FF “And I Love You” Part 18
Author : Kim Yeon Young (@DeanClouds)
Cast : Kim Jongwoon, KimYura
Support Cast: Kangin,Lee Hyukjae,Key,and Other
Genre : Romance,Married Life,Comedy(?)
Ratting:PG-16
Ps : Typo..alwaysss!!!jadi waspada dan harap maklummmm!! *PLAKK*
Mianhaaeee…. baru publish FF sekarang. *diinjek * karena suatu hal, jadi molor deh nulis epepnya *mewek, dibelai Yesung *
Okelah…. maaf jika di part ini membosankan seperti biasanya dan juga selalu ada unsur sedikit mesumnya *plakk *
Okelah…. maaf jika di part ini membosankan seperti biasanya dan juga selalu ada unsur sedikit mesumnya *plakk *
Langsung saja.. Happy Reading ^^~~
You may say that I changed
but I’m always standing in that place
(I’m always there)
I’m thankful for the warm sunlight
that embraces my awkwardness, oh girl
but I’m always standing in that place
(I’m always there)
I’m thankful for the warm sunlight
that embraces my awkwardness, oh girl
Baby everyday you make –
stay by my side
For me, it’s only you more than anything else in the world –
I’m here with you alone
stay by my side
For me, it’s only you more than anything else in the world –
I’m here with you alone
Sebelumnya……………..
AuthorPOV
Yura ia bahkan sudah membalas setiap l*matan b*bir Jongwoon, tangan Jongwoon kini ada disamping tubuhnya untuk menopang tubuhnya dan satu lagi menarik leher Yura. Yura bahkan tidak tahu posisi Jongwoon sudah ada di*tasnya. Membuat ia sedikit sulit bergerak. Sungguh, ia tidak bisa menolak setiap perlakuan Jongwoon padanya. Jongwoon tahu bahwa Yura sudah memberinya ijin untuk melakukan hal yang sedikit lebih jauh.
Ci*man yang tadinya sangat intens, kini berubah seperti menuntut untuk lebih dalam lagi. Sebenarnya Jongwoon tidak mau memaksa bila gadis ini belum siap untuk melakukan dengannya. Entahlah, ia hanya tidak ingin menyakiti Yura nantinya, apalagi kalau Jongwoon mengingat mimpinya itu.
“Eomma…. Appaa-ya!!!”
Suara itu tiba-tiba mengagetkan keduanya. Key?? Bocah itu tiba-tiba berdiri didepan pintu dengan piyama sponghebob-nya. Bagaimana bisa Yura tidak mengunci pintu???!!
Part18
Suara yang sangat dikenali oleh Jongwoon dan juga Yura. Seketika Jongwoon dan juga Yura sadar akan kehadiran seorang yang tidak pantas melihat mereka dalam posisi ini. Dengan segera Jongwoon melepas t*utan b*birnya yang masih menempel dib*bir Yura. Ia kemudian segera melihat kearah pintu demikian juga Yura. Apa yang mereka lihat. Key…..
Key sedang merengut dengan bibirnya yang sangat lucu. Matanya sedikit menutup karena ia masih mengantuk. Kemudian ia berjalan mendekati Jongwoon dan Yura. Kedua insan ini kemudian bangun dan segera membenarkan posisi mereka.
“Key.. wae?” tanya
“Key, “ gumam Yura.
Key kemudian merangkak naik keranjang dimana Jongwoon dan Yura tengah duduk sekarang. Yura segera meraih tubuh mungil Key untuk lebih dekat dengannya. Jongwoon menatap Key dan juga Yura bergantian.
“Appa… Key boleh tidur sini. Eoh?” kata Key pada Jongwoon dengan wajah lucunya . Jongwoon menatap Yura, Yura hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Jongwoon yang sepertinya sedikit terkejut. Kenapa Key minta ingin tidur bersamanya. Tidak biasanya ia begini. Aneh -_____-
Tapi sebelum Jongwoon menjawab iya. Key sudah terlebih dulu berbaring ditengah-tengah mereka tentunya dengan wajah tanpa dosanya. Lucu sekali =.=”
“Eomma… peluk Key” pinta Key.
Sepertinya Key bermimpi buruk atau apa, sehingga ia tiba-tiba begini. Yura tentu saja tidak menolak. Seketika ia langsung berbaring dan memeluk tubuh mungil Key. Yura menatap wajah Jongwoon yang masih sedikit bingung dengan keadaan ini.
“Appa….jaljayoo….” kata Key menatap Jongwoon kemudian memeluk tubuh Yura dan ia memejamkan mata. Jongwooon menggelengkan kepalanya pelan. Yaah, ini memang belum waktunya. Tapi kalau ia akan memulai lagi membangun suasana, mungkin ia akan sedikit trauma. -_______-
“Hemm.. selamat tidur Key-ya” balas Jongwoon menatap Key yang tengah memejamkan matanya. Mungkin bocah ini sudah tertidur karena tidak menjawab kata Jongwoon.
Sementara Yura hanya menanggapinya dengan senyuman. Senyumnya membuat Jongwoon tersenyum miris dengan keadaannya.
Jongwoon mengacak sedikit rambutnya kemudian ia menghela nafas berat dan menatap Yura yang masih saja tersenyum. Jongwoon kemudian membaringkan dirinya dan menatap langit-langit kamarnya. Menoleh kesamping dan menatap Yura.
“Yaaaa… terus saja tersenyum. Tssskkk!! Key mimpi apa bisa-bisanya dia menyusul kesini” gersah Jongwoon. Sepertinya ia sangat kecewa. Tapi kemudian Yura menggenggam tangan Jongwoon.
Jongwoon menatap wajah Yura yang kini tersenyum tipis seolah meminta Jongwoon agar tidak menyalahkan siapapun. Kalau begini Jongwoon selalu tidak bisa marah hanya melihat senyum manis dari Yura.
“Sudah malam, kau tidak tidur?” tanya Yura mengalihkan pembicaraan.
“Emm…Kau besok mulai kuliah?” balas Jongwoon. Dan Yura mengangguk pelan. Disela-sela pekerjaannya Yura menyempatkan diri mengambil S2 nya. Sebenarnya Jongwoon sedikit tidak setuju, karena bagaimana bisa nanti jika Yura hamil dengan ia bekerja sambil kuliah? Ahh, rupanya Jongwoon sudah mengidam-idamkan seorang aegy.
“Ne, hanya dua kali seminggu saja. Pasti aku bisa membagi waktu. Aku akan luangkan untuk Key, kau tidak usah khawatir. Lagian, kau juga melarangku bekerja dengan Kangin. Tsskk….”
Tangan Jongwoon membalas genggaman tangan Yura. Keduannya kini walau terpisah oleh tubuh Key. Tapi tangan mereka masih menggenggam erat satu sama lain. >/////<
“Yaaa… kau tidak boleh bekerja terlalu banyak. Cukup ditempatku saja, dengan begitu aku mudah mengawasimu. Enak saja, apa kau mau lepas dari pengawasanku!!”
“Aigoo… kenapa kau terlihat menyeramkan setelah menikah. Kau lebih menakutkan dari pada Kangin oppa!!” jawab Yura menggelengkan kepalanya. Jongwoon tersenyum dengan smirknya.
“Ini belum apa-apa. Sebenarnya, yang aku ingin kau tidak terlalu bekerja keras dan merawat Key.. Aku takut jika kau mengabaikan kesehatanmu. Itu saja “ jawab Jongwoon sederhana. Seketika membuat Yura sedikit salah tingkah.
Wajah Jongwoon menatap intens wajah Yura. Ia tidak mau sebenarnya Yura turut serta dalam pekerjaannya dikantor, tapi bukankah ia sudah berjanji. Saat sebelum menikah dulu, kalau ia akan mendukung apa keinginan Yura. Walau itu sedikit mengganggunya. Ia tahu ia tidak boleh egois. Yura juga masih muda, pasti ia memiliki cita-cita yang ingin ia capai.
“Eumm.. aku memang belum sepenuhnya menjadi Ibu dan Istri yang baik untuk Key dan untukmu, tapi. Tapi aku akan usahakan untuk menuruti apa katamu. Jangan kuatir, aku pasti baik-baik saja!”
Yura menjawabnya dengan senyuman. Jongwoon tahu, istrinya ini akan berusaha sebaik mungkin walaupun sifatnya sedikit ceroboh. Tapi Jongwoon yakin, Yura bisa mengatasi urusan rumah tangga dengan baik. Apalagi mengurus Key.
“Mianhae..” kata Jongwoon.
“Mwo? Buat apa?” tanya Yura lagi.
Tangannya masih menggenggam tangan Yura, jari-jari mungilnya menyusup kesela-sela jari lentik Yura dan memainkan remasan jarinya disitu membuat kehangatan tersendiri. Kemudian diusapnya pelan punggung tangan Yura dengan telapan tangan satunya Membuat kenyamanan bagi Yura.
“Aku memberimu tugas yang berat selain menjadi istri, Kau sudah harus menjadi eomma buat Key”
Gadis ini seolah tidak mengerti jalan pikiran Jongwoon. Pria ini selalu bisa membuatnya semakin terpesona dengan sikap dewasanya, dibalik sifat jahil dan anehnya tentunya.
“Jongwoon oppa……jangan katakan itu lagi…”
“Ne, Arasseo! Kau juga harus siap jika kita nanti punya aegy lagi. Adik Key…” jawab Jongwoon enteng.
BLUSHH!
Wajah Yura seakan memanas mendengar apa kata Jongwoon barusan. Dasar! Baru saja Yura merasakan kenyamanan berbicara dengan Jongwoon, pria ini malah membicarakan aegy. Adik Key.
“Eumm…Aegy..?” gumam Yura pelan. Jongwoon menatap serius wajah Yura. Yura sedikit bergidik dengan tatapan Jongwoon, kemudian ia sedikit berdehem.
“Hemm.. Ury Aegy.. adik Key. Wae?” Jongwoon sebenarnya tahu gadis didepannya ini sedikit sensitif jika membicarakan masalah seperti ini.
“Sudah malam. Aku mengantuk….” kata Yura sambil mencoba menguap yang dibuat-buat. -_____-”
Saat ia hendak melepas genggaman tangan Jongwoon, pria ini justru mengeratkan genggaman tangannya.
Saat ia hendak melepas genggaman tangan Jongwoon, pria ini justru mengeratkan genggaman tangannya.
“Biar saja. Kita berpelukan seperti ini” perintah Jongwoon pada Yura. Gadis ini seperti biasa, ia tidak mungkin bisa menolak perlakuan Jongwoon. Jadilah mereka saling menggenggam tangan satu sama lain, karena terpisah tubuh mungil Key ditengah-tengah mereka.
“Aku akan memeluk kalian berdua hingga pagi”
__oOo__
Selalu ada cara untuk membuat hidup kita bahagia… walaupun hanya sedikit. Bersama menghadapi segala masalah dan saling percaya satu sama lain membuat hubungan akan semakin manis.
Jongwoon mengedarkan pandangannya kesegala penjuru kamar. Dilihatnya Key masih tertidur pulas. Bocah ini bahkan tidur dengan sangat terlentang. Dasar! Jongwoon tersenyum melihat Key, putra semata wayangnya tidur seperti ini. Kemudian ia mengusap rambut Key, tapi Key hanya meringsut lagi kedalam selimut.
Yura, dimanakah gadis itu. Tumben sekali ia bangun terlebih dulu. Biasanya dia selalu bangun siang. Jongwoon sudah hafal kebiasaan Yura yang satu ini, karena memang Jongwoon sudah mengenal Yura sejak ia bersahabat dengan Kangin.
Ceklekkkkkk!!!!!!!!
Jongwoon menatap pintu kamarnya terbuka dan mendapati Yura sedang tersenyum kearahnya.
“Kau sudah bangun?” tanya Yura pada Jongwoon.
Yura terlihat sedikit berantakan dengan rambutnya yang ia gulung keatas. Walaupun begitu ia masih terlihat cantik dimata Jongwoon. Yura berjalan mendekat kearah ranjang dimana Jongwoon masih duduk disebelah Key yang masih tertidur pulas.
“Kau dari mana? Membuat sarapan?” tanya Jongwoon pada Yura yang kini duduk disebelahnya.
“Heemm. Aku hanya membantu Eommonim” Yura mengangguk. Jongwoon tersenyum kemudian mencubit ujung hidung Yura. Entahlah ia gemas sekali melihat ekspresi wajah gadis ini.
“Yaaa.. Nappeun!! mandi sana.. apa kau tidak mau bekerja, huh?” tanya Yura sambil mengusap hidungnya.
“Aku akan mandi setelah menjalankan kewajiban dipagi hari” jawab Jongwoon tersenyum pada Yura. Yura mengernyitkan dahinya. Kewajiban dipagi hari?? Yura apa sudah lupa dengan perjanjian yang dibuat Jongwoon tempo hari.
“Mwo”
“Aish!! Kau ini… sini..”
Jongwoon menarik tangan Yura untuk lebih dekat dengannya. Yura bingung, kemudian ia sadar akan sikap Jongwoon yang mulai mencondongkan wajahnya.
“Yaaa.. Kau tidak malu. Ada Key disini” Yura mendorong sedikit wajah Jongwoon dengan tangannya. Jongwoon melirik Key yang masih tertidur.
“Aigoo… Dia masih tidur. Apa kau tidak mau? Baiklah.. kalau begitu kau yang menci*mku”
Kali ini Yura malah terkejut. Ya, Jongwoon hanya menggodanya tapi gadis ini malah terlihat salah tingkah. Yura menelan ludahnya dengan susah payah. Sial. Ia gugup, apalagi wajah Jongwoon yang baru bangun tidur ditambah dengan rambutnya yang sedikit acak-acakan membuat ia masih saja terlihat tampan.
“Emm… shirheo.. ahh.. Jongwoon oppa, kau jangan membuatku serba salah. Aish!!” gerutu Yura.
“kalau tidak mau, diamlah. Dan menurut padaku ne!” perintah Jongwoon yang sepertinya terdengar menuntut tapi apa boleh buat. Yura gadis ini selalu saja tidak bisa menolak. Aish Jinja!
“Emm.. arasseo!” jawab Yura pelan.
Jongwoon tersenyum manis mendengar jawaban Yura. Gadis ini bahkan sudah berdebar hebat sesaat dia melihat Jongwoon tersenyum. Aigoo Jongwoon benar-benar bisa membuatnya mati seketika. Mengapa harus ada aturan seperti ini. Mengapa tingkahnya ini miripseperti anak kecil. Sulit dipercaya.
Jongwoon tidak menunggu lama, sebelum Yura memejamkan matanya ia sudah berhasil mendaratkan b*birnya tepat diatas permukaan b*bir Yura. Menekannya perlahan kemudian m*lumat dengan lembut b*bir tipis Yura bergantian. Gadis ini kini memejamkan matanya secara reflek saat merasakan b*bir Jongwoon yang sedikit basah dan lembut bergerak tepat dib*birnya. Tangan mereka yang masih berpegangan satu sama lain. Gadis ini bahkan tidak menolak sedikitpun, bahkan ia sudah membalas dengan perlahan pergerakan b*bir Jongwoon dib*birnya. Tidak dipungkiri ia juga menginginkan ini.
Jongwoon tidak menunggu lama, sebelum Yura memejamkan matanya ia sudah berhasil mendaratkan b*birnya tepat diatas permukaan b*bir Yura. Menekannya perlahan kemudian m*lumat dengan lembut b*bir tipis Yura bergantian. Gadis ini kini memejamkan matanya secara reflek saat merasakan b*bir Jongwoon yang sedikit basah dan lembut bergerak tepat dib*birnya. Tangan mereka yang masih berpegangan satu sama lain. Gadis ini bahkan tidak menolak sedikitpun, bahkan ia sudah membalas dengan perlahan pergerakan b*bir Jongwoon dib*birnya. Tidak dipungkiri ia juga menginginkan ini.
Yura membuka matanya saat b*bir Jongwoon menjauh dari b*birnya dan melepas t*utan b*bir mereka. Ia melihat Jongwoon tengah tersenyum padanya dan ia sedikit malu karena ini.
DEG
DEG
Selalu berdesir jika melihat senyuman dari Jongwoon. Yura kesal dengan dirinya sendiri, mengapa ia masih saja seperti ini jika melihat wajah Jongwoon.
Walau hanya ci*man sesaat namun rasanya ini sulit diungkapkan. Entahlah, Jongwoon pandai membuat hatinya merasa nyaman dipagi hari ini. Saat tangan Jongwoon hendak mengusap b*bir Yura,
Walau hanya ci*man sesaat namun rasanya ini sulit diungkapkan. Entahlah, Jongwoon pandai membuat hatinya merasa nyaman dipagi hari ini. Saat tangan Jongwoon hendak mengusap b*bir Yura,
“Ehmm.. Appa-yaaaa” suara serak Key tiba-tiba terdengar oleh keduanya. Sontak Jongwoon menjauhkan tangannya dan Yura juga menatap Key yang kini sudah duduk manis. Tunggu! Sejak kapan Key bangun?? Apa dia tadi melihat saat Yura dan Jongwoon berc*uman. Semoga saja tidak. Bisa-bisa mereka memperngaruhi otak Key yang masih polos dengan hal-hal seperti itu. -_____-
“Key.. kau sudah bangun?! Sejak kapan?” tanya Yura sedikit gugup.
Key hanya mengangguk pelan. Tapi sepertinya bocah ini sudah bangun dari tadi. Wajahnya terlihat sangat segar. Jongwoon menatap Yura, begitupun sebaliknya.
“Ah… anak Appa.. kajja. Mandi. Sudah siang nanti kau terlambat” kata Jongwoon pada Key. Key kemudian menatap Yura dan tersenyum. Yura sedikit kikuk melihat senyum dari Key.
“Key-yaa.. kajja. Kau mau mandi dengan Appa” ajak Jongwoon lagi. Key sepertinya tak henti-hentinya menatap kedua orang tuanya ini bergantian dan tersenyum. Sepertinya ia terlalu bahagia.
“Key mau dimandiin eomma…” pinta Key manja. Jongwoon sedikit terkejut dengan ini.
“Mwo! Eomma..?”
“Huumm.. Key sudah sering dimandiin ahjumma, dimandiin Halmeoni, bahkan mandi dengan Appa! Kini giliran Key dimandiin eomma” jawab Key panjang lebar membuat Jongwoon cukup tercengang.
“Ara.. kajja “
Yura menarik Key untuk bangun dan sangat senang akhirnya impiannya dimandikan Eomma-nya bisa terwujud.
Yura menarik Key untuk bangun dan sangat senang akhirnya impiannya dimandikan Eomma-nya bisa terwujud.
“Yaaa!! Key-yaa.. kau sangat beruntung!! Yura-yaa.. kapan giliranku”
kata Jongwoon pada Yura yang berjalan dengan Key, kemudian Yura menoleh kearah Jongwoon.
“Jongwoon oppa!!” Pekik Yura karena mendengar kata Jongwoon yang menggelikan sepertinya. Dan Key hanya tertawa puas melihat ekspresi wajah Appanya ini.
“Aku hanya ingin mandi bersama. Apa tidak boleh?”
__oOo__
Shaphire Blue Restaurant
“Apakah harus seperti itu menikah lalu mempunyai anak. Dan kalau ingin mempunyai seorang anak kita harus…” kata Yura terputus ketikan mendengar suara kekehan dari mulut Ryeowook sahabatnya. Ya mereka tengah makan bersama.
“Yaaa.. kau tertawa seperti itu.. Aish Jinja!” gerutu Yura. Ryeowook masih saja tertawa mendengar cerita Yura yang ketakutan seperti anak kecil. Aigoo!
“Yaaa.. kau tertawa seperti itu.. Aish Jinja!” gerutu Yura. Ryeowook masih saja tertawa mendengar cerita Yura yang ketakutan seperti anak kecil. Aigoo!
“Hahaha.. Bukan begitu. Hanya saja, kau ini sangat lucu Yura-ya” jawab Ryeowook.
“Lucu!! Tsskk”
“Nee.. Kau ini masih saja sama seperti dulu. Makanya sebelum menikah dipikirkan dulu. Memang seperti itu aturan menikah. Kau istri harus siap melayani suamimu. Apalagi suamimu seperti Jongwoon.” Jawab Ryeowook.
“Mwo? Maksudmu seperti Jongwoon?” Yura sedikit tidak mengerti dengan kata Ryeowook barusan.
“Ne, Diakan sudah waktunya mempunyai Aegy. Aku tahu Key itu bukan anak kandungnya. Maka dari itu, resikomu menikahi seorang Ahjushi” jawab Ryeowook enteng dan pasti membuat Yura geram. Seketika Yura melemparkan lap makan tepat dimuka Ryeowook.
“Yaaaa!!!! kenapa kau bilang Ahjushiiiiii!!”
“Aishhh!! Ara-ara! Kau tidak tahu umurnya? Dia itukan hampir……”
“Ne, Arasseo!! walaupun begitu dia masih tampan dan terlihat masih muda” jawab Yura membela suaminya. Langsung Ryeowok tersenyum geli mendengarnya.
“Kyaa Neomu Johtaaa! kau memujinyaa…Ehem!” goda Ryeowook lagi dan langsung Yura mengeluarkan semburat merah dipipinya. Ryeowook yang tahu sahabatnya ini malu kemudian mulai mengambil sikap.
“Yaa…”
“Kalian pernah berciuman bukan?” tanya Ryeowook lagi dan membuat Yura lebih membulatkan matanya dengan pertanyaan Ryeowook ini.
“Ahh, pasti kalian sering melakukan ci*man. Tssk! Baiklah, langsung saja. Kau tidak usah menolak jika Jongwoon menginginkan itu padamu. Kau ini harus tahu posisi Jongwoon, disatu lain ia ingin kau tetap pada cita-citamu. Bekerja dan kuliah sambil mengurus Key. Disatu sisi Jongwoon ingin kau menjadi istri yang hanya mengurus Key dan suamimu-kan?”
Yura mengangguk dengan apa kata Ryeowook.
“Aku hanya bisa menyarankan. Jalani apa adanya dulu. Sebaiknya kau tidak usah terlalu beras dalam pekerjaanmu. Mungkin Jongwoon hanya ingin kau merasa nyaman saja. Itu yang kudapat dari apa yang kau ceritakan padaku. Dan satu lagi. Kau harus siap menjadi Eomma lagi………” Ryeowook tersenyum penuh arti.
“Eomma lagi?”
“Ne, kau harus siap hamil Yura-ya!!”
“Yaa!! Kim Ryeowook!!!” Pekik Yura. Dan Yaahh, membuat semua pelanggan direstauran Ryeowook ini melihat kearahnya. Dasar!!
“Yakk.. pelankan suaramu. Kau ini, kau bisa membuat pelangganku kabur. Tsskk!” goda Ryeowook yang membuat Yura mengercutkan bibirnya kesal.
Saat hendak menjawab perkataan Ryeowook. Yura terlebih dulu dikejutkan dengan ponselnya yang berdering. Dilihatnya nomor asing yang mengirimi ia pesan.
“Mwo? Tae Jun…” kata Yura saat melihat isi pesannya.
__oOo__
__oOo__
Jong Woon’s Office
Sudah beberapa hari ini Yura tidak bekerja dikantornya dan ini membuat Jongwoon sadar ia kesepian tanpa adanya gadis itu ditempat kerjanya. Jongwoon mengetuk-ngetuk bolpointnya kemeja kerjanya.
Pikirannya masih menerawang, mengingat bagaimana ia memperlakukan seorang istri. Apakah Yura nyaman tinggal dengan orang tuanya, apakah Yura keberatan mengurus Key dan dirinya mengingat Yura juga sibuk bekerja dan sekarang ia malah harus kuliah. Ini benar-benar membuat Jongwoon pusing.
Jongwoon menatap meja Yura, dimana gadis itu terbiasa bekerja bersamanya sehari-hari. Ia tersenyum, kemudian berjalan menghampiri meja Yura yang kosong. Hyukjae, menatap Jongwoon heran saat Bos-nya itu duduk dikursi biasa Yura duduki.
Memang Jongwoon hanya memberi Yura pekerjaan dua hari saja karena ia tidak mau Yura menjadi kelelahan hanya karena bekerja. Dan kini Yura tidak ada dikantor bersamanya, justru ia merindukannya. Aigoo! Benar-benar aneh.
Padahal baru tadi pagi bertemu tapi sekarang ia justru sangat merindukan sosok gadis itu. Bukannya apa, Jongwoon memang selalu teringat gadis itu. Mendengar suaranya atau melihat senyum Yura seolah menjadi candu yang sangat nikmat untuknya.
Jongwoon menatap foto yang ada dimeja Yura, foto Yura dengannya. Jongwoon ingat foto itu memang sudah lama saat Yura baru lulus sekolah menengah atas dan Jongwoon hadir untuk memberinya selamat.
Saat itu memang keduanya belum merasakan adanya cinta dihati mereka, namun rasa sayang dan simpati sangat terasa dikeduanya kala itu.
“Aigoo… berantakan sekali” gumamnya saat melihat laci meja Yura yang berserakan. Tanganya tergerak untuk membuka laci tersebut. Sesaat kemudian matanya menangkap sebuah foto yang tergeletak disela-sela barang-barang Yura.
“Foto siapa?” gumam Jongwoon, kemudian ia membalikkan foto tersebut dan melihat foto Yura bersama seorang pria yang ia tidak kenali sama sekali.
“Mwo? Namja…”
Jongwoon mengamati Yura dengan detail. Memang ini foto Yura, tapi laki-laki disebelahnya bukan Donghae. Lalu siapa?? sepertinya namja ini juga seumuran dengan Yura. Tapi memang Jongwoon tidak mengetahui sebelumnya.
Saat Jongwoon sibuk mengamati foto tersebut, suara pintu terbuka mengagetkan Jongwoon seketika.
“Bos.” panggil Hyukjae. Jongwoon segera menyembunyikan kembali foto itu kedalam saku jasnya dan menatap Hyukjae.
“Ne.”
“Emm, aku sudah siapkan tiketnya. Besok pukul satu siang” kata Hyukjae mendekat kearah Jongwoon kemudian ia tersenyum menatap Jongwoon. Jongwoon akan berangkat ke Jepang untuk bisnisnya, Y Style akan meluncurkan beberapa produk baru dan akan bekerja sama dengan perusahaan ternama di Jepang karena Y Style juga sangat terkenal di Jepang jadi perusahaan itu sangat tertarik dengan produk dari keluarga Jongwoon ini.
“Ne, Ara!” jawab Jongwoon tidak bersemangat.
“Kenapa bukan Jongjin saja yang berangkat. Kau kan masih ingin merasakan pengantin baru” goda Hyukjae.
“Jongjin sibuk dengan cafe baru kami yang akan dibuka beberapa hari lagi” jawab Jongwoon masih sama.
Hyukjae yang tadinya akan menggoda Jongwoon dengan gurauannya kemudian ia mengurungkan niatnya saat melihat ekspresi wajah Jongwoon.
“Kau kenapa? Ahh, aku tahu kau pasti merindukan Yura bukan. Makanya bos datang kemeja kerjanya” papar Hyukjae. Jongwoon hanya tersenyum simpul.
“Ada masalah diantara kalian?” tanya Hyukjae lagi.
Jongwoon bukannya menjawab, pria ini malah sibuk memikirkan siapa pria yang ada difoto itu. Kenapa terlihat sangat dekat dan Yura juga tidak pernah bercerita. Apa selain Donghae ada pria lain saat ia di Paris ataukah.. Arggh! Sepertinya Jongwoon dibuat pusing oleh hal sekecil ini.
“Aku pergi dulu. Kau temui nona Park setelah ini” kata Jongwoon seraya berdiri dan bangkit dari duduknya.
“Yaakk!! kau mau kemana” panggil Hyukjae, tapi Jongwoon tidak menoleh. Hyukjae hanya bisa melihat pungungg Jongwoon yang menghilang dibalik pintu.
“Tsskkk!! sudah menikah. Kenapa sifat anehnya masih belum hilang…”
__oOo__
Kona Beans Cafe
Yura mengedarkan pandangannya kepenjuru cafe ini. Matanya mencari sosok yang ingin ia temui saat ini.
“Yura-yaaaa!!!” panggil seseorang. Yura kemudian menoleh dan menemukan sumber suara yang memanggilnya.
“Tae Jun…” gumam Yura tersenyum. Kemudian ia berjalan dan duduk menghampiri dimana pria itu duduk hanya seorang diri. Pria yang bernama Taejun ini berdiri kemudian dengan sigap memeluk tubuh Yura. Gadis yang ia sangat rindukan.
“Yura-yaaa… neomu beghosipoyooo!!” kata Taejun saat memeluk tubuh Yura. Yuar tersenyum kemudian melepas pelukannya.
“Nado..!! Junie-yaaa.. kau kenapa mendadak. Lalu kenapa kau bisa tahu nomor ponselku dikorea hum! Kau memataiku yaaa.. “ goda Yura. Kedua lalu tertawa dan duduk saling berhadapan.
“Apakah kau lupa.. Aku ini sudah jadi detecktiv sekarang!!” balas Taejun.
“Isshhh… Kyaaa.. kau tetap saja sama. Lalu kenapa kau ke Korea?” tanya Yura. Taejun tersenyum kemudian mereka saling bercerita.
__oOo__
Kim’s House
“Kau sangat lapar ya?” tanya Jongwoon pada Key yang sangat lahap menyantap makanan didepannya. Sementara Key hanya mengangguk saja tanpa menjawab atau menatap Jongwoon.
“Aigoo. Dimana gadis itu!! bagaimana ia bisa lupa menjemput Key. Aish jinja!” gumam Jongwoon sendiri dan Key-pun mendengarnya.
“Appa.. gadis siapa?” tanya Key polos.
“Bukan.. maksud Appa, Eomma” jawab Jongwoon. Nyonya Kim yang mendengarnya hanya tersenyum.
“Ohh.. Eomma. Tadi sebenarnya Jongjin samchon yang mau menjemput Key. Sepertinya Jongjin samchon lupa”
Jongwoon hanya menggelengkan kepalanya. Bagaimanapun dia sangat mengkhawatirkan Key. Beruntung Key anak yang pintar, dengan cepat ia menelpon Appanya. Tapi Yura, kenapa dia tidak menghubungi Jongwoon jika tidak bisa menjemput Key. Beruntung saat perjalanan tadi Key menelponnya. Aish!!
“Ne, Jongjin sangat sibuk mendesain cafe baru dan istrimu dia mungkin sedang sibuk dengan aktifitasnya yang baru ia mulai dikampusnya.” jawab Nyonya Kim.
“Tapi tidak seharusnya Yura melupakan Key. Apa dia tidak mencemaskan Key, aish ponselnya juga tidak aktif. Dimana dia sekarang” gerutu Jongwoon sendiri. Sepertinya ia sangat kesal. Tapi kesalnya bukan hanya masalah Key tetapi juga karena foto itu. Entahlah.
“Eomma, tadi menelpon Key. Dia bilang tidak bisa menjemput karena ada urusan sebentar dengan temannya” jawab Key seolah tahu bahwa Appanya ini kesal dengan Eommanya.
“Jongwoon-ah. Kenapa kau menyalahkan istrimu. Bukannya tadi pagi kau menyuruh Jongjin untuk menjemput Key, karena kau tahu pasti Yura sibuk dengan kuliahnya. Bukan begitu. Tapi kenapa seolah sekarang hanya istrimu yang salah”
Jongwoon menghela nafas setelah ia mendengar penjelasan dari eomma dan juga Key. Yaaa… beginilah kalau sudah sedikit terpancing emosi.
“Ara-ara!”
“Baiklah… Key-ya yang kau lakukan sudah benar. Lain kali minta Seonsangnim untuk membantumu ne!! Ingat itu!” kata Jongwoon pada Key. Key mengangguk mengerti akan kata dari Appanya ini.
“Aku kembali kekantor lagi…” pamit Jongwoon pada eommanya.
“Ne.. hati-hatiii”
__oOo__
Departement store…
“Bos kau ini ke Jepang hanya dua hari. Kenapa membeli makanan kura-kura dan kkoming sebanyak ini. Tsskk!!” tanya Hyukjae heran karena Jongwoon membeli makanan untuk peliharaan kesayangannya bahkan dua kali lipat.
“aku hanya takut aku lupa. Itu saja” jawab Jongwoon enteng.
“APA!! Lupa.. Aigoo…. rupanya kau takut sifat Yura menurun padamu. Sulit dipercaya” Hyukjae berdecak heran mendengar jawaban Jongwoon. Benar-benar pasangan aneh.
“Besok saat aku di Jepang kau jemput Key disekolah… awas saja jika kau lupa” kata Jongwoon.
“Tenang saja. Memangnya Yura tidak menjemputnya?” Hyukjae malah balik menanyakan.
“Tidak. Dia sangat sibuk dengan kegiatan barunya” jawab Jongwoon ketus sambil terus memilih apa yang akan ia beli lagi. Hyukjae masih saja disamping Jongwoon sambil menatap pria ini intens.
“Sibuk? Kau sepertinya sedang bad mood kalau aku menyingung tentang Yura. Ada apa, huh!? Apa ada masalah?” tanya Hyukjae penasaran.
Jongwoon tidak berniat menjawabnya ia hanya terus berjalan dan mencari snack kegemaran Key. Kemudian ia berhenti dan mengambil beberapa.
Hyukjae sepertinya tahu, Bos-nya ini sedang ada sedikit masalah. Namun ia tidak berani menanyakan lebih jauh karena memang bukan urusannya lagi. Tidak seperti saat mereka masih menjadi kekasih.
“Bos itu sepertinya………”
Kata Hyukjae terputus saat ia melihat Yura dengan seorang pria. Ahh, sepertinya pria itu masih sangat muda sekali. Seumuran dengan Yura. Batin Hyukjae. Jongwoon menatap Hyukjae kemudian ganti menatap apa yang Hyukjae lihat hingga ia sedikit terkejut.
“Dia.. Yura bukan?” kata Hyukjae lagi.
Mata Jongwoon menatap dua orang yang bercengkrama satu sama lain sambil berbelanja. Yura. Ya gadis yang bersama pria itu Yura, istrinya. Kenapa wajah pria itu tidak asing. Jongwoon memutar otaknya, kembali mengingat apa yang ia lihat tadi siang. Pria itu mirip sekali dengan pria yang ada difoto tersebut.
Apakah benar pria itu memang ada hubungan dengan Yura sebelumnya. Lalu kenapa mereka kembali bersama. Dan Yura, mengapa tidak menghubungi Jongwoon kalau ia keluar dengan pria lain. Sungguh Jongwoon sangat memendam emosinya kali ini.
“Boss” panggil Hyukjae yang kini tahu Jongwoon sedang menatap Yura dengan terus menatap tanpa berkedip sedetikpun.
__oOo__
Yura kembali menatap Jongwoon yang kini masih saja sama saat seperti makan malam tadi. Pria ini masih mendiamkannya. Entahlah, tidak biasanya dia begini. Yura tahu, ia tadi lalai tidak menjemput Key. Mata Jongwoon masih fokus pada layar datarnya yang ada didepannya.
Yura duduk pelan disamping Jongwoon kemudian berusaha mengontrol dirinya karena saat ini Jongwoon terlihat menakutkan ditambah dengan kaca mata yang bertengger dihidung mancungnya. Tapi, Ia sangat mempesona bagi Yura.
“Jongwoon oppa mau kubuatkan coklat hangat?” kata Yura memecah keheningan dikamar mereka.
“Tidak usah” jawab Jongwoon datar. Yura kemudian merengut melihat ekspresi wajah Jongwoon yang masih saja sama. Belum juga menoleh padanya.
“Apa kau sangat sibuk!! setidaknya jika aku bicara padamu, kau menatapku!!” kata Yura kesal pada Jongwoon.
Tidak dipungkiri sejak Yura pulang hingga dia sekarang sudah berada dikamar dengan Jongwoon, pria ini tidak seperti biasanya. Jongwoon selalu saja menghindari tatapan mata Yura.
“Begini..” Jongwoon menoleh dan menatap Yura.
DEG
Sial! Selalu seperti ini jika Jongwoon menampilkan sosok cool-nya didepan Yura. Jantungnya berdegup kencang hingga ia sulit untuk menelan ludah dan berkedip. Tapi Yura harus sadar, ia harus fokus dengan tujuannya. Menanyakan apa yang membuat Jongwoon seperti ini. ==”
Yura membasahi sedikit bibir tipis yang terlihat pucat itu dengan lidahnya. Kemudian memasang wajah normalnya karena Jongwoon terus saja menatapnya seperti ini.
“Kau…Kau kenapa padaku. Sejak tadi aku pulang kau seperti sinis padaku” kata Yura.
Jongwoon kemudian berpaling, ia tidak tahan melihat gadis disampingnya ini terlihat sangat menarik walau tanpa polesan make-up diwajahnya. Dia bahkan sulit untuk bernafas saat melihat leher Yura yang terlihat begitu jelas karena gadis itu kini tengah menggulung semua rambutnya.
“Aku, tahu aku salah! Saat akan menelponmu tiba-tiba ponselku mati, kau tahu-kan aku selalu lupa mencharge ponselku.” kata Yura lagi.
Jongwoon masih diam, ia membenarkan kaca matanya sedikit kemudian matanya menatap laptop didepannya lagi. Ia tahu Yura kebiasaan Yura yang satu ini. Sangat buruk sekali. Dan Yura Benar-benar harus ekstra sabar menghadapi sikap Jongwoon yang seperti ini.
“Maafkan aku. Aku salah, aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Setiap hari akan aku usahakan menjemput Key dan selalu mengabarimu”
Sebenarnya untuk masalah Key, Jongwoon tidak mempermasalahkan. Ia hanya ingin Yura menjelaskan kenapa dia bersama pria lain? Dan lebih mengutamakan bertemu pria lain dari pada menjemput Key. Okey, Jongwoon sedikit egois terhadap Yura jika menyangkut Key. Tapi setidaknya, Yura menjelaskan bersama siapa dia tadi siang hingga sore menjelang malam?
“Jongwoon oppa. Kau diam saja, apa kau tidak mendengarku? Kesalahanku begitu besar hingga kau seperti ini padaku. Hum!?” Yura tidak tahan sepertinya jika Jongwoon masih saja seperti ini.
“Baiklah!! Sepertinya kau sedang sibuk sekarang!! Ahh, ani.. kau sangat sibuk hingga apa kata-kataku tidak penting sama sekali untuk kau dengar. Bukan begitu.”
Yura beranjak dari duduknya kemudian membaringkan tubuhnya. Dia heran, kenapa Jongwoon sangat marah. Wajar Jongwoon marah, tapi apakah harus seperti ini. Yura terus saja berpikir. Ia ingin Jongwoon memeluknya, tapi nyatanya. Pria ini malah sibuk lagi dengan laptopnya.
Jongwoon melepas kaca matanya dan menatap Yura yang tengah berbaring disampingnya. Gadis ini tertidur dengan mempunggungi Jongwoon. Jongwoon sangat tidak suka suasana seperti ini. Tapi didalam hatinya masih mengganjal berbagai macam pertanyaan.
“Kenapa aku sangat cemburu!! Tidak-tidak… Kim Jongwoon. Kau sangat wajar bila marah dengannya” gumam Jongwoon sendiri. Ia memang tidak tega membiarkan Yura, tapi ia kesal dengan sikap Yura. Ia juga belum memberitahukan bahwa ia akan ke Jepang. Benar-benar!!!
__oOo__
“Hari ini aku tidak bisa kekantormu. Tidak apa-apakan?” kata Yura saat melihat Jongwoon sedang bersiap-siap untuk berangkat kekantornya. Jongwoon menatap Yura dari cermin, gadis ini juga sedang menatap Jongwoon.
“Aku ada keperluan sebentar dengan teman” kata Yura lagi.
Jongwoon membalikkan badannya dan menatap Yura. Gadis ini sedikit gugup. Kenapa sekarang Yura semakin takut, padahal sebenarnya ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan Taejun sahabatnya. Karena Taejun tidak lama dikorea, besok pria itu sudah harus kembali ke Paris. Memang Yura belum bercerita tentang siapa Taejun dan kenapa ia belum memberi tahu Jongwoon. Baginya tidak penting karena memang dia dan Taejun tidaklah memilki hubungan spesial.
“Teman?….. terserah padamu” jawab Jongwoon masih saja ketus.
Yura hanya bisa diam mendengar apa jawaban Jongwoon. Ia berharap Jongwoon ingin tahu dengan siapa? Kemana? Tapi pria itu justru tidak bertanya? Apakah sebegitu marahnya hingga dia sangat tidak ingin tahu apa yang Yura kerjakan?!!
“Aku pergi dulu”
Yura menatap punggung Jongwoon yang menghilang dibalik pintu kamarnya. Tidak ada kata-kata mesra, tidak ada pelukan. Ciuman. Semuanya tidak ada dipagi hari ini. Sungguh membuat Yura sesak. Ia berpikir, memang ia belum bisa menjadi ibu untuk Key. Sangat tidak berguna… Itulah yang ia rasakan kali ini.
Jong Woon’s Office
Jongwoon menyandarkan dirinya dikursi kerjanya. Menghela nafas panjang…. pekerjaannya sudah selesai dan sekarang waktunya ia berangkat ke Jepang. Tapi masih saja ia belum rela pergi…
Bagaimana tidak, tadi pagi bahkan Yura meminta ijin padanya untuk bertemu temannya.
Bagaimana tidak, tadi pagi bahkan Yura meminta ijin padanya untuk bertemu temannya.
Tapi.. teman siapa?
Ia bahkan tidak menanyakannya. Dasar!!
Jongwoon mengingat kembali saat ia bertemu Yura dengan pria yang ada difoto itu. Apakah ia akan bertemu dengan pria itu lagi.
“Hyukjae-yaa”
Panggil Jongwoon pada Hyukjae melalui telepon didepannya. Tak lama kemudian Hyukjae sudah ada didepan Jongwoon.
“Kau coba hubungi Yura. Dia ada dimana sekarang.”
“Mwo?! Kenapa tidak kau sendiri”
“Ini perintah…” kata Jongwoon lagi membuat Hyukjae sedikit merinding. Bos dan juga sahabatnya ini kenapa terlihat menakutkan.
“Nee.. Arasseo..!! “ jawab Hyuk kesal.
“Ada masalah kenapa aku yang jadi imbasnya. Aish!” gerutu Hyukjae sendiri.
“Ada masalah kenapa aku yang jadi imbasnya. Aish!” gerutu Hyukjae sendiri.
__oOo__
“Sayang sekali kau harus kembali besok ke Paris. Kalau kau lama, kau akan aku kenalkan dengan suamiku..” kata Yura pada Taejun.
“Lain kali saja… saat pesta pernikahanmu” jawab Taejun tersenyum.
“Aish.. aku bahkan tidak tahu kapan itu dilaksanakan. Jongwoon oppa masih sangat sibuk.”
Taejun menatap gadis disampingnya dengan intens. Betapa ia sangat merindukan wajah ini. Ia senang Yura tidak lagi dengan Donghae, tapi justru ia bertambah sakit kali ini. Gadis ini telah menjadi istri orang lain.
“Walau sibuk.. Pasti dia meluangkan waktu berdua denganmu. Dia pasti pria yang sangat beruntung mendapatkanmu Yura-ya” kata Taejun. Yura kemudian menatapnya.
“Anniya.. Aku sebenarnya yang beruntung. Dia sangat baik padaku… Tapi.. kemarin dia sepertinya marah denganku”
“Mwo?” tanya Taejun penasaran.
“Ahh.. lupakan..” jawab Yura menunduk. Taejun masih betah menatap wajah gadis ini. Baginya Yura bertambah mempesona. Tapi ia sadar. Ia tidak mungkin memilikinya. Cukup seperti ini. Dia sudah bahagia.
“Eumm… Junie-ya. Sudah waktunya aku menjemput Key” kata Yura lalu mereka beranjak dari tempat mereka. Dan keluar dari sebuah tempat yang biasa Yura kunjungi, Restaurant Ryeowook.
“Ne, aku boleh ikut kan?” tanya Taejun pada Yura. Yura mengangguk.
Gadis ini sudah menjelaskan bagaimana statusnya sekarang. Sebenarnya Taejun cukup tercengang mendengarnya. Bagimanapun Taejun masih memilki perasaan dengan Yura walau ia sama sekali tidak punya keberanian untuk mengungkapnya. Ia takut persahabatannya dengan Yura akan berakhir, maka dari itu ia lebih baik memendam rasa itu.
“Tentu saja” jawab Yura tersenyum.
“Apakah nanti suamimu yang akan ikut menjemput Key?”
“Anniya.. Sepertinya ia tidak bisa siang ini. Entahlah.” jawab Yura.
“Key.. pasti dia sangat lucu hingga kau menyanyanginya. Aku bangga padamu, kau bisa menjadi istri dan juga seorang ibu. Sungguh ini diluar dugaanku sama sekali”
Taejun menatap Yura kemudian tangannya lembut mengusap puncak kepala gadis itu. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata mengawasi mereka berdua dari seberang jalan.
“Tskkk!! Apakah itu perlakuan seorang teman?! Aishh!! Yura-ya kau membuatku cemas. Tidak. Ini bukan cemas Kim Jongwoon. Kau sedang cemburu. Okey!! tunggu. Apa yang akan aku lakukan padamu!”
Jongwoon kemudian melajukan mobilnya dengan kencang menuju bandara.
__oOo__
Yura menatap jam dinding kamar Key. Sudah jam 8 malam. Tapi Jongwoon belum juga pulang, lalu kenapa ponsel Jongwoon juga tidak aktif? Apakah dia masih marah ataukah ingin balas dendam dengannya? Pikir Yura.
Key disampingnya sudah tertidur. Dia kelelahannya karena tadi ia bermain dengan Taejun. Ya, Taejun tadi mengajak Key jalan-jalan dan Key cukup senang.
“Aishh!! Dimana dia.. apa masih dikantor??” kata Yura sendiri kemudian ia mengambil ponselnya dan akan menelpon seseorang.
“Hyukjae-ya!!”
“Ne..ada apa kau menelponku malam-malam?” jawab Hyukjae dari seberang.
“Jongwoon oppa eodiseoyo?”
“Kenapa kau malah menanyakannya padaku. Aish jinja.. Yura-ya, Dia bukannya sedang ke Jepang?” jawab Hyukjae.
“Yaaa..Ke Jepang?” Yura membulatkan matanya ketika mendengar jawaban Hyukjae. Untuk apa ke Jepang? Kenapa tidak memberi tahunya terlebih dulu. Kenapa?? apa ini karena??
“Ahh.. bukannya tadi siang dia menemuimu di Restaurant Ryeowook” jawab Hyukjae lagi.
“Restaurant Ryeowook? Kenapa dia bisa tahu? ” Yura bertambah bingung. Memang tadi siang ia bertemu Taeujun disana, tapi ia tidak bertemu Jongwoon?! Jadi, apakah Jongwoon melihatnya dengan Taejun.
“Aigoo.. Kau payah sekali. Bukannya aku yang menelponmu. Menanyakan dimana kau saat itu. Taskk! Suamimu itu sedang sensitif sekali sepertinya hingga ia ke Jepang kau bahkan tidak tahu”
Yura sepertinya tidak bisa berpikir lagi. Ia ingat siang tadi saat Hyuk menelponnya. Tapi ia tidak tahu kalau Jongwoon akan menyusulnya ketempat itu. Ia takut Jongwoon melihat ia dengan Taejun. Ia tidak mau Jongwoon berpikiran negatif tentangnya. Ia tidak mau Jongwoon salah paham. Tidak! Ini tidak boleh dibiarkan……..
Jangan-jangan Jongwoon ke Jepang hanya karena ia melihatnya dengan Taejun dan Ia berpikiran Yura sedang ada apa-apa dengan pria lain? Kemudian ia ke Jepang untuk menenangkan diri?? begitulah pikiran Yura saat ini. Sungguh tidak masuk akal sama sekali.
“Kapan pesawatnya berangkat?” tanya Yura pada Hyukjae.
“Sejak tadi siang… Wae?”
“Tolong aku..Bisakah kau siapkan tiket ke Jepang untukku?” pinta Yura
“Mwo?!! Untukmu.. Kau ingin..?”
“Ne.. sekarang! Jeballl!!!!” pinta Yura.
=TBC=
No comments :
Post a Comment