You Make Me Upset but I Still Loving You

  No comments

Ficlet // Eunhyuk // “You Make Me Upset but I Still Loving You!!”



“You Make Me Upset but I Still Loving You!!”



Title : You make me Upset but I still Loving you!!
Genre : Angst , Sad , Romance
Length : Ficlet
Rating :PG 16+
Main Cast :Lee Hyuk Jae – Song Hee Soo
Author :Selvi Fitriani
Twitter :@mlestari704
Facebook :Selvi Fitriani


Recommended Song : Super Junior KRY - Coagulation


***Happy Reading***

• Song Hee Soo POV
Lelah, bosan, jenuh semua itu kurasakan akan perilakunya yang seenaknya saja padaku.Tapi, entah mengapa aku tidak ada rasa ‘benci’ pada dirinya.Mungkin itu semua karena cinta.Cintaku padanya yang tiap harinya berkembang.Seperti halnya dengan bunga yang selalu berkembang.Aku Song Hee Soo istri dari Lee Hyuk Jae.Hyuk Jae adalah namja tampan dengan postur tubuh hampir mencapai batas sempurna.Aku sangat mencintai dan menyayanginya.Akan tetapi,perasaanku padanya ini hanya bertepuk sebelah tangan saja.
Bayangkan saja walaupun aku dengan Hyuk Jae sepasang suami istri.Dia tidak pernah sekali saja menyentuhku atau sekedar menyapaku.Dan semua ini terjadi karena ‘perjodohan’.

Perjodo­han yang awalnya membuatku merasa senang.Karena telah dijodohkan dengan namja yang kusukai sejak duduk di bangku SMA.Namun perjodohan ini tidak membuat Hyuk Jae senang.Makanya sampai sekarang ia tidak pernah sekali pun menyentuhku.Akibat Hyuk Jae masih memiliki seorang yeoja.Aku belum tau pasti siapa kekasihnya itu.Tapi dengan informasi yang ku cari dari kantornya.Dia menjalin hubungan dengan Sekretarisnya sendiri.Cemburu, tentu saja aku cemburu.Tapi apa boleh buat cinta tidak harus memiliki dan cinta pun tidak bisa dipaksakan.Hyuk Jae mencintai si yeoja tersebut.Dan aku, aku hanyalah yeoja yang melakoni istri perjodohan dari seorang Lee Hyuk Jae, Direktur Utama di Lee Corp.
Kini udara Seoul sangatlah dingin karena sedang diselimuti salju tebal diluar sana.

Aku didalam rumah yang sudah diberikan orang tua Hyuk Jae sedang duduk manis menunggu suamiku pulang.Suami? Ya bukankah itu tugas seorang istri.Menunggu sang suami pulang dan menyambutnya dengan senyuman hangat.Walaupun itu semua sering ku lakukan Hyuk Jae hanya membalasnya dengan tatapan yang tak bisa kumengerti.Toh aku sudah menjalankan tugasku sebagai istri yang baik ini.Seperti biasa Hyuk Jae pulang dengan menggenggam tas kerja yang sering dipakainya.

Aku sedikit berlari saat dia sudah memasuki ruang tamu.Segera aku mengambil alih barang bawaannya tadi dan tidak lupa aku juga menyapanya dengan ramah.
“Kau lelah? Apa perlu ku buatkan cokelat hangat? Kau tau kan diluar sana sedang turun salju? Jadi sudah sepantasnya dingin-dingin seperti ini kau menyesap secangkir cokelat hangat”
“Tidak perlu” Jawabnya dingin padaku.Ya,seperti inilah seorang Lee Hyuk Jae.Bila aku tawarkan sesuatu pasti dia akan menjawab ‘tidak perlu’.Apa dia tidak punya kata-kata lain selain itu?.


Tuhan,apakah kau tidak bisa membuat seorang Lee Hyuk Jae menjadi orang yang mengerti akan keberadaan seorang istri disekelilingnya?.Aku­ ingin dia merasakan keberadaanku disini.Aku sangat ingin merasakan senyuman hangatnya yang dulu pernah kurasakan disaat kedua orang tuanya melamarku.Mungkin senyuman nya itu,dulu hanya sebagai sampul akan kekecawaannya atas perjodohan konyol yang diperbuat oleh orang tuanya.


“Hmmm...kalau kau tidak mau cokelat hangat aku bisa membuatkanmu sup rumput laut,eottokke? Kau mau mencobanya?” Tawarku lagi dengan penawaran yang berbeda dan sedikit berharap ia akan menerimanya.Lalu Hyuk Jae menoleh kearahku dengan tatapannya itu yang sampai sekarang tidak bisa ku ketahui apa maksudnya.
“YAKKKK!!! Kau itu tuli,eoh? Sudah ku katakan kau tidak perlu membuatkan apa-apa untukku karena aku TIDAK BUTUH DIRIMU,ARRASEO”


Duarrrr... Baru pertama kalinya aku dibentak oleh seorang Lee Hyuk Jae.Mengapa begitu menyakitkan sekali?.Setetes buliran air yang sejak tadi ku bendung kini mulai berjatuhan satu persatu.Nafasku tercekat, lidahku kelu bagaikan sudah lumpuh total, dadaku sesak sekali.Aku tidak bisa menahan ini lagi,Tuhan.Mungkin sudah cukup ku akhiri sandiwara ini.Ya,sandiwara yang selama ini ku perbuat dihadapan Hyuk Jae.Senyumanku,tawak­u,tingkahku yang seakan tidak apa-apa rela kulakukan demi mendapat respon perasaan dari Hyuk Jae.

Sekarang sudah sirna semua,semua itu akan ku akhiri sekarang juga.Aku berlari meninggalkan Hyuk Jae yang pasti heran kenapa aku menangis.Satu-persat­u pakaianku ku taruh didalam koperku.Hyuk Jae Oppa, mungkin sudah saatnya kita akhiri semua ini.Bukankah ini yang kau mau dariku? Aku akan pergi dari kehidupanmu dan berjanji tidak akan muncul lagi dihadapanmu batinku.

Setelah merapikan pakaianku aku kembali turun dan sedikit berlari menuju pintu utama rumah besar ini.
“Kau mau kemana?” Tanya seseorang yang sudah bisa ku yakini itu adalah Hyuk Jae.Lekas aku menoleh kearahnya dan berhenti dihadapannya yang sedang duduk disofa.


“Kau tanya aku mau kemana? Heh~ untuk apa kau menanyakannya? Buang-buang waktumu saja Hyuk Jae! Bukankah tadi kau katakan padaku kalau kau tidak membutuhkanku disini? Jadi aku akan meninggalkanmu dan tempat ini” Jelasku yang sukses membuat mata Hyuk Jae membulat.
“Apa kau bilang? Kau mau pergi? Kemana? Mengapa kau melakukan hal ini?” Tanya Hyuk Jae lagi.


“Ne, aku akan pergi dari sini Hyuk, Mianhae telah membuatmu repot akan kehadiranku dikehidupanmu.Jaga dirimu baik-baik” Tanpa basa basi lagi aku berlari meninggalkan rumah ini.Aku tak menghiraukan Hyuk yang sedang memanggiliku.Sungguh­ aku sangat senang sekali.Untuk pertama kalinya ia memanggil namaku.Rasanya saat ini aku sedang bermimpi kalau Hyuk Jae tengah memanggilkan namaku.Ingin sekali berbalik dan bertanya pada dirinya ‘Apakah kau memanggilku?’.Tapi itu semua sudah jelas karena dirumah ini tidak ada orang yang bernama Hee Soo selain aku.


Entah sudah berapa jauh aku berlari meninggalkan rumah Hyuk.Aku bingung untuk mengarahkan langkah kakiku kemana lagi.Tidak mungkin bila aku pergi kerumah orang tua ku pasti mereka akan bertanya-tanya lebih dengan apa yang terjadi dengan ku dan Hyuk.Biarlah untuk saat ini aku tetap berjalan sekedar mencari tempat tinggalku yang baru.Sial sekali nasibku malam ini 3 orang namja yang tidak ku kenali dengan berpostur tubuh menyeramkan dengan aroma alkohol yang sangat tercium dari nafasnya sedang berjalan kearahku.


Segera aku berlari untuk menghindari kepungan 3 
namja menyeramkan ini.Keberuntungan tidak berpihak padaku.Pasalnya aku malah tertangkap oleh namja dengan tubuh gemuk berkumis tebal,salah satu dari 3 namja itu.
“Cih~ Lepaskan aku....Lepaskan...De­ngar kau bodoh....Lepaskan aku sekarang juga!!!” Elakku sambil berusaha membebaskan tanganku yang dicengkram namja gendut ini.2 namja lainnya mendekat kearahku dengan memperhatikanku dari atas sampai bawah.Risih sekali kalau ada yang memperhatikanku seperti itu.


Ingin sekali aku memukul dan mencaci namja jelek dan seram ini.Tapi tidak mungkin,aku tidak mungkin melakukan semua itu.Karena kekuatanku jauh lebih kecil dibanding namja-namja ini.
“Hei~ kau galak sekali cantik. Sudahlah kau tidak perlu melawan kami. Lagipula kau ini kan yeoja nakal yang sering pergi malam hari” MWO? Apa yang dia katakan? Aku yeoja nakal?.Ck~ apa-apaan pemikirannya itu.Aku menatap sinis pada namja dengan postur tubuh kurus yang baru saja mencibirku dengan sebutan ‘yeoja nakal’.


Dia malah tersenyum-senyum seperti ada yang dia inginkan dariku.Aku berusaha diam saja karena percuma saja aku berucap pasti mereka akan tertawa terbahak-bahak seperti sebelumnya.Saat 2 namja tadi ingin mendekatkan jaraknya kearahku.Tiba-tiba saja terdengar suara pukulan keras yang mengagetkanku.BUKKK.­Sontak aku terkejut saat 2 namja yang tadi dihadapanku tersungkur jatuh ke tanah.Aku menoleh untuk melihat siapa yang melakukan semua itu.Hyuk Jae?

“Rasakan ini” BUKKKK Pukulan yang dilayangkan (?) untuk preman yang masih setia memegangi tanganku.Preman gendut tadi juga jatuh tersungkur kebawah.Ketiga preman itu mencoba bangun kembali untuk melawan Hyuk Jae.Disaat salah seorang preman yang kulihat mengeluarkan pisau dan mengarahkan pisau itu keperut Hyuk.Aku segera mendorong tubuh Hyuk dan akulah yang merasakan tusukan benda tipis nan tajam itu.
Aku tak bisa melukiskan rasa sakit ini.


Sakit teramat dibagian perutku yang berhasil tertancam pisau runcing ini.Darah segar dengan cepat bercucuran dimana-mana.Bajuku yang sebelumnya berwarna cerah sekarang telah sukses menjadi merah darah.Hyuk yang menyadariku langsung mendekat kearahku.Ia lalu memapah tubuhku untuk duduk ditanah.Ketiga preman itu pun berhamburan pergi dari tempat ini dan menyisakan aku yang bercucuran darah dan dengan Hyuk yang baru kali ini menangisiku.


“Hee Soo-ah tidak seharusnya aku mengatakan hal tadi padamu.Maka semua kejadian ini tidak akan menimpamu.Hee Soo-ah Mianhae Jeongmal Mianhae Nae Anae” Tutur Hyuk Jae dengan beruraian air mata.Lucu sekali aku melihat Hyuk seperti ini padaku.Terharu sekali aku melihat pengorbanannya untukku.Tunggu bukan dia yang berkorban untukku melainkan aku yang berkorban demi namja yang sangat sangat amat kucintai ini.
“Gwen..cha..na...yo.­.. Hyuk mpppphh..” Deru nafasku sekarang sulit ku kendalikan.Mataku terasa berat sekali untuk tetap menatap Hyuk yang sedang memelukku dengan erat.Hangat.Ya,terny­ata sehangat inikah pelukan seorang Lee Hyuk Jae.Sungguh nyaman sekali, walaupun saat ini tubuhku terbujur lemah.Tetapi saat dipeluk Hyuk aku seperti sehat kembali dan tidak ada rasa yang kurasakan ini selain rasa mencintai dan mencintai Hyuk Jae.

“Hee Soo-ah bertahanlah aku akan membawamu ke Rumah Sakit” Hyuk bersusah payah membopongku untuk membawaku ke Rumah sakit.Namun tekatnya ku cegah karena itu tidak akan mungkin bisa menolongku.Hyuk pun menatapku heran seakan tatapannya mengatakan ‘Mengapa?’.
“Hyuk kau tidak perlu membawaku kesana, cukup disini bersamamu dihari akhirku aku sudah cukup senang.Karena disisa waktuku aku diberikan kebahagian yang belum pernah ku rasakan seumur hidupku.Terima Kasih Lee Hyuk Jaehhh...Oppppaahh..­mmpphh...Oppa a...dahh yanghh inginn...kuhh sampaikan mpphh..yaitu...Aku mencin..taimuhh..mmp­phhh”

• Author POV

Hee Soo menghembuskan nafas terakhirnya.Hyuk Jae tak henti-hentinya memanggilkan nama Hee Soo namun semuanya sia-sia saja.Karena dihadapan ia saat ini hanya ada jasad Hee Soo yang sudah tidak bernyawa lagi.Hyuk menyesal akan sikapnya yang dulu mencampakkan Hee Soo.Kini didalam diri Hyuk hanya ada kata menyesal seutuhnya.


“Nado Saranghae Lee Hee Soo” Hyuk memeluk erat jasad istrinya itu.Tangisan menemani penyesalan dirinya itu.Air mata tak henti-hentinya jatuh dari pelupuk matanya.


-Song Hee Soo-

Kehidupan ini bagaikan sebuah drama
Terkadang senang dan terkadang pula sedih
Mungkin dikehidupanku ini aku bernasib beda dengan manusia lainnya
Aku hanya merasakan kesedihan didalam hidupku
Ya,bagaimana tidak aku merasakan kesedihan didalam rumah tanggaku
Suamiku,Hyuk Jae tidak menganggapku ada
Namun semua sikapnya itu padaku tidak membuatku membencinya sedikit pun
Justru itulah yang menambah rasa cintaku padanya
Dan dihari akhir hayatku ini, aku sangat senang karena Hyuk memeluk dan memanggil namaku
Walaupun aku tidak tau apakah dia mencintaiku atau tidak
Geureom,Saranghamnid­a Lee Hyuk Jae
END!!!!!!!

No comments :

Post a Comment