Fool
Fool
tittle:Fool
Author:JunGolden
Rating: NC pg 17
lenght:ONESHOOT
Cash: Park Jimin,Kang JiAe(OC)
Ini FF pertama Jung yg 'PG 17' mohon maaf klw jelek ya,maklum belum berpengalaman bikin yg PG 17,hehehe
Happy Reading...
#####
Park Jimin. Siapa yg tidak mengenalnya?bukan karena hal yg patut di contoh dia terkenal. Karena dia memiliki mantan kekasih di berbagai macam tempat yah itulah salah satu hal yg membuatnya terkenal. Di sekolahnya saja hampir di setiap kelas pasti ada mantan dari Park Jimin ataw namja yg biasa di sapa Jimin.
"Jimin siapa dia kekasih baru lagi?" tanya Jin yg melihat Jimin sudah menggandeng yeoja lain sepulang sekolah.
"Wae hah?" tanya Jimin kesal.
"Aish Jimin cepatlah sadar,jangan terus mempermainkan perasaan wanita."kata Jin.
"Jimin tidak mempermainkan perasaanku,lagipula kami hanya baru saja menjadi teman." ucap Nari yeoja yg sedari tidak melepas genggaman tangan Jimin.
"Aish,sepertinya yeoja di sekolah ini sudah gila semuanya."ucap Jin lalu pergi meninggalkan kedua orang di hadapannya.
"Jimin kau mau ke club ku sekarang?" tanya Nari dan Jimin mengangguk.
************
Yeoja itu seperti biasa hanya duduk di bangku taman belakang di luar sekolahnya.
Dia menguncir rambutnya menjadi dua yg terurai panjang.Kacamata besar yg dia pakai hanya untuk menutupi mata sipitnya.
Dia mulai kesal dengan orang orang di sekitarnya,setiap orang yg ia temui pasti akan membicarakan Park Jimin.
"Apa sudah tak ada namja lain selain pria kurangajar itu hah?" teriaknya keras keras.
"Aku disini namja baik baik" kata Jin membuat yeoja itu sontak kaget langsung menunduk sambil menutup mulutnya dengan kedua tangnnya.
"JiAe apa aku bukan namja?"tanya Jin sambil duduk di sebelah Yeoja bernama JiAe tersebut.
"kau membuatku kaget Jin.Kukira siapa?" ucap JiAe bersikap biasa.
"Aish kau kembali mengikat rambutmu,sudah kubilang kau cantik saat rambutmu terurai,dan kacamata itu membuatmu jelek."
"Jin kau menyebalkan. Aku senang begini" ucap JiAe membetulkan kaamatanya.
"Kau pasti tadi meneriaki Jimin ne?memangnya kenapa kau tidak menyukai Jimin?" tanya Jin penasaran.
"Hanya yeoja bodoh yg menyukai namja yg selalu mempermainkan hati wanita spertinya. Aku kan pintar." ucap JiAe dengan percaya diri.
"Eish baiklah terserah kau saja. Ayo pulang sudah sangat sore sebentar lagi malam." ucap Jin lalu menarik tangan JiAe.
Jimin POV
Aish aku lelah dengan wanita wanita ini yg selalu saja mengerubuniku. Aku dengan mereka hanya mencari kesenangan saja. Walau aku sering pulang pergi club bersama wanita yg selalu berganti ganti,jujur saja tak ada satupun yg aku sukai sepenuh hati. Bahkan aku tak akan berani melakukan hal yg di namakan "Makeing Love" dengan yeoja yg aku kencani .
Jika ditanya aku pernah melakukannya apa tidak jawabanku "ya" . Dulu sekali, 3 tahun lalu dengan seseorang yg akhirnya malah meninggalkanku demi namja lain,maka dari itu aku tak mau lagi.
"Jimin ini minumanmu" ucap Nari sambil memberiku segelas bir. Kami minum bersama,dia duduk di sampingku.
Tak lama mata kami saling bertemu dan wajah kami sangat dekat untuk melakukan hal yg biasa dilakukan remaja lain.
Nari menghampiriku lebih dulu dan kami berciuman cukup lama,namun ada yg tidak kusukai tangan kecilnya mulai merayap kebawah dan membuka kancing kemejaku.
Yeoja ini gila,mana mungkin melakukan hal seperti ini di tempat seramai ini. Aku mendorongnya menjauh.
"Aku tak menyukaimu Nari.aku tak menyukai yeoja nakal sepertimu " ucapku sambil mendorongnya menjauh dariku dan pergi meninggalkannya sambil merapihkan bajuku.
Aku mengelap bibirku yg basah sambil keluar dari tempat itu. Aku berjalan dengan kesal. Bagaimana bisa aku kembali melakukan hal itu untuk yg kesekian kalinya?bodoh!
Jimin POV end
JiAe berjalan menuju rumahnya bersama Jin dan saat di jalan mereka bertemu Jimin dengan baju yg berantakan membuat JiAe makin membencinya.
"Kau terlihat kacau Jimin" ucap Jin.
"Aku membenci wanita nakal." jawab Jimin.
"Kau membenci wanita nakal,memangnya ada wanita baik yg mau denganmu?" pertanyaan itu tiba tiba saja terlontar dari mulut JiAe. Dengan segera dia menunduk dan menutup mulutnya.
"Mungkin kau lah wanita baik itu ucap Jimin laku tersenyum nakal pada JiAe malah membuat JiAe merinding.
"Yak jangan macam macam pada temanku." ucap Jin sambil menjitak kepala Jimin.
"aish... kau tahu selama 1 tahun JiAe sering bergabung dengan kita,aku baru mendengar suaranya dengan jelas sekarang." ucap Jimin .
JiAe memang sebenarnya sudah dekat dengan Jin dan Jimin dari setahun lalu,namun dia hanya ingin berteman dg Jin bukan Jimin,jadi jika ada Jimin JiAe hanya akan bicara "ya" "tidak" selebihnya tidak pernah.
Jin pulang terlebih dahulu dan meninggalkan JiAe dg Jimin,sepanjang perjalanan mereka hanya diam,.
"JiAe" panggil Jimin membuat JiAe tersentak dan diam tanpa melihat ke arah Jimin.
"Aish,kurasa ini saatnya kita menjadi dekat."ucap Jimin dan JiAe hanya diam.
"Bisakah bicara sesuatu? memang tidak boleh aku dekat denganmu?" tanya Jimin namun tak kunjung mendapat jawaban.
Dengan segera ia menarik tangan JiAe dan mendorong tubuh gadis itu ketembok.
"Yak Park Jimin!!lepaskan aku!aku akan menjerit jika kau tak melepaskan aku!!" teriak JiAe.
Jimin masih menahan kedua tangan JiAe dan mulai mendekati wajahnya ke wajah JiAe.
"Jika kau masih tak mau bicara denganku,aku tak akan segan segan menggigit lehermu." ucap Jimin laku melepaskan JiAe.
"Namja gila,kau menyebalkan harusnya Jin tidak meninggalkan aku denganmu." omel JiAe lalu berjalan mendahului Jimin. Jimin ganya tertawa geli melihat wajah JiAe yg sudah ketakutan tadi.
Jimin mulai mendekati JiAe dan menarik kedua pita di rambut JiAe membuat rambutnya terurai.
"Yak Park Jimin!!kembalikan!!" teriak JiAe dan dg segera Jimin melempar kedua pita di tangnnya ke arah JiAe.
"Kau cantik jika di urai,apalagi jika kacamatamu kau buka." ucap Jimin lalu berjalan meninggalkan JiAe yg masih kesal oleh tingkah Jimin.
JiAe POV
Park Jimin,namja gila,bagaima bisa melakukan hal seperti tadi?bodoh dasar.
Aku kenapa jadi memikirkannya terus?ah gila.
Setelah mandi aku langsung menuju kasurku dan mulai melupakan semuanya tadi.
****
Aku berjalan menuju kelas dan tiba tiba aku diminta tolong untuk membersihkan Perpustakaan. Dan aku tak dapat menolaknya.
Aku merapihkan buku di bagian pojok ruangan.
"Ternyata perpustakaan ini cukup besar."
Tiba tiba seseorang menarik ujung rambutku.
"Jimin" ucapku kaget dan dia hanya tersenyum.
"Aku akan membantumu" ucapnya lalu mulai merapihkan buku di bagian bawah.
"berhentilah menggangguku." ucapku dan dia tersenyum.
Kenapa aku merasa hatiku berguncang?senyumannya sangat manis.Ah stop JiAe jangan terhipnotis.
"Sepertinya aku tertarik padamu JiAe" ucapnya membuat jantungku berdegup kencang. Bahkan mampu membuatku melamun beberapa saat.
"Kau berbeda dengan yg lain,kau sulit untuk didekati,bahkan dari setahun lalu sebenarnya aku ingin mendekatimu namun aku sangat takut. Dari dulu aku selalu ingin melindungimu,namun nampaknya kau bahkan tak suka kudekati." jelas Jimin membuatku terdiam dan berfikir.
"Mianhae" ucapnya tiba tiba,bahkan dia tak pernah melakukan salah padaku,namun daricaranya bicara seolah olah benar benar merasa bersalah.
Dia mulai berdiri hendak meninggalkanku namun langsung kutarik tangannya.
"tak kusangka kau tulus mengucapkan itu.Park Jimin."ucapku namun menunduk.
Dia menarik kedua pita di rambutku membuat rambutku terurai dan aku langsung menghadapnya dan tak kusangka dia menciumku sampai kami benar benar terpojok di sudut ruangan,benar benar sunyi tak ada orang selain kami. Aku mendorongnya agar melepas bibirnya dariku.
"ah Mianhae JiAe" ucapnya dan aku dengan polos malah tersenyum sehingga dia kembali menciumku.
Yak akhirnya akulah wanita bodoh itu. Lama kelamaan aku malah menikmatinya dan lidah kami malah saling bermain. Cukup lama kami melakukannya di ruangan sunyi ini entah berapa menit?aku benar benar merasa sangat lama namun menikmati ciuman pertamaku ini.
Sekitar 2 menit kami melakukan itu akhirnya dia melepas bibirnya dariku.
"Mianhae" ucapnya
"nado" ucapku sambil membetulkan kacamataku yg sedikit miring.
Kamipun melanjut merapihkan perpustakaan dg suasana sedikit canggung tanpa bicara sedikitpun.
JiAe POV end
JiAe menatap cermin di kamar mandi sekolahannya lalu mengutuk dirinya sendiri.
"bisa bisanya aku malah termakan omonganku,bodoh" ucapnya sambil memegang bibirnya lalu mencuci mulutnya berulang kali.
"Apa tadi aku terhipnotis,kenapa sekarang aku merasa menyesal?padahal aku sangat menikmatinya tadi!"
"menikmati apa?" tanya seseorang yg tiba tiba keluar dari bilik kamar mandi.
"Nari" ucap JiAe sambil menggunakan kacamatanya laku menunduk.
"Kau tahu kau cantik jika di urai." ucap Nari lalu pergi meninggalkan JiAe lalu berhenti di dekat pintu keluar.
"JiAe,aku melihatmu tadi di perpustakaan,semua yg kau lakukan aku melihatnya." ucap Nari dan sekarang benar benar pergi.
Ucapan Nari malah seolah olah adalah ancaman bagi JiAe,dia agak menyesal memberikan bibirnya untuk Jimin.
#####
"Jimin kenapa kau begitu bahagia?" tanya Jin yg melihat Jimin senyum senyum sendiri.
"Aku baru saja berpacaran dg JiAe" ucap Jimin membuat Jin yg mendengarnya langsung batuk batuk karena tersedak.
"Mwo?apa yg kau lakukan hah sehingga dia mau dg mu?" tanya Jin tak percaya.
"Tuh tanya saja padanya" ucap Jimin sambil melihat ke arah JiAe yg baru saja datang.
"Kalian berpacaran?" tanya Jin.
"sttt,diam" ucap JiAe.
"woah aku benar benar tidak percaya,kau jadi masuk kategori yeoja bodoh yg kau sebut ne ." ucap Jin sambil memegang tengkuknya.
"ne sudah jangan dibahas. aku benci membahasnya." ucap JiAe.
"Kau cantik jika di urai begitu,jangan kau ikat rambutmu lagi,dan bukalah kacamatamu. Jika tidak aku akan..."
"ne ne ne,baiklah." ucap JiAe memotong ucapan Jimin lalu membuka kacamatanya.
Kedua namja di hadapannya malah tercenga melihat JiAe yg sangat cantik saat membuka kepalsuannya itu.
"Kau benar benar cantik" ucap kedua namja itu dan JiAe hanya tersenyum malas.
#Dua hari kemudia ...
"nanti malam akan ada pesta di rumah Jin,pakai baju ini." ucap Jimin sambil memberikan sebuah kotak padaJiAe yg sedang asik nonton di kamarnya.
"ketuk pintu dulu! dasar." ucap JiAe lalu membuka kotak pemberian Jimin.
Didalamnya terdapat gaun berwarna putih beserta sepatu hak berwarna putih dan sebuat jepitan berwarna silver.
"jangan lupa di pakai,sampai bertemu nanti malam" ucap Jimin lalu pergi.
"Aish,dasar menyebalkan,aku bahkan tak penah menggunakan gaun selutut dan ah eottokhae?" tanya JiAe pada dirinya sendiri.
#malam hari...
Jimin menunggu JiAe di rumah Jin. hari ini adalah ulangtahun adiknya Jin dan sengaja mengundang Jimin dan JiAe.
Seseorang datang dan membuat Jin dan Jimin kagum.Jiae berdangdan sangat cantik ditambah menggunakan gaun pemberian Jimin.
"yak kalian jangan melihatku seperti itu atau aku akan pulang" ucap JiAe dan dg segera Jimin menariknya.
"baiklah nikmati pestanya ,aku kesana dlu ucap Jin.
Setelah sekitar sejam akhirnya pestapun selesai dan Jimin mengantar JiAe pulang.
tidak butuh waktu lama menuju rumah JiAe dengan taxi mereka pun sampai di rumah JiAe.
"ayo masuk dulu,eomma dan appa sedang tidak ada" ucap JiAe laku Jimin tersenyum nakal.
"Bukan berarti kau boleh melakukan sesuatu dgku." ucap JiAe dan Jimin hanya mengangguk.
JiAe menyiapkan teh untuk Jimin.Jimin menghampiri JiAe yg sedang membuat teh untuknya.
"JiAe mianhae,aku tahu kau tak nyaman dengan baju ini,lain kali kau boleh menggunakan gaun kesukaanmu." ucap Jimin dan JiAe langsung menghadap Jimin.
"Jimin,gwenchana.aku suka yah walau memang tidak nyaman. Baiklah aku akan menggunakan pakaian lain nanti." ucap JiAe.
Jimin memegang wajah JiAe.
"Tidak boleh melakukan apapun Jimin termasuk ciuman." ucap JiAe.
"kau lucu. jebal."
"aish,baiklah hanya sekali saja." ucap JiAe lalu segera mencium bibir Jimin.
"Aish tidak asik"ucap Jimin dan JiAe tertawa kecil.
Dan akhirnya Jimin kembali memegang wajah JiAe dan menciumnya,bermain main lagi. Tangan Jimin mulai turun dari wajah JiAe menuju leher lalu kebahunya da mendekapkan JiAe dalam pelukannya dengan tangankirinya. Tangan kanannya masih menjelajahi bahu JiAe yg sekarang bulai turun ketangan.
"Jimin" ucap JiAe melepas ciumannya namun Jimin malah mendorongnya hingga ketembok dan kembali mencium JiAe tangannya kembali memegang bahu JiAe muli turun sedikit demi sedikit.
JiAe menahan tangan nakal Jimin.
"Stop Jimin,jangan menyentuh lebih ataw aku akan marah." ucap JiAe lalu melepaskan pelukan Jimin.
"hehehe mianhae."
"aish,ini tehmu dan segera pulang" ucap JiAe.
"Baiklah Chagiya.eh seminggu lagi adalah ulangtahunku dan kau harus datang kerumahku OK" ucap Jimin dan JiAe hanya mengangguk.
***********
JiAe membeli sebuah gaun dengan lengan pendek yg sudah di deasain sedemikian rupa dan sangat lucu. Berwarna Putih yg di hiasi warna pink muda dengan sepatu Hak berwarna Pink. Dia sengaja membelinya untuk pesta ulangtahun Jimin Minggu Depan. Dia akan berusaha secantik mungki di hadapan Jimin.
#Seminggu kemudian.
"Jimin orangtuamu?" tanya Jin
"Kau tahu mereka sibuk,sudah bersenang senanglah dengan Nari" ucap Jimin pada Jin.
"Aku tahu kau sedang dekat dengan Nari,sudah sana" ucap Jimin sambil mendorong Jin,Jin hanya tersenyum sambil menghampiri Nari.
Jimin tersenyum melihat seorang yeoja yg sangat cantik baru saja tiba.Kang JiAe.
"Kau cantik,sangat cantik" ucap Jimin lalu memegang tangan JiAe.
"gomawo. Saengilchukhae hamnida chagiya. Maaf aku tidak membawa apapun" ucap JiAe.
"gomawo.gwenchana,kau sudah datangpun aku senang." jawab Jimin.
Mereka berdua termasuk yg lainnya sangat menikmati pesta sampai tengah malam pestapun selesai.
Hanya ada JiAe,Jimin dan beberapa pembantu di rumah Jimin saat ini karena semuanya sudah pulang.
"menginap saja,ada kamar kosong di sebelah kamarku." ucap Jimin awalnya JiAe menolak namun karena berbagaimacam alasan Jimin akhirnya dia menyetujuinya.
Akhirnya Jimin berhasil membuatnya menginap di rumahnya,Jimin mengantar JiAe untuk kekamarnya di sebelah kamar Jimin.
Jimin ikut masuk dan membuat JiAe kaget.
"Mau apa?" tanya JiAe curiga.
"ani,memang tidak boleh?" tanya Jimin.
"aish"
Jiae melihat lihat isi kamar tersebut.
"JiAe" ucap Jimin dan langsung mencium JiAe dan kembali mendorongnya,gingga JiAe menabrak cermin di kamr tersebut.
"yak Jimin jangan bernafsu" ucap JiAe.
"Mianhae,namun kau menggodaku." ucap Jimin laku JiAe mendorong Jimin menjauh dan berjalan ke arah pintu,Jimin dengan segera menguncinya.
"duk"
"yak Park..."
Jimin mendorong JiAe ke pintu langsung mencium bibir JiAe dengan agresif JiAe mencoba melawan namun lama lama malah terhanyut.
Jimin mulai menjelajah mencium JiAe dia mulai mencium pipi lalu semakin turun hingga leher.
Jimin memegang punggung JiAe dan membuka sleting gaun JiAe sedikit demi sedikit.
"Buk"
mereka jatuh di sofa dekat pintu,Jimin berada di atas JiAe mereka saling bertatapan.
"Jimin,kurasa ini sudah berlebihan,jangan menyentuhku lebih..."
"Apasalahnya mencoba?" tanya Jimin.
"Aku rasa ini salah." Ucap JiAe lalu mendorong Jimin,dia mulai berdiri sambil memegang gaunnya yg akan turun karena Jimin sudah membuka sletingnya.
"Mianhae" ucap JiAe.
"nado" ucap Jimin lalu menarik JiAe dan mendorongnya jatuh ke sofa.
Jimin kembali berada di posisi diatas JiAe,menahan tubuhnya agar tidak jatuh pada tubuh JiAe.
JiAe menutup matanya dan tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja Jimin malah membuat Jimin tersenyum lalu perlahan JiAe membuka matanya membalas senyuman Namja di hadapannya.
"JiAe" ucap Jimin kembali mencium JiAe,mereka saling bermain lagi dan Jimin mulau menyentuh rambut lalu turun ke wajah-leher-bahu dan Jimin mulai nakal menyentu dada JiAe . JiAe tidak berkutik,dia mengikuti jejak Jimin,memegang tubuh Jimin lalu menariknya hingga Jimin tidur bersebelahan dengannya dan memeluknya.
**********
JiAe bangun lebih awal dari Jimin,dia menyelimuti tubuh Jimin yg hanya bertelanjang dada,dia memakai kaos Jimin yg besar sampai sepahanya.
Dia berjalan ke kamar mandi dan mengaca.
"Apa yg sudah kulakukan? bodoh ,mianhae harusnya aku tidak terbawa lagi. aku malah menikmatinya lagi,ah bodoh!" ucap JiAe lalu mencuci mukanya dan mulai mandi,dia menangis.bigung dengan fikirannya.
"gwenchana?" tanya Jimin setelah JiAe keluar dari kamar mandi.
"hmm ne" ucap JiAe lalu tersenyum.
"Aku pulang ne,sampai bertemu besok" ucap JiAe setelah bersiap siap.
"biar kuantar."
"gwenchana,annyeong" ucap JiAe lalu keluar daru kamar tersebut.
Jimin POV
Setelah mandi aku memainkan ponselku.Aku tersenyum lalu kembali berfikir.
JiAe,apa dia marah aku melakukan itu?namun dia juga menikmatinya. Tapi dari raut wajahnya tadi ada rasa menyesal dari raut wajahya.
Aku mengirim pesan singkat padanya.
"JiAe chagia,saranghae"
aku menunggu beberapa lama namun tetap tidak ada balasan darinya.
Tiba tiba ponselku berbunyi namun ternyata bukan JiAe. Nari menyuruhku ke taman untuk menemuinya.
Aku menemu Nari ditaman,namun saat aku menghampirinya seseorang menusukku di bagian perut.
"Jin"
"Mianhae,aku tak suka kau menyakiti adikku.Jeongmal mianhae." ucap Jin lalu menusuk ku untuk kedua kalinya.
Mendadak semuanya terasa benar benar sangat menyakitkan,persahabatan yg sudah kubangun selama 5 tahun bersamanya seolah sia sia dan menyakitkan. Tiba tiba semuanya enjadi sangat gelao bahkan dan tak ada setitik cahayapun yg dapat aku lihat.
Jimin POV end
Jimin di temukan tewas keesokan harinya di balik pohon di taman yg jarang di datangi tersebut,di balik pohon.
JiAe sangat menyesali prilakunya kemarin saat tahu Jimin temas di bunuh.
Jin dan Nari pun datang kerumah Jimin untuk berduka.tidak ada yg tahu jika pembunuh Jimin adalah Jin sahabatnya sendiri.
Jin dan Nari mereka memang adik kakak namun tidak ada seorangpun yg tahu.mereka merahasiakannya. Sehari setelah kejadian di club dengan Jimin ,Nari meminta Jin membunuh Jimin karena dia sakit hati dengan Jimin,namun Jin menolak. Namun saat pesta di rumah Jimin,saat semua sudah pulang Jin kembali ke rumah Jimin untuk memberitahu semua rahasianya,namun saat tahu Di kamar mana Jimin berada dan dengan siapa,titambah Jin melihat Jimin melakukan sesuau pada JiAe di dekat cermin,Jin menutup pintu pelan lalu segera menyetujui permintaan Nari dulu,karena sakit hati. Jin sebenarnya menyukai JiAe namun JiAe malah dengan Jimin.
***
JiAe menangisi kepergian Jimin dengan penuh penyesalan.
"Jimin Nado saranghae"
ucap JiAe di hadapan makam Jimin.
END
nah selesai,maaf ya ini FF abstrak --". di FF ini bukan bermaksud menjelek jelekan bias atau sebagainya.THIS IS JUST FANFICTION. Jung baru pertama kali buat yg gini,maaf ya penulis amatir banget Jung --". Maaf banyak bahasa yg gak enak,typo.maaf FFnya jelek dan sebagainya.
"Jangan terbuai dengan seseorang karena belum tentu dia akan menjadi milik kita. Jangan dengan mudah memberikan sesuatu sebelum semuanya menjadi resmi"
Jung bikin FFnya bukan berarti pernah ya,wanted nih :3 remember juga ya :D
JunGolden
tittle:Fool
Author:JunGolden
Rating: NC pg 17
lenght:ONESHOOT
Cash: Park Jimin,Kang JiAe(OC)
Ini FF pertama Jung yg 'PG 17' mohon maaf klw jelek ya,maklum belum berpengalaman bikin yg PG 17,hehehe
Happy Reading...
#####
Park Jimin. Siapa yg tidak mengenalnya?bukan karena hal yg patut di contoh dia terkenal. Karena dia memiliki mantan kekasih di berbagai macam tempat yah itulah salah satu hal yg membuatnya terkenal. Di sekolahnya saja hampir di setiap kelas pasti ada mantan dari Park Jimin ataw namja yg biasa di sapa Jimin.
"Jimin siapa dia kekasih baru lagi?" tanya Jin yg melihat Jimin sudah menggandeng yeoja lain sepulang sekolah.
"Wae hah?" tanya Jimin kesal.
"Aish Jimin cepatlah sadar,jangan terus mempermainkan perasaan wanita."kata Jin.
"Jimin tidak mempermainkan perasaanku,lagipula kami hanya baru saja menjadi teman." ucap Nari yeoja yg sedari tidak melepas genggaman tangan Jimin.
"Aish,sepertinya yeoja di sekolah ini sudah gila semuanya."ucap Jin lalu pergi meninggalkan kedua orang di hadapannya.
"Jimin kau mau ke club ku sekarang?" tanya Nari dan Jimin mengangguk.
************
Yeoja itu seperti biasa hanya duduk di bangku taman belakang di luar sekolahnya.
Dia menguncir rambutnya menjadi dua yg terurai panjang.Kacamata besar yg dia pakai hanya untuk menutupi mata sipitnya.
Dia mulai kesal dengan orang orang di sekitarnya,setiap orang yg ia temui pasti akan membicarakan Park Jimin.
"Apa sudah tak ada namja lain selain pria kurangajar itu hah?" teriaknya keras keras.
"Aku disini namja baik baik" kata Jin membuat yeoja itu sontak kaget langsung menunduk sambil menutup mulutnya dengan kedua tangnnya.
"JiAe apa aku bukan namja?"tanya Jin sambil duduk di sebelah Yeoja bernama JiAe tersebut.
"kau membuatku kaget Jin.Kukira siapa?" ucap JiAe bersikap biasa.
"Aish kau kembali mengikat rambutmu,sudah kubilang kau cantik saat rambutmu terurai,dan kacamata itu membuatmu jelek."
"Jin kau menyebalkan. Aku senang begini" ucap JiAe membetulkan kaamatanya.
"Kau pasti tadi meneriaki Jimin ne?memangnya kenapa kau tidak menyukai Jimin?" tanya Jin penasaran.
"Hanya yeoja bodoh yg menyukai namja yg selalu mempermainkan hati wanita spertinya. Aku kan pintar." ucap JiAe dengan percaya diri.
"Eish baiklah terserah kau saja. Ayo pulang sudah sangat sore sebentar lagi malam." ucap Jin lalu menarik tangan JiAe.
Jimin POV
Aish aku lelah dengan wanita wanita ini yg selalu saja mengerubuniku. Aku dengan mereka hanya mencari kesenangan saja. Walau aku sering pulang pergi club bersama wanita yg selalu berganti ganti,jujur saja tak ada satupun yg aku sukai sepenuh hati. Bahkan aku tak akan berani melakukan hal yg di namakan "Makeing Love" dengan yeoja yg aku kencani .
Jika ditanya aku pernah melakukannya apa tidak jawabanku "ya" . Dulu sekali, 3 tahun lalu dengan seseorang yg akhirnya malah meninggalkanku demi namja lain,maka dari itu aku tak mau lagi.
"Jimin ini minumanmu" ucap Nari sambil memberiku segelas bir. Kami minum bersama,dia duduk di sampingku.
Tak lama mata kami saling bertemu dan wajah kami sangat dekat untuk melakukan hal yg biasa dilakukan remaja lain.
Nari menghampiriku lebih dulu dan kami berciuman cukup lama,namun ada yg tidak kusukai tangan kecilnya mulai merayap kebawah dan membuka kancing kemejaku.
Yeoja ini gila,mana mungkin melakukan hal seperti ini di tempat seramai ini. Aku mendorongnya menjauh.
"Aku tak menyukaimu Nari.aku tak menyukai yeoja nakal sepertimu " ucapku sambil mendorongnya menjauh dariku dan pergi meninggalkannya sambil merapihkan bajuku.
Aku mengelap bibirku yg basah sambil keluar dari tempat itu. Aku berjalan dengan kesal. Bagaimana bisa aku kembali melakukan hal itu untuk yg kesekian kalinya?bodoh!
Jimin POV end
JiAe berjalan menuju rumahnya bersama Jin dan saat di jalan mereka bertemu Jimin dengan baju yg berantakan membuat JiAe makin membencinya.
"Kau terlihat kacau Jimin" ucap Jin.
"Aku membenci wanita nakal." jawab Jimin.
"Kau membenci wanita nakal,memangnya ada wanita baik yg mau denganmu?" pertanyaan itu tiba tiba saja terlontar dari mulut JiAe. Dengan segera dia menunduk dan menutup mulutnya.
"Mungkin kau lah wanita baik itu ucap Jimin laku tersenyum nakal pada JiAe malah membuat JiAe merinding.
"Yak jangan macam macam pada temanku." ucap Jin sambil menjitak kepala Jimin.
"aish... kau tahu selama 1 tahun JiAe sering bergabung dengan kita,aku baru mendengar suaranya dengan jelas sekarang." ucap Jimin .
JiAe memang sebenarnya sudah dekat dengan Jin dan Jimin dari setahun lalu,namun dia hanya ingin berteman dg Jin bukan Jimin,jadi jika ada Jimin JiAe hanya akan bicara "ya" "tidak" selebihnya tidak pernah.
Jin pulang terlebih dahulu dan meninggalkan JiAe dg Jimin,sepanjang perjalanan mereka hanya diam,.
"JiAe" panggil Jimin membuat JiAe tersentak dan diam tanpa melihat ke arah Jimin.
"Aish,kurasa ini saatnya kita menjadi dekat."ucap Jimin dan JiAe hanya diam.
"Bisakah bicara sesuatu? memang tidak boleh aku dekat denganmu?" tanya Jimin namun tak kunjung mendapat jawaban.
Dengan segera ia menarik tangan JiAe dan mendorong tubuh gadis itu ketembok.
"Yak Park Jimin!!lepaskan aku!aku akan menjerit jika kau tak melepaskan aku!!" teriak JiAe.
Jimin masih menahan kedua tangan JiAe dan mulai mendekati wajahnya ke wajah JiAe.
"Jika kau masih tak mau bicara denganku,aku tak akan segan segan menggigit lehermu." ucap Jimin laku melepaskan JiAe.
"Namja gila,kau menyebalkan harusnya Jin tidak meninggalkan aku denganmu." omel JiAe lalu berjalan mendahului Jimin. Jimin ganya tertawa geli melihat wajah JiAe yg sudah ketakutan tadi.
Jimin mulai mendekati JiAe dan menarik kedua pita di rambut JiAe membuat rambutnya terurai.
"Yak Park Jimin!!kembalikan!!" teriak JiAe dan dg segera Jimin melempar kedua pita di tangnnya ke arah JiAe.
"Kau cantik jika di urai,apalagi jika kacamatamu kau buka." ucap Jimin lalu berjalan meninggalkan JiAe yg masih kesal oleh tingkah Jimin.
JiAe POV
Park Jimin,namja gila,bagaima bisa melakukan hal seperti tadi?bodoh dasar.
Aku kenapa jadi memikirkannya terus?ah gila.
Setelah mandi aku langsung menuju kasurku dan mulai melupakan semuanya tadi.
****
Aku berjalan menuju kelas dan tiba tiba aku diminta tolong untuk membersihkan Perpustakaan. Dan aku tak dapat menolaknya.
Aku merapihkan buku di bagian pojok ruangan.
"Ternyata perpustakaan ini cukup besar."
Tiba tiba seseorang menarik ujung rambutku.
"Jimin" ucapku kaget dan dia hanya tersenyum.
"Aku akan membantumu" ucapnya lalu mulai merapihkan buku di bagian bawah.
"berhentilah menggangguku." ucapku dan dia tersenyum.
Kenapa aku merasa hatiku berguncang?senyumannya sangat manis.Ah stop JiAe jangan terhipnotis.
"Sepertinya aku tertarik padamu JiAe" ucapnya membuat jantungku berdegup kencang. Bahkan mampu membuatku melamun beberapa saat.
"Kau berbeda dengan yg lain,kau sulit untuk didekati,bahkan dari setahun lalu sebenarnya aku ingin mendekatimu namun aku sangat takut. Dari dulu aku selalu ingin melindungimu,namun nampaknya kau bahkan tak suka kudekati." jelas Jimin membuatku terdiam dan berfikir.
"Mianhae" ucapnya tiba tiba,bahkan dia tak pernah melakukan salah padaku,namun daricaranya bicara seolah olah benar benar merasa bersalah.
Dia mulai berdiri hendak meninggalkanku namun langsung kutarik tangannya.
"tak kusangka kau tulus mengucapkan itu.Park Jimin."ucapku namun menunduk.
Dia menarik kedua pita di rambutku membuat rambutku terurai dan aku langsung menghadapnya dan tak kusangka dia menciumku sampai kami benar benar terpojok di sudut ruangan,benar benar sunyi tak ada orang selain kami. Aku mendorongnya agar melepas bibirnya dariku.
"ah Mianhae JiAe" ucapnya dan aku dengan polos malah tersenyum sehingga dia kembali menciumku.
Yak akhirnya akulah wanita bodoh itu. Lama kelamaan aku malah menikmatinya dan lidah kami malah saling bermain. Cukup lama kami melakukannya di ruangan sunyi ini entah berapa menit?aku benar benar merasa sangat lama namun menikmati ciuman pertamaku ini.
Sekitar 2 menit kami melakukan itu akhirnya dia melepas bibirnya dariku.
"Mianhae" ucapnya
"nado" ucapku sambil membetulkan kacamataku yg sedikit miring.
Kamipun melanjut merapihkan perpustakaan dg suasana sedikit canggung tanpa bicara sedikitpun.
JiAe POV end
JiAe menatap cermin di kamar mandi sekolahannya lalu mengutuk dirinya sendiri.
"bisa bisanya aku malah termakan omonganku,bodoh" ucapnya sambil memegang bibirnya lalu mencuci mulutnya berulang kali.
"Apa tadi aku terhipnotis,kenapa sekarang aku merasa menyesal?padahal aku sangat menikmatinya tadi!"
"menikmati apa?" tanya seseorang yg tiba tiba keluar dari bilik kamar mandi.
"Nari" ucap JiAe sambil menggunakan kacamatanya laku menunduk.
"Kau tahu kau cantik jika di urai." ucap Nari lalu pergi meninggalkan JiAe lalu berhenti di dekat pintu keluar.
"JiAe,aku melihatmu tadi di perpustakaan,semua yg kau lakukan aku melihatnya." ucap Nari dan sekarang benar benar pergi.
Ucapan Nari malah seolah olah adalah ancaman bagi JiAe,dia agak menyesal memberikan bibirnya untuk Jimin.
#####
"Jimin kenapa kau begitu bahagia?" tanya Jin yg melihat Jimin senyum senyum sendiri.
"Aku baru saja berpacaran dg JiAe" ucap Jimin membuat Jin yg mendengarnya langsung batuk batuk karena tersedak.
"Mwo?apa yg kau lakukan hah sehingga dia mau dg mu?" tanya Jin tak percaya.
"Tuh tanya saja padanya" ucap Jimin sambil melihat ke arah JiAe yg baru saja datang.
"Kalian berpacaran?" tanya Jin.
"sttt,diam" ucap JiAe.
"woah aku benar benar tidak percaya,kau jadi masuk kategori yeoja bodoh yg kau sebut ne ." ucap Jin sambil memegang tengkuknya.
"ne sudah jangan dibahas. aku benci membahasnya." ucap JiAe.
"Kau cantik jika di urai begitu,jangan kau ikat rambutmu lagi,dan bukalah kacamatamu. Jika tidak aku akan..."
"ne ne ne,baiklah." ucap JiAe memotong ucapan Jimin lalu membuka kacamatanya.
Kedua namja di hadapannya malah tercenga melihat JiAe yg sangat cantik saat membuka kepalsuannya itu.
"Kau benar benar cantik" ucap kedua namja itu dan JiAe hanya tersenyum malas.
#Dua hari kemudia ...
"nanti malam akan ada pesta di rumah Jin,pakai baju ini." ucap Jimin sambil memberikan sebuah kotak padaJiAe yg sedang asik nonton di kamarnya.
"ketuk pintu dulu! dasar." ucap JiAe lalu membuka kotak pemberian Jimin.
Didalamnya terdapat gaun berwarna putih beserta sepatu hak berwarna putih dan sebuat jepitan berwarna silver.
"jangan lupa di pakai,sampai bertemu nanti malam" ucap Jimin lalu pergi.
"Aish,dasar menyebalkan,aku bahkan tak penah menggunakan gaun selutut dan ah eottokhae?" tanya JiAe pada dirinya sendiri.
#malam hari...
Jimin menunggu JiAe di rumah Jin. hari ini adalah ulangtahun adiknya Jin dan sengaja mengundang Jimin dan JiAe.
Seseorang datang dan membuat Jin dan Jimin kagum.Jiae berdangdan sangat cantik ditambah menggunakan gaun pemberian Jimin.
"yak kalian jangan melihatku seperti itu atau aku akan pulang" ucap JiAe dan dg segera Jimin menariknya.
"baiklah nikmati pestanya ,aku kesana dlu ucap Jin.
Setelah sekitar sejam akhirnya pestapun selesai dan Jimin mengantar JiAe pulang.
tidak butuh waktu lama menuju rumah JiAe dengan taxi mereka pun sampai di rumah JiAe.
"ayo masuk dulu,eomma dan appa sedang tidak ada" ucap JiAe laku Jimin tersenyum nakal.
"Bukan berarti kau boleh melakukan sesuatu dgku." ucap JiAe dan Jimin hanya mengangguk.
JiAe menyiapkan teh untuk Jimin.Jimin menghampiri JiAe yg sedang membuat teh untuknya.
"JiAe mianhae,aku tahu kau tak nyaman dengan baju ini,lain kali kau boleh menggunakan gaun kesukaanmu." ucap Jimin dan JiAe langsung menghadap Jimin.
"Jimin,gwenchana.aku suka yah walau memang tidak nyaman. Baiklah aku akan menggunakan pakaian lain nanti." ucap JiAe.
Jimin memegang wajah JiAe.
"Tidak boleh melakukan apapun Jimin termasuk ciuman." ucap JiAe.
"kau lucu. jebal."
"aish,baiklah hanya sekali saja." ucap JiAe lalu segera mencium bibir Jimin.
"Aish tidak asik"ucap Jimin dan JiAe tertawa kecil.
Dan akhirnya Jimin kembali memegang wajah JiAe dan menciumnya,bermain main lagi. Tangan Jimin mulai turun dari wajah JiAe menuju leher lalu kebahunya da mendekapkan JiAe dalam pelukannya dengan tangankirinya. Tangan kanannya masih menjelajahi bahu JiAe yg sekarang bulai turun ketangan.
"Jimin" ucap JiAe melepas ciumannya namun Jimin malah mendorongnya hingga ketembok dan kembali mencium JiAe tangannya kembali memegang bahu JiAe muli turun sedikit demi sedikit.
JiAe menahan tangan nakal Jimin.
"Stop Jimin,jangan menyentuh lebih ataw aku akan marah." ucap JiAe lalu melepaskan pelukan Jimin.
"hehehe mianhae."
"aish,ini tehmu dan segera pulang" ucap JiAe.
"Baiklah Chagiya.eh seminggu lagi adalah ulangtahunku dan kau harus datang kerumahku OK" ucap Jimin dan JiAe hanya mengangguk.
***********
JiAe membeli sebuah gaun dengan lengan pendek yg sudah di deasain sedemikian rupa dan sangat lucu. Berwarna Putih yg di hiasi warna pink muda dengan sepatu Hak berwarna Pink. Dia sengaja membelinya untuk pesta ulangtahun Jimin Minggu Depan. Dia akan berusaha secantik mungki di hadapan Jimin.
#Seminggu kemudian.
"Jimin orangtuamu?" tanya Jin
"Kau tahu mereka sibuk,sudah bersenang senanglah dengan Nari" ucap Jimin pada Jin.
"Aku tahu kau sedang dekat dengan Nari,sudah sana" ucap Jimin sambil mendorong Jin,Jin hanya tersenyum sambil menghampiri Nari.
Jimin tersenyum melihat seorang yeoja yg sangat cantik baru saja tiba.Kang JiAe.
"Kau cantik,sangat cantik" ucap Jimin lalu memegang tangan JiAe.
"gomawo. Saengilchukhae hamnida chagiya. Maaf aku tidak membawa apapun" ucap JiAe.
"gomawo.gwenchana,kau sudah datangpun aku senang." jawab Jimin.
Mereka berdua termasuk yg lainnya sangat menikmati pesta sampai tengah malam pestapun selesai.
Hanya ada JiAe,Jimin dan beberapa pembantu di rumah Jimin saat ini karena semuanya sudah pulang.
"menginap saja,ada kamar kosong di sebelah kamarku." ucap Jimin awalnya JiAe menolak namun karena berbagaimacam alasan Jimin akhirnya dia menyetujuinya.
Akhirnya Jimin berhasil membuatnya menginap di rumahnya,Jimin mengantar JiAe untuk kekamarnya di sebelah kamar Jimin.
Jimin ikut masuk dan membuat JiAe kaget.
"Mau apa?" tanya JiAe curiga.
"ani,memang tidak boleh?" tanya Jimin.
"aish"
Jiae melihat lihat isi kamar tersebut.
"JiAe" ucap Jimin dan langsung mencium JiAe dan kembali mendorongnya,gingga JiAe menabrak cermin di kamr tersebut.
"yak Jimin jangan bernafsu" ucap JiAe.
"Mianhae,namun kau menggodaku." ucap Jimin laku JiAe mendorong Jimin menjauh dan berjalan ke arah pintu,Jimin dengan segera menguncinya.
"duk"
"yak Park..."
Jimin mendorong JiAe ke pintu langsung mencium bibir JiAe dengan agresif JiAe mencoba melawan namun lama lama malah terhanyut.
Jimin mulai menjelajah mencium JiAe dia mulai mencium pipi lalu semakin turun hingga leher.
Jimin memegang punggung JiAe dan membuka sleting gaun JiAe sedikit demi sedikit.
"Buk"
mereka jatuh di sofa dekat pintu,Jimin berada di atas JiAe mereka saling bertatapan.
"Jimin,kurasa ini sudah berlebihan,jangan menyentuhku lebih..."
"Apasalahnya mencoba?" tanya Jimin.
"Aku rasa ini salah." Ucap JiAe lalu mendorong Jimin,dia mulai berdiri sambil memegang gaunnya yg akan turun karena Jimin sudah membuka sletingnya.
"Mianhae" ucap JiAe.
"nado" ucap Jimin lalu menarik JiAe dan mendorongnya jatuh ke sofa.
Jimin kembali berada di posisi diatas JiAe,menahan tubuhnya agar tidak jatuh pada tubuh JiAe.
JiAe menutup matanya dan tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja Jimin malah membuat Jimin tersenyum lalu perlahan JiAe membuka matanya membalas senyuman Namja di hadapannya.
"JiAe" ucap Jimin kembali mencium JiAe,mereka saling bermain lagi dan Jimin mulau menyentuh rambut lalu turun ke wajah-leher-bahu dan Jimin mulai nakal menyentu dada JiAe . JiAe tidak berkutik,dia mengikuti jejak Jimin,memegang tubuh Jimin lalu menariknya hingga Jimin tidur bersebelahan dengannya dan memeluknya.
**********
JiAe bangun lebih awal dari Jimin,dia menyelimuti tubuh Jimin yg hanya bertelanjang dada,dia memakai kaos Jimin yg besar sampai sepahanya.
Dia berjalan ke kamar mandi dan mengaca.
"Apa yg sudah kulakukan? bodoh ,mianhae harusnya aku tidak terbawa lagi. aku malah menikmatinya lagi,ah bodoh!" ucap JiAe lalu mencuci mukanya dan mulai mandi,dia menangis.bigung dengan fikirannya.
"gwenchana?" tanya Jimin setelah JiAe keluar dari kamar mandi.
"hmm ne" ucap JiAe lalu tersenyum.
"Aku pulang ne,sampai bertemu besok" ucap JiAe setelah bersiap siap.
"biar kuantar."
"gwenchana,annyeong" ucap JiAe lalu keluar daru kamar tersebut.
Jimin POV
Setelah mandi aku memainkan ponselku.Aku tersenyum lalu kembali berfikir.
JiAe,apa dia marah aku melakukan itu?namun dia juga menikmatinya. Tapi dari raut wajahnya tadi ada rasa menyesal dari raut wajahya.
Aku mengirim pesan singkat padanya.
"JiAe chagia,saranghae"
aku menunggu beberapa lama namun tetap tidak ada balasan darinya.
Tiba tiba ponselku berbunyi namun ternyata bukan JiAe. Nari menyuruhku ke taman untuk menemuinya.
Aku menemu Nari ditaman,namun saat aku menghampirinya seseorang menusukku di bagian perut.
"Jin"
"Mianhae,aku tak suka kau menyakiti adikku.Jeongmal mianhae." ucap Jin lalu menusuk ku untuk kedua kalinya.
Mendadak semuanya terasa benar benar sangat menyakitkan,persahabatan yg sudah kubangun selama 5 tahun bersamanya seolah sia sia dan menyakitkan. Tiba tiba semuanya enjadi sangat gelao bahkan dan tak ada setitik cahayapun yg dapat aku lihat.
Jimin POV end
Jimin di temukan tewas keesokan harinya di balik pohon di taman yg jarang di datangi tersebut,di balik pohon.
JiAe sangat menyesali prilakunya kemarin saat tahu Jimin temas di bunuh.
Jin dan Nari pun datang kerumah Jimin untuk berduka.tidak ada yg tahu jika pembunuh Jimin adalah Jin sahabatnya sendiri.
Jin dan Nari mereka memang adik kakak namun tidak ada seorangpun yg tahu.mereka merahasiakannya. Sehari setelah kejadian di club dengan Jimin ,Nari meminta Jin membunuh Jimin karena dia sakit hati dengan Jimin,namun Jin menolak. Namun saat pesta di rumah Jimin,saat semua sudah pulang Jin kembali ke rumah Jimin untuk memberitahu semua rahasianya,namun saat tahu Di kamar mana Jimin berada dan dengan siapa,titambah Jin melihat Jimin melakukan sesuau pada JiAe di dekat cermin,Jin menutup pintu pelan lalu segera menyetujui permintaan Nari dulu,karena sakit hati. Jin sebenarnya menyukai JiAe namun JiAe malah dengan Jimin.
***
JiAe menangisi kepergian Jimin dengan penuh penyesalan.
"Jimin Nado saranghae"
ucap JiAe di hadapan makam Jimin.
END
nah selesai,maaf ya ini FF abstrak --". di FF ini bukan bermaksud menjelek jelekan bias atau sebagainya.THIS IS JUST FANFICTION. Jung baru pertama kali buat yg gini,maaf ya penulis amatir banget Jung --". Maaf banyak bahasa yg gak enak,typo.maaf FFnya jelek dan sebagainya.
"Jangan terbuai dengan seseorang karena belum tentu dia akan menjadi milik kita. Jangan dengan mudah memberikan sesuatu sebelum semuanya menjadi resmi"
Jung bikin FFnya bukan berarti pernah ya,wanted nih :3 remember juga ya :D
JunGolden