Your're My Chocholate
"YOU’RE MY CHOCHOLATE"
Tittle : You're My Chocholate
Author : SY
Genre : Romance, sad
Cast : - Jeon Jungkook a.k.a Jungkook
- Sunny
- Member BTS (Suga, J hope, Jimin, Rapmon, V dan Jin)
- Seung Rin
- Yoona
Assalamualaikum wr’wb! Saya selaku author hendak mempromosikan FF Gaje sodaranya Gajah ini pemirsa! (Alah lebay dah xD ) Mianhae. Kalo ceritanya bener-benar ga jelas. Soalnya ga jago (bukan jenis ayam) bikin begini tapi nyoba aja dah. Biasanya gambar dan ini bikin sesuatu yang kaya novel. Alah maaak tantangan binggow. Untuk masalah cover gua ga suka kalo harus ngedit fotonye si maknae sama cewe lain :) jadi bayangin aja deh sunnynya elo ye! Dan buat pemeran wanitanya pake nama ngasal dan FF ini gua buat untuk “I” :-D Maaf kalo ada kata yang nyeleneh, ga sopan atau sebagainya, karna authornya juga keseringan khilaf. Arigatou gozaimasu, SELAMAT MEMBACA! ^^
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar (kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^ terimakasih
----------------*------------------*------------------------
SUNNY POV
“hey sunny...aku mohoooonn, mau ya? Yaa..?”
“aahh aku bilang tidak ya tidak!! Bisakah kau tidak menggangguku Yoona!”
“apakah aku menganggumu? Ku pikir tidak.. Kau daritadi hanya mencoret-coret bukumu, ayolah sunny.. Hanya kau berikan pada jimin oppa dan bilang ini dari fans terberatnya.”
“kenapa kau tidak memberikannya saja langsung pabo, atau kau berikan pada jeon jungkook, dia kan satu rumah dengan jimin! Sudahlah..” beranjak bangun dari kursiku dan pergi meninggalkan yoona.
“heyy..kau mau kemana?? Ayolahh.. Aku malu bertemu dengan jungkook oppa.,Kenapa kau pergi sunny..hey sunny”
“aku lapar Yoona, aku mau ke kantin”
Ah bosan mulai menyelimuti kepalaku, apa yang salah denganku? Ah yang salah adalah eomma, kenapa dia membelikanku rumah yang bertetanggaan dengan artis. Siitt.. Aku sangat benci itu. Banyak dari fans-fans mereka yang menitipkan hadiah padaku. Itu membuatku kesal. Rasanya ingin ku cabut akar rumahku dan ku lempar jauh-jauh dari rumah artis pabo itu. Ku harap secangkir coklat panas kesukaanku bisa menguapkan amarah yang telah terkumpul dipuncak kepalaku.
Bel pulang berbunyi. Ku harap fans-fans bodoh itu tidak menitipkan sesuatu yang aneh lagi padaku. Namun saat aku pulang hujan tiba-tiba turun dengan deras.
“aaahh.. Apa-apaan ini, aku tidak membawa payung, kenapa harus hujan sih” kesialan apalagi yang harus ku dapat kali ini Tuhan.. Bunuh saja aku bunuh!” Namun tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depanku.
“hey, bukankah kau yang tinggal di sebelah rumahku? Ayo cepat naik, akan ku antar kau pulang”
“ah jungkook, tak usah, itu akan merepotkanmu”
“tidak.. Cepatlah!”
“ah baiklah kalau kau memaksa seperti itu, aku akan ikut.”
Sebernarnya aku tidak mau, tapi karna situasi yang tidak mendukung yah terpaksa inilah yang ku pilih. Aku terus menatap ke luar kaca mobil dan tidak melihat sedikitpun ke arah Jungkook.
“ehem.. Kau mengenalku? Dari mana? Bukankah kita belum berkenalan” ucap Jungkook
“ah ne, semuanya tau itu kan, kau ini pura-pura tidak mengingat statusmu hah?” jawabku jutek.
“ahaha..ne mian, oh ya, siapa namamu? Walaupun sudah lama bertetanggaan tapi kita belum saling berkenalan bukan.”
“namaku sunny, ah jungkook berhenti.. Ini rumahku”
“ah mianhae aku hampir lupa, hey sunny.. Diluar hujan, pakailah jaketku untuk menutupi kepalamu, besok kau kembalikan”
“ah tidak usah jungkook”
“pakailah, atau aku tidak akan membuka kunci pintu mobilnya”
“ah baiklah baiklah, berikan padaku jaketnya”
“ahaha akhirnya kau menurut juga padaku, ini jaketnya, pakailah” dai atertawa dan tersenyum padaku. Aku hanya membalas dengan senyum yang terpaksa.
“gamsahamnida jungkook-ah”
“ne, cheonma” dia tersenyum ke arahku.
JUNGKOOK POV
Aku terus melihat dia keluar dari mobilku, berlari ke arah rumahnya. Kupikir dia sangat manis. Ah sial! Apa yang ku bicarakan,bukankah itu bodoh, aku kembali menyetir dan sampai di rumah. Di ruang tamu hyung-hyungku sedang berkumpul terkecuali suga-hyung.
“hey, jungkook-ah bukannya kau membawa jaket, kenapa tak kau pakai, seragammu basah maknae!” ucap jin
“ah hyung, temanku meminjamnya.”
“benarkah? Namja atao yeoja?” V hyung mulai bertanya penasaran.
“yeoja”
“wah..wah.. Aku terkalahkan oleh maknae, siapa yeoja itu kook? Dia sexy? Apa dia yeojachingumu? Iyakah? Dia cantik?” Jimin hyung yang sedang memainkan handphonenya kini mulai bertanya-tanya saat mendengar jawabanku.
“ah jimin hyung, aku sudah kedinginan, bisakah jangan bertanya sebanyak itu, yeoja tetangga sebelah yang meminjamnya,”
“sunny maksudmu? Dia cantik” ucap V
“dan juga sexy.. Hahaha” ucap jimin
“V hyung dan jimin hyung mengenalnya? Darimana? Bagaimana bisa?” aku mulai penasaran
“Dia juga sangat ramah” sambung Jin hyung
“Dan juga sangat manis” Rapmon hyung pun meneruskan ucapan Jin hyung.
“Hey, bagaimana bisa kalian telah mengenalnya sebelum aku? Bukankah aku yang satu sekolah dengannya? Ayolah hyung..bisakah kau jawab pertanyaanku” ucapku penasaran
“Sudahlah kookie.. Cepatlah ganti baju, bukankah kau tadi bilang sudah kedinginan, haha?” J hope hyung mulai mengejekku
“haha, iya sudahlah cepat ganti bajumu jungkook, atau aku yang akan menggantikan bajumu?” Jimin hyung menatapku dengan tatapan menjijikkannya.
“ah baiklah, hentikan tatapan memuakkan itu hyung”
Aku berjalan menuju kamarku dan mengambil handuk. Ku harap dengan berendam di bath up dapat mengistirahatkan pikiranku setelah seharian ini jadwal padat disekolah. “ah bagaimana bisa hyung-hyungku sepertinya lebih mengenal dia daripada aku? Hey itu aneh, apa yang salah denganku? Bukankah tadi jin hyung bilang yeoja itu ramah? Tapi mengapa dia sangat jutek padaku? Ah baka.. Mengapa aku jadi memikirkannya? aaahh sial apa-apaan ini” aku bergumam dan entah mengapa aku selalu terbayang wajah yeoja itu. Ada apa ini? Cinta pada pandangan pertama? Ahaha itu hal yang paling bodoh yang pernah ku tau dan tak akan pernah terjadi padaku.
AUTHOR POV
Pagi harinya Jungkook pergi ke sekolah bersama hyung-hyungnya. V dan Jimin satu sekolah dengannya sedangkan J hope, rapmon, Jin dan suga akan pergi ke Tempat latihan untuk membuat lagu di album BTS yang baru. Lalu di Halte bus dia melihat Sunny sedang berdiri menunggu bus.
“Hey bukankah itu Sunny?” ucap J hope
“Ah ne, ajak dia pergi bersama, bukankah kita satu arah dan dia cukup kecil untuk ikut duduk bersamaku” ucap jimin
“Ah jiminnie Pabo, dia akan mual berada didekatmu, biar aku yang keluar dan mengajaknya, hentikan mobilnya Rapmon hyung” ucap V
JUNGKOOK POV
Ah apa-apaan ini, mengapa aku merasa sedikit kesal mendengar ucapan jimin hyung dan V hyung. Dan apa-apaan itu, mengapa V hyung yang keluar dari mobil, kenapa bukan aku yang mengajaknya. Aku melihat dari dalam mobil saat V hyung mengobrol dengan Sunny. Aku mudah melihatnya karna aku duduk di samping Rapmon hyung. Aku benci melihat mereka mengobrol. Ah kenapa yeoja itu tersenyum manis dan tertawa saat V hyung mengajaknya mengobrol. Kenapa saat bersamaku dia hanya membuang muka dan tidak melihat ke arahku. Beberapa menit mereka mengobrol dan V hyung kembali ke mobil tanpa yeoja itu.
“Yak V, mana Sunny?” Ucap J hope hyung
“Dia tidak mau hyung, dia sedang menunggu teman wanitanya, dan sudah ada janji akan berangkat bersama”
“ah hilang sudah kesempatanku untuk membuatnya terpesona padaku, huh” ucap Jimin hyung mempotkan bibirnya.
“Hey yak Jiminnie Pabo, dia tidak akan menyukaimu, kau itu kan pendek” ucap V
“HEY PABO! Aku tidak pendek, aku hanya sedikit kurang tinggi tapi aku sangat mempesona” Jimin hyung menatap V dengan tatapan menjijikannya. Aku hanya menjadi pendengar setia kali ini.
“Dia lebih menyukaiku tentunya Jiminnie pabo, dia akan menjadi milikku” ucap V hyung.
“Tidak! Tidak! dia milikkuV paboo” ucap Jimin hyung
“berisik! Bisakah mulut kalian diam? Cepat jalankan mobilnya rapmon” ucap suga hyung
AH APA-APAAN MEREKA? Mereka menyukai Sunny? Apa ini? Aku merasa sangat kesal mendengarnya. Ah apa mungkin aku benar-benar menyukai yeoja itu. Sial! Aku benar-benar terjebak dalam situasi yang buruk.
SUNNY POV
Ah sial, sungguh membosankan pelajaran hari ini. Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang sangat mebosankan. Hanya Membuat tubuhku berkeringat dan bajuku basah. Bukankah itu hanya buang-buang tenaga, hanya buang-buang waktu. Aku membolos pelajaran olahraga dan memilih ke kantin, ku pikir akan jauh lebih menyenangkan jika meminum secangkir coklat panas di taman belakang sekolah, tempat nyaman favoriteku. Aku memesan coklat panas kesukaanku sambil membaca novel yang ku pinjam dari Yoona. Aku membawa coklat panas sambil membaca novel tersebut tapi tidak sengaja aku menabrak seseorang dan coklat panasku tumpah kebajunya. Wanita-wanita di kantin seketika melihat ke arahku.
“Aghh..” teriaknya
“Ah mianhae, akan ku bersihkan” aku panik dan mengambil sapun tangan di kantungku dan membersikan baju dibagian perutnya. Itu cukup parah, karna minuman coklat itu benar-benar panas
“ah sudahlah, aku tidak apa-apa” jawabnya
“Ah, jungkook ah, mianhae.. Ini panas, pasti kulitmu akan terluka karna minumanku, aku akan mengobatinya. “ ucapku panik.
“aku tidak apa-apa sunny.. Sudahlah jangan panik” ucapnya ramah dan tersenyum padaku.
“jungkook-ah jika tidak diobati kulit perutmu akan memar”
“benarkah? Haha.. Sudahlah aku tidak apa-apa, aku akan memesankanmu coklat panas lagi, kau belum sempat meminumnya bukan,? tunggulah disini” ucap jungkook
Ah ada apa dengannya? Dia sangat baik. Hah tapi tetap saja aku tak menyukainya. Dia hanya artis yang senang tebar pesona, memamerkan suara atau wajah atau kemampuannya. Bukankah semua artis seperti itu. Beberapa menit kemudian Dia kembali dengan dua cangkir minuman.
“ini coklat panasnya” ucapnya sambil menyerahkan secangkir coklat panas.
“jungkook-ah ini sangat merepotkan, harusnya aku yang melakukan sesuatu padamu, bajumu jadi kotor karna kecerobohanku”
“ini tak seberapa, aku bisa menggantinya, kau ingin meminum itu dimana? Bolehkah aku menemanimu?”
“haha.. Pertanyaan yang aneh, haha”
“hey, kenapa kau tertawa sunny, bisakah kau hentikan tawamu itu?”
“aaahh mian.. Aku akan ke taman belakang sekolah, aku terbiasa di sana, di sana tidak ramai dan suasananya tenang”
“kalo begitu ayo ke sana,”
Sesampainya di taman hanya aku jungkook dan 2 orang sisiwi yang sedang mengobrol. Jungkook duduk disampingku dan menatapku. Menatapku dengan intens.
“Hey Jeon jungkook, apa yang kau lihat heu, kau melihatku?” dia tidak menjawab pertanyaanku, dia tersenyum dan memalingkan wajahnya. Dia menutup matanya dan bernyanyi. Aku mendengarkan suaranya yang sangat merdu melihat wajahnya dan rambutnya yang tertiup angin menjadikan ia terlihat sangat tampan. Ah apa yang aku pikirkan. Aku tidak menyukainya! Tidak! Tidak! Dan tidak!
“hey, sunny kenapa kau menggeleng-gelengkan kepalamu heu?” ucapnya
“aku..”
Aku belum meneruskan ucapanku, jungkook telah berada didekatku, menatapku intens semakin dekat dan mendekat membuatku sedikit gugup, ah tidak sedikit, sangat gugup, mau apa dia?
“Kau seperti anak kecil sunny, ini coklatmu belepotan kemana-mana” dia mengeluarkan sapu tangan dan mengelap bibir bawahku. ah perasaan apa ini, mengapa jantungku berdegup sangat cepat.
“e..eh..eh jungkook-ah aku harus ke kelas, aku rasa ada guru dikelasku, aku pergi duluan ne”
Aku pergi meninggalkannya, ah aku benar-benar tak terkendali. Ada apa denganku? Mengapa aku gugup? Mengapa jantungku berdetak sangat cepat? Aku menyukainya
? Ah tidak Tuhan..
Setelah kejadian tadi aku jadi terus memikirkan jungkook, ada apa dengannya, atau dia hanya tebar pesona sama seperti artis-artis laki-laki yang pernah ku kenal. Ya pasti seperti itu. Saat aku berjalan pulang di koridor tiba-tiba ada yang menarik rambutku.
“aauhh.. Sakit! Lepaskan!” ucapku
“HEY YEOJA BODOH! KAU BERANI MENDEKATI NAMJACHINGUKU? Jeon jungkook itu milikku pabo! Kau berani-beraninya menumpahkan Coklat panas padanya heuh! Kau ini cari mati!!,”
Aku melepas tangannya dari rambutku dan menjambaknya balik.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja”
Aku melepas tanganku dan berjalan pulang tanpa memperdulikan teriakan dari yeoja gila itu. Ah apa peduliku pada Jungkook yang sok pamer suara. Cih!
JUNGKOOK POV
Aku buru-buru pulang hari ini, aku ingin mengajak sunny pulang bersamaku atau mungkin aku akan mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu. Ah aku mungkin sudah benar-benar dibutakan oleh yeoja ini. Bagaimana bisa aku menyukai yeoja ini padahal banyak yeoja yang lebih cantik dan sexy dan mengemis-ngemis cinta padaku tapi hanya wajah yeoja ini yang ada dibenakku. Aku berjalan menuju kelasnya. Tapi saat aku akan sampai aku melihat sunny bersama dengan Seung Rin. Seung Rin adalah mantanku. Apa yang ku lihat? Seung rin menarik rambut sunny. Aku sempat akan memisahkan mereka tapi aku hanya melihat dari kejauhan. Sunny menarik balik rambut Seung Rin.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja” ucap Sunny dari kejauhan.
Apa yang Sunny bilang? Dia tidak mengenalku? Benarkah? Atau aku salah dengar? Hatiku sangat sakit mendengar itu. Seperti dipukul oleh besi. Aku merasa benar-benar terbodohi oleh yeoja ini. Ah sudahlah. Aku akan pulang saja tanpanya, diapun mungkin tidak akan mau pulang denganku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Sunny pergi ke sekolah seperti biasa. Sunny berjalan di koridor bersama dengan yoona menuju kelasnya,
“yak Sunny, kau tau.. Jimin oppa sangat sexy, dia sangat tampan” ucap Yoona
“Yooonnaaa.. Berhentilah bicara itu terus, aku pusing mendengarnya.”
“mwo? Kau pusing mendengar suaraku?”
“ah bukan suaramu, tapi.. Ah Jimin, Jimin dan Jimin! Bisakah kau ganti orang dalam bahasan topikmu?”
“ah mianhae aku sangat menyukainya sunny” ucapnya sambil cemberut dan mulai lesu
“ahaha ya sudahlah terserah kau yoona pabo, cepat ayo ke kelas” sunny jalan terlebih dahulu meninggalkan yoona
“kau memanggilku apa? Pabo? Hey sunny!!! Kau memanggilku pabo heu? Kau ingin ku pukul. Aishh menyebalkan!”
Pada saat mereka berjalan berdua, Seung Rin menghalangi mereka.
“Hey, bisakah kau jalan agak menyingkir sedikit? Bukankah kau cukup kecil dan jalan ini sangat lebar.” ucap sunny
“HEY YEOJA PABO! Gara-gara kau jungkook oppa tidak masuk sekolah hari ini, gara-gara coklat panasmu dia terluka!!” ucap yoona membentak sunny
“Hey kau yang pabo! Bukan salah ku kalau..” ucap Sunny
“ah sudah..sudah.. Berhentilah bertengkar, ayo ayo kita ke kelas sunny” ucap yoona menarik lengan Sunny
“Hey yeoja pabo! Aku belum selesai!! Euh menyebalkan!” teriak Seung Rin
SUNNY POV
Aku terus memikirkan ucapan yeoja itu, Jungkook sakit? Benarkah? aku sedikit panik dan mungkin khawatir dengan keadaannya. Benarkah dia benar-benar sakit. Ah sepertinya ini tidak sedikit tapi benar-benar aku sangat khawatir pada jungkook. Sepulang sekolah aku akan menjenguknya. Dalam perjalanan pulang aku membeli beberapa buah dan susu untuk menjenguk Jungkook. Tapi Sialnya Hujan turun dan aku lupa bawa payung. Aku tidak sempat berteduh dan memilih menerobos hujan ini. Aku sedikit agak malu ke rumah Jungkook dengan baju basah tapi bagaimana lagi. Walaupun rumahku hanya bersebrangan tetapi jika aku pulang dulu itu akan membuang-buang waktu. Akupun di rumah jungkook hanya sebentar, hanya ingin melihat keadaannya. Itu sudah cukup.
Aku menekan bel pintu rumah jungkook dan beberapa menit kemudian, pintunya terbuka dan Jungkooklah yang membukakan pintu. Dia tidak memakai baju, toples.. Bagaian perutnya diperban. Aku memalingkan wajahku, mungkin saat ini memerah karna melihat semua itu.
“Sunny pabo! Kenapa kau hujan-hujannan heu!” ucapnya
“e..e.. Ak..aku hanya ingin menjengukmu. Ku dengar kau sakit Jungkook-ah.”
Aku mulai menatap ke arah wajahnya. Dia tersenyum sangat manis.
“Ayo masuk,” dia menarik lenganku untuk ke dalam rumahnya.
“mengapa rumah ini sangat sepi? Bukankah kalian tinggal bertujuh?”
“ah hyung-hyungku sedang ke ruang latihan bighit. Hanya ada V hyung yang merawatku selama aku sakit.” ucapnya
“ooh”
“Sebentar ne, kau tunggu disini” Jungkook pergi ke atas. Entah apa yang akan dia lakukan. Aku melihat-lihat ke sudut-sudut ruangan rumah jungkook. Aku tak berani bergerak dengan baju yang basah. Inipun sudah menjadi sedikit genangan air di lantai. Aku harus membersihkannya. Beberapa menit kemudian Jungkook pun turun sudah menggunakan kaos yang simple dan dia membawa sebuah kaos berwarna hitam.
“Sunny, gantilah bajumu, kau pakai bajuku ini hmm, walaupun kebesaran tentunya ini lebih baik daripada bajumu yang basah itu bukan.” ucapnya sambil tersenyum padaku.
“ah, ini merepotkanmu jungkook-ah”
“aniya, kau ganti dikamarku ne, diatas.”
Aku menaiki tangga dan masuk ke kamar jungkook, kamarnya sangat rapi dan harum. Aku mulai mengganti bajuku, ah ya ampun, baju ini benar-benar sangat besar. Hanya kaos saja sudah berubah fungsi menjadi mini dress untukku. Aku keluar kamar dengan mengenakan kaos itu. Di luar kamar, Jungkook menungguku dan melihatku aneh.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?”
JUNGKOOK POV
Aku menunggu di depan pintu kamarku selagi ia ganti baju. Saat pintu kamarku terbuka Sunny keluar dengan mengenakan kaosku yang cukup besar ditubuh mungilnya. Kaos itu menjadi 3 cm diatas lututnya. Aku tercengang melihat penampilannya. Baju yang ia pakai membuat ia terlihat sexy dan rambutnya yang basah menjadikan ia terlihat sangat cantik dan manis.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?” ucapnya menyadarkanku. Aku tersenyum
“ah aniya, kau hanya terlihat berbeda”
“mwo? Berbeda bagaimana? Apa aku terlihat aneh?” tanyanya dengan wajahnya imut.
“ah sudahlah.. Ayo cepat kita turun, akan ku buatkan minuman hangat untukmu, kau pasti kedingan bukan?” aku berjalan duluan dan menuruni tangga.
“Yak, Jeon jungkook! Bisakah kau jawab pertanyaanku dulu? Apa aku terlihat aneh?” Jawabnya merengek dan menarik lenganku. Aku berbalik ke arahnya dan mendekatkan tubuhku, mendekatkan ia ke sudut dinding, menatap wajahnya yang sangat manis. Ah aku benar-benar sangat menyukai wajahnya saat ia panik. Itu lucu.
SUNNY POV
Aku menarik lengan jungkook, karna aku malu untuk turun ke bawah jika memang penampilanku sangat terlihat aneh. Lalu jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku. Dia menatapku intens dan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Ah tuhan kenapa di belakangku tembok heuh. Aku tak bisa bergerak. Ah jantungku rasanya ingin copot berada dalam keadaan seperti ini. Apa yang ingin dia lakukan. Dag..dig..dug..
“Kau cantik sunny, apapun yang kau pakai kau akan terlihat cantik” bisiknya ditelingaku. Seketika aku mematung mendengar jawabannya. Dia menuruni anak tangga menuju dapur dan ku yakin aku sekarang sedang memasang wajah yang amat bodoh dan seperti biasa akan memerah seperti tomat. Aku menuruni anak tangga dan masih tak percaya jungkook mengatakan itu. Aku duduk di sofa ruang tengah dan sesekali melihat ke arah jungkook yang berada di dapur. Beberapa menit kemudian jungkook membawa 2 cangkir minuman
“Aku membuat coklat panas kesukaanmu.” dia tersenyum padaku dan memberikan secangkir coklat panas.
“ah bagaimana kau bisa mengetahuinya jungkook-ah kalau ini minuman favoriteku?”
“hmm..aku hanya menebaknya, aku sering sekali melihatmu membelinya dikantin dan ku pikir itu minuman favoritemu” dia tersenyum manis padaku
“oh”
Setelah meminum coklat panas buatan jungkook dan mengobrol dengannya aku sedikit merasa pusing, kepalaku terasa berat dan semakin sakit.
“Ju..jungkook-ah..”
JUNGKOOK POV
Aku melihat sunny terus memegang keningnya. Aku merasa khawatir.
“Ju..jungkook-ah..”
“ne sunny.. Kau tidak ap..” Belum aku melanjutkan perkataanku sunny pingsan, aku memegang keningnya. Sangat panas. Dia demam mungkin karna kehujanan tadi. Aku sangat khawatir. Aku menggendongnya ke kamarku. Merebahkan tubuhnya dikasurku dan menyelimutinya, aku mencari handuk kecil dan es batu untuk mengompres keningnya. Aku benar-benar panik. Aku terus duduk di sampingnya, aku takut dia kenapa-kenapa, aku tidak akan meninggalkannya. Hari mulai berubah menjadi larut malam. Ku pikir dia lebih baik disini, menginap dikamarku. Syukurlah Suhu demamnya telah turun. Aku tersenyum dan mengusap keningnya lembut. Merapikan poni yang mengenai matanya. Dia benar-benar cantik. Bisakah? Bisakah dia menjadi milikku? Selamanya? Terus bersamaku dan tidak akan meninggalkanku. Ku harap malaikat kecil mencatat keinginanku malam ini dan tuhan akan mengabulkannya. Aku berjalan ke sudut ruangan dan merebahkan tubuhku disofa. Aku akan beristirahat disini takut jika sunny terbangun dan membutuhkan sesuatu.
SUNNY POV
Aku terbangun karna sinar matahari dari celah-celah jendela mengenai wajahku. Kepalaku sedikit masih terasa sakit. Saat ku bangun aku berada di kamar Jungkook. Dan ku lihat di sudut ruangan ada jungkook yang sedang tertidur disofa. Aku turun dari kasur dan mendekat ke arahnya. Aku melihat wajahnya dari dekat. Dia seperti kucing manis yang sedang tertidur. Aku tersenyum melihat wajahnya. Dia sangat manis dan tampan saat tertidur seperti itu. Aku tidak tega untuk membangunkannya. Tapi ini sudah pukul setengah 7 dan aku harus bersiap-siap untuk sekolah. Aku meninggalkan Jungkook dan sesampainya dirumah aku akan sms atau menelfonnya.
JUNGKOOK POV
“Yak, Jeon Jungkook!! Kau tidak ingin sekolah heuh? Bangunlah!” suara V hyung membangunkanmu
“Ah hyung, berhentilah menggangguku!” aku membalikkan tubuhku, malas untuk menatapnya.
“Hey jungkook, Handphonemu menyala, aku lihat, oww.. Sunny sms padamu katanya..”
Aku terbangun, menarik handphoneku dari tangan V hyung dan membaca sms dari sunny.
From : Sunny
To: Jungkook
Jungkook-ah mianhae aku tak pamit padamu, aku tak ingin mengganggu tidurmu, jadi aku pulang dan berangkat sekolah duluan. Aku sudah pamit pada hyung-hyungmu. Bangunlah dan jangan lupa sarapan ne ^^
From : Jungkook
To : Sunny
Ne. Tak apa,sunny sepulang sekolah, aku ingin bertemu denganmu. Tunggulah aku jika kau pulang lebih awal.
Ah aku senang mendapat sms darinya, aku tersenyum dan mencari handukku,
“V hyung, tunggulah aku dibawah, aku akan sekolah” ucapku
“ah ne, cepatlah, jika bukan karna Sunny mungkin tendangan kakikulah yang akan mengantarkanmu mandi jungkook”
Aku mandi dan buru-buru merapikan seragam yang ku pakai, turun ke bawah dan berangkat bersama V hyung dan Jimin hyung. Aku memulai aktifitasku disekolah dengan ditemani bayangan yeoja itu tentunya.
Saat jam istirahat aku berniat ke kantin, mencari sunny dan mengajaknya untuk ke taman belakang, minum coklat panas dan mungkin inilah kesempatanku, mengungkapkan apa yang aku rasakan padanya.
Sesampainya dikantin aku mencari-cari sosok wanita itu, aku menemukannya, dia sedang memesan coklat panas. Aku hendak memanggilnya namun ternyata disampingnya ada V hyung, mereka mengobrol sangat akrab. Cih.. Aku benci itu. Aku mengikuti mereka ke arah taman belakang. Aku melihat mereka dari kejauhan. Aku lihat sunny sangat akrab, tertawa tersenyum saat bersama V hyung. Ah aku benar-benar sangat cemburu melihatnya. Aku kaget melihat V mendekatkan wajahnya pada sunny. Apa yang ku lihat? V hyung mencium kening sunny? Ah sial. Benar-benar aku telah dibodohi oleh yeoja itu. Aku pergi meninggalkan mereka dan memilih untuk kembali ke kelas. Perasaanku benar-benar campur aduk. Benar-benar gadis itu membuatku kesal. Aku tak ingin pulang cepat hari ini. Aku malas bertemu yeoja itu atau bertemu V hyung
SUNNY POV
Aku pulang lebih cepat dari biasanya. Aku keluar kelas dan bersemangat untuk mencari jungkook. Apa yang ingin dia lakukan nanti. Aku melihat jam tanganku, menunjukkan pukul 14.00 berarti aku lebih cepat keluar kelas daripada jungkook. Aku melihat ke arah kelas jungkook. Pintunya masih tertutup. Mungkin dia ada pelajaran tambahan atau sejenisnya. Aku duduk dikursi yang tak jauh dari kelas jungkook.
Hari semakin sore. Kulihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul 16.15, tapi aku tak melihat sedikitpun sosok jungkook keluar dari kelas itu. Apa dia sudah pulang duluan? Ah sepertinya tidak, dia yang ingin menemuiku bukan. Aku melihat ke arah kelas Jungkook dan mendapati sosok yang ku cari keluar dari kelas tersebut. Aku berlari ke arahnya
“yak jungkook-ah kau lama sekali. Aku lelah menunggumu, apa kau ada pelajaran tambahan?” tanyaku padanya. Tapi dia tidak menatapku sama sekali dan terus berjalan.
“Jungkook! Aku bertanya padamu hueh! Kau kenapa? Bukankah harusnya aku yang marah karna menunggumu?” dia terus menngacuhkanku
“jungkook! Hey..kau kenapa?” aku menarik lengannya. Dia berhenti dan membalikkan tubuhnya.
“pulanglah duluan” ucapnya dan kembali berjalan menjauh dariku.
“apa? Kau menyuruhku pulang? Bukankah kau yang ingin bertemu denganku? Kenapa kau marah jungkook! Apa karna aku tidak pamit padamu?” aku berlari kecil mengikuti langkahnya.
“jungkook-ah kau tak perlu marah akan hal itu kan? Kau seharusnya bersikap dewasa. Bukannya aku sudah memberitahumu di sms?” ucapku terus mengejarnya. Dia berhenti begitupun aku. Dia membalikkan tubuhnya menatapku tajam
“bagaimana aku tak marah heuh! Kau pasti tau aku sangat menyukaimu yeoja pabo! Tadi saat jam istirahat aku mencari-carimu dan kau malah bermesraan dengan V hyung, kau bahkan di cium oleh V hyung! kau ini benar-benar bodoh! Pergilah menjauh dari hidupku. Anggap saja kau tak mengenalku. Bukankah kau telah bicara pada seung rin seperti itu!” ucapnya padaku dengan nada yang sangat kasar.
“dicium? Kapan?” tanyaku padanya dengan sedikit menahan tawa.
“ah kau benar-benar bodoh! Di taman belakang? Kau dicium V hyung dan kau diam saja diperlakukan seperti itu.”
“AHAHA.. Haha” aku tertawa sejadi-jadinya
“kenapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu yeoja pabo!”
“haha.. Mianhae aku tidak bisa menahan tawaku, jadi begini...”
FLASHBACK
“Ibu, seperti biasa ya, satu cangkir coklat panasnya” ucapku pada ibu-ibu kantin
“sunny?” ucap V oppa.
“Ah V oppa,” aku tersenyum padanya.
“kebetulan aku bertemu denganmu. Bisakah aku meminta waktumu sebentar untuk mengobrol. Ini bisa dibilang cukup penting”
“hmm.. Baiklah” ucapku sambil tersenyum
“Apa yang kau pesan?” tanyanya
“coklat panas” jawabku
“ah itu sama sepertimu, manis.” V hyung tersenyum ke arahku
“ahahaha.. Oppa kau bisa saja, oppa ayo kita mengobrol ditaman belakang, aku terbiasa disitu”
“Baiklah”
Aku dan V oppa duduk di kursi yang biasa aku duduki, kami mengobrol tentang kejadian tadi malam aku dan jungkook.
“Sunny, sepertinya Jungkook sangat menyukaimu.” ucap V oppa dengan wajah serius
“ah oppa, jangan terus-terusan buat lelucon, aku sudah cukup puas tertawa karnamu.”
“aku serius sunny, bisakah kau terus bersamanya, temani dia dan jangan sakiti dia? Dia adik kesayanganku.” ucapnya sembari tersenyum ke arahku.
“Ah benarkah oppa? Aku juga mungkin menyukainya. Bukan karna ia populer tapi karna dia ramah dan tulus.” aku mulai berkata jujur. Namun tiba-tiba debu masuk ke dalam mataku. Aku menguceknya dan justru bertambah semakin perih.
“sunny? Kau kenapa?”
“Ah debu ini sangat perih dimataku oppa.”
“sini biar aku tiup matamu, mungkin akan jauh lebih baik”
FLASHBACK END
“Ah begitulah jeon jungkook, kau jangan asal menuduhku.” ucapku tersenyum padanya, wajahnya terlihat sangat lucu saat itu.
“oh begitu” jawabnya sambil menganggukkan kepalanya.
“Jadiiiiiii... Tadi apa yang kau ucapkan jeon jungkook? Kau menyukaiku? Kau sangat menyukaiku hmm? Apa itu benar?” ucapku tersenyum dan menggodanya.
“ahah mungkin kau salah dengar, lupakan, ayo pulang.” ucapnya sambil berjalan meninggalkanku.
“Hey yak jeon jungkook. Aaaahhh.. Jawablaahh.” rengekku sambil mengejarnya.
“Haha.. Kau berisik sekali pabo. Berhentilah bertanya itu dan lupakan oke.” ucapnya sambil mencubit hidungku.
“ugh.. Sakit jungkook pabo! Ayolah jawab” rengekku padanya.
Aku pulang bersamanya. Sesampainya di depan rumahku saat aku akan membuka pintu mobil jungkook menahanku.
“sunny?”
“ah ne jungkook-ah. Wae?”
“hmm..kau jangan berpura-pura tidak tau tentang tadi yang ku ucapkan, bagaimana jawabanmu hmm?” ucapnya menatapku
“hmm..aku benar-benar lupa atau aku salah dengar, aku tak ingat apa yang kau ucapkan jungkook-ah, jadi aku bingung harus menjawab apa.” godaku padanya
“yak sunny, bisakah kau tidak pabo sedikit saja..” ucapnya sambil mencubit hidungku
“ugh, bisakah kau berhenti melakukan itu, itu sakit” ucapku mempautkan bibir kecilku.
“sunny.. Mau kah kau menjadi yeojaku? Aku sangat menyukaimu, atau bahkan lebih, aku mencintaimu saat pertama aku pindah ke rumah baru dan aku sering melihatmu berjalan keluar rumah saat berangkat sekolah.”
“ah, jadi selama ini kau memata-mataiku, jeon jungkook?”
“ah bukan seperti itu, ayolah serius sedikit.”
“aku sudah serius, bukankah wajahku sudah sangat serius? Sepertinya aku menolaknya” aku memasang wajah datar. Aku melirik ke arah jungkook. Dia hanya menghela nafas.
“menolak untuk tidak mencintaimu jeon jungkook!” aku langsung keluar dari mobil jungkook, aku malu jika jungkook melihat wajahku berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Jungkook membuka kaca mobil dan memanggilku.
“chagiyaa.. Bisakah kau luangkan waktumu untukku malam ini? Datanglah ke rumahku jam 8 mlm ne, kita akan pergi berkencan.” ucapnya sambil tersenyum
“ne,” ucapku tersenyum dan langsung masuk ke dalam rumah.
Malam jam 7 aku sudah bersiap-siap, mengenakan celana pendek dan kaos yang cocok dan nyaman untukku, aku sedikit berdandan agar terliat sebanding untuk menjadi pacar seorang jeon jungkook. Setelah selesai aku berangkat ke rumah jungkook. Menekan Bel rumah Jungkook dan yang membuka adalah jin oppa.
“Sunny? Ah masuklah”
“Ah gomawo oppa,” aku masuk ke dalam rumah jungkook
“kau terlihat sangat cantik sunny, kau mencari jungkook? Dia ada diatas, masuk saja ke kamarnya.”
“ah gomawo oppa, kalau begitu aku akan menemuinya ke atas.”
Aku menaiki anak tangga yang mungkin setiap anak tangga menghasilkan bunyi karna boots yang ku pakai. Aku mengetuk pintu kamar jungkook.
“masuklah..” ucap jungkook dari dalam
Aku membuka pintu kamar jungkook. Aku melihatnya tanpa mengenakan baju alias toples. Aku memalingkan wajahku, tak berani melihat kearahnya.
“yak jungkook oppa, pakailah bajumu.”
“chagiya.. Aku bingung harus memakai baju yang mana, aku takut kau tak menyukainya, bisakah kau pilihkan baju untukku.”
“ah ne oppa” aku membuka lemari jungkook dan memilih baju kaos putih dan sweater abu-abu dan juga kupluk hitam agar dia tidak kedinginan. Dia memakai baju itu dan mulai memakai eyeliner, aku tertawa dan iseng memoto ia sedang berdandan.
“yak chagiya..hentikan itu..mengapa kau memotoku heu?”
“ahaha... Aku hanya senang melihatmu seperti itu oppa, kau terlihat tampan.”
“kalau begitu kemarikan handphonemu, aku akan foto dengan ini dan jadikan fotoku ini untuk wallpapermu ne,” dia menarik handphone ku dan memotret dirinya dan menjadikan fotonya sebagai wallpaper handphoneku.
“Ayo kita berangkat, dia memegang lenganku menggenggam tanganku dan berjalan bersamanya. Kami pamit pada Jin hyung dan menaiki mobil jungkook. Kami sampai di tempat hiburan.
“Untuk apa kita kesini oppa?”
“Aku ingin naik itu bersamamu chagiya” dia menunjuk kincir raksasa.
Kami memesan tiket dan naik ke dalam kincir. Pemandangan dari atas sungguh sangat indah. Lampu-lampu kota seperti bintang-bintang dilangit yang bersinar.
“Lampu-lampu itu indah seperti bintang..” ucapku sambil tersenyum ke arah Jungkook.
“bisakah kau terus bersamaku? Sesibuk apapun aku, bisakah kau terus bersamaku? Tetap bersamaku hmm? Aku tidak ingin kehilanganmu.” ucapnya menatapku. Aku menatapnya.
“ne, jungkook oppa, aku sangat mencintaimu. Akupun ingin terus bersamamu.” sambil tersenyum. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajahku, hingga tak ada jarak diantara kami. Aku memejamkan mataku. Merasakan bibir lembutnya menyentuh bibir kecilku. Dia mengecupnya dengan lembut.
“Saranghaeyo chagiya.. Aku juga sangat mencintaimu. My sweetest chocholate” bisiknya ditelingaku dan ia mengecup keningku. Aku tersenyum ke arahnya.
Setelah selesai kami berjalan-jalan kami pulang, jungkook mengantarku sampai depan rumah.
“Chagiya.. Besok ikutlah denganku dan hyung-hyungku, BTS akan mebuat lagu kolaborasi danger dengan thanh bui, aku akan menjemputmu jam 7 pagi, jadi bersiaplah.” ucapnya sambil tersenyum ke arahku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Jungkook menjemput Sunny dan bersama member BTS lainnya berangkat menuju tempat syuting. Sunny duduk di sofa agar bisa melihat jungkook dari kejauhan. Sunny sangat senang melihat pacarnya yang sedang bermain piano berlatih menyanyi dan mempersiapkan syuting MVnya. Sunny memoto Jungkook yang sedang bermain piano.
Dia senang melihat Namjachingunya. Setelah selesai syuting, jungkook mengajak sunny mengobrol di balkon gedung.
“bukankah, ini indah? Bukankah kau menyukai lampu-lampu itu chagiya?” Jungkook menghela nafas berat
“ne oppa. Kenapa? Apakah ada masalah? Bukannya syutingnya selesai dan berhasil?” tanya sunny penasaran
“ne chagiya..” jungkook masih memandang lampu-lampu kota dengan wajah yang muram.
“Ada apa oppa? Bicaralah, kau membuatku khawatir.” sunny mulai sedikit merasa panik
“aku dan member bts akan ke jepang untuk menyelesaikan album baru kami ‘wake up’ dan kami akan berangkat tiga hari lagi, dan sebelum itu kami akan latihan, chagiya.. Aku akan sangat sibuk, kau akan meninggalkanku?” jawabnya dengan wajah murung menatap sunny. Sunny tersenyum
“Ah aniya, aku tidak akan pernah dan tidak akan pernah meninggalkan jeon jungkook kesayanganku. Tidak akan pernah” ucap sunny sambil tersenyum manis. Jungkook memeluk sunny.
“Mianhae chagiya, aku tidak selalu ada untukmu, mianhae.” ucap jungkook
“ah kau selalu ada dihatiku oppa.”
“aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, walaupun aku sangat sibuk aku akan selalu menghubungimu chagiya” ucap jungkook tersenyum. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah sunny, semakin dekat dan sunny pun menutup matanya.
“ehem..hem..bisakah kalian tidak membuat kami berdua iri?” ucap Jimin. Jimin dan V tiba-tiba ada dipintu dan melihat jungkook dan sunny.Jungkook dan Sunnypun menghentikan aktifitasnya.
“ne, akupun sangat iri.” ucap V mempoutkan bibirnya.
“ah kalau begitu aku akan menciummu V, Bagaimana? Mumu..” Jimin memonyong-monyongkan bibirnya hendak mencium V.
“Tidakkk..” teriak V sambil berlari menjauhi Jimin, Jimin mengejar-ngejar V. Sunny dan Jungkook hanya tertawa melihat 95line ini.
Hari terus berjalan. Jungkook terus berlatih untuk album barunya dan selalu menyempatkan untuk menghubungi Sunny.
From : Jungkook
To : Sunny
Besok aku akan pergi ke Jepang, Bisakah kita bertemu dulu di bandara? Aku berangkat sangat pagi untuk mengurus penerbangan. Bisakah kau ke bandara menemuiku? Aku rindu padamu. Datanglah sebelum Army berkumpul, penerbanganku jam 8. Saranghaeyo chagiya :*
From : Sunny
To : Jungkook
Tentu saja oppa, aku akan ke bandara sepagi mungkin agar bisa lebih lama bertemu denganmu oppa. Saranghaeyo :*
Sunny mengerjakan tugas yang sangat banyak sehingga ia tidur sangat larut dan
terbangun pukul 7.00. Sunny mengerjapkan matanya. Melihat ke arah jam dan matanya terbelalak melihat jam saat itu.
“OMO!! Jam 7? Ah aku harus cepat-cepat!” sunny cepat-cepat mandi dan merapikan bajunya tanpa berdandan sedikitpun, ia sangat terburu-buru. Ia tak ingin terlambat ke bandara. Ia berangkat dengan menaiki taxi.
“Pak, tolong jalannya dipercepat sedikit.” ucap sunny “ah ayolah jungkook oppa, angkat telfon dariku.” sunny terus berusaha menghubungi jungkook. Matanya sudah berkaca-kaca, dia terus menggigit bibir bawahnya atau menggigit kukunya sambil terus berusaha menghubungi jungkook.
“Ah, ini menyebalkan!” gerutu sunny meletakan handphonenya di kursi taxi. “ku mohon tuhan, aku ingin bertemu dengannya.” ucap sunny, air matanya sudah tak terbendung lagi. Ia menangis. Sampainya di bandara. Ia lewat pintu depan bandara. Ia tidak bisa melihat apa-apa selain sekumpulan wanita yang berteriak BTS atau nama member BTS. Dia terjebak di antara fans. Dia tidak bisa bergerak disana.
JUNGKOOK POV
“Jungkook bagaimana? Apa kau bisa menghubunginya?” ucap rampon hyung
“ah entahlah, aku sudah menelfonnya 10 kali tapi dia tidak mengangkatnya hyung. Bagaimana ini?” ucap jungkook agak panik
“mungkin dia lupa” V hyung menjawab dan suga menjitak kepalanya. V hanya menunjukan sengiran khasnya.
“pabo! Jangan dengarkan orang idiot ini kook, cobalah kau telfon lagi, mungkin handphonenya ada ditas.” jawab suga
“ah kook, temui saja dia. Mungkin dia di depan bandara. Cepatlah, ada setengah jam lagi bukan? Aku yang akan memberitahu manager kau hanya sebentar pergi ke kamar mandi. Janganlah sampai hilang ne?” jawab jin hyung.
“ah hyung, gamsahamnida, aku akan mencarinya.” jawab jungkook
“Lewat pintu bandara belakang atau tidak kau mati di tumpukan army” ucap j hope hyung.
“ne, baiklah” aku segera berlari keluar bandara. Aku melihat sekeliling luar bandara. Namun aku tak menemukan apapun. Aku terus menelfonnya. Aku merasa frustasi aku mondar-mandir, jongkok, berdiri sambil terus menelfonnya.
SUNNY POV
“ah apa-apaan ini? Ini sangat sesak, ah aku harus keluar” aku merasa sangat sedih, aku menangis. Aku baru ingat kenapa aku tak menelfonnya. Aku mencari handphoneku. Aku mencari-cari ditas dan kantongku tapi hasilnya nihil. Handphoneku hilang. Apakah ada yang mengambilnya? Ah tuhan.. Aku ingat handphoneku pasti tertinggal di taxi, bahkan aku tak hafal nomr handphone jungkook. Ah tuhan bantu aku, aku menangis sejadi-jadinya. Ah atau mungkin aku harus ke pintu bandara belakang. Yak, mungkin itu bisa
JUNGKOOK POV
“Ah kenapa kau tak mengangkat telfonku chagiya? Kenapa? Ayo angkatlah” aku terus berusaha menghubunginya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
“jungkook, ayo kita sudah harus pergi, kau bisa menghubunginya nanti, cepatlah” ucap rapmon hyung
“aargghh” aku menjambak rambutku frustasi, mataku terasa panas dan aku sangat kesal. Aku akhirnya ikut dengan hyung-hyungku. Aku memakai headset untuk memudahkanku menelfonnya.
AUTHOR POV
Jungkook mulai berjalan ke arah pesawat. Dilain sisi sunny berlari dan melihat jungkook.
“ah, jungkook oppa? JUNGKOOKK OPPA” sunny berteriak.
“maaf nona anda dilarang melewati pintu ini, ini sudah diamankan”
“tapi pak, aku yeojachingu jungkook, ijinkan aku masuk, ku mohon.” ucap sunny sambil menangis
“sudah sekian ribu wanita yang berkata seperti itu nona, jadi menyingkirlah”
“jungkook oppaaa..!” sunny terus berteriak, namun jungkook tak mendengar suaranya. Sunny terus menangis menatap kepergian jungkook.
SUNNY POV
Aku terus menangis di depan bandara. Tak peduli orang berkata aku orang gila atau semacamnya. Aku tak memperdulikannya. Maafkan aku jungkook oppa, aku bodoh, aku memang bodoh. Aku terus menangis sampai dirumahpun aku terus menagis, aku menyesal, aku sangat bodoh, aku merasa benar-benar sesuatu yang berharga telah benar-benar hilang. Aku menangis sampai pagi datang. Aku tak bernafsu makan karna kejadian itu, aku tak mungkin menghubunginya di media sosial, ada ribuan fans yang bernama sunny dan yang ku tahu seorang artis akan lebih terjaga. Tapi bagaimana aku menghubungi jungkook oppa.
“ah naneun pabo, aju pabo,” aku menangis lagi, aku tak nafsu makan sampai jatuh sakit dan harus mendapat infusan. Aku dirawat oleh kedua orangtuaku. Aku menceritakan semuanya pada orangtuaku. Kini orangtuaku tinggal bersamaku untuk menjagaku. Setiap aku keluar rumah, aku selalu memandang rumah jungkook oppa yang sekarang telah kosong tanpa ada pemiliknya. Satu yang sangat ingin ku ucapkan padanya “aku rindu, sangat rindu padamu oppa, saranghaeyo jeon jungkook”
AUTOR POV
Waktu terus berlalu dan Sunny terus menjalankan aktifitasnya dengan bertemankan bayangan Jeon Jungkook. Dan Jungkookpun seperti itu, ia selalu memikirkan Sunny dan terus memaksa akan tinggal di tempat ia yang dulu. Jungkook sangat merindukan Sunny tapi walaupun begitu ia akan tetap tersenyum karna ia pun mencinta ARMY.
SUNNY POV
Hah sudah 4 tahun berlalu. Aku kini menjadi guru di tempat dulu aku sekolah. Aku harap aku bisa sedikit menyembuhkan lukaku dengan canda dan tawa siswa-siswi. Sampai saat ini, sampai detik ini aku selalu memasang foto jungkook oppa sebagai wallpaper handphoneku. Foto itu telah ku copy paste dilaptop dulunya.
“Kau sangat tampan oppa, bagaimana kabarmu? Apakah kau masih mengingatku? Aku disini sangat merindukanmu oppa, aku ingin memelukmu” ucapku sambil melihat foto wallpaper handphoneku
Haa.. Ini terasa senang tapi menyakitkan. Benar-benar menyakitkan. Untuk menghilangkan rasa rinduku. Aku hanya melihat MV terbaru BTS. Mengoleksi foto-foto jeon jungkook yang terbaru. Tentunya bukan seperti dulu hasil jepretan ku sendiri tapi hanya dari google. Yang menyakitkan adalah melihat status publik seorang jeon jungkook adalah artis yang sangat terkenal dan multitalent tanpa ada wanita di hatinya.
Ku rasa menonton dan mendengarkan dia bernyanyi dari video laptopkudi temani secangkir coklat panas itu cukup mengobati rinduku dan setiap itu ku lakukan aku pasti menangis. Aku serasa sedang merekam ulang kejadian di bandara tempo itu.
Siang ini aku mengajar lebih lama. Dan harus mengurus raport hingga larut sore. Tetapi saat aku sedang fokus ada suara sangat berisik ditaman belakang. Banyak wanita berkumpul disana. Ada 4 pria yang berada di depan mereka bernyanyi. Aku seperti mendengar suara jungkook oppa, ah mungkin ini hanya halusinasi karna aku sedang mengingatnya. Namun suara itu semakin jelas terdengar olehku,
“jungkook? Benarkah itu kau?” aku berlari ke arah kerumunan itu, berusaha melihat ke posisi yang paling depan. Walaupun aku tersenggol dan berdesak-desak, aku berusaha melihat siapa ke empat namja itu. Setelah berhasil sampai di posisi paling depanSeketika itu juga aku menagis.
“You’re My chocholate, My Sweetest Chocholate”
“I really wanna have you”
Jin oppa, V oppa, Jimin oppa dan pastinya Jungkook oppa mereka menyanyikan sebuah lagu di depan fansnya. Aku menangis sejadi-jadinya dan jungkook menghampiriku, menarikku kepelukannya dan menyelesaikan lagunya. Fans-fansnya berteriak heboh. Seperti mendukung aku dan jungkook oppa.
“Hey My sweetest chocholate berhentilah menangis. Kau tak suka aku disini?” ucap jungkook oppa. Aku tak peduli ucapanya. Aku tetap menangis memeluknya.
“ayolah chagiya.. Tersenyumlah” ucap jungkook oppa.
“Hey sunny.. Kau harusnya bahagia, jungkook selalu memikirkanmu dan memaksa untuk mencarimu.” ucap jimin oppa
“mianhae oppa.. Mianhae.. Aku sangat bodoh, aku benar-benar bodoh.” aku terisak dan terus menyalahkan diriku karna masa lalu.
“kau tak salah sama sekali chagiya, akulah yang salah hmm, tersenyumlah untukku?”
Aku tersenyum dan Jungkook oppa mencium keningku.
“Ikutlah denganku” jungkook oppa menarik lenganku, menarikku ke gedung lantai paling atas. Di balkon atas gedung.
“Kau sangat menyukai ini bukan? Lampu yang seperti bintang.” ucapnya menatapku sambil tersenyum
“ne oppa,” aku meneteskan air mata kembali.
“aahh.. Berhentilah menangis chagiya,” jungkook mencubit hidungku dan mengusap air mataku. “Kau tahu, lagu tadi Judulnya You’re My dan itu lagu untukmu dari ku” sambungnya sambil tersenyum.
“oppa..?”
“ne?”
“bagaimana bisa oppa tau aku disini.?”
“hmm.. Aku tadi ke rumahmu, ku pikir kau pindah ternyata tidak, aku bertemu orangtuamu dan mereka yang memberitahuku dimana kau berada dan aku mengatakkan sesuatu.”
“benarkah? Oppa mengatakan apa pada orangtuaku?”
“hmmm.. Itu rahasia.”
“ah oppa, beritahu aku hmm? Ayolahh..” rengekku manja.
“haha.. Aku sangat rindu sikap manjamu itu chagiya, aku ingin melamarmu itu yang ku ucapkan”
“benarkah?” ucapku penasaran
“ne, chagiya..?”
“ne oppa?”
“aku sangat merindukanmu, mianhae tidak menghubungimu, aku tak tau harus menghubungimu bagaimana, nomor handphonemu tak aktif dan semua akun kau pun tak aktif.”
“ah handphone ku hilang oppa, mianhae..”
“tak apa, itu sudah berlalu, lupakan, aku sangat merindukanmu chagiya,saranghaeyo my sweetest chocholate” jungkook oppa mencium bibirku dengan lembut. Aku menutup mataku merasakan semua kerinduanku yang telah terobati. Terimakasih tuhan.
“saranghaeyo jeon jungkook oppa”
Author : “Biar lebih mengkhayati, ini ada video You’re My BTS plus foto jungkook buat bonus, Suara jungkooknya bikin hati meleleh kaya eyeliner abal luntur :-D Bye bye!”
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar (kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^ terimakasih
Tittle : You're My Chocholate
Author : SY
Genre : Romance, sad
Cast : - Jeon Jungkook a.k.a Jungkook
- Sunny
- Member BTS (Suga, J hope, Jimin, Rapmon, V dan Jin)
- Seung Rin
- Yoona
Assalamualaikum wr’wb! Saya selaku author hendak mempromosikan FF Gaje sodaranya Gajah ini pemirsa! (Alah lebay dah xD ) Mianhae. Kalo ceritanya bener-benar ga jelas. Soalnya ga jago (bukan jenis ayam) bikin begini tapi nyoba aja dah. Biasanya gambar dan ini bikin sesuatu yang kaya novel. Alah maaak tantangan binggow. Untuk masalah cover gua ga suka kalo harus ngedit fotonye si maknae sama cewe lain :) jadi bayangin aja deh sunnynya elo ye! Dan buat pemeran wanitanya pake nama ngasal dan FF ini gua buat untuk “I” :-D Maaf kalo ada kata yang nyeleneh, ga sopan atau sebagainya, karna authornya juga keseringan khilaf. Arigatou gozaimasu, SELAMAT MEMBACA! ^^
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar (kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^ terimakasih
----------------*------------------*------------------------
SUNNY POV
“hey sunny...aku mohoooonn, mau ya? Yaa..?”
“aahh aku bilang tidak ya tidak!! Bisakah kau tidak menggangguku Yoona!”
“apakah aku menganggumu? Ku pikir tidak.. Kau daritadi hanya mencoret-coret bukumu, ayolah sunny.. Hanya kau berikan pada jimin oppa dan bilang ini dari fans terberatnya.”
“kenapa kau tidak memberikannya saja langsung pabo, atau kau berikan pada jeon jungkook, dia kan satu rumah dengan jimin! Sudahlah..” beranjak bangun dari kursiku dan pergi meninggalkan yoona.
“heyy..kau mau kemana?? Ayolahh.. Aku malu bertemu dengan jungkook oppa.,Kenapa kau pergi sunny..hey sunny”
“aku lapar Yoona, aku mau ke kantin”
Ah bosan mulai menyelimuti kepalaku, apa yang salah denganku? Ah yang salah adalah eomma, kenapa dia membelikanku rumah yang bertetanggaan dengan artis. Siitt.. Aku sangat benci itu. Banyak dari fans-fans mereka yang menitipkan hadiah padaku. Itu membuatku kesal. Rasanya ingin ku cabut akar rumahku dan ku lempar jauh-jauh dari rumah artis pabo itu. Ku harap secangkir coklat panas kesukaanku bisa menguapkan amarah yang telah terkumpul dipuncak kepalaku.
Bel pulang berbunyi. Ku harap fans-fans bodoh itu tidak menitipkan sesuatu yang aneh lagi padaku. Namun saat aku pulang hujan tiba-tiba turun dengan deras.
“aaahh.. Apa-apaan ini, aku tidak membawa payung, kenapa harus hujan sih” kesialan apalagi yang harus ku dapat kali ini Tuhan.. Bunuh saja aku bunuh!” Namun tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depanku.
“hey, bukankah kau yang tinggal di sebelah rumahku? Ayo cepat naik, akan ku antar kau pulang”
“ah jungkook, tak usah, itu akan merepotkanmu”
“tidak.. Cepatlah!”
“ah baiklah kalau kau memaksa seperti itu, aku akan ikut.”
Sebernarnya aku tidak mau, tapi karna situasi yang tidak mendukung yah terpaksa inilah yang ku pilih. Aku terus menatap ke luar kaca mobil dan tidak melihat sedikitpun ke arah Jungkook.
“ehem.. Kau mengenalku? Dari mana? Bukankah kita belum berkenalan” ucap Jungkook
“ah ne, semuanya tau itu kan, kau ini pura-pura tidak mengingat statusmu hah?” jawabku jutek.
“ahaha..ne mian, oh ya, siapa namamu? Walaupun sudah lama bertetanggaan tapi kita belum saling berkenalan bukan.”
“namaku sunny, ah jungkook berhenti.. Ini rumahku”
“ah mianhae aku hampir lupa, hey sunny.. Diluar hujan, pakailah jaketku untuk menutupi kepalamu, besok kau kembalikan”
“ah tidak usah jungkook”
“pakailah, atau aku tidak akan membuka kunci pintu mobilnya”
“ah baiklah baiklah, berikan padaku jaketnya”
“ahaha akhirnya kau menurut juga padaku, ini jaketnya, pakailah” dai atertawa dan tersenyum padaku. Aku hanya membalas dengan senyum yang terpaksa.
“gamsahamnida jungkook-ah”
“ne, cheonma” dia tersenyum ke arahku.
JUNGKOOK POV
Aku terus melihat dia keluar dari mobilku, berlari ke arah rumahnya. Kupikir dia sangat manis. Ah sial! Apa yang ku bicarakan,bukankah itu bodoh, aku kembali menyetir dan sampai di rumah. Di ruang tamu hyung-hyungku sedang berkumpul terkecuali suga-hyung.
“hey, jungkook-ah bukannya kau membawa jaket, kenapa tak kau pakai, seragammu basah maknae!” ucap jin
“ah hyung, temanku meminjamnya.”
“benarkah? Namja atao yeoja?” V hyung mulai bertanya penasaran.
“yeoja”
“wah..wah.. Aku terkalahkan oleh maknae, siapa yeoja itu kook? Dia sexy? Apa dia yeojachingumu? Iyakah? Dia cantik?” Jimin hyung yang sedang memainkan handphonenya kini mulai bertanya-tanya saat mendengar jawabanku.
“ah jimin hyung, aku sudah kedinginan, bisakah jangan bertanya sebanyak itu, yeoja tetangga sebelah yang meminjamnya,”
“sunny maksudmu? Dia cantik” ucap V
“dan juga sexy.. Hahaha” ucap jimin
“V hyung dan jimin hyung mengenalnya? Darimana? Bagaimana bisa?” aku mulai penasaran
“Dia juga sangat ramah” sambung Jin hyung
“Dan juga sangat manis” Rapmon hyung pun meneruskan ucapan Jin hyung.
“Hey, bagaimana bisa kalian telah mengenalnya sebelum aku? Bukankah aku yang satu sekolah dengannya? Ayolah hyung..bisakah kau jawab pertanyaanku” ucapku penasaran
“Sudahlah kookie.. Cepatlah ganti baju, bukankah kau tadi bilang sudah kedinginan, haha?” J hope hyung mulai mengejekku
“haha, iya sudahlah cepat ganti bajumu jungkook, atau aku yang akan menggantikan bajumu?” Jimin hyung menatapku dengan tatapan menjijikkannya.
“ah baiklah, hentikan tatapan memuakkan itu hyung”
Aku berjalan menuju kamarku dan mengambil handuk. Ku harap dengan berendam di bath up dapat mengistirahatkan pikiranku setelah seharian ini jadwal padat disekolah. “ah bagaimana bisa hyung-hyungku sepertinya lebih mengenal dia daripada aku? Hey itu aneh, apa yang salah denganku? Bukankah tadi jin hyung bilang yeoja itu ramah? Tapi mengapa dia sangat jutek padaku? Ah baka.. Mengapa aku jadi memikirkannya? aaahh sial apa-apaan ini” aku bergumam dan entah mengapa aku selalu terbayang wajah yeoja itu. Ada apa ini? Cinta pada pandangan pertama? Ahaha itu hal yang paling bodoh yang pernah ku tau dan tak akan pernah terjadi padaku.
AUTHOR POV
Pagi harinya Jungkook pergi ke sekolah bersama hyung-hyungnya. V dan Jimin satu sekolah dengannya sedangkan J hope, rapmon, Jin dan suga akan pergi ke Tempat latihan untuk membuat lagu di album BTS yang baru. Lalu di Halte bus dia melihat Sunny sedang berdiri menunggu bus.
“Hey bukankah itu Sunny?” ucap J hope
“Ah ne, ajak dia pergi bersama, bukankah kita satu arah dan dia cukup kecil untuk ikut duduk bersamaku” ucap jimin
“Ah jiminnie Pabo, dia akan mual berada didekatmu, biar aku yang keluar dan mengajaknya, hentikan mobilnya Rapmon hyung” ucap V
JUNGKOOK POV
Ah apa-apaan ini, mengapa aku merasa sedikit kesal mendengar ucapan jimin hyung dan V hyung. Dan apa-apaan itu, mengapa V hyung yang keluar dari mobil, kenapa bukan aku yang mengajaknya. Aku melihat dari dalam mobil saat V hyung mengobrol dengan Sunny. Aku mudah melihatnya karna aku duduk di samping Rapmon hyung. Aku benci melihat mereka mengobrol. Ah kenapa yeoja itu tersenyum manis dan tertawa saat V hyung mengajaknya mengobrol. Kenapa saat bersamaku dia hanya membuang muka dan tidak melihat ke arahku. Beberapa menit mereka mengobrol dan V hyung kembali ke mobil tanpa yeoja itu.
“Yak V, mana Sunny?” Ucap J hope hyung
“Dia tidak mau hyung, dia sedang menunggu teman wanitanya, dan sudah ada janji akan berangkat bersama”
“ah hilang sudah kesempatanku untuk membuatnya terpesona padaku, huh” ucap Jimin hyung mempotkan bibirnya.
“Hey yak Jiminnie Pabo, dia tidak akan menyukaimu, kau itu kan pendek” ucap V
“HEY PABO! Aku tidak pendek, aku hanya sedikit kurang tinggi tapi aku sangat mempesona” Jimin hyung menatap V dengan tatapan menjijikannya. Aku hanya menjadi pendengar setia kali ini.
“Dia lebih menyukaiku tentunya Jiminnie pabo, dia akan menjadi milikku” ucap V hyung.
“Tidak! Tidak! dia milikkuV paboo” ucap Jimin hyung
“berisik! Bisakah mulut kalian diam? Cepat jalankan mobilnya rapmon” ucap suga hyung
AH APA-APAAN MEREKA? Mereka menyukai Sunny? Apa ini? Aku merasa sangat kesal mendengarnya. Ah apa mungkin aku benar-benar menyukai yeoja itu. Sial! Aku benar-benar terjebak dalam situasi yang buruk.
SUNNY POV
Ah sial, sungguh membosankan pelajaran hari ini. Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang sangat mebosankan. Hanya Membuat tubuhku berkeringat dan bajuku basah. Bukankah itu hanya buang-buang tenaga, hanya buang-buang waktu. Aku membolos pelajaran olahraga dan memilih ke kantin, ku pikir akan jauh lebih menyenangkan jika meminum secangkir coklat panas di taman belakang sekolah, tempat nyaman favoriteku. Aku memesan coklat panas kesukaanku sambil membaca novel yang ku pinjam dari Yoona. Aku membawa coklat panas sambil membaca novel tersebut tapi tidak sengaja aku menabrak seseorang dan coklat panasku tumpah kebajunya. Wanita-wanita di kantin seketika melihat ke arahku.
“Aghh..” teriaknya
“Ah mianhae, akan ku bersihkan” aku panik dan mengambil sapun tangan di kantungku dan membersikan baju dibagian perutnya. Itu cukup parah, karna minuman coklat itu benar-benar panas
“ah sudahlah, aku tidak apa-apa” jawabnya
“Ah, jungkook ah, mianhae.. Ini panas, pasti kulitmu akan terluka karna minumanku, aku akan mengobatinya. “ ucapku panik.
“aku tidak apa-apa sunny.. Sudahlah jangan panik” ucapnya ramah dan tersenyum padaku.
“jungkook-ah jika tidak diobati kulit perutmu akan memar”
“benarkah? Haha.. Sudahlah aku tidak apa-apa, aku akan memesankanmu coklat panas lagi, kau belum sempat meminumnya bukan,? tunggulah disini” ucap jungkook
Ah ada apa dengannya? Dia sangat baik. Hah tapi tetap saja aku tak menyukainya. Dia hanya artis yang senang tebar pesona, memamerkan suara atau wajah atau kemampuannya. Bukankah semua artis seperti itu. Beberapa menit kemudian Dia kembali dengan dua cangkir minuman.
“ini coklat panasnya” ucapnya sambil menyerahkan secangkir coklat panas.
“jungkook-ah ini sangat merepotkan, harusnya aku yang melakukan sesuatu padamu, bajumu jadi kotor karna kecerobohanku”
“ini tak seberapa, aku bisa menggantinya, kau ingin meminum itu dimana? Bolehkah aku menemanimu?”
“haha.. Pertanyaan yang aneh, haha”
“hey, kenapa kau tertawa sunny, bisakah kau hentikan tawamu itu?”
“aaahh mian.. Aku akan ke taman belakang sekolah, aku terbiasa di sana, di sana tidak ramai dan suasananya tenang”
“kalo begitu ayo ke sana,”
Sesampainya di taman hanya aku jungkook dan 2 orang sisiwi yang sedang mengobrol. Jungkook duduk disampingku dan menatapku. Menatapku dengan intens.
“Hey Jeon jungkook, apa yang kau lihat heu, kau melihatku?” dia tidak menjawab pertanyaanku, dia tersenyum dan memalingkan wajahnya. Dia menutup matanya dan bernyanyi. Aku mendengarkan suaranya yang sangat merdu melihat wajahnya dan rambutnya yang tertiup angin menjadikan ia terlihat sangat tampan. Ah apa yang aku pikirkan. Aku tidak menyukainya! Tidak! Tidak! Dan tidak!
“hey, sunny kenapa kau menggeleng-gelengkan kepalamu heu?” ucapnya
“aku..”
Aku belum meneruskan ucapanku, jungkook telah berada didekatku, menatapku intens semakin dekat dan mendekat membuatku sedikit gugup, ah tidak sedikit, sangat gugup, mau apa dia?
“Kau seperti anak kecil sunny, ini coklatmu belepotan kemana-mana” dia mengeluarkan sapu tangan dan mengelap bibir bawahku. ah perasaan apa ini, mengapa jantungku berdegup sangat cepat.
“e..eh..eh jungkook-ah aku harus ke kelas, aku rasa ada guru dikelasku, aku pergi duluan ne”
Aku pergi meninggalkannya, ah aku benar-benar tak terkendali. Ada apa denganku? Mengapa aku gugup? Mengapa jantungku berdetak sangat cepat? Aku menyukainya
? Ah tidak Tuhan..
Setelah kejadian tadi aku jadi terus memikirkan jungkook, ada apa dengannya, atau dia hanya tebar pesona sama seperti artis-artis laki-laki yang pernah ku kenal. Ya pasti seperti itu. Saat aku berjalan pulang di koridor tiba-tiba ada yang menarik rambutku.
“aauhh.. Sakit! Lepaskan!” ucapku
“HEY YEOJA BODOH! KAU BERANI MENDEKATI NAMJACHINGUKU? Jeon jungkook itu milikku pabo! Kau berani-beraninya menumpahkan Coklat panas padanya heuh! Kau ini cari mati!!,”
Aku melepas tangannya dari rambutku dan menjambaknya balik.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja”
Aku melepas tanganku dan berjalan pulang tanpa memperdulikan teriakan dari yeoja gila itu. Ah apa peduliku pada Jungkook yang sok pamer suara. Cih!
JUNGKOOK POV
Aku buru-buru pulang hari ini, aku ingin mengajak sunny pulang bersamaku atau mungkin aku akan mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu. Ah aku mungkin sudah benar-benar dibutakan oleh yeoja ini. Bagaimana bisa aku menyukai yeoja ini padahal banyak yeoja yang lebih cantik dan sexy dan mengemis-ngemis cinta padaku tapi hanya wajah yeoja ini yang ada dibenakku. Aku berjalan menuju kelasnya. Tapi saat aku akan sampai aku melihat sunny bersama dengan Seung Rin. Seung Rin adalah mantanku. Apa yang ku lihat? Seung rin menarik rambut sunny. Aku sempat akan memisahkan mereka tapi aku hanya melihat dari kejauhan. Sunny menarik balik rambut Seung Rin.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja” ucap Sunny dari kejauhan.
Apa yang Sunny bilang? Dia tidak mengenalku? Benarkah? Atau aku salah dengar? Hatiku sangat sakit mendengar itu. Seperti dipukul oleh besi. Aku merasa benar-benar terbodohi oleh yeoja ini. Ah sudahlah. Aku akan pulang saja tanpanya, diapun mungkin tidak akan mau pulang denganku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Sunny pergi ke sekolah seperti biasa. Sunny berjalan di koridor bersama dengan yoona menuju kelasnya,
“yak Sunny, kau tau.. Jimin oppa sangat sexy, dia sangat tampan” ucap Yoona
“Yooonnaaa.. Berhentilah bicara itu terus, aku pusing mendengarnya.”
“mwo? Kau pusing mendengar suaraku?”
“ah bukan suaramu, tapi.. Ah Jimin, Jimin dan Jimin! Bisakah kau ganti orang dalam bahasan topikmu?”
“ah mianhae aku sangat menyukainya sunny” ucapnya sambil cemberut dan mulai lesu
“ahaha ya sudahlah terserah kau yoona pabo, cepat ayo ke kelas” sunny jalan terlebih dahulu meninggalkan yoona
“kau memanggilku apa? Pabo? Hey sunny!!! Kau memanggilku pabo heu? Kau ingin ku pukul. Aishh menyebalkan!”
Pada saat mereka berjalan berdua, Seung Rin menghalangi mereka.
“Hey, bisakah kau jalan agak menyingkir sedikit? Bukankah kau cukup kecil dan jalan ini sangat lebar.” ucap sunny
“HEY YEOJA PABO! Gara-gara kau jungkook oppa tidak masuk sekolah hari ini, gara-gara coklat panasmu dia terluka!!” ucap yoona membentak sunny
“Hey kau yang pabo! Bukan salah ku kalau..” ucap Sunny
“ah sudah..sudah.. Berhentilah bertengkar, ayo ayo kita ke kelas sunny” ucap yoona menarik lengan Sunny
“Hey yeoja pabo! Aku belum selesai!! Euh menyebalkan!” teriak Seung Rin
SUNNY POV
Aku terus memikirkan ucapan yeoja itu, Jungkook sakit? Benarkah? aku sedikit panik dan mungkin khawatir dengan keadaannya. Benarkah dia benar-benar sakit. Ah sepertinya ini tidak sedikit tapi benar-benar aku sangat khawatir pada jungkook. Sepulang sekolah aku akan menjenguknya. Dalam perjalanan pulang aku membeli beberapa buah dan susu untuk menjenguk Jungkook. Tapi Sialnya Hujan turun dan aku lupa bawa payung. Aku tidak sempat berteduh dan memilih menerobos hujan ini. Aku sedikit agak malu ke rumah Jungkook dengan baju basah tapi bagaimana lagi. Walaupun rumahku hanya bersebrangan tetapi jika aku pulang dulu itu akan membuang-buang waktu. Akupun di rumah jungkook hanya sebentar, hanya ingin melihat keadaannya. Itu sudah cukup.
Aku menekan bel pintu rumah jungkook dan beberapa menit kemudian, pintunya terbuka dan Jungkooklah yang membukakan pintu. Dia tidak memakai baju, toples.. Bagaian perutnya diperban. Aku memalingkan wajahku, mungkin saat ini memerah karna melihat semua itu.
“Sunny pabo! Kenapa kau hujan-hujannan heu!” ucapnya
“e..e.. Ak..aku hanya ingin menjengukmu. Ku dengar kau sakit Jungkook-ah.”
Aku mulai menatap ke arah wajahnya. Dia tersenyum sangat manis.
“Ayo masuk,” dia menarik lenganku untuk ke dalam rumahnya.
“mengapa rumah ini sangat sepi? Bukankah kalian tinggal bertujuh?”
“ah hyung-hyungku sedang ke ruang latihan bighit. Hanya ada V hyung yang merawatku selama aku sakit.” ucapnya
“ooh”
“Sebentar ne, kau tunggu disini” Jungkook pergi ke atas. Entah apa yang akan dia lakukan. Aku melihat-lihat ke sudut-sudut ruangan rumah jungkook. Aku tak berani bergerak dengan baju yang basah. Inipun sudah menjadi sedikit genangan air di lantai. Aku harus membersihkannya. Beberapa menit kemudian Jungkook pun turun sudah menggunakan kaos yang simple dan dia membawa sebuah kaos berwarna hitam.
“Sunny, gantilah bajumu, kau pakai bajuku ini hmm, walaupun kebesaran tentunya ini lebih baik daripada bajumu yang basah itu bukan.” ucapnya sambil tersenyum padaku.
“ah, ini merepotkanmu jungkook-ah”
“aniya, kau ganti dikamarku ne, diatas.”
Aku menaiki tangga dan masuk ke kamar jungkook, kamarnya sangat rapi dan harum. Aku mulai mengganti bajuku, ah ya ampun, baju ini benar-benar sangat besar. Hanya kaos saja sudah berubah fungsi menjadi mini dress untukku. Aku keluar kamar dengan mengenakan kaos itu. Di luar kamar, Jungkook menungguku dan melihatku aneh.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?”
JUNGKOOK POV
Aku menunggu di depan pintu kamarku selagi ia ganti baju. Saat pintu kamarku terbuka Sunny keluar dengan mengenakan kaosku yang cukup besar ditubuh mungilnya. Kaos itu menjadi 3 cm diatas lututnya. Aku tercengang melihat penampilannya. Baju yang ia pakai membuat ia terlihat sexy dan rambutnya yang basah menjadikan ia terlihat sangat cantik dan manis.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?” ucapnya menyadarkanku. Aku tersenyum
“ah aniya, kau hanya terlihat berbeda”
“mwo? Berbeda bagaimana? Apa aku terlihat aneh?” tanyanya dengan wajahnya imut.
“ah sudahlah.. Ayo cepat kita turun, akan ku buatkan minuman hangat untukmu, kau pasti kedingan bukan?” aku berjalan duluan dan menuruni tangga.
“Yak, Jeon jungkook! Bisakah kau jawab pertanyaanku dulu? Apa aku terlihat aneh?” Jawabnya merengek dan menarik lenganku. Aku berbalik ke arahnya dan mendekatkan tubuhku, mendekatkan ia ke sudut dinding, menatap wajahnya yang sangat manis. Ah aku benar-benar sangat menyukai wajahnya saat ia panik. Itu lucu.
SUNNY POV
Aku menarik lengan jungkook, karna aku malu untuk turun ke bawah jika memang penampilanku sangat terlihat aneh. Lalu jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku. Dia menatapku intens dan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Ah tuhan kenapa di belakangku tembok heuh. Aku tak bisa bergerak. Ah jantungku rasanya ingin copot berada dalam keadaan seperti ini. Apa yang ingin dia lakukan. Dag..dig..dug..
“Kau cantik sunny, apapun yang kau pakai kau akan terlihat cantik” bisiknya ditelingaku. Seketika aku mematung mendengar jawabannya. Dia menuruni anak tangga menuju dapur dan ku yakin aku sekarang sedang memasang wajah yang amat bodoh dan seperti biasa akan memerah seperti tomat. Aku menuruni anak tangga dan masih tak percaya jungkook mengatakan itu. Aku duduk di sofa ruang tengah dan sesekali melihat ke arah jungkook yang berada di dapur. Beberapa menit kemudian jungkook membawa 2 cangkir minuman
“Aku membuat coklat panas kesukaanmu.” dia tersenyum padaku dan memberikan secangkir coklat panas.
“ah bagaimana kau bisa mengetahuinya jungkook-ah kalau ini minuman favoriteku?”
“hmm..aku hanya menebaknya, aku sering sekali melihatmu membelinya dikantin dan ku pikir itu minuman favoritemu” dia tersenyum manis padaku
“oh”
Setelah meminum coklat panas buatan jungkook dan mengobrol dengannya aku sedikit merasa pusing, kepalaku terasa berat dan semakin sakit.
“Ju..jungkook-ah..”
JUNGKOOK POV
Aku melihat sunny terus memegang keningnya. Aku merasa khawatir.
“Ju..jungkook-ah..”
“ne sunny.. Kau tidak ap..” Belum aku melanjutkan perkataanku sunny pingsan, aku memegang keningnya. Sangat panas. Dia demam mungkin karna kehujanan tadi. Aku sangat khawatir. Aku menggendongnya ke kamarku. Merebahkan tubuhnya dikasurku dan menyelimutinya, aku mencari handuk kecil dan es batu untuk mengompres keningnya. Aku benar-benar panik. Aku terus duduk di sampingnya, aku takut dia kenapa-kenapa, aku tidak akan meninggalkannya. Hari mulai berubah menjadi larut malam. Ku pikir dia lebih baik disini, menginap dikamarku. Syukurlah Suhu demamnya telah turun. Aku tersenyum dan mengusap keningnya lembut. Merapikan poni yang mengenai matanya. Dia benar-benar cantik. Bisakah? Bisakah dia menjadi milikku? Selamanya? Terus bersamaku dan tidak akan meninggalkanku. Ku harap malaikat kecil mencatat keinginanku malam ini dan tuhan akan mengabulkannya. Aku berjalan ke sudut ruangan dan merebahkan tubuhku disofa. Aku akan beristirahat disini takut jika sunny terbangun dan membutuhkan sesuatu.
SUNNY POV
Aku terbangun karna sinar matahari dari celah-celah jendela mengenai wajahku. Kepalaku sedikit masih terasa sakit. Saat ku bangun aku berada di kamar Jungkook. Dan ku lihat di sudut ruangan ada jungkook yang sedang tertidur disofa. Aku turun dari kasur dan mendekat ke arahnya. Aku melihat wajahnya dari dekat. Dia seperti kucing manis yang sedang tertidur. Aku tersenyum melihat wajahnya. Dia sangat manis dan tampan saat tertidur seperti itu. Aku tidak tega untuk membangunkannya. Tapi ini sudah pukul setengah 7 dan aku harus bersiap-siap untuk sekolah. Aku meninggalkan Jungkook dan sesampainya dirumah aku akan sms atau menelfonnya.
JUNGKOOK POV
“Yak, Jeon Jungkook!! Kau tidak ingin sekolah heuh? Bangunlah!” suara V hyung membangunkanmu
“Ah hyung, berhentilah menggangguku!” aku membalikkan tubuhku, malas untuk menatapnya.
“Hey jungkook, Handphonemu menyala, aku lihat, oww.. Sunny sms padamu katanya..”
Aku terbangun, menarik handphoneku dari tangan V hyung dan membaca sms dari sunny.
From : Sunny
To: Jungkook
Jungkook-ah mianhae aku tak pamit padamu, aku tak ingin mengganggu tidurmu, jadi aku pulang dan berangkat sekolah duluan. Aku sudah pamit pada hyung-hyungmu. Bangunlah dan jangan lupa sarapan ne ^^
From : Jungkook
To : Sunny
Ne. Tak apa,sunny sepulang sekolah, aku ingin bertemu denganmu. Tunggulah aku jika kau pulang lebih awal.
Ah aku senang mendapat sms darinya, aku tersenyum dan mencari handukku,
“V hyung, tunggulah aku dibawah, aku akan sekolah” ucapku
“ah ne, cepatlah, jika bukan karna Sunny mungkin tendangan kakikulah yang akan mengantarkanmu mandi jungkook”
Aku mandi dan buru-buru merapikan seragam yang ku pakai, turun ke bawah dan berangkat bersama V hyung dan Jimin hyung. Aku memulai aktifitasku disekolah dengan ditemani bayangan yeoja itu tentunya.
Saat jam istirahat aku berniat ke kantin, mencari sunny dan mengajaknya untuk ke taman belakang, minum coklat panas dan mungkin inilah kesempatanku, mengungkapkan apa yang aku rasakan padanya.
Sesampainya dikantin aku mencari-cari sosok wanita itu, aku menemukannya, dia sedang memesan coklat panas. Aku hendak memanggilnya namun ternyata disampingnya ada V hyung, mereka mengobrol sangat akrab. Cih.. Aku benci itu. Aku mengikuti mereka ke arah taman belakang. Aku melihat mereka dari kejauhan. Aku lihat sunny sangat akrab, tertawa tersenyum saat bersama V hyung. Ah aku benar-benar sangat cemburu melihatnya. Aku kaget melihat V mendekatkan wajahnya pada sunny. Apa yang ku lihat? V hyung mencium kening sunny? Ah sial. Benar-benar aku telah dibodohi oleh yeoja itu. Aku pergi meninggalkan mereka dan memilih untuk kembali ke kelas. Perasaanku benar-benar campur aduk. Benar-benar gadis itu membuatku kesal. Aku tak ingin pulang cepat hari ini. Aku malas bertemu yeoja itu atau bertemu V hyung
SUNNY POV
Aku pulang lebih cepat dari biasanya. Aku keluar kelas dan bersemangat untuk mencari jungkook. Apa yang ingin dia lakukan nanti. Aku melihat jam tanganku, menunjukkan pukul 14.00 berarti aku lebih cepat keluar kelas daripada jungkook. Aku melihat ke arah kelas jungkook. Pintunya masih tertutup. Mungkin dia ada pelajaran tambahan atau sejenisnya. Aku duduk dikursi yang tak jauh dari kelas jungkook.
Hari semakin sore. Kulihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul 16.15, tapi aku tak melihat sedikitpun sosok jungkook keluar dari kelas itu. Apa dia sudah pulang duluan? Ah sepertinya tidak, dia yang ingin menemuiku bukan. Aku melihat ke arah kelas Jungkook dan mendapati sosok yang ku cari keluar dari kelas tersebut. Aku berlari ke arahnya
“yak jungkook-ah kau lama sekali. Aku lelah menunggumu, apa kau ada pelajaran tambahan?” tanyaku padanya. Tapi dia tidak menatapku sama sekali dan terus berjalan.
“Jungkook! Aku bertanya padamu hueh! Kau kenapa? Bukankah harusnya aku yang marah karna menunggumu?” dia terus menngacuhkanku
“jungkook! Hey..kau kenapa?” aku menarik lengannya. Dia berhenti dan membalikkan tubuhnya.
“pulanglah duluan” ucapnya dan kembali berjalan menjauh dariku.
“apa? Kau menyuruhku pulang? Bukankah kau yang ingin bertemu denganku? Kenapa kau marah jungkook! Apa karna aku tidak pamit padamu?” aku berlari kecil mengikuti langkahnya.
“jungkook-ah kau tak perlu marah akan hal itu kan? Kau seharusnya bersikap dewasa. Bukannya aku sudah memberitahumu di sms?” ucapku terus mengejarnya. Dia berhenti begitupun aku. Dia membalikkan tubuhnya menatapku tajam
“bagaimana aku tak marah heuh! Kau pasti tau aku sangat menyukaimu yeoja pabo! Tadi saat jam istirahat aku mencari-carimu dan kau malah bermesraan dengan V hyung, kau bahkan di cium oleh V hyung! kau ini benar-benar bodoh! Pergilah menjauh dari hidupku. Anggap saja kau tak mengenalku. Bukankah kau telah bicara pada seung rin seperti itu!” ucapnya padaku dengan nada yang sangat kasar.
“dicium? Kapan?” tanyaku padanya dengan sedikit menahan tawa.
“ah kau benar-benar bodoh! Di taman belakang? Kau dicium V hyung dan kau diam saja diperlakukan seperti itu.”
“AHAHA.. Haha” aku tertawa sejadi-jadinya
“kenapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu yeoja pabo!”
“haha.. Mianhae aku tidak bisa menahan tawaku, jadi begini...”
FLASHBACK
“Ibu, seperti biasa ya, satu cangkir coklat panasnya” ucapku pada ibu-ibu kantin
“sunny?” ucap V oppa.
“Ah V oppa,” aku tersenyum padanya.
“kebetulan aku bertemu denganmu. Bisakah aku meminta waktumu sebentar untuk mengobrol. Ini bisa dibilang cukup penting”
“hmm.. Baiklah” ucapku sambil tersenyum
“Apa yang kau pesan?” tanyanya
“coklat panas” jawabku
“ah itu sama sepertimu, manis.” V hyung tersenyum ke arahku
“ahahaha.. Oppa kau bisa saja, oppa ayo kita mengobrol ditaman belakang, aku terbiasa disitu”
“Baiklah”
Aku dan V oppa duduk di kursi yang biasa aku duduki, kami mengobrol tentang kejadian tadi malam aku dan jungkook.
“Sunny, sepertinya Jungkook sangat menyukaimu.” ucap V oppa dengan wajah serius
“ah oppa, jangan terus-terusan buat lelucon, aku sudah cukup puas tertawa karnamu.”
“aku serius sunny, bisakah kau terus bersamanya, temani dia dan jangan sakiti dia? Dia adik kesayanganku.” ucapnya sembari tersenyum ke arahku.
“Ah benarkah oppa? Aku juga mungkin menyukainya. Bukan karna ia populer tapi karna dia ramah dan tulus.” aku mulai berkata jujur. Namun tiba-tiba debu masuk ke dalam mataku. Aku menguceknya dan justru bertambah semakin perih.
“sunny? Kau kenapa?”
“Ah debu ini sangat perih dimataku oppa.”
“sini biar aku tiup matamu, mungkin akan jauh lebih baik”
FLASHBACK END
“Ah begitulah jeon jungkook, kau jangan asal menuduhku.” ucapku tersenyum padanya, wajahnya terlihat sangat lucu saat itu.
“oh begitu” jawabnya sambil menganggukkan kepalanya.
“Jadiiiiiii... Tadi apa yang kau ucapkan jeon jungkook? Kau menyukaiku? Kau sangat menyukaiku hmm? Apa itu benar?” ucapku tersenyum dan menggodanya.
“ahah mungkin kau salah dengar, lupakan, ayo pulang.” ucapnya sambil berjalan meninggalkanku.
“Hey yak jeon jungkook. Aaaahhh.. Jawablaahh.” rengekku sambil mengejarnya.
“Haha.. Kau berisik sekali pabo. Berhentilah bertanya itu dan lupakan oke.” ucapnya sambil mencubit hidungku.
“ugh.. Sakit jungkook pabo! Ayolah jawab” rengekku padanya.
Aku pulang bersamanya. Sesampainya di depan rumahku saat aku akan membuka pintu mobil jungkook menahanku.
“sunny?”
“ah ne jungkook-ah. Wae?”
“hmm..kau jangan berpura-pura tidak tau tentang tadi yang ku ucapkan, bagaimana jawabanmu hmm?” ucapnya menatapku
“hmm..aku benar-benar lupa atau aku salah dengar, aku tak ingat apa yang kau ucapkan jungkook-ah, jadi aku bingung harus menjawab apa.” godaku padanya
“yak sunny, bisakah kau tidak pabo sedikit saja..” ucapnya sambil mencubit hidungku
“ugh, bisakah kau berhenti melakukan itu, itu sakit” ucapku mempautkan bibir kecilku.
“sunny.. Mau kah kau menjadi yeojaku? Aku sangat menyukaimu, atau bahkan lebih, aku mencintaimu saat pertama aku pindah ke rumah baru dan aku sering melihatmu berjalan keluar rumah saat berangkat sekolah.”
“ah, jadi selama ini kau memata-mataiku, jeon jungkook?”
“ah bukan seperti itu, ayolah serius sedikit.”
“aku sudah serius, bukankah wajahku sudah sangat serius? Sepertinya aku menolaknya” aku memasang wajah datar. Aku melirik ke arah jungkook. Dia hanya menghela nafas.
“menolak untuk tidak mencintaimu jeon jungkook!” aku langsung keluar dari mobil jungkook, aku malu jika jungkook melihat wajahku berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Jungkook membuka kaca mobil dan memanggilku.
“chagiyaa.. Bisakah kau luangkan waktumu untukku malam ini? Datanglah ke rumahku jam 8 mlm ne, kita akan pergi berkencan.” ucapnya sambil tersenyum
“ne,” ucapku tersenyum dan langsung masuk ke dalam rumah.
Malam jam 7 aku sudah bersiap-siap, mengenakan celana pendek dan kaos yang cocok dan nyaman untukku, aku sedikit berdandan agar terliat sebanding untuk menjadi pacar seorang jeon jungkook. Setelah selesai aku berangkat ke rumah jungkook. Menekan Bel rumah Jungkook dan yang membuka adalah jin oppa.
“Sunny? Ah masuklah”
“Ah gomawo oppa,” aku masuk ke dalam rumah jungkook
“kau terlihat sangat cantik sunny, kau mencari jungkook? Dia ada diatas, masuk saja ke kamarnya.”
“ah gomawo oppa, kalau begitu aku akan menemuinya ke atas.”
Aku menaiki anak tangga yang mungkin setiap anak tangga menghasilkan bunyi karna boots yang ku pakai. Aku mengetuk pintu kamar jungkook.
“masuklah..” ucap jungkook dari dalam
Aku membuka pintu kamar jungkook. Aku melihatnya tanpa mengenakan baju alias toples. Aku memalingkan wajahku, tak berani melihat kearahnya.
“yak jungkook oppa, pakailah bajumu.”
“chagiya.. Aku bingung harus memakai baju yang mana, aku takut kau tak menyukainya, bisakah kau pilihkan baju untukku.”
“ah ne oppa” aku membuka lemari jungkook dan memilih baju kaos putih dan sweater abu-abu dan juga kupluk hitam agar dia tidak kedinginan. Dia memakai baju itu dan mulai memakai eyeliner, aku tertawa dan iseng memoto ia sedang berdandan.
“yak chagiya..hentikan itu..mengapa kau memotoku heu?”
“ahaha... Aku hanya senang melihatmu seperti itu oppa, kau terlihat tampan.”
“kalau begitu kemarikan handphonemu, aku akan foto dengan ini dan jadikan fotoku ini untuk wallpapermu ne,” dia menarik handphone ku dan memotret dirinya dan menjadikan fotonya sebagai wallpaper handphoneku.
“Ayo kita berangkat, dia memegang lenganku menggenggam tanganku dan berjalan bersamanya. Kami pamit pada Jin hyung dan menaiki mobil jungkook. Kami sampai di tempat hiburan.
“Untuk apa kita kesini oppa?”
“Aku ingin naik itu bersamamu chagiya” dia menunjuk kincir raksasa.
Kami memesan tiket dan naik ke dalam kincir. Pemandangan dari atas sungguh sangat indah. Lampu-lampu kota seperti bintang-bintang dilangit yang bersinar.
“Lampu-lampu itu indah seperti bintang..” ucapku sambil tersenyum ke arah Jungkook.
“bisakah kau terus bersamaku? Sesibuk apapun aku, bisakah kau terus bersamaku? Tetap bersamaku hmm? Aku tidak ingin kehilanganmu.” ucapnya menatapku. Aku menatapnya.
“ne, jungkook oppa, aku sangat mencintaimu. Akupun ingin terus bersamamu.” sambil tersenyum. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajahku, hingga tak ada jarak diantara kami. Aku memejamkan mataku. Merasakan bibir lembutnya menyentuh bibir kecilku. Dia mengecupnya dengan lembut.
“Saranghaeyo chagiya.. Aku juga sangat mencintaimu. My sweetest chocholate” bisiknya ditelingaku dan ia mengecup keningku. Aku tersenyum ke arahnya.
Setelah selesai kami berjalan-jalan kami pulang, jungkook mengantarku sampai depan rumah.
“Chagiya.. Besok ikutlah denganku dan hyung-hyungku, BTS akan mebuat lagu kolaborasi danger dengan thanh bui, aku akan menjemputmu jam 7 pagi, jadi bersiaplah.” ucapnya sambil tersenyum ke arahku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Jungkook menjemput Sunny dan bersama member BTS lainnya berangkat menuju tempat syuting. Sunny duduk di sofa agar bisa melihat jungkook dari kejauhan. Sunny sangat senang melihat pacarnya yang sedang bermain piano berlatih menyanyi dan mempersiapkan syuting MVnya. Sunny memoto Jungkook yang sedang bermain piano.
Dia senang melihat Namjachingunya. Setelah selesai syuting, jungkook mengajak sunny mengobrol di balkon gedung.
“bukankah, ini indah? Bukankah kau menyukai lampu-lampu itu chagiya?” Jungkook menghela nafas berat
“ne oppa. Kenapa? Apakah ada masalah? Bukannya syutingnya selesai dan berhasil?” tanya sunny penasaran
“ne chagiya..” jungkook masih memandang lampu-lampu kota dengan wajah yang muram.
“Ada apa oppa? Bicaralah, kau membuatku khawatir.” sunny mulai sedikit merasa panik
“aku dan member bts akan ke jepang untuk menyelesaikan album baru kami ‘wake up’ dan kami akan berangkat tiga hari lagi, dan sebelum itu kami akan latihan, chagiya.. Aku akan sangat sibuk, kau akan meninggalkanku?” jawabnya dengan wajah murung menatap sunny. Sunny tersenyum
“Ah aniya, aku tidak akan pernah dan tidak akan pernah meninggalkan jeon jungkook kesayanganku. Tidak akan pernah” ucap sunny sambil tersenyum manis. Jungkook memeluk sunny.
“Mianhae chagiya, aku tidak selalu ada untukmu, mianhae.” ucap jungkook
“ah kau selalu ada dihatiku oppa.”
“aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, walaupun aku sangat sibuk aku akan selalu menghubungimu chagiya” ucap jungkook tersenyum. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah sunny, semakin dekat dan sunny pun menutup matanya.
“ehem..hem..bisakah kalian tidak membuat kami berdua iri?” ucap Jimin. Jimin dan V tiba-tiba ada dipintu dan melihat jungkook dan sunny.Jungkook dan Sunnypun menghentikan aktifitasnya.
“ne, akupun sangat iri.” ucap V mempoutkan bibirnya.
“ah kalau begitu aku akan menciummu V, Bagaimana? Mumu..” Jimin memonyong-monyongkan bibirnya hendak mencium V.
“Tidakkk..” teriak V sambil berlari menjauhi Jimin, Jimin mengejar-ngejar V. Sunny dan Jungkook hanya tertawa melihat 95line ini.
Hari terus berjalan. Jungkook terus berlatih untuk album barunya dan selalu menyempatkan untuk menghubungi Sunny.
From : Jungkook
To : Sunny
Besok aku akan pergi ke Jepang, Bisakah kita bertemu dulu di bandara? Aku berangkat sangat pagi untuk mengurus penerbangan. Bisakah kau ke bandara menemuiku? Aku rindu padamu. Datanglah sebelum Army berkumpul, penerbanganku jam 8. Saranghaeyo chagiya :*
From : Sunny
To : Jungkook
Tentu saja oppa, aku akan ke bandara sepagi mungkin agar bisa lebih lama bertemu denganmu oppa. Saranghaeyo :*
Sunny mengerjakan tugas yang sangat banyak sehingga ia tidur sangat larut dan
terbangun pukul 7.00. Sunny mengerjapkan matanya. Melihat ke arah jam dan matanya terbelalak melihat jam saat itu.
“OMO!! Jam 7? Ah aku harus cepat-cepat!” sunny cepat-cepat mandi dan merapikan bajunya tanpa berdandan sedikitpun, ia sangat terburu-buru. Ia tak ingin terlambat ke bandara. Ia berangkat dengan menaiki taxi.
“Pak, tolong jalannya dipercepat sedikit.” ucap sunny “ah ayolah jungkook oppa, angkat telfon dariku.” sunny terus berusaha menghubungi jungkook. Matanya sudah berkaca-kaca, dia terus menggigit bibir bawahnya atau menggigit kukunya sambil terus berusaha menghubungi jungkook.
“Ah, ini menyebalkan!” gerutu sunny meletakan handphonenya di kursi taxi. “ku mohon tuhan, aku ingin bertemu dengannya.” ucap sunny, air matanya sudah tak terbendung lagi. Ia menangis. Sampainya di bandara. Ia lewat pintu depan bandara. Ia tidak bisa melihat apa-apa selain sekumpulan wanita yang berteriak BTS atau nama member BTS. Dia terjebak di antara fans. Dia tidak bisa bergerak disana.
JUNGKOOK POV
“Jungkook bagaimana? Apa kau bisa menghubunginya?” ucap rampon hyung
“ah entahlah, aku sudah menelfonnya 10 kali tapi dia tidak mengangkatnya hyung. Bagaimana ini?” ucap jungkook agak panik
“mungkin dia lupa” V hyung menjawab dan suga menjitak kepalanya. V hanya menunjukan sengiran khasnya.
“pabo! Jangan dengarkan orang idiot ini kook, cobalah kau telfon lagi, mungkin handphonenya ada ditas.” jawab suga
“ah kook, temui saja dia. Mungkin dia di depan bandara. Cepatlah, ada setengah jam lagi bukan? Aku yang akan memberitahu manager kau hanya sebentar pergi ke kamar mandi. Janganlah sampai hilang ne?” jawab jin hyung.
“ah hyung, gamsahamnida, aku akan mencarinya.” jawab jungkook
“Lewat pintu bandara belakang atau tidak kau mati di tumpukan army” ucap j hope hyung.
“ne, baiklah” aku segera berlari keluar bandara. Aku melihat sekeliling luar bandara. Namun aku tak menemukan apapun. Aku terus menelfonnya. Aku merasa frustasi aku mondar-mandir, jongkok, berdiri sambil terus menelfonnya.
SUNNY POV
“ah apa-apaan ini? Ini sangat sesak, ah aku harus keluar” aku merasa sangat sedih, aku menangis. Aku baru ingat kenapa aku tak menelfonnya. Aku mencari handphoneku. Aku mencari-cari ditas dan kantongku tapi hasilnya nihil. Handphoneku hilang. Apakah ada yang mengambilnya? Ah tuhan.. Aku ingat handphoneku pasti tertinggal di taxi, bahkan aku tak hafal nomr handphone jungkook. Ah tuhan bantu aku, aku menangis sejadi-jadinya. Ah atau mungkin aku harus ke pintu bandara belakang. Yak, mungkin itu bisa
JUNGKOOK POV
“Ah kenapa kau tak mengangkat telfonku chagiya? Kenapa? Ayo angkatlah” aku terus berusaha menghubunginya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
“jungkook, ayo kita sudah harus pergi, kau bisa menghubunginya nanti, cepatlah” ucap rapmon hyung
“aargghh” aku menjambak rambutku frustasi, mataku terasa panas dan aku sangat kesal. Aku akhirnya ikut dengan hyung-hyungku. Aku memakai headset untuk memudahkanku menelfonnya.
AUTHOR POV
Jungkook mulai berjalan ke arah pesawat. Dilain sisi sunny berlari dan melihat jungkook.
“ah, jungkook oppa? JUNGKOOKK OPPA” sunny berteriak.
“maaf nona anda dilarang melewati pintu ini, ini sudah diamankan”
“tapi pak, aku yeojachingu jungkook, ijinkan aku masuk, ku mohon.” ucap sunny sambil menangis
“sudah sekian ribu wanita yang berkata seperti itu nona, jadi menyingkirlah”
“jungkook oppaaa..!” sunny terus berteriak, namun jungkook tak mendengar suaranya. Sunny terus menangis menatap kepergian jungkook.
SUNNY POV
Aku terus menangis di depan bandara. Tak peduli orang berkata aku orang gila atau semacamnya. Aku tak memperdulikannya. Maafkan aku jungkook oppa, aku bodoh, aku memang bodoh. Aku terus menangis sampai dirumahpun aku terus menagis, aku menyesal, aku sangat bodoh, aku merasa benar-benar sesuatu yang berharga telah benar-benar hilang. Aku menangis sampai pagi datang. Aku tak bernafsu makan karna kejadian itu, aku tak mungkin menghubunginya di media sosial, ada ribuan fans yang bernama sunny dan yang ku tahu seorang artis akan lebih terjaga. Tapi bagaimana aku menghubungi jungkook oppa.
“ah naneun pabo, aju pabo,” aku menangis lagi, aku tak nafsu makan sampai jatuh sakit dan harus mendapat infusan. Aku dirawat oleh kedua orangtuaku. Aku menceritakan semuanya pada orangtuaku. Kini orangtuaku tinggal bersamaku untuk menjagaku. Setiap aku keluar rumah, aku selalu memandang rumah jungkook oppa yang sekarang telah kosong tanpa ada pemiliknya. Satu yang sangat ingin ku ucapkan padanya “aku rindu, sangat rindu padamu oppa, saranghaeyo jeon jungkook”
AUTOR POV
Waktu terus berlalu dan Sunny terus menjalankan aktifitasnya dengan bertemankan bayangan Jeon Jungkook. Dan Jungkookpun seperti itu, ia selalu memikirkan Sunny dan terus memaksa akan tinggal di tempat ia yang dulu. Jungkook sangat merindukan Sunny tapi walaupun begitu ia akan tetap tersenyum karna ia pun mencinta ARMY.
SUNNY POV
Hah sudah 4 tahun berlalu. Aku kini menjadi guru di tempat dulu aku sekolah. Aku harap aku bisa sedikit menyembuhkan lukaku dengan canda dan tawa siswa-siswi. Sampai saat ini, sampai detik ini aku selalu memasang foto jungkook oppa sebagai wallpaper handphoneku. Foto itu telah ku copy paste dilaptop dulunya.
“Kau sangat tampan oppa, bagaimana kabarmu? Apakah kau masih mengingatku? Aku disini sangat merindukanmu oppa, aku ingin memelukmu” ucapku sambil melihat foto wallpaper handphoneku
Haa.. Ini terasa senang tapi menyakitkan. Benar-benar menyakitkan. Untuk menghilangkan rasa rinduku. Aku hanya melihat MV terbaru BTS. Mengoleksi foto-foto jeon jungkook yang terbaru. Tentunya bukan seperti dulu hasil jepretan ku sendiri tapi hanya dari google. Yang menyakitkan adalah melihat status publik seorang jeon jungkook adalah artis yang sangat terkenal dan multitalent tanpa ada wanita di hatinya.
Ku rasa menonton dan mendengarkan dia bernyanyi dari video laptopkudi temani secangkir coklat panas itu cukup mengobati rinduku dan setiap itu ku lakukan aku pasti menangis. Aku serasa sedang merekam ulang kejadian di bandara tempo itu.
Siang ini aku mengajar lebih lama. Dan harus mengurus raport hingga larut sore. Tetapi saat aku sedang fokus ada suara sangat berisik ditaman belakang. Banyak wanita berkumpul disana. Ada 4 pria yang berada di depan mereka bernyanyi. Aku seperti mendengar suara jungkook oppa, ah mungkin ini hanya halusinasi karna aku sedang mengingatnya. Namun suara itu semakin jelas terdengar olehku,
“jungkook? Benarkah itu kau?” aku berlari ke arah kerumunan itu, berusaha melihat ke posisi yang paling depan. Walaupun aku tersenggol dan berdesak-desak, aku berusaha melihat siapa ke empat namja itu. Setelah berhasil sampai di posisi paling depanSeketika itu juga aku menagis.
“You’re My chocholate, My Sweetest Chocholate”
“I really wanna have you”
Jin oppa, V oppa, Jimin oppa dan pastinya Jungkook oppa mereka menyanyikan sebuah lagu di depan fansnya. Aku menangis sejadi-jadinya dan jungkook menghampiriku, menarikku kepelukannya dan menyelesaikan lagunya. Fans-fansnya berteriak heboh. Seperti mendukung aku dan jungkook oppa.
“Hey My sweetest chocholate berhentilah menangis. Kau tak suka aku disini?” ucap jungkook oppa. Aku tak peduli ucapanya. Aku tetap menangis memeluknya.
“ayolah chagiya.. Tersenyumlah” ucap jungkook oppa.
“Hey sunny.. Kau harusnya bahagia, jungkook selalu memikirkanmu dan memaksa untuk mencarimu.” ucap jimin oppa
“mianhae oppa.. Mianhae.. Aku sangat bodoh, aku benar-benar bodoh.” aku terisak dan terus menyalahkan diriku karna masa lalu.
“kau tak salah sama sekali chagiya, akulah yang salah hmm, tersenyumlah untukku?”
Aku tersenyum dan Jungkook oppa mencium keningku.
“Ikutlah denganku” jungkook oppa menarik lenganku, menarikku ke gedung lantai paling atas. Di balkon atas gedung.
“Kau sangat menyukai ini bukan? Lampu yang seperti bintang.” ucapnya menatapku sambil tersenyum
“ne oppa,” aku meneteskan air mata kembali.
“aahh.. Berhentilah menangis chagiya,” jungkook mencubit hidungku dan mengusap air mataku. “Kau tahu, lagu tadi Judulnya You’re My dan itu lagu untukmu dari ku” sambungnya sambil tersenyum.
“oppa..?”
“ne?”
“bagaimana bisa oppa tau aku disini.?”
“hmm.. Aku tadi ke rumahmu, ku pikir kau pindah ternyata tidak, aku bertemu orangtuamu dan mereka yang memberitahuku dimana kau berada dan aku mengatakkan sesuatu.”
“benarkah? Oppa mengatakan apa pada orangtuaku?”
“hmmm.. Itu rahasia.”
“ah oppa, beritahu aku hmm? Ayolahh..” rengekku manja.
“haha.. Aku sangat rindu sikap manjamu itu chagiya, aku ingin melamarmu itu yang ku ucapkan”
“benarkah?” ucapku penasaran
“ne, chagiya..?”
“ne oppa?”
“aku sangat merindukanmu, mianhae tidak menghubungimu, aku tak tau harus menghubungimu bagaimana, nomor handphonemu tak aktif dan semua akun kau pun tak aktif.”
“ah handphone ku hilang oppa, mianhae..”
“tak apa, itu sudah berlalu, lupakan, aku sangat merindukanmu chagiya,saranghaeyo my sweetest chocholate” jungkook oppa mencium bibirku dengan lembut. Aku menutup mataku merasakan semua kerinduanku yang telah terobati. Terimakasih tuhan.
“saranghaeyo jeon jungkook oppa”
Author : “Biar lebih mengkhayati, ini ada video You’re My BTS plus foto jungkook buat bonus, Suara jungkooknya bikin hati meleleh kaya eyeliner abal luntur :-D Bye bye!”
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar (kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^ terimakasih
No comments :
Post a Comment