri melihat foto pernikahan yoojin dan daehyun yang terpampang jelas didepannya. Harusnya yang berada disitu dirinya bukan yoojin batin Hani
Yoojin menyuruh Hani duduk kemudian menawarkan minuman apa yang ingin diminum Hani tapi Hani tiba-tiba menyodorkan amplop di depan yoojin. Yoojin pun merasa bingung tapi ia tetap mengambilnya
“Apa ini” ucap yoojin pada Hani
“Buka saja, kau akan mengetahuinya” ucap Hani sedikit mengejek yoojin
Yoojin membuka amplop itu, ia membacanya. Ia tidak mengerti kenapa Hani memberikan surat pemberitahuan kehamilannya pada yoojin
“Hani-ssi, kau hamil. Selamat” ucap yoojin setelah ia merasa bingung kemudian ia mengatakan itu. Hani yang melihat yoojin merasa miris dengan ucapannya itu
“Yoojin-ssi, pergilah dari kehidupan daehyun oppa. Karna anakku lebih membutuhkan appanya dari pada kau” ucap Hani tegas pada yoojin. Yoojin yang sedikit bingung pun kemudian terkejut dengan pernyataan Hani
“A a apa itu, anak suamiku. Bagaimana mungkin kalian…” yoojin belum selesai bicara tapi Hani langsung berdiri meninggalkan yoojin sendirian
***
Aku menangis setelah Hani pergi. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku terlalu dalam mencintai suamiku sampai-sampai aku tidak ingin melepaskan. Biarkan kali ini aku sedikit egois tapi aku tetap tidak bisa
Aku berhenti menangis agar nanti saat suamiku pulang tidak curiga melihat wajahku yang sembab. Pikiranku kosong itu yang aku lihat dari pantulan cermin yang terdapat wajahku. Aku mengolesi wajahku dengan make up agar tak terlihat kalau aku menangis seharian ini
Aku memasakkan makanan terbaikku sekarang. Aku ingin memberi kesan yang baik dihari terakhirku menjadi istri jung daehyun. Tadi aku menangis dan yang terlintas dalam otakku adalah aku harus pergi dari kehidupan suamiku karna Hani memang lebih membutuhkan daehyun oppa dari pada aku. Awalnya aku ingin egois tapi aku juga tidak boleh seperti itu. Aku membayangkan jika hani itu aku, pasti aku tidak sekuat hani
“Aku pulang” teriak daehyun oppa kemudian dia menghampiriku dengan senyum bahagianya. Ia memelukku kemudian menciumku, aku hanya tersenyum kecut padanya
“Wah, kau memasak banyak sekali. Apa ada perayaan tertentu” ucapnya yang melihat masakan yang aku masak
“Tidak ada perayaan tertentu oppa, tiba-tiba aku ingin masak sebanyak ini” ucapku padanya. Aku menyuruhnya mandi terlebih dahulu lalu makan tapi dia malah duduk dan makan terlebih dahulu. Aku tersenyum melihat tingkahnya itu. Bagaimana bisa aku meninggalkannya, sempat terlintas ingin mendiskusikan semua kenyataan ini tapi….
“Kenapa kau diam saja sayang” aku tersadar dari lamunanku saat ia bertanya kemudian aku tersenyum padanya
Keesok harinya aku terbangun terlebih dulu, melihat wajahnya semakin membuatku tidak ingin meninggalkannya tapi itu tidak mungkin. Saat aku meraba wajahnya tiba-tiba tangannya memegang tanganku
“Sayang, aku tahu kalau aku tampan jadi jangan menatapku seperti itu dan tanganmu ini menggangguku” dia membuka matanya dan menatapku kemudian ia memelukku
Kini suamiku sedang mandi sedangkan aku menyiapkan sarapan untuknya. Aku teringat akan niat ku hari ini kemudian dengan cepat aku mengambil ponselku dan menelepon junhong. Berkali-kali aku menelepon junhong tapi tak ada satupun panggilanku yang di angkatnya. Aku memutuskan memberi pesan tertulis padanya
Massege to my brother: 
Junhong-ah, apa kau sudah berangkat kerja..? 
Kalau belum, bisakah kau tidak usah masuk kerja dan rapikan semua barang-barangmu. Aku akan mengajakmu pergi
Aku menunggu pesan balasan dari junhong. Anak ini sebenarnya kemana, lama sekali membalasnya batinku. Saat aku ingin menelponnya lagi, tapi ponselku berbunyi karna ada pesan masuk
Massege from my brother: 
Aku masih dirumah my queen, kau mau mengajakku kemana..?’ Jika itu penting, aku akan membolos kerja hari ini. Hanya karna aku juga ingin bertemu dengan saudaraku yang manja ini
Aku membaca pesan junhong malah tersenyum, aku lupa  memberi pesan pada junhong itu untuk apa. Saat aku tersadar, aku langsung memberi balasan pada saudaraku ini
Massege to my brother: 
Iya, ini sangat penting. Jadi kau tak usah berangkat kerja dan semua barang-barang mu di apartemen kau siapkan untuk ikut denganku
Setelah memberi balasan pada junhong kemudian aku menyembunyikan ponselku agar suamiku tidak curiga karna sepagi ini aku sudah memainkan ponselku
**
Junhong nampak bingung dengan isi pesan dari yoojin. Maksut yoojin menyuruhnya membawa semua barang-barangnya itu barang yang seperti apa tapi junhong tak ambil pusing. Ia memasukkan baju-bajunya ke dalam tas. Ia berpikir bahwa yoojin akan mengajaknya berlibur
Setelah menunggu yoojin cukup lama akhirnya penantiannya menunggu saudaranya berakhir ketika yoojin menampakkan wajahnya di apartemen mereka. Junhong sangat senang, ia langsung menghampiri yoojin dan memeluk mencium yoojin membuat yoojin risih dengan perlakuan saudaranya itu
“Apa-apa kau” junhong nampak kesal saat mencium yoojin malah yoojin memukulnya akhirnya ia melepas pelukannya pada yoojin dan kata-kata yoojin tadi sangat ketus membuat junhong mengerti bahwa yoojin sedang tidak dalam mood baik hari ini
Kali ini junhong terheran ketika mereka berada di bandara dan yoojin meminta ponsel junhong dan membuang sim card nya lalu mengganti dengan yang baru
“Yoojin-ah, ada apa denganmu. Kau mengajakku pergi kesini tapi kau tak membawa barang dari rumahmu sama sekali dan kau membuang simcard ponselku. Ada apa sebenarnya” junhong sedikit emosi dengan tingkah yoojin yang tak memberitahu alasan mengajak dirinya karna apa
“Choi junhong, ayo kita mulai hidup baru” junhong terkejut dengan perkataan saudaranya itu. Ia tidak mengerti apa maksut yoojin tapi junhong akhirnya diam dan menurut saja pada yoojin saudara kembarnya itu
Mereka berdua sekarang berada di pulau Jeju. Selama mereka berada di pesawat tadi, yoojin menjelaskan maksut dia mengajak junhong. Junhong sekarang mengerti dan dia terus memeluk keluarga satu-satunya yang ia punya itu. Junhong marah pada daehyun sebenarnya tapi dia tetap fokus pada yoojin sekarang
“Kita akan selamanya bersama my queen, aku akan selalu berada didekatmu. Appa dan eomma menyuruhku untuk menjagamu bukan” ucap junhong pada yoojin kemudian yoojin mengangguk dan menangis dipelukan junhong
“Tempat ini sangat nyaman, aku rasa tidak akan ada orang yang menemukan kita yoojin-ah” yoojin mengangguk dengan perkataan junhong
Beberapa hari kemudian yoojin sudah bisa tersenyum cerah sekarang setelah pergi dari rumah daehyun, yoojin hanya bisa menangis dan itu membuat junhong kuatir dengan keadaan saudaranya itu
“Ini keputusanmu, jadi jangan pernah menyesal yoojin-ah”
“Aku tidak menyesal junhong-ah. Junhong-ah, aku sangat lapar” setelah yoojin mengatakan lapar kemudian mereka segera membeli makanan untuk nemenuhi perut mereka
Yoojin ingin sekali memakan ikan bakar tapi ketika ia memakan sedikit, ia sudah merasa mual. Junhong nampak bingung ketika yoojin sama sekali tidak mau menyentuh makanan yang ia pesan tadi setelah yoojin merasa mual
“Kau ingin makan apa sekarang, aku tak ingin kau sakit yoojin-ah” junhong membelai wajah yoojin yang nampak pucat
“Bisakah kau membelikan es krim saja” dengan cepat junhong membelikan eskrim untuk saudaranya itu. Yoojin merasa bingung karna ia beberapa hari ini selalu mual ketika menyentuh makanan tapi ketika ia memakan es krim ia merasa senang
“Aku dimana sekarang junhong-ah” yoojin terbangun setelah ia pingsan tadi. Setelah Ian memakan eskrim mereka berdua berniat akan pulang tapi
“Aku dimana sekarang junhong-ah” yoojin terbangun setelah ia pingsan tadi. Setelah ia memakan eskrim, mereka berdua berniat akan pulang tapi beberapa menit mereka berjalan tiba-tiba yoojin pingsan
“Yoojin-ah” yoojin menunggu junhong berkata karna yoojin penasaran apa yang akan dikatakan saudara nya itu. Wajah junhong nampak serius
“Yoojin-ah, aku akan selalu ada bersamamu. Ingat itu. Jangan pernah merasa sendirian. Aku tidak tahu, ini kabar baik atau buruk tapi……… yoojin kau hamil sekarang” junhong sedikit ragu saat mengatakan keadaan yoojin sedangkan yoojin nampak terkejut dengan kabar ini
***
Seperti di sambar petir ketika junhong mengatakan bahwa aku sedang hamil sekarang. Apa yang harus aku lakukan untuk anakku ke depannya. Kenapa dunia ini seperti mempermainkanku. Aku menangis dalam pelukan junhong dan tanpa sadar tanganku mengelus perutku yang masih rata
Jadi ini alasannya aku selalu makan es krim, jadi ini kenapa waktu itu aku ingin selalu dimanja daehyun oppa, jadi ini alasannya aku mual-mual ketika menyentuh makanan. Kenapa kau tak memberitahu eomma kalau kau berada diperut eomma sayang. Jika kau memberitahu dari awal pasti eomma akan memilih bertahan dengan appamu batin yoojin yang menyesali tindakannya sendiri
Aku setiap hari menyusahkan junhong, sebenarnya kasihan melihat dia selalu aku jahili tapi ini kesenangan tersendiri
Sudah hampir 9 bulan kehamilanku, aku sangat menunggu sekali malaikat kecilku ini segera lahir kedunia ini. Aku mengelus-elus perutku yang sudah sangat besar. Aku sangat bahagia saat ini. Saat aku mengelus tiba-tiba perutku terasa sakit
“Argghhh, junhong-ah……”junhong yang mendengar yoojin kesakitan di ruang tamu, ia langsung menghampiri yoojin. Junhong sangat panik ketika melihat darah di selakangan yoojin
****
Saat aku pulang dari kantor, aku mencari istriku di apartemen tapi tak menemukannya. Aku sangat panik, ini semua karna kebodohanku sendiri. Keluarga yang aku impikan seakan-akan musnah seketika
Aku mencarinya di dapur tetap saja tak menemukan istriku. Saat aku melihat meja makan terdapat kertas terlipat , tanpa ragu aku langsung mengambilnya
By yoojin
Oppa, ingatlah sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu. Di hatiku hanya ada kau, ingatlah selalu kata-kata itu. Oppa jaga dirimu baik-baik ya, jangan lupa makan dan jangan lupa istirahat yang cukup. Aku sudah menyiapkan makanan di dalam lemari pendingin untukmu selama tiga hari jadi jangan kuatir soal makanan lagi. Oppa…, jangan mencariku. Hani lebih membutuhkanmu dari pada aku sekarang. Bertanggung jawablah !!!’
Terima kasih untuk beberapa bulan ini, saranghae jung daehyun
Daehyun langsung menangis membaca surat dari yoojin. Ia merasa dirinya sangat bodoh. Bisa-bisa nya ia terperangkap dengan hal-hal yang menghancurkan keluarganya
“Yoojin-ah, i Will Happy with you baby” lirih daehyun kemudian ia menangis kembali
#flasback 
Hani menghampiri kantor daehyun. Saat sudah bertemu daehyun, ia langsung menyodorkan surat pada daehyun. Awalnya daehyun sangat bngung tapi saat dia membukanya ia baru tahu kalau itu surat pemberitahuan dari dokter bahwa Hani hamil
“Daehyun-ssi, anak yang aku kandung ini anakmu” tanpa basa-basi Hani langsung mengucapkan itu. Daehyun terkejut dengan perkataan Hani
“Istrimu sudah melihatnya, mungkin sekarang dia sudah mentandatangani surat cerai kalian” daehyun yang sadar dengan perkataan Hani, ia langsung menelepon yoojin tapi tak satupun panggilannya terjawab
Daehyun kemudian mencari junhong di kantornya tapi kata rekan kerjanya bahwa junhong hari ini tidak masuk kerja. Daehyun begitu panik sedangkan Hani mengeringai dalam diamnya
#flasback end
Beberapa hari ini aku mencari istriku tapi tetap saja tidak kutemukan sedangkan Hani mendesakku untuk menikahinya karna ia takut jika kehamilannya akan diketahui publik
Aku sekarang resmi menikahi Hani, 
Aku sekarang resmi menikahi Hani, tapi sampai sekarang aku diam-diam tetap mencari yoojin. Dan akhirnya Hani melahirkan barulah aku menyuruh himchan hyung untuk menghentikan mencari yoojin
Mungkin masa depanku hanya untuk Hani dan bayi dalam gendongan ku ini Jung Sera, putriku bersama Hani, princess cantikku ini. Bahagia..? Pasti aku bahagia karna sekarang aku menjadi appa tapi yang menjadi pendamping ku bukan perempuan yang aku cintai
Tak terasa ini sudah berlalu lima tahun sudah. Aku sudah hampir sepenuhnya melupakan yoojin demi keluarga kecilku ini, demi jung sera aku rela pura-pura bahagia bersama Hani. Tak dipungkiri aku sering bertengkar dengan Hani dan itu membuat sera selalu menangis dan akhirnya aku putuskan untuk memulai semua bersama Hani demi jung sera
“Appa, baju pesta apa yang cocok untukku” tanya malaikat kecilku ini. Aku hanya tersenyum melihat tingkah sera
“Itu yang warna merah cocok denganmu sayang” sera nampak bahagia dengan pilihanku karna aku tahu bahwa sera suka gaun berwarna merah yang ada di tangannya itu
**
Seorang anak kecil menangis ditanam karna teman-temannya mengejeknya. Ia menunduk dan terus menangis sampai akhirnya junhong mendekatinya dan mendekati anak itu bersama istrinya
“Sayang kenapa kau menangis disini” ucap yeeun istri junhong kemudian junhong langsung menggendong anak itu untuk pulang
Saat sudah sampai di rumah mereka, junhong dan yeeun langsung mengajak anak itu menonton TV agar melupakan kejadian kejadian yang teman-temannya lakukan pada anak itu
“Yoohyun-ah kau sudah pulang” teriak yoojin dari kejauhan. Yoojin menghampiri junhong, yeeun serta putri semata wayangnya Choi Yoohyun
“Kenapa putri eomma menangis” ketika yoojin mendekati yoohyun, ia langsung menolak yoojin untuk menggendongnya. Yoohyun memeluk yeeun dengan sangat erat. Untuk menghidupkan suasana yang terlihat tidak baik sekarang, yeeun sedikit mengalihkan mereka pada TV yang terlihat sangat bagus
“Wah anak itu terlihat cantik, tapi masih lebih cantik Choi Yoohyunku ini. Tapi sayang yoohyun sedang menangis jadi jelek deh sekarang” yeeun berucap agar yoohyun tidak marah lagi sedangkan yoojin dan junhong saat menoleh ke layar TV, mereka berdua nampak terkejut dengan orang yang ada layar TV itu. Junhong langsung menoleh pada yoojin, memastikan keadaan saudaranya itu
Yoojin pergi ke kamarnya dan junhong langsung menghampiri yoojin yang mungkin saat ini sedang menangis setelah melihat mantan suaminya yang terlihat bahagia bersama keluarga kecilnya
“Apa yang kau rasakan saat ini, apa kau masih menyimpannya dalam hatimu” junhong memeluk saudaranya yang saat ini sedang menangis
“Aku sudah melupakannya junhong-ah tapi ketika melihatnya kembali, kenapa hatiku masih sama seperti itu” junhong paham apa yang dirasakan saudaranya itu tapi dia tidak bisa berbuat banya
“Minggu depan aku akan ke Seoul, mengunjungi makam orang tua kita. Apa kau mau ikut dan rencananya, aku akan mengajak jung yoohyun juga”
“Nama anakku choi yoohyun junhong-ah bukan jung yoohyun” yoojin yang mendengar panggilan anaknya berubah marga mantan suaminya itu tidak terima
“Tetap saja dia anak keluarga jung” ucap junhong yang masih ngotot membenarkan nama keponakannya itu
“My queen, kau tahu anakmu menangis karna apa. Teman-temannya mengejeknya bahwa yoohyun tak mempunyai appa. Dan setiap perjalanan pulang tadi, anak itu terus menanyakan apa dia tak punya appa. Aku harus menjawab apa yoojin-ah” junhong berkata panjang lebar dan itu membuat yoojin sangat sedih
****
Setelah acara ulang tahun perusahaan selesai beberapa hari lalu kini sekertarisku memberikan laporan tentang penghabisan dana acara itu. Begitu kagetnya aku karna uang yang terpakai sangat besar, aku merasa aneh
Aku menghubungi himchan hyung karna selain ia manager keuangan ia juga sebagai orang kepercayaanku untuk mencari info yang aku butuhkan tapi jika dipikir-pikir kan keuangan yang mengurus dia batinku kemudian aku tidak jadi menghubunginya tapi menghubungi minhyuk teman lamaku
Ini sudah beberapa hari meminta bantuan minhyuk tapi dia masih belum menemukan sesuatu yang ganjal soal masalah ini
“Appa, kau janji mengajakku jalan-jalan kan hari ini” aku tersenyum ketika putri cantiku ini mengingatkan janjiku padanya
“Appa ingat princess, mana eommamu” aku bertanya pada anakku kemudian ia menunjuk Hani yang sedang menyiapkan sarapan untuk kami bertiga. Semenjak Hani melahirkan sera, aku sadar jika saat itu aku menjadi seorang appa. Saat itu juga aku berhenti mencari yoojin
Jujur saja sampai saat ini aku masih menginginkan yoojin kembali padaku tapi itu tidak mungkin mengingat Hani sudah melahirkan anakku. Sampai saat ini aku masih sering bertengkar dengan Hani hanya karna foto yoojin terdapat dalam dompetku
Aku membuka dompetku kemudian mengambil foto yoojin dan tanpa pikir banyak aku menyobeknya dan membuang foto itu
Maafkan aku sayang, mulai sekarang aku harus membuangmu jauh-jauh dari pikiranku ucapku dalam hati
Aku, Hani dan sera sedang menikmati pemandangan taman dekat rumah. Kita bertiga seperti keluarga bahagia dan hanya aku yang sebenarnya tidak bahagia disini tapi mulai sekarang aku harus bahagia dengan keluarga baruku
Sesampainya di apartemen, aku mendapati 4 orang berdiri didepan apartemen an memencet bell kemudian kami mendekat pada orang-orang itu
“Maaf, ada apa ya Anda semua berada di depan apartemenku” 
“Maaf tuan jung, kami kesini ingin menangkap istri Anda. Percobaan pembunuhan 6 tahun lalu kepada suaminya dan penggelapan uang perusahaan Anda” ucap salah satu orang itu dan menunjukkan bahwa mereka seorang polisi sedangkan Hani di belakangku langsung berlari
Dengan larinya Hani berarti kejadian yang dikatakan petugas kepolisian itu benar. Ini membuatku terkejut, aku sedikit tidak percaya dengan semua ini tapi kenyataan sudah terbukti
“Appa kenapa eomma dibawa ahjusi itu” sera menangis dalam pelukanku. Apa yang harus kukatakan apa anak usia 5 tahun yang tidak mengerti apa-apa soal orang tuanya
“Hyung tak apa-apakah” tanya salah satu orang yang tadi menyodorkan identitas mereka
“Aku tahu kenapa kau heran denganku sekarang, jongup imnida. Apa kau mengingatku?” Aku mengingat ingat orang didepanku ini tapi aku tetap tak bisa mengingatnya
“Aku teman Yoo Youngjae dan Choi yoojin, apa kau masih tak mengingatnya” aku ingat dia seorang bartender bersama yoojin tapi kenapa dia menjadi polisi
Ini sudah ke tiga harinya aku menemani putriku di rumah sakit, ia sakit karna tidak mau makan dan mag nya kambuh. Aku dan eommaku bergantian menjaga sera
**
Saat ini junhong, yoojin, yeeun dan yoohyun datang ke Seoul dan langsung menuju makam orang tuanya. Yoohyun tak bisa diam, dia berlari-lari entah kemana. Ia sangat senang bisa berada di Seoul saat ini
“Ahhhhhh”
Yoojin mendengar teriakan putrinya, saat ia tahu bahwa yoohyun terjatuh ia langsung berlari. Junhong yang melihat pun ikut berlari menghampiri keponakannya itu
“Junhong-ah, darah. Hiks hiks yoohyun-ah, kau tidak apa-apa kan sayang” yoojin hanya bisa menangis melihat darah di kepala yoohyun. Yoohyun terjatuh dan kepalanya membentur batu yang ada disebelahnya
“Kita harus cepat membawanya kerumah sakit yoojin-ah” yoojin hanya mengangguk ia tidak kuat melihat putrinya kesakitan sedangkan yeeun langsung merangkul yoojin dan mengajaknya berjalan mengikuti junhong
Sesampainya dirumah sakit junhong langsung berteriak memanggil dokter dirumah sakit itu. Seperti orang gila itu Lah junhong saat ini. Mereka semua sangat takut jika terjadi sesuatu pada yoohyun
“Maaf, Anda semua harus menunggu diluar” ucap uisa yang menangani yoohyun saat ini. Keadaan yoohyun sangat kritis, ia banyak mengeluarkan darah sedangkan stock darah yang cocok dengan yoohyun di rumah sakit itu sudah habis
“Ambil darahku lagi dok, jika masih kurang” yoojin sangat frustasi. Ia memiliki darah sama dengan putrinya itu tapi darah yoojin sudah terlalu banyak diambil tadi. Sedangkan junhong, walaupun saudara kembar yoojin tapi darah mereka berbeda karna darah yoojin sama dengan appanya sedangkan junhong darahnya sama dengan eommanya
Yoojin hanya bisa menangis sekarang di tepi ranjang yoohyun dirawat. Sedangkan junhong dan yeeun mencari orang yang mau mendonorkan darahnya untuk keponakannya itu
“Satu-satunya cara hanya datang ke appa kandung yoohyun, yeeun-ah” junhong berkata pada istrinya karna ia merasa sudah tidak ada kesempatan lagi jika ia mencari orang yang mau mendonorkan darahnya
“Tapi oppa, apakah alamat rumah appanya yoohyun masih tetap sama. Apakah dia mau mendonorkan nya, kalau tidak mau bagaimana?” Yeeun terus bertanya yang tidak tidak dan itu membuat junhong tambah frustasi
Saat junhong ingin pergi dari parkiran rumah sakit, ia merasa melihat seseorang yang sangat mirip dengan daehyun. Ini kebetulan atau apa tapi junhong nampang senang. Junhong menghampiri seseorang itu
“Presdir jung, apakah itu benar kau” junhong berhenti sebelum ia bendekati orang yang mirip daehyun karna saat mendekat ada seseorang yang terlebih dulu menyapa orang itu
***
Aku menangis ditepi ranjang putriku dirawat. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku memegang tangannya memberi kehangatan pada kedua tangannya itu. Putriku itu harus mendapatkan darah secepatnya jika masih belum, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika belum menemukan orang yang mau mendonorkan darahnya untuk putriku itu
“Yoohyun-ah, bukankah kau ingin melihat appamu. Jika kau sadar, eomma janji akan mengajakmu bertemu apa. Kau senang sekarang” aku berbicara dengan putriku yang saat ini masih belum sadarkan diri
“Eonni…., kau istirahat dulu eoh. Aku akan menjaga putrimu sekarang. Junhong oppa masih berjuang untuk yoohyun” yeeun tiba-tiba datang dan menyuruhku istirahat terlebih dahulu
Aku berpikir, apa aku harus mendatangi daehyun dan meminta ia memberikan darahnya untuk yoohyun batinku. Ini kesempatanku sebelum yoohyun benar-benar tidak tertolong. Aku harus menyampingkan egoku pada daehyun. Aku meminta ijin pada yeeun untuk keluar sebentar
Saat aku berlari tanpa sadar aku menabrak seseorang. Aku tidak melihat orang yang aku tabrak, aku hanya membungkuk untuk meminta maaf tapi saat aku ingin berlari lagi seseorang itu menahan pergelanganku
Saat aku melihat orang itu, aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat sekarang. Ini bukan mimpikan, ini kenyataan kan. Orang itu menarikku kedalam pelukannya saat melihat air mataku
“Apa ini benar kau yoojin-ah” aku tambah menangis ketika ia bertanya seperti itu
****
Aku linglung setelah datang ke penjara untuk menemui Hani. Tapi belum sempat aku menemuinya, aku melihat orang yang mengunjungi Hani. Aku masih mengingat siapa orang itu. Orang yang beberapa tahun menghilang karna kecelakaan
#flasback
“Jadi kau dalang semua ini”
“Ya, kau benar Hani-ssi. Dari awal aku sudah tahu kalau kau berencana menyingkirkanku dan yoojin agar kau bisa bersama dengan daehyun lagi kan” ungkap laki-laki didepan hani
“Youngjae oppa, maafkan aku. Aku tidak bermaksud…” belum selesai bicara youngjae langsung memotong perkataan Hani
“Itu bukan cinta Hani-ssi, kau hanya terobsesi daehyun. Kalau kau benar-benar cinta harusnya saat kau tahu kita di jodohkan kau menolaknya tapi kau menerimaku dan satu lagi. Aku tahu, sebelum kau menikah denganku. Kau juga berselingkuh dengan teman daehyun yang bernama himchan kan” youngjae berkata panjang lebar pada Hani sedangkan Hani hanya menangis
“Aku juga tahu bahwa putrimu itu bukan anak dari daehyun tapi anak himchan selingkuhanmu itu, sadarlah” ucapan youngjae sukses membuat daehyun terkejut. Daehyun yang dari awal mendengarkan obrolan mereka dari jauh langsung pergi meninggalkan mereka. Ia tidak kuat jika ada berita yang lebih mengejutkan lagi
#flasback end
Aku mendengar jelas percakapan mereka saat itu. Aku terkejut dengan perkataan Hani. Sejahat itukah Hani padaku dan laki-laki itu, pantas laki-laki itu membalas Hani dengan cara ini. Aku memutuskan pergi kerumah sakit untuk menemui sera. Aku tidak perduli status sera apa sekarang denganku, aku pikir dia tetap anak ku
Saat aku di parkiran, aku bertemu dengan rekan bisnisku. Kami mengobrol banyak sambil berjalan masuk kerumah sakit. Aku kesakitan saat seorang perempuan tiba-tiba menabrakku, ia hanya meminta maaf berulang kali
Aku seperti mengenal perempuan itu, saat ia ingin berlari lagi, aku menahan pergelangan tangannya dan akhirnya ia menoleh padaku. Kita sama-sama memasang muka tekejut. Ini seperti mimpi, ia menangis tanpa sadar aku langsung memeluknya
“Apa ini benar kau yoojin-ah” ia malah lebih keras menangis tak lama kemudian aku melepas pelukanku dan kedua tanganku memegang kedua pundaknya
Ia menarikku sekarang, aku mengikuti kemauannya. Sebenarnya aku ingin sekali bertanya pada seseorang yang sudah lama pergi dari hidupku ini tapi aku seperti tak punya kesempatan bertanya. Aku hanya mengikuti arah dia berjalan, ia tak henti-hentinya menangis
“Dokter, cepatlah ambil darahnya” aku semakin bingung ketika yoojin mengatakan pada seorang dokter untuk mengambil darahku. Bagaimana bisa dia tidak bertanya padaku tapi malah seenaknya seperti ini. Bahkan kita sudah lama tidak bertemu, apakah dia tidak ada rasa malu padaku
“Daehyun-ssi, kau mau kan” tanyanya padaku. Dan bodohnya aku langsung mengangguk tanpa bertanya siapa yang membutuhkan darahku
Saat ini aku berbaring di sebelah ranjang anak kecil. Darahku mengalir di tubuhnya melalui selang kecil. Yoojin duduk diranjang anak itu dan terus memegang tangannya sambil menangis
“Sayang, bukankah kau ingin melihat appamu kan. Kau selalu menangis ingin bertemu appa bukan?. Bangunlah sayang, appamu ada disampingmu sekarang” aku mendengarkan kata demi kata yang di ucapkan yoojin. Apa yang di maksut appa anak itu aku
“Yoojin-ah, apa dia..?” Belum selesai aku bertanya ia sudah mengangguk seakan-akan mengerti apa yang akan aku tanyakan
“Yoohyun, jung yoohyun aku menamakan putri kita itu oppa” aku bangun dari ranjangku dan langsung menghampirinya dan memeluknya
“Kenapa kau pergi kalau kau hamil yoojin-ah” aku berteriak di depannya. Rasa kecewa sudah terlalu dalam, tidak bisakah dia mengerti aku saat itu. Aku seperti orang bodoh waktu ia meninggalkanku
“Kupikir Hani lebih membutuhkan mu tapi aku juga tidak tahu, kalau aku juga hamil oppa” yoojin menangis dalam dekapan daehyun sekarang. Hari ini daehyun mendapatkan banyak kejutan yang tidak terduga
**
Daehyun tak henti-hentinya tersenyum dan menjahili putri-putrinya. Ia nampak bahagia sekarang bisa menemukan keluarga kecilnya lagi. Kehidupan nya penuh lika-liku tapi ini cerita dari kehidupan  jung daehyun
“Appa, berhenti menggelitiki kita” ucap sera dan yoohyun serempak pada daehyun. Semenjak yoohyun sadar dan sera sembuh mereka langsung akrab. Daehyun maupun yoojin tak membedakan kasih sayang mereka pada yoohyun ataupun sera. Mereka berdua menganggap yoohyun sera itu tetap saudara bahkan daehyun beranggapan mereka itu kembar karna mereka lahir di tanggal bulan tahun yang sama. Daehyun mencatatkan sera sebagai anak dari yoojin sedangkan Hani mendapatkan hukuman selama 15 tahun penjara karna perbuatan mereka
Yoojin datang membawa cemilan untuk suaminya dan putra-putrinya yang sedang bercanda di depan TV . Yoojin bersyukur yoohyun dan sera bisa cepat akrab
“ eomma, aku ngantuk. Ayo kita tidur yoohyun-ah” ucap sera pada yoojin dan yoohyun. Sera dan yoohyun langsung menyeret tangan yoojin ke dalam kamar mereka sedangkan daehyun menahan tangan yoojin yang satunya
“Kalian berdua tidur sendiri tanpa eomma, eomma tidur sama appa malam ini. Kalian berdua kan sudah besar” ucap daehyun pada putrinya. Sera dan yoohyun nampak tidak suka dengan kata-kata daehyun barusan
“Appa lebih besar dari kami” ucap yoohyun yang membuat yoojin langsung tertawa sedangkan daehyun hanya bisa melongo karna ucapan anaknya itu
Sera dan yoohyun meninggalkan sepasang suami istri itu diruang TV sekarang. Sera nampak sangat mengantuk jadi ia memutuskan berhenti berdebat dengan appanya sedangkan yoohyun mengikuti sera kemanapun sera berada
“Sayang, terima kasih sudah menerima sera. Terima kasih sudah melahirkan yoohyun untukku, terima kasih untuk semuanya.  I’m Happy with you” ucap daehyun kemudian mencium bibir yoojin sekilas
“Ayo kita buat adik untuk mereka” pipi yoojin memerah sedangkan daehyun tertawa melihat yoojin tersipu
“Yak, kau mentertawakanku”
         ~END~

No comments :

Post a Comment