SYMPHONY OF LOVE [PROLOG]

  No comments

SYMPHONY  OF LOVE [PROLOG]

37
Title : Symphony Of Love
Author : Rain Blue
Cast : Cho Kyuhyun (Super Junior), Jung Minah (OC)
Genre : Romance, Bullying, life, Friendship, Sad
Lenght : Chapter
Ranting : PG-15
Disclaim : seluruh jalan cerita ff ini murni hasil karya dan pemikiran author. Mohon maaf kalau tanpa sengaja ada kesamaan dari alur maupun jalan ceritanya. Tolong di hargai dengan tidak memplagiat. Happy Reading *bow* ^^
[WARNING!!! TYPO BERTEBARAN]
۩ Symphony Of Love ۩
“Bagiku, musik adalah jembatan komunikasi dari hati” – Jung Minah –
[ Seoul, January 14rd 2013 – 21.45 KTS ]
Langit merah perlahan meredup hitam seakan jemu kelelahan mengobarkan kesan angkuhnya. Malam telah tiba. Angin kesunyiaan berhembus menyebarkan aroma kesepian seolah menyelimuti atmosfer bumi berbaur bersama keredupan malam.
Langkah kaki seseorang yang menapaki bumi memecah kesunyian seakan memberi harapan adanya kehidupan di tempat itu. Ouran High School, adalah sekolah swasta yang menjadi salah satu sekolah terbesar di Seoul.
Langkahnya terdengar ringan, tidak memperdulikan keremangan malam yang berbondong-bondong menimbun nafas kesunyian yang mencekam. Tidak ada sedikit pun rasa takut yang menjalari jiwanya. Mungkin baginya ini sudah biasa. Ia justru lebih menyukai suasana seperti ini di bandingkan berada di keramaian yang menurutnya sangat mengusiknya.
Sepi seolah menjadi temannya. Kesendirian seakan telah menjadi salah satu bagian dari hidupnya.
Langkah kakinya terhenti, indera pendengarannya menangkap sesuatu yang aneh. Dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, jam menunjukan pukul 21.30 KST. Sudah terlalu larut untuk berkeliaran di sekolah.
Ternyata masih ada saja orang selain aku di sini, pikirnya. Dia mengedikkan bahu nya cuek. Terlalu enggan untuk membuat hatinya di lingkupi rasa penasaran yang amat sangat. Ia membenarkan posisi tas yang ia sandangkan di bahu kanannya sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda itu.
Semakin ia melangkahkan kakinya, suara itu semakin terdengar dengan sangat jelas. Keningnya berkerut samar menandakan ia sedang berpikir. Bukan rasa takut yang tengah ia rasakan, tapi ada perasaan aneh yang kini menyergapi hatinya. Ada perasaan tenang ketika mendengar suara itu. Suara alunan biola. Ia sangat yakin itu adalah suara gesekan biola.
Untuk kesekian kali, langkah kakinya kembali terhenti, matanya terpejam tenang. Seolah memberikan kesempatan alunan biola itu masuk lebih dalam memenuhi setiap sudut relung hatinya. Ujung bibirnya tertarik menyunggingkan senyuman. Seorang Cho Kyuhyun tersenyum untuk hal yang jelas-jelas sangat asing baginya. Tidak ada kesan dingin yang ia tunjukkan. Tidak ada smirk yang biasa ia berikan.
Menarik!, komentarnya singkat dalam hati.
۩ Symphony Of Love ۩
[ Seoul, January 25rd 2013 – 06.15 KTS ]
Musim dingin. Mungkin untuk beberapa orang musim dingin adalah anugerah karena dapat menghantarkan beberapa won bagi mereka. Namun lain hal bagi mereka yang harus melaksanakan aktivitas di luar ruangan. Musim dingin bagaikan sebuah pisau belati yang menggoreskan kesan dingin dan angkuhnya pada tiap pori-pori tubuh mereka.
Pasang demi pasang kaki menapaki jalan kusam yang tertutupi oleh salju dengan langkah yang tergesah-gesah, namun sangan kontras dengan seorang gadis yang tampak begitu santai menapakkan kakinya menembus pertahanan kokoh angin musim dingin.
Perlahan langkah gadis yang akrab di panggil Minah itu terhenti. Gadis itu mendongakkan kepalanya menatapi ribuan butiran putih yang berjatuhan menyelimuti apa saja yang bersentuhan langsung dengannya. Tangannya di masukan ke dalam saku jaket tebal untuk sekedar mendapatkan kehangatan, sambil sesekali salah satu tangannya terulur untuk membenarkan posisi tudung jaket yang melindungi kepalanya. Bahkan gerutuan dan omelan dari beberapa pejalan kaki yang merasa tingkah gadis yang hanya berdiri bergeming di tempat ini telah menghambat aktivitas dan perjalanan mereka, justru tidak di gubris olehnya. Kata ‘gadis aneh’ pun tak luput terselip dari gumaman yang di hasilkan oleh gerakan bibir mereka.
Ujung bibirnya tertarik menyunggingkan sebuah senyuman – menunjukan eyesmilenya. Sebenarnya musim dingin bukanlah musim kesukaannya. Ia lebih menyukai musim semi dengan sungguhan panorama alam yang begitu indah. Apa lagi dengan di hiasi ribuan bunga sakura bermekaran yang memenuhi tiap sudut jalan. Ah! Cherry Blossom. Sangat indah bukan?
Angin musim dingin makin berhembus dengan kejamnya. Berbaur bersama atmosfer, menyelimuti cakrawala. Seakan tak pernah lelah yang tanpa ampun berbondong-bondong menghujami apa saja yang di lewatinya. Sepertinya mereka juga tak mau kalah ikut mengambil tempat sebagai pelengkap keganasan musim dingin.
Ia melompat kecil saat tubuhnya mulai di hinggapi rasa dingin yang semakin jadi. Tangannya bergerak makin merapatkan jaket tebal yang di kenakannya sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda itu.
-TBC-

No comments :

Post a Comment