Can You See My Heart?

  No comments
Can You See My Heart? 

Cast : Lee Sung Min
Park Hyun Yoong
Others.....

Rating : PG-15
Length : One Shoot
 Genre : Romance.


Author : Kyu_

Summary : Kehidupan rumah tangga dari seorang gadis buta bernama Hyun Yoong benar-benar tak se-bahagia yang dia bayangkan. Suami nya, Lee Sung Min tak pernah bersikap sayang padanya. Bahkan terkesan sangat canggung. Akankah Rumah Tangga Hyun Yoong dan Sungmin akan terus seperti itu? Hanya Author dan Tuhan yang Tahu.

*****

[Author PoV]

Hari ini adalah hari yang cukup biasa bagi sebagian orang di luar sana, namun tidak akan menjadi biasa bagi sepasang anak manusia yang sedang mengikat janji di atas altar itu. setelah hari ini, status mereka bukanlah lagi sebagai seorang bujangan, melainkan sepasang suami-istri. Suami-Istri yang berjanji setia di depan Tuhan dan juga semua tamu yang melihat mereka sekarang.

“Lee Sung Min-ssi, sekarang bukalah tudung istrimu~”, Ujar sang pendeta dengan menyunggingkan senyuman khas nya.

Pria bernama Sungmin tadi lekas menuruti perintah sang pendeta, dan membuka Tudung yang menghiasi kepala yeoja yang sudah sah menjadi istrinya tersebut. Dibukanya perlahan tudung tadi, dan kini terpampanglah wajah seorang yeoja yang sebenarnya tak terlalu dikenalnya, yeoja itu tampak tersenyum bahagia. Sungmin memegang pundak Yeoja dihadapannya, lalu kemudian mulai mendekatkan wajahnya ke wajah sang Yeoja.

Chup~!

Seperti pasangan pengantin lainnya, Sungmin memberikan ciuman di bibir Yeoja yang sudah menjadi istrinya itu, sebenarnya tak bisa dibilang ciuman, karena Sungmin hanya menempelkan bibirnya singkat dengan bibir yeoja itu. Dan semua tamu undangan, segera memberikan tepuk tangannya untuk 2 orang pasangan baru tadi.

-----

3 Month Later~

Matahari pagi mulai menyinari kamar tempat seorang namja yang tengah tertidur dengan pulas. Namun, karena sinar yang terlalu menusuk matanya, akhirnya membuat sang Namja tadi terbangun. Namja tersebut adalah Sungmin. Perlahan-lahan ia kerjap-kerjapkan matanya, dan mulai bangkit dari posisi tidurnya, Sungmin melirik ke samping kanannya, ternyata sudah kosong. Sungmin pun segera mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi.

-----

Setelah siap dengan pakaian kantornya, Sungmin segera keluar dari kamar. Di ruang tamu yang juga bisa menjadi ruang makan itu, sudah ada seorang yeoja yang tengah sibuk menyiapkan Roti bakar. Kelihatan sekali Yeoja itu tengah mengoleskan selai pada roti yang ada di tangannya.

Sungmin berniat segera keluar dari rumah, namun suara yeoja tadi sedikit menghalangi langkahnya.

“kau, sudah akan berangkat Sungmin-ssi?”, Ujar Yeoja tadi, dengan sedikit meraba-raba Yeoja itu kelihatan menaruh Roti yang sudah siap ke dalam sebuah tempat makan kecil berwarna silver.

“Ne”, Jawab Sungmin singkat.

“Aku membuatkanmu bekal makanan sebisa ku..... Karena setiap hari kau tak pernah sarapan jadi aku membuatkanmu ini”, Yeoja tersebut mengambil Wadah yang sudah diisinya dengan roti tadi, dia kemudian mencoba memberikan bekal itu ke Sungmin, namun arah tangannya tak tepat pada Sungmin, melainkan ke sisi yang lain.

Sungmin melihat ke yeoja itu, dan mengambil bekal makanan yang diberikannya, “aku pergi dulu Hyun Yoong-ssi”, Ujar Sungmin dengan nada dingin khas nya.

“Ne...”, Yeoja yang bernama Hyun Yoong itu tersenyum, dan melambaikan tangan, niat nya mungkin ke arah Sungmin, namun karena keterbatasan yang ia miliki, Hyun Yoong malah melambaikan tangan ke arah lain.

Ceklek~!

Suara pintu Apartement yang ditutup oleh Sungmin.

Hyun Yoong kemudian mencoba meraih tongkatnya yang tak jauh darinya, kemudian berjalan ke beranda Apartementnya, “Hana, Dul, Set, Net, Ilyeot, Ilgeop......”, Hyun Yoong menghitung langkah kakinya karena tak ingin salah masuk ke ruangan lain.

-----

Sungmin sampai di kantornya, dia kemudian segera duduk di kursi kebesarannya, Sungmin menaruh tas yang dibawanya di atas meja, dan mengeluarkan beberapa Map yang ada di dalamnya, tapi di dalam tas itu Sungmin juga melihat bekal silver yang tadi sudah dibuatkan oleh istrinya – Hyun Yoong -.

Sungmin mengeluarkan bekal itu, dan menaruhnya di meja. Entah kenapa saat melihat bekal itu, Sungmin jadi teringat akan masa lalunya saat ia pertama kali dijodohkan dengan Hyun Yoong.

~Flash Back On~

“Gadis itu bernama Park Hyun Yoong, berusia 25 tahun”, Ujar Pria paruh baya yang kini sedang duduk berhadap-hadapan dengan Sungmin, “pernikahan kalian akan dilangsungkan bulan depan, dan tidak akan ada penundaan”

“Aku baru saja sembuh dan baru memulai aktifitasku, kenapa Abboeji tiba-tiba membicarakan mengenai perjodohan?”, Sentak Sungmin dengan nada yang masih dibilang normal. Karena, sejujurnya dia cukup terkejut dengan keputusan Ayahnya.

Ayah Sungmin hanya meneguk secangkir coffe hangat yang sudah disiapkan pelayan, dan kemudian menatap mata Sungmin tajam, “sudah saatnya kau memiliki pendamping~! Kuharap kau tak mengecewakan Abboeji dan Ibumu~!”, Ayah Sungmin melihat ke arah belakang badan Sungmin, ternyata Hyun Yoong dan kedua orang tua nya sudah datang, “Annyeonghasimnika~”, Sapa Ayah Sungmin untuk Hyun Yoong yang ditemani kedua orang tuanya.

Sungmin menoleh ke belakang, dan dilihatnya seorang yeoja yang memiliki paras cukup cantik, berjalan di tengah dua orang manusia paruh baya, namun anehnya yeoja itu berjalan sangat pelan dengan menggunakan tongkatnya, dan di tangan kirinya tampak di tuntun oleh Ayahnya.

“Maaf karena menunggu lama~”, Ujar Ibu Hyun Yoong.

Ayah Hyun Yoong membantu Hyun Yoong duduk dengan mengarahkan Hyun Yoong ke kursinya, Sungmin terus memperhatikan mereka. Dan barulah Sungmin sadari, ternyata Hyun Yoong adalah seorang Tuna Netra.
“Kenapa Abboeji menjodohkanku dengan gadis seperti ini?”, Pikir Sungmin dalam benaknya.

~Flash Back End~

Sungmin menghembuskan nafas beratnya, tapi kemudian memilih untuk lebih konsentrasi pada pekerjaannya.

-----

Hyun Yoong duduk diam di beranda Apartementnya, Hyun Yoong meraba jam tangannya yang khusus untuk orang buta tersebut, “jam 9 pagi~!”, Hyun Yoong segera meraih tongkatnya, dan berjalan menuju ke pintu, “Hana, dul...”, seperti biasa, Hyun Yoong menghitung langkahnya, “sampai~!”, Ujarnya setelah tepat sampai di depan pintu.

Beberapa saat kemudian Hyun Yoong mendengar suara bel yang dipencet dari luar rumah.

“Ahjumma~!”, Hyun Yoong memencet tombol merah yang ada di samping pintunya, dan meneriakkan nama seseorang.

“Hya~! Cepat buka pintunya~”, Suara seorang laki-laki dari balik pintu. Hyun Yoong mengenal suara itu, ia pun tersenyum dan membuka kunci dari pintu tersebut. Dari luar, munculah seorang namja berbadan tak terlalu besar sambil membawa beberapa sayuran, “Aigoo~! Berani-beraninya kau memanggilku Ahjumma? Heol~!”, Cerca namja tadi.

“hahahaha...”, Tawa Hyun Yoong dengan keras, Hyun Yoong merasakan hanya ada 1 orang yang datang, “Yak~! Yesung-ah, mana yang lain?”, Tanya Hyun Yoong yang kini berjalan dengan sangat pelan.

Yesung – namja yang baru saja masuk – menaruh beberapa sayuran di dapur Hyun Yoong, “Donghae dan Kyuhyun sedang ada rapat pagi ini, Eunhyuk harus mengunjungi pabriknya yang ada di daerah Incheon. Dan Ryeowook sebentar lagi baru akan datang~ waeyo?”, Jelas Yesung dengan panjang lebar.

“Aniyo~! Hajiman, Jika hanya kau sendiri yang ada disini, lalu siapa yang akan memasak?”, Kata Hyun Yoong yang juga bisa dikatakan sindiran untuk Yesung.

“aish~! Naega, Yesung Imnida. Dokter tertampan yang sangat ahli memasak~!”, Ujar Yesung dengan bangga sembari mengangungkan dirinya sendiri.

“Omo~! Kuharap kau tak meracuni aku dan suami ku~”

“ish~ dasar cerewet”, Yesung mulai memotong-motong beberapa sayuran, “jadi, hari ini kau membuatkan Sungmin Hyung bekal, seperti rencana kita kemarin?”, Tanya Yesung penasaran.

“Ne, aku harap ia memakannya... biasanya setiap pagi, saat aku siapkan roti, ia tak pernah makan~”, Keluh Hyun Yoong dengan nada yang sangat memelas, “andaikan aku tidak buta, aku akan masakan sesuatu untuknya~
hajiman, jangankan memasak untuknya... memasak untukku sendiri pun tak bisa, setiap hari malah kalian yang kesini untuk membuat kan aku makanan”

Yesung berhenti memotong wortel, dan kini menatap Hyun Yoong yang sekarang sedang duduk di sofa, “Yak~! Kenapa kau jadi wanita pengeluh seperti itu hah?! Sudahlah, suatu saat nanti ia pasti tidak dingin lagi padamu~”

“Ne.....”

Ceklek~

Suara pintu yang terbuka, muncul seseorang dari pintu, “pintunya tidak terkunci~! Jadi aku membukanya sendiri”, Ujar Namja bertubuh kecil itu.

“akhirnya kau datang ryeowook-ah~!”, Kata Hyun Yoong dengan nada yang sangat gembira, “setidaknya aku bisa makan makanan dengan rasa manusia sekarang... hahahaha”

“Hya~”, Teriak Yesung kesal pada Hyun Yoong. Tapi, Ryeowook juga ikut tertawa seperti Hyun Yoong,  membuat Yesung mem pout kan bibirnya sambil men death glare mereka berdua.

-----

Sungmin akhirnya menyelesaikan pekerjaannya di kantor, di lihatnya bekal silver yang tak tersentuh sama sekali sejak pagi itu. Sungmin kemudian membereskan tas nya dan meninggalkan bekal itu di mejanya.

-----

Sungmin sampai di rumahnya, jam sudah menunjukan pukul 10 malam, Sungmin berharap Hyun Yoong tidak menunggunya lagi malam ini. Karena, semenjak mereka menikah Hyun Yoong selalu menunggu Sungmin, tak peduli apakah Sungmin pulang jam 12 malam atau mungkin tidak pulang sama sekali~!

Saat Sungmin membuka pintu, ternyata di ruang tamu tak ada Hyun Yoong, tumben sekali Hyung Yoong tak ada. Sungmin tak tahu apakah dia harus sedih atau bahagia sekarang. Dilihatnya ke meja makan, ternyata masih ada makanan disana, dan juga ada sebuah note, “Tolong makanlah... Maaf tidak bisa menunggumu”, Baca Sungmin dari Note itu. Note tadi sebenarnya di tulis oleh Ryeowook.

Sungmin menghembuskan nafas beratnya lagi, dan ia merasa tidak enak jika tak memakan makanan itu. Karena nanti makanannya bisa basi.

-----

Hari berganti hari lagi, dan kehidupan Rumah Tangga Sungmin dan Hyun Yoong tetap saja seperti itu. Sungmin yang berangkat kerja dari pagi, dan pulangnya terlampau malam. Tak pernah memakan makanan di rumahnya. Dan juga jarang bertegur sapa dengan Hyun Yoong.

“Sungmin-ssi”, Panggil Hyun Yoong saat Sungmin sudah bersiap untuk berangkat ke kantor.

“Ne?”

“Hari ini aku, Kyuhyun, dan Yesung akan mengecheck tempat yang akan kami gunakan untuk Project kami... Aku minta ijin keluar~”

“Ne..... Pergilah~”, Ujar Sungmin dengan dingin. Dan ia pun segera terburu-buru keluar dari apartemennya.

“Hati-hatilah dijalan, Sungmin-ssi”

-----

Hyun Yoong keluar dari mobil Kyuhyun dengan dibantu oleh Yesung. Yesung tampak membukakan pintu untuk Hyun Yoong dan membawakan tongkatnya. Kyuhyun juga lekas keluar dari mobilnya.

“ini adalah salah satu rumah yang cukup bagus untuk Project kita~”, Ujar Kyuhyun menjelaskan, karena dia lah yang mengusulkan tempat tersebut, “tak jauh dari keramaian, namun juga tak terlalu berisik~”

“apakah tempatnya nyaman?”, Tanya Hyun Yoong yang tak dapat melihat apapun.

“Ne.....”, Yesung menatap ke sekeliling, “sepertinya sangat cocok untuk penderita kanker yang butuh rumah istirahat dan ketenangan~”

“apakah banyak pohon disini? Aku merasa udaranya sangat segar”, Ujar Hyun Yoong dengan menarik nafasnya dalam-dalam, merasa udara sekitar yang jarang dirasakannya di apartement.

“ini daerah perbatasan Hyun Yoong-ah~ tentu saja sangat segar~”, Tambah Kyuhyun sambil tersenyum.

“Semoga, Project kita ini berhasil~”, Harap Yesung.

“Ne.... Pasti”,Sahut Hyun Yoong dengan senyum lebarnya dan penuh semangat, “Ah!”, Hyun Yoong tiba-tiba merasakan perih di Ulu hatinya.

“Hyun Yoong-ah, Gwaenchana?”, Khawatir Yesung dan Kyuhyun secara bebarengan, Yesung kemudian memeriksa nadi Hyun Yoong, “obatmu sudah kau minum kan semalam?”, Tanya Yesung dengan khawatir.

“Ne.....”

“Kau juga tak menunggu Sungmin Hyung kan?”, Tanyanya lagi.

“Aniyo~! Ah~! Ish~!”

“Sebaiknya kita langsung ke rumah sakit~”, Kyuhyun membuka kunci mobilnya dari jauh, dan kemudian membantu Yesung yang kini tengah menuntun Hyun Yoong

-----

Sungmin sampai di rumahnya, dan lagi-lagi Hyun Yoong tak ada di ruang tamu. Sungmin segera masuk ke kamarnya, ternyata Hyun Yoong sudah tertidur pulas disana. Jarang sekali selama dua hari berturut-turut Hyun Yoong tak menunggu Sungmin. Sungmin merasa sedikit kehilangan, “kenapa aku merindukannya?”, Lirih Sungmin sembari melihat Hyun Yoong yang tengah tertidur pulas.

-----

Sungmin bangun dari tidurnya, seperti biasa Hyun Yoong sudah bangun lebih dulu darinya. Kali ini Sungmin tak langsung pergi mandi, melainkan segera menuju ke ruang tamu yang sekaligus menjadi ruang santai mereka. dan tentu saja Sungmin menemukan Hyun Yoong disana.

“Apa kau akan berangkat kerja sekarang Sungmin-ssi?”, Tanya Hyun Yoong yang menyadari keberadaan Sungmin.

“Aniyo~! Aku ingin libur hari ini”

“Libur?”, Hyun Yoong kelihatan sangat senang saat mendengar kalimat Sungmin tadi, karena selama hampir 3 bulan usia pernikahan mereka, baru kali ini Hyun Yoong akan seharian penuh di rumah bersama Sungmin. Biasanya, ia hanya bersama Sungmin beberapa menit saja di pagi hari, “hari ini sebenarnya aku harus pergi lagi, karena ada banyak urusan”

“ne, kau bisa pergi~”, Sungmin ingin mengatakan kalimat lain, tapi lidahnya terlalu keluh untuk mengatakannya. Ingin rasanya Sungmin menawarkan untuk mengantar Hyun Yoong, tapi lidahnya benar-benar terasa keluh saat akan mengatakannya.

-----

Hyun Yoong duduk sendirian di Beranda rumahnya, seperti biasanya, memang begitulah hobi Hyun Yoong karena tak ada aktifitas lain yang bisa dilakukannya. Sementara Sungmin mengawasi Hyun Yoong dari ruang tamu, matanya tak sekalipun berpindah dari Hyun Yoong. Ingin rasanya ia mendekat pada Hyun Yoong, tapi ego nya terlalu kuat untuk menggagalkan niat itu.

Ting Tong~ Bel Apartement mereka berbunyi, sepertinya ada tamu. Sungmin pun segera membukakan pintu untuk tamu itu. Saat pintu dibuka, munculah 2 orang namja yang berdiri sambil mententeng sebuah plastik besar yang entah apa isi di dalamnya, “Nugushimnika?”, Tanya Sungmin bingung.

“ah, noe.. Sungmin Hyung~! Aish~! Apa kau tak mengenalku? Eunhyuk imnida, aku datang di upacara perikahanmu dan Hyun Yoong dulu”, Ujar salah seorang dari namja tadi, yang berbadan ceking dan menenteng plastik besar putih di tangan kanannya.

“ah, Donghae Imnida”, Sapa namja yang satunya lagi.

Sungmin masih sedikit bingung, “kalian teman Hyun Yoong-ssi?”, Tanya Sungmin lagi, sambil membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan mereka berdua untuk masuk

“ne~!”, jawab mereka berdua serempak.

“Siapa yang datang?”, Tanya Hyun Yoong yang kini berjalan mendekat ke Sungmin.

“Hyun Yoong-ah, mianhaeyo hari ini asistent rumah tangga ku tidak membeli sayur yang banyak... jadi, kami berdua membelikanmu fast food~!”, Ujar Eunhyuk santai, tanpa memperdulikan Sungmin yang masih agak kebingungan.

Hyun Yoong tersenyum, seperti mengetahui siapa yang kini sudah bertamu di rumahnya itu, “gwaenchanayo~”

“Yesung Hyung datang telat hari ini, karena pasien di rumah sakit sangat banyak... sepertinya semalam banyak yang keracunan makanan~”, Jelas Donghae, “Kyuhyun dan Ryeowook masih di bawah, entah apa yang mereka lakukan tadi~”

“Hyun Yoong-ssi....”, Panggil Sungmin.

“ah, Sungmin-ssi mianhaeyo... aku tidak pernah memberitahumu bahwa sahabat-sahabat ku sering datang kesini~”,
Ujar Hyun Yoong sedikit menyesal, “jika tidak sibuk mereka menemaniku disini, dan kadang memasak untuk kita~! Mianhaeyo”

“ne”, Sahut Sungmin, ia seperti mengerti jika Hyun Yoong kesepian. Dan entah mengapa Sungmin seperti menyesal karena selalu meninggalkan Hyun Yoong sendirian di rumah.

Donghae dan Eunhyuk kelihatan sangat dekat dengan Hyun Yoong, yah karena memang mereka sudah saling mengenal sejak SMP. Jadi bisa dibilang mereka sudah berteman akrab. Sungmin sendiri, hanya diam saja saat mendengar Donghae, Hyun Yoong, dan Eunhyuk bercanda bertiga di beranda.

Tak berapa lama, Kyuhyun dan Ryeowook datang. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk memakan makanan yang sudah dibeli oleh Eunhyuk tadi.

“sebenarnya aku hanya beli 6 bungkus, karena tidak mengira jika Sungmin Hyung di rumah... Tapi untungnya Yesung hyung tidak datang.. jadi, Sungmin Hyung bisa memakan jatah Yesung Hyung”, Jelas Eunhyuk sambil menyerahkan jatah untuk Sungmin.

“Gamshahamnida~”, Ujar Sungmin dengan kaku.

“ah, tadi di bawah Yesung Hyung menelfonku”, Ujar Kyuhyun sembari memakan makanannya, “sebaiknya setelah ini kita langsung pergi ke tempat kemarin... Yesung hyung akan langsung kesana”

“ah, boleh aku tahu kalian akan kemana?”, Tanya Sungmin yang memang daritadi sangat penasaran dengan arah pembicaraan mereka.

“kami akan ke rumah Istirahat~ itu adalah tempat yang sedang kami bangun.....”, Jawab Kyuhyun dengan antusias, “Hyung, kau mau ikut?”, Tawar Kyuhyun dengan wajah memohon pada Sungmin.

“Apakah boleh?”

“Tentu Saja!”, Jawab Eunhyuk dan Donghae berbarengan, dan penuh semangat.

“Ne, aku ingin ikut~”

Jawaban Sungmin barusan sontak membuat hati Hyun Yoong makin bahagia, pertama Sungmin yang membolos kerja hari ini saja sudah membuat hatinya senang, belum lagi Sungmin juga akan melihat Project yang awalnya memang di cetuskan oleh Hyun Yoong. Hari ini adalah hari yang cukup membahagiakan bagi Hyun Yoong. Sangat Bahagia.

-----

“Wasseo~!”, Pekik seorang namja dari kejauhan ketika Mobil Kyuhyun cs sudah sampai di Rumah Istirahat. Dia adalah Yesung yang masih mengenakan seragam dokternya. Ternyata Yesung tidak sendirian disana, Yesung sepertinya bersama dengan beberapa orang.

“Hyung~!”, Balas Donghae sambil melambaikan tangannya ke arah Yesung. Mereka pun segera mendekat ke Yesung.

“Dokter Kim?”, Heran Sungmin sambil memanggil Yesung dengan panggilan Dokter Kim.

“Tuan Lee?”, Yesung juga sama terkejutnya dengan Sungmin.

“kalian saling mengenal?”, Tanya Eunhyuk penasaran pada Yesung dan Sungmin.

“tentu saja~ Dia adalah Dokter Kim Jong Woon, dulu saat aku masih di rawat di rumah sakit, dia adalah dokterku~”, Jelas Sungmin dengan mengembangkan senyum lebarnya, “aku tidak mengerti jika Dokter Kim adalah teman Hyun Yoong-ssi.....”

Yesung menatap wajah Hyun Yoong, dan dari ekspresi wajahnya kelihatan sekali bahwa ada hal yang ingin ia tanyakan pada Hyun Yoong, “dulu aku tidak datang saat pernikahan Hyun Yoong, aku pikir namja yang dinikahi Hyun Yoong adalah Sungmin yang lain~ aku sama sekali tak menduganya~”

“Baiklah~ mari kita melihat-lihat ke dalam~”, Ajak Kyuhyun sambil tetap menuntun jalan Hyun Yoong.

Yesung berjalan paling belakang, diikuti dengan Ryeowook dan Donghae, “Hyung, apakah itu Sungmin yang dulu?”, Tanya Ryeowook penasaran.

“Ne...... aku sama sekali tidak menyangkanya~”, Jawab Yesung dengan melihat ke Sungmin yang berjalan di samping Hyun Yoong.

-----

Hyun Yoong yang notabene-nya tidak bisa melihat, kini hanya duduk di serambi Rumah sembari meneguk Teh yang tadi dibuat oleh Ahjumma Penjaga Rumah tersebut.

“Hyun Yoong-ah~”, Suara seorang namja hampir mengagetkan Hyun Yoong~

“Yesung-ah..... itu kau?”, Tanya Hyun Yoong memastikan.

Yesung kemudian duduk di samping Hyun Yoong, dan ikut meneguk secangkir Teh, “Jadi, ucapanmu saat itu memang benar? Kau benar-benar jatuh cinta pada mantan pasienku yang bernama Lee Sung Min?”

“Yesung-ah, tolong jangan bicarakan itu disini”

Yesung menengadahkan kepalanya ke atas, dan kemudian mencoba memejamkan matanya, angan-angannya memutar pada kejadian beberapa bulan yang lalu, kejadian yang membuat kehidupan sahabatnya kini berubah.

“Ah~! Appo~”, Keluh Hyun Yoong sembari memegang Ulu Hatinya lagi.

“Gwaenchana?”, Tanya Yesung yang kini mencoba untuk memeriksa keadaan Hyun Yoong.

“Akhir-akhir ini sering terasa sakit~! padahal aku sudah istirahat dengan cukup.....”, Wajah Hyun Yoong kian pucat.

Yesung juga merasa jika nadi Hyun Yoong agak melemah, saat ia memeriksa dahi Hyun Yoong, banyak keringat dingin yang mengucur disana, “kau menahan rasa sakit mu sejak tadi....”, Omel Yesung pada Hyun Yoong, tapi disaat yang bersamaan Hyun Yoong sudah tak sadarkan diri, “Yoong-ah...”, Yesung mencoba mengguncang-guncang tubuh Hyun Yoong, tapi tak ada response.

Teriakan Yesung tadi terdengar oleh Sungmin dan lainnya, mereka pun segera menghampiri Yesung dan Hyun Yoong, dan melarikan Hyun Yoong ke Rumah Sakit.

-----

Sungmin duduk diam di ruang tunggu Rumah Sakit, tangannya mengepal erat dan pikirannya juga sangat khawatir atas keadaan Hyun Yoong. Ia yang sama sekali tak tahu apa yang terjadi pada Hyun Yoong, hanya bisa berdoa semoga Hyun Yoong baik-baik saja. Ke-empat teman Hyun Yoong yang lain, yaitu Kyuhyun, Ryeowook, Eunhyuk, dan Donghae juga ikut menunggui Hyun Yoong. Sementara Yesung yang memang bekerja sebagai Dokter, kini masih memeriksa keadaan Hyun Yoong bersama dengan dokter lainnya.

Ceklek~! Pintu UGD terbuka. Yesung keluar diikuti dengan beberapa dokter yang lain. Yesung segera menghampiri Sungmin, “bisa kita bicara di ruanganku?”, Pinta Yesung.

-----

“Aku ingin bicara disini bukan sebagai Dokter Kim Jong Woon, Hajiman aku ingin bicara sebagai Sahabat dari Hyun Yoong~”, Ujar Yesung mengawali pembicaraan.

“Apakah Hyun Yoong-ssi baik-baik saja?”, Tanya Sungmin dengan pelan.

“Sungmin Hyung, apa aku tahu jika Hyun Yoong sudah menyukaimu sejak kau dirawat di rumah sakit ini?....”

“Ne?”, Sungmin mengernyitkan dahinya bingung, dengan maksud Yesung barusan.

“Pertama kali kau datang di rumah sakit ini, karena kau mengalami kecelakaan parah yang merenggut kornea matamu~ kau ingat itu bukan?”, Yesung menatap tajam mata Sungmin, dan kini mereka berdua saling berhadap-hadapan, “Saat itu, ada salah satu pasien ku, yang juga adalah sahabatku, dia kasihan padamu~!”

~Flashback On~

Hyun Yoong baru saja keluar dari ruangan Yesung, di belakangnya ternyata Yesung juga keluar, “kau mau merawat pasienmu yang bernama Sungmin itu?”, Tanya Hyun Yoong penasaran.

“Ne... dia kasihan sekali, sekarang dia buta dan butuh donor kornea mata~!”

“kkeureom, kau tidak kasihan padaku hah?”, Sahut Hyun Yoong kesal, “dia baru menunggu 1 minggu, sedangkan aku. Sudah 20 tahun aku menunggu donor hati~!”

“Aigoo~! Cerewet sekali~!”, Yesung mengacak-acak rambut Hyun Yoong kesal, karena sahabatnya itu memang sangat cerewet, “Kkaja ikut aku~! Kau tahu, Sungmin itu memiliki wajah yang manis~!”, Yesung segera menarik tangan Hyun Yoong, dan mengajaknya ke ruang rawat Sungmin. Ternyata, disana Sungmin masih tertidur dengan pulasnya, “bagaimana, manis kan?”

Hyun Yoong mengamati wajah Sungmin, namun bagian mata Sungmin masih diperban, entah kenapa seperti ada aura magis yang membuat Hyun Yoong tak ingin mengalihkan perhatiaannya dari Sungmin.

Di hari lain, setelah Hyun Yoong melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit, Hyun Yoong juga melihat Sungmin dari balik jendela. Keadaan Sungmin masih sama, belum mendapat pendonor kornea mata. Entah mengapa Hyun Yoong merasa makin Iba dengan Sungmin, “ini sudah hampir 4 Bulan... dia pasti sangat menderita~”, Lirih Hyun Yoong, dan saat itu juga ia memutuskan sesuatu.

Hyun Yoong berjalan ke ruangan Yesung, dan segera membuka pintu ruangan itu, “Aku akan mendonorkan kornea ku~”, Ujar Hyun Yoong pada Yesung dengan tegas.

“Mwo? Apa maksudmu?”, Tanya Yesung bingung.

“Lee Sungmin, aku akan mendonorkan korneaku untuknya~ segera test apakah kornea ku cocok atau tidak dengannya~”

“Neo Micheoseo?!”,  Pekik Yesung dengan agak tercekat.

“Menunggu itu bukanlah hal yang mudah, aku tahu bagaimana rasanya... Lagipula, aku terkena Gangguan Hati, selama hidupku tak sekalipun aku melakukan hal yang baik. Karena itu, karena aku masih bisa hidup hingga sekarang, aku ingin melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain~!”

“Hyun Yoong-ah......”

~Flash Back End~

Sungmin meraba matanya, dan di saat itu juga, bulir-bulir bening hendak keluar dari bola matanya, “jadi ini miliknya?”

“aku tak tahu bagaimana ceritanya hingga kau bisa menikahi Hyun Yoong~! Ia tak pernah cerita padaku sebelumnya~”

-----

Sungmin masuk ke dalam Kamar Rawat Hyun Yoong, dan disana ternyata Hyun Yoong hanya sendirian saja, “Nuguseyo?”, Tanya Hyun Yoong karena ia dapat merasakan kehadiran orang di ruang rawatnya itu.

“Ini Aku......”

“Sungmin-ssi? Wasseo~”

Sungmin duduk di samping tempat tidur Hyun Yoong, dan kemudian ia segera memegang tangan Hyun Yoong, Hyun Yoong sedikit terkejut karena ini pertama kalinya Sungmin melakukan hal itu, “kenapa kau lakukan itu? Mata ini, milikmu bukan?”, Tanya Sungmin.

“Sungmin-ssi.....”

“Mianhaeyo, mianhae, aku tak tahu.....”, Sungmin semakin mengeratkan dekapan tangannya pada tangan Hyun Yoong, “selama ini aku tak bisa ramah padamu~! Aku menjadi suami yang buruk.....”

“Aniyo~ bagiku kau adalah Suami yang baik”

Sungmin bangkit dari duduknya, dan kemudian segera memeluk Hyun Yoong, sangat erat hingga tak ada jarak lagi yang mampu memisahkan mereka, “Aku belum bisa mengatakan aku mencintaimu, tapi akhir-akhir ini aku sering merasa kau menjauh dariku..... Kau tak lagi menungguku pulang kerja, aku benar-benar merasa kehilanganmu~”, Sungmin melepaskan pelukannya, dan menatap wajah Hyun Yoong dengan jarak yang sangat dekat.

Chu~

Sungmin mencium bibir Hyun Yoong sekilas, “Tolong cepat sembuh, dan Tunggulah aku saat aku pulang kerja”

“Ne.....”

-----

Semenjak kejadian waktu itu, kehidupan Rumah Tangga Sungmin dan Hyun Yoong pun berubah. Sungmin kini belajar menjadi suami yang baik untuk Hyun Yoong, bukan karena kasihan, namun Sungmin merasa ia mulai menyukai Hyun Yoong.

Sungmin juga membantu pendanaan Project Rumah Istirahat untuk penderita Kanker yang direncanakan oleh Hyun Yoong juga sahabatnya.

“jadi, kapan Rumah ini selesai direnovasi?”, Tanya Sungmin pada Kyuhyun yang bekerja sebagai Arsitek dari Rumah Istirahat itu. Sungmin tampak mengalungkan tangannya di pinggang Hyun Yoong.

“Bulan depan sudah selesai... Aku harap penderita Kanker bisa menjadi makin sehat jika mereka mengunjungi rumah ini nanti~”, Ujar Kyuhyun dengan penuh percaya diri.

Sungmin hanya tersenyum, dan saat ia melihat ke wajah Hyun Yoong, ternyata Hyun Yoong juga sama tersenyum nya.

Ryeowook, Eunhyuk, Donghae, dan Yesung sibuk mengatur interior di dalam Rumah, dan juga berbagai macam hal yang akan dibutuhkan sebagai pendukung keberhasilan project mereka.

Ternyata tak sampai sebulan, akhirnya Rumah Istirahat itu sudah jadi. Tiap harinya banyak penderita kanker, baik anak-anak maupun dewasa yang mengunjungi Rumah itu. Disana ada tempat bermain, dan juga tempat untuk berbagi dengan sesama penderita kanker.

Sungmin dan Hyun Yoong duduk berdua di bawah pohon cemara yang di bukit belakang Rumah Istirahat itu, “Apakah Rumah istirahat sangat indah?”, Tanya Hyun Yoong yang saat ini bersandar di dada Sungmin.

“tentu saja~! Areumdaeun~”

“Aku berharap bisa melihatnya~”, Ujar Hyun Yoong dengan nada pasrah.

Sungmin menyentuh punggung Hyun Yoong dan membalikkan badan Hyun Yoong untuk berhadap-hadapan dengannya, “pejamkan matamu”, Perintah Sungmin, yang langsung dituruti oleh Hyun Yoong, dan selepas itu tiba-tiba saja Sungmin mencium kedua mata Hyun Yong secara bergantian, “aku telah mentransfer hal yang kulihat padamu... sekarang kau bisa merasakan keindahan Rumah istirahat, bukan?”

Hyun Yoong hanya tersenyum, “aku lupa jika aku sudah menitipkan mataku padamu, aku tak perlu takut jika Rumah Istirahat tak sebagus harapanku, karena aku yakin itu sangatlah indah~!”

“Sarranghae~”, Ujar Sungmin kemudian.

“aku memiliki gangguan pada Organ Hati... apa kau masih mau hidup bersamaku, Sungmin-ssi?”

“Pasangan hidup tidaklah harus orang yang sempurna, karena dengan ketidaksempurnaan itulah kita diciptakan untuk menyempurnakan hidup pasangan hidup kita” – Sungmin.

Sungmin kemudian mengecup bibir Hyun Yoong lagi. Cukup lama. Dengan diiringi oleh hembus angin yang pelan sore hari itu, Sepasang anak manusia yang disatukan karena keterpaksaan, kini telah mensyukuri keterpaksaan yang membuat mereka bersatu. Dan berjanji akan selalu menjaga hingga maut benar-benar mengambil salah satu diantara mereka.

-The End-


“Pasangan hidup tidaklah harus orang yang sempurna, karena dengan ketidaksempurnaan itulah kita diciptakan untuk menyempurnakan hidup pasangan hidup kita” – Sungmin.

No comments :

Post a Comment