“ And I Love You “ Part 2 [ YeRa Couple ]
Author : Kim Yeon Young ( @DeanClouds )
Cast : Kim Jong Woon, Kim YuRa (OC)
Support Cast : Kim Young Woon ( Kang In ), Lee Hyena (OC) and Kim’s Family, Lainnya temukan sendiri -___-”
Lenght : Chapter
Ratting : semua umur *tumben banget -__-
Ps : Typo banyak bertebaran dan ini murni kesalahan tangan author. Ingat tangan author, jadi bukan authornya ya *gubrakkk
Genre : Romance, Friendship, Comedy (?)
Author datang lagi, tetep YeRa Couple hanya saja lain cerita. Yang menunggu Sequel Our Love… masih proses Okey… aku harap kalian masih setia T.T
okelah dari pada banyak bicara langsung saja…….. siap-siap kantong plastik. Cerita ini gaje dan bikin mual…….
Author sarankan memutar Day Dream Super Junior
Okey langsung saja Happy Reading……….
Author POV
Sebelumnya……
Yura membuka pintu secara perlahan-lahan. Dia melihat sekelilingnya sepi. Dia melangkahkan kaki untuk masuk lebih dalam keruangan Jongwoon. Ternyata yang dilihat Yura adalah….
Jongwoon dan Hyena sedang berci*man. Jongwoon mem*luk erat t*buh Hyena begitupun dengan Hyena. Mereka sepertinya tidak menyedari kedatangan Yura karena masih saling berci*man.
Tangan dan kaki Yura seakan tidak berfungsi. Seluruh otot dan syarafnya tidak berfungsi, lemah dan tidak berdaya. Matanya memerah seakan memproduksi air mata yang akan ia keluarkan. Yura memundurkan diri dan beranjak dari tempatnya kini.
“ Yura-ya ada apa kau disini?”
Suara yang cukup Yura kenal kini mengagetkannya.
Part 2
“ Yura kenapa kau ada disini “
Yura menoleh kebelakang, begitu juga Jongwoon dan Hyena mereka berdua tersadar ada suara yang mengagetkan mereka berdua dan juga mereka berdua menghentikan aktifitas ci*man mereka.
“ aku…aku…..eumm.. aku mencari…” Yura tidak bisa menjawab pertanyaan kakaknya itu. Kangin semakin bingung dengan sikap adiknya. Yura mau beralasan mencari kangin, tapi merekakan beda kantor.
“ kalian berdua ada apa datang kesini kompak sekali “ Jongwoon mendekat kearah Yura dan Kangin.
“ Eumm… Jongwoon oppa aku pergi dulu!! “ kata Yura sambil berlalu pergi tentunya dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Ia sadar ia salah telah datang ketempat yang tidak seharusnya. Apalagi ia melihat adegan itu, sungguh membuat hatinya menjadi berantakan.
Yura membuang bekalnya ditempat sampah. Dan pergi berlari sejauh mungkin.
Kangin sadar akan sikap adiknya, ternyata!!!
“ Kangin-ah…Yura kenapa baru datang lalu pergi” tanya Jongwoon pada Kangin. Kangin bingung menjawab apa karena ia juga tidak tahu.
“ dia mendadak pusing barusan “ kata Kangin berbohong.
“ kau dengan Hyena??” tanya Kangin pada Jongwoon. Karena kangin melihat Hyena sedang berdiri tak jauh dari tempatnya. Lalu kangin berpikir kenapa Yura pergi begitu saja, karena inilah alasannya.
“ ne… rencana kami mau makan siang bersama “
“ ahh..mianhae!! aku mengganggu kalian, lebih baik aku pergi dulu!! “ kata Kangin beranjak pergi kemudian Jongwoon menahan nya.
“ kita makan siang bersama saja!!”
“ tapi- “
“ ahh!! biar aku yang traktir!!” kata Jongwoon merangkul sahabatnya itu. Lantas keduanya tersenyum.
__oOo__
Yura POV
Aku tidak seharusnya pergi kekantor Jongwoon. Seharusnya aku tahu diri, dia sudah mempunyai yeoja. Aku terlalu bodoh mengharapkannya. Mustahil!!! aku terus berpikir seperti itu hingga tidak sadar waktu berputar cepat. Perpustakaan hampir saja tutup.
“ Yura-ya!! ku cari kemana-mana ternyata kau disini…..” ryeowook sahabatku datang mengagetkanku. Ya!! dia selalu menghiburku.
“ ne?! Eung~ kau kenapa ada disini?” tanyaku. Dia menarik tanganku agar mengikutinya pergi.
“ aku hafal tempat merenungmu!! kajja ikut aku….akan aku traktir kau makan enak!! “
aku tersenyum mendengar kata-katanya. Aku mengikutinya dari belakang.
“ kau mau mengajakku kemana,hum! Tumben kau tidak memasak?”
“ anniya!!sekali-kali mentraktirmu!! aku menang lomba cipta resep…..aku ingin kau juga ikut menikmati hasil jerih payahku “ katanya tersenyum padaku. Dia memang pandai memasak.
“ jadi kau menang lomba itu. Aigoo~ daebak ryeowook-ah chukae!! “ kataku
“ Ne!! lalu bagaimana masakan yang kau buat apa berhasil?? kau berikan padanya! eottoeke?” tanya ryeowook padaku. Aku tidak menceritakan siapa orang yang ku maksud. Aku hanya bilang aku akan memberi makanan itu pada orang yang spesial.
“ eung~ “aku tidak bisa menjawab.
Ryeowokk menatapku. Lalu tangannya mengenggam tanganku. Ia tahu aku sedang muram.
“ gwencahana!! lain kali kau pasti berhasil….Fighting!!” katanya menyemangatiku. Beruntung aku mempunyai teman sepertinya. Aku tersenyum mendengar ucapannya.
__oOo__
aku melangkahkan kaki menuju kamarku. Rumah masih sepi, Appa masih diJepang. Mungkin Kangin oppa masih dikantor. Jangan sampai Kangin oppa tahu aku membawa bekal makanan buat Jongwoon. Bisa-bisa aku-
“ kau dari mana saja Yura-ya “ suara itu. Aku sangat kenal. Pasti beruang kutub ada dibelakangku.
“ aku bersama ryeowook tadi. Wae?” kataku lantas merebahkan tubuhku diranjang dan menutup dengan selimut tebalku. Aku tidak ingin Kangin oppa melihat wajahku yang berantakan ini.
“ Yura-ya!! kenapa kau tadi kekantor Jongwoon!! setau Oppa kau tidak pernah kesana sebelumnya. Kalau kesana kau pasti bersamaku. Apa jangan-jangan!!”
“ Yak!!! Kangin oppa jangan membahasnya lagi. Aku hanya ingin kesana saja apa tidak boleh” jawabku masih dibawah selimutku.
Aku merasakan ada pel*kan ditub*hku. Pelukan dari tangan kangin oppa. Aku harus bagaimana, apa kau salah berbuat seperti tadi siang??
“ aku tahu bekal makanan yang kau buang disampah!! bekal yang dengan susah payah kau membuatnya, bekal yang kau persiapkan dengan manis. Bekal itu untuk Jongwoon kan?”
Deggg………
kenapa kangin oppa bisa tahu? Apa dia bisa membaca apa yang ada dipikiranku?! Aku mengg*liatkan b*danku. Berusaha melepas pelukannya. Tapi tetap saja kangin oppa jauh lebih kuat.
“ kau menyukainya?”
apa aku harus menjawab pertanyaan itu. Ini perasaan yang salah tidak seharusnya aku seperti ini. Menyuakai orang yang sudah mempunyai kekasih. Ini salah!! salah.
Perlahan kangin oppa membuka selimutku hingga dia dapat melihat wajahku. Pasti sekarang wajahku sangat kacau. Aku baru saja merasakan jatuh cinta tapi kenapa dengan orang yang salah.
“ mianhae oppa! “ kataku padanya. Kangin oppa menghapus airmata yang ada dipelupuk mataku. Dia mend*kapku dalam pel*kannya lagi. Hanya dia orang yang mengerti aku. Tanpa aku menjawab Kangin oppa tahu apa yang aku rasakan.
“ aku menyukai orang yang salah!! tidak seharusnya aku kesana. Aku bodoh!! sangat bodoh…”
“ Mwo?!! aku tahu kau memang bodoh!!manja!! teledor!!suka bangun siang!! tidak bisa memasak!! tapi…oppa tetap menyayangimu. Kau adikku yang paling kusayang. Aku tahu kau sudah besar. Kau juga sudah merasakan rasanya jatuh cinta. Aku tahu ini sulit bagimu Yura-ya”
“ eh!?” aku mendongak menatapnya. Kangin oppa tersenyum padaku.
“ kalau kau menyukainya. Berusahalah!! jika kita sudah berusaha tapi tidak berhasil. Memang itulah kenyataannya. Yang penting kita sudah berusaha Yura-ya, Yura yang aku kenal dia selalu berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan!! Fighting!! “
kata-kata Kangin oppa berputar dipikiranku. Berusaha!! tapi aku bisa apa untuk mendapatkan perhatian darinya. Jongwoon dia sudah menganggapku sebagai adiknya, dan dia sudah mempunyai yeoja. Aku bisa apa?!!
__oOo__
Aku menunggunya ditempat biasa. Dipersimpangan kampusku. Aneh sekali seharusnya aku marah atau aku menjauhinya. Tapi kata-kata Jongwoon seolah bisa menghipnotisku. Aku menurut saja apa katanya. Sudah satu jam aku menunggunya tapi jongwoon belum muncul.
“ Yura-ya “
aku menoleh kesumber suara yang memanggilku ternyata kura-kura itu sudah muncul. Dengan kaca mata hitamnya dan juga kemeja biru mudanya dia terlihat tampan. Kenapa aku baru menyadari pesonanya sekarang.
“ Ne!!” sahutku lantas aku pun menghampiri mobilnya. Jongwoon menatapku dari atas sampai bawah. Apa ada yang aneh. Ahh aku lupa hari ini aku memakai rok mini. Tidak biasanya aku memakai rok, karena aku selalu mamakai jeans dan mini pants.
“ kau memakai rok?? apa aku tidak salah lihat” katanya mengamatiku.
“ wae?apa kelihatan jelek!!Kyaa~ aku hanya ingin memakainya saja, apa tid- “
“ Neomu Yeppeo Yura-ya “ katanya sambil mengacak rambutku. Aku terbengong sebentar atas perlakuannya padaku. Aku kira jongwoon akan menertawakanku. Tapi sebaliknya dia justru……
belum aku tersadar dari lamunanku. Jongwoon mendor*ng tub*hku masuk kedalan mobil mewahnya. Aku sedikit kikuk. Tenangkan dirimu Yura-ya jangan sampai Jongwoon tahu kau menyukainya.
Jongwoon mengemudikan mobilnya sesekali melirikku. Kenapa melirikku apa aku lebih cantik dari hyena?!!tssskk aku seperti ini juga karena mu. Seharusnya kau tahu Jongwoon bodoh!!
lama-lama aku risih juga dia terus melirikku. Memang pahaku sebagian terekspos. Dan juga tadi aku memang mendadani sedikit rambutku dengan sedikit ikal diujungnya.
“ kau kelihatan lain. Apa kau sedang jatuh cinta? Kau menyukai seseorang Yura-ya “
Degg…..
jantungku berpacu cepat dan seketika hawa tubuhku berubah menjadi sedikit dingin. Kenapa dia bisa menebak.
“ mw-mwo?” sial!! kenapa aku jadi gugup.
“ hahahaha, jelas sekali kau mneyukai seseorang!! kau sudah besar sekarang. Katakan padaku,siapa dia.hum” katanya sambil sesekali menatapku. Aku mengalihkan pandanganku. Aish jinja!! apa terlihat jelas aku sedang jatuh cinta tapi syukurlah dia tidak tahu kalau aku menyukainya,
“ eung ~ anniya!! oh iya….kita mau kemana. Untuk apa kau mengajakku, kenapa tidak dengan Jongjin oppa saja!!” kataku mengalihkan pembicaraan.
“ Jongjin sibuk hari ini. Umm..aku ingin memberi kejutan pada Hyena. Aku ingin melamarnya”
aku menoleh seketika. Menatap wajahnya. Jongwoon apa kau serius, aku bahkan baru akan memulai mendekatimu. Tapi kelihatannya sia-sia…. dadaku sesak!! aku sulit bernafas mendengarnya. Aigoo~ tragis!!
“ Eottoeke? Kau bisa membantuku belanja kan?” tanyanya lagi. Dengan susah payah aku mengumpulkan kesadaranku. Aku berusaha tidak menangis.
“ ahh!! ne tentu saja” jawabku pelan. Kulihat Jongwoon sangat bahagia. Dia terlihat sangat sangat bahagia. Lalu buat apa aku sedih. Ini memang salahku. Aku yang salah menyukainya, ahh anniya. Aku mencintainya.
Lalu bagaimana aku bisa hidup tanpanya. Tanpa Jongwoon setiap hari….
Kami sudah sampi pada supermarket kelihatannya Jongwoon akan memasak sendiri buat makan malamnya. Romantis sekali dia. Aku tidak menyangka dia begitu mencintai Hyena.
“ Yura-ya kau bisa membantuku memasak??” tanyanya saat memilih sayuran.
“ ne??”
“ ahh!! aku yakin kau pasti tidak bisa….kau payah sekali “ aku hanya tersenyum miris mendengar dia berkata seperti itu.
“ ne!! aku memang tidak pandai memasak. Tapi suatu saat nanti aku yakin aku pandai memasak!!” jawabku percaya diri. Tanpa aku duga Jongwoon memasukkan tomat kecil kedalam mulutku. Sialan!!!
“ Ya!!! aish!!”
“ kau selalu percaya diri” katanya sambil mendorong kereta belanjaannya. Akan aku buktikan nanti Jongwoon kepala besar. Batinku.
Belanja sayuran sudah selesai semua. Kelihatannya dia akan masak banyak sekali beruntungnya Hyena mendapatkan lelaki seperti Kim Jongwoon.
“ kita kemana lagi “ tanyaku saat keluar dari supermarket. Jongwoon tersenyum menatapku.
“ kita ke Myeongdong “
“ Mwo??”
“ kajja…” Jongwoon menarik tanganku lagi dan membawaku masuk kedalam mobilnya. Orang pikir pasti aku adalah pacarnya, padahal aku hanyalah teman biasa baginya. Tapi masihkah ada harapan untukku?? tidak mungkin hadiah dariku saja dia tidak memakainya.
Aku dan jongwoon memasuki sebuah toko perhiasan yang mewah dikawasan Myeondong. Aku mengikutinya dari belakang tapi Jongwoon menarik tanganku hingga aku berjalan sejajar dengannya.
“ permisi tuan, nona. Ada yang bisa kami bantu?” tanya seorang pramuniaga disana. Jongwoon terlihat antusias saat melihat begitu banyak perhiasan indah disini.
“ Ne!! aku ingin mencari cincin pertunangan “
Aku yakin Jongwoon akan membelikan cincin pada Hyena. Entah kenapa aku juga ingin Jongwoon memakaikan cincin dijariku. Pasti rasanya sangat bahagia.
pegawai toko melihatku yang ada disamping Jongwoon. Pasti dia kira aku yang akan tunangan dengannya.
“ Ne.. sebelah sini “ kata pramuniaga tersebut. Kami mengikutinya dan tampak dietalase mewah yang tertutup kaca. Cincin yang begitu indah dengan kilau krystal dan juga permata.
“ aku ingin yang ini” kata Jongwoon menunjuk cincin polos putih dan hanya ada satu permata kecil diatasnya. Begitu cantik.
“ ini calon tunangan anda tuan?? “
“ Anniya…. aku bukan- “
“ Dia adikku!! “
“ ahh Mianhamnida aku kira kalian sepasang kekasih “ kata pramuniaga itu. Entah kenapa aku ingin menatap Jongwoon. Tiba-tiba aku menoleh dan menatapnya ternyata dia juga sedang menatapku. Ini adalah kenyataan pahit. Aku hanyalah sebagai adiknya. Tidak lebih!!!
“ apa perlu dicoba dulu cincinnya” kata pegawai itu lagi.
“ukuran jarinya kurasa sama dengan jarimu. Coba kamu pakai Yura-ya “
Deggg…..
Jantungku kenapa lagi ini. Jongwoon akan mencobakan cincin itu ke jari manisku. Tiba-tiba Jongwoon menarik tanganku. Lalu dengan perlahan dia memasangkan cincin indah itu kejari manisku. Aigoo~ manis sekali saat aku memakainya. Tapi ini bukan untukku.
“ anda sangat cantik saat memakai cincin itu nona” aku tersenyum ragu mendengar pegawai itu memujiku. Tapi ini bukan untukku. Tapi secara tidak langsung bukanlah aku yang memakai cincin ini dulu dibanding Hyena??
“ Neomu Yeppeo “ puji Jongwoon saat melihat cincin itu ada dijari manisku.
“ pasti Hyena juga sangat cantik memakai cincin ini “
aku menghela nafas panjang mendengar kata-kata itu darinya. Yura-ya sudah cukup kau berharap pada Jongwoon. Lelaki yang bahkan tidak memandangmu sebagai seorang perempuan.
“ Ne, dia pasti menyukainya “ jawabku pelan. Jongwoon-ah apa kau tidak melihat ada ketulusan cinta dimataku. Hingga kau terus mengajakku kemanapun kau pergi, hum?? padahal ini untuk Hyena. Apa kau tidak tahu aku terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini. Kau tidak tahu aku sakit karena ini semua.
__oOo__
“ Yura-ya kau bawa dulu cincinnya. Aku takut Hyena tahu. Besok sore kasihkan padaku ne!! “ katanya sambil mengacak rambutku. Kebiasaan yang paling aku suka darinya selain mencubit pipiku. Padahal aku dulu selalu membenci kebiasaan ini. Entahlah cinta merubah segalanya.
“ ne!! besok di cafemu??” tanyaku
“ ne…aku akan memasak disana. Kau kesana saja “ kata Jongwoon padaku. Lalu menarikku lagi masuk kedalam mobil, jari mungilnya begitu hangat menangkup jari-jemariku. Aku tersenyum melihatnya seperti ini.
Author POV
Yura setengah berlari menuju halte bus, tapi sepertinya kalau naik bus ia akan telat datang kecafe Jongwoon. Sehingga ia memutuskan untuk mencari Taxi. Nafasnya terengah saat dia ada dipinggir jalan untuk mencari taxy. Ia membenahi tshirt dan rambutnya yang sedikit berantakan akibat dia berlari cukup kencang.
Tiba-tiba…. ada mobil yang ia kenali menghampirinya. Mobil warna merah, Audy warna merah adalah mobil Hyena. Batin Yura.
“ kau akan kecafe Jongwoon?” tanyanya pada Yura.
“Mwo??” Yura sedikity bingung kenapa Hyena sampai tahu masalah ini. Padahalkan ini menjadi rahasia antara dia dan Jongwoon. Batin Yura.
“ masuklah kita bicara didalam mobil “ kata Hyena masih dalam wajah ketusnya.
Yura mengikuti saja apa ajakan Hyena tanpa tahu apa maksud Hyena mengajaknya. Ia duduk disamping Hyena yang mengemudi. Yura menatap Hyena dengan dirinya yang berbanding jauh. Hyena yang begitu elegan dan Yura dia hanya gadis remaja yang memakai Jeans dan tshirt serta sepatu catsnya.
“ ehemm…” deheman Hyena membuyarkan pandangan Yura terhadapnya.
“ lupakan pertengkaran kita waktu itu, aku yakin akulah pemenangnya. Kau tahu “
Yura sedikit tersentak dengan kata-kata Hyena padanya. Ia tidak yakin Hyena tulus mencintai Jongwoon.
“ Ne?? ahh waktu itu “
“ Ya malam itu!! aku sudah tahu Jongwoon oppa akan melamarku nanti malam. Dan berikan cincin itu padaku karena itu milikku!!”
“ Mwo? Ka-kau tahu cincin ??” jawab Yura tergugup.
“ Ya!! aku tahu karena Jongwoon oppa menyuruhku mengambil cincin itu darimu. Karena dia takut kau tidak bisa datang sehingga dia menyuruhku “
Yura mengernyitkan dahinya. Ia tidak percaya pada kata-kata Hyena. Ada ide yang terlintas darinya. Yura berniat menelpon Jongwoon. Tapi saat tangannya merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya. Tiba-tiba tangan Hyena mencegahnya.
“ Jongwoon oppa sedang ada meeting!!! kau akan mengganggunya nanti, apa kau kira aku berbohong? Untuk apa aku berbohong, toh nanti aku juga yang akan memakai cincin itu” jawab Hyena panjang lebar.
Yura dengan hati-hati mengeluarkan cincin yang terbungkus kotak hitam itu. Dengan sangat tiba-tiba Hyena meraih kotak cincin itu. Lalu tersenyum kemenangan.
“ turunlah!!”
“ eh?” Yura menoleh ternyata sudah sampai dirumahnya. Yura akhirnya turun.
“ Ingat!!! nanti malam jangan hubungi Jongwoon oppa,ne!!karena kau akan mengganggu acara makan malam kami. Arasseo!!” kata Hyena lalu melajukan mobilnya berlalu dari hadapan Yura.
“ tsskkkk” Yura berdecak kesal melihat kelakuan Hyena padanya.
“ baiklah aku tidak akan menghubunginya kau puas!!! kalau perlu aku matikan ponselku!! aish Jinja!!” gerutu Yura saat akan masuk kedalam rumahnya.
Sementara itu Hyena tersenyum puas dan menunjukkan smirknya.
“ rencanaku berhasil. Jongwoon pasti membencimu Yura-ya!! gadis bodoh!! “ gumam Hyena.
Keesokkannya……..
Yura mengg*liatkan badannya yang amsih terbungkus selimut tebalnya. Matanya mengerjap karena sinar matahari masuk kedalm kamarnya melalui celah-celah korden tipis kamarnya. Yura sengaja tidur dari sore,karena ia tidak ingin larut dalam kesedihan. Karena tadi malam Jongwoon telah melamar Hyena.
“ ahhhh….” Yura bangun dan mengacak rambutnya yang berantakan.
Diraihnya ponsel yang tergeletak disamping bantalnya. Lalu dinyalakan lagi karena memang tadi malam ia mematikan ponselnya.
“ mwo??” pekiknya setelah banyak sms yang masuk dari Jongwoon. Tidak hanya sepulu, bahkan sampai seratus sms Jongwoon kirim padanya. Yura pelan-pelan membaca pesan dari Jongwoon.
“ MWOYA!!! Andwee….” pekiknya setelah tahu sms dari Jongwoon menanyakan cincin itu. Padahalkan ia sudah memberikannya pada Hyena. Yura beranjak kemar mandi karena Jongwoon memintanya ingin bertemu dengannya.
Yura berlari menuju tempat dimana Jongwoon sekarang berada. Ya!!cafenya seperti biasa hari ini minggu Jongwoon selalu menghabiskan waktunya dicafe yang ia dirikan untuk eomma nya.
“ Hosshhhh…….hoshhhhh” Yura mengatur nafasnya saat ia tiba didepan cafe Jongwoon. Yura mengedarkan pandangannya keseluruh area cafe. Binggo!! Yura melihat Jongwoon sedang melayani customer.
“ Jongwoon oppa “ Yura melambaikan tangannya. Jongwoon menoleh lantas memalingkan pandangannya. Yura tahu Jongwoon sedang marah dengannya.
“ permisi agashi “ Yura menyerobot antrian pembeli hanya untuk mendekat pada Jongwoon.
“ aku sedang melayani customer!! kau harusnya mengantri dulu “ kata Jongwoon ketus padanya. Yura yang tahu dirinya bersalah segera mengundurkan diri lalu duduk disalah satu kursi yang ada disudut cafe.
Jongwoon tahu ia sedikit ketus pada Yura. Setelah agak lama. Jongwoon meninggalkan kasir dan menuju dapur. Yura yang tahu segera menyusulnya dan mengikuti Jongwoon dari belakang.
“ Jongwoon oppa mianhae… semalam memang aku tidur tapi- “
“ kau sudah tahu ada janji!! tapi kau malah tidur?? tsskkk “ kata Jongwoon sambil meneguk jus jeruk yang ada ditangannya.
“ aku-aku….aku bisa jelaskan semuanya. Aku tidur karena ada alasannya!!” jelas Yura pada Jongwoon. Jongwoon berjalan menuju ruang khususnya biasanya digunakan untuk Jongjin dan Eommanya. Tapi hari ini Eommanya tidak datang jadi hanya Jongjin. Dan Jongjin melihat dan mendengar percakapan Yura dan kakaknya.
“ kembalikan cincinnya!! atau jangan-jangan kau menghilangkannya?” tanya Jongwoon. Yura menggeleng.
“ anniya!!! cincin?? eobseo”
“ MWO!! jadi kau menghilangkannya!! aish jinja!! kau tahu kemarin malam. Aku seperti orang bodoh Yura-ya. Beruntung Hyena tidak keberatan aku tidak memberikan cincin itu “ ucap Jongwoon membuat Yura sedikit tersentak. Wajah Yura memanas seketika.
“ dengarkan aku dulu” ucap yura melemah. Yura tahu ia bersalah.
“ aku memberikan cincinnya pada hyena kemarin setelah aku pulang dari kampus!!”
“ mwo? Godjimal!! “ jawab Jongwoon.
“ sungguh! Buat apa aku berbohong? Hyena yang datang sendiri meminta cincin itu. Sebenarnya aku tidak percaya!!tapi- “
“ ahh kalian disini rupanya “ Suara Hyena memutuskan penjelasan yura. Hyena yang datang lantas mengalungkan tangannya pada lengan Jongwoon.
“ Jongwoon oppa!! apa aku bilang.. Yura memang tidak suka melihat aku bahagia. Dia pasti menghilangkannya. Iya kan?”
Yura menggelengkan kepalanya berulangkali. Dia tidak seperti yang Hyena bilang…tidak seperti itu. Matanya sekarang memanas. Air matanya akan keluar dari pelupuk matanya. Dadanya seakan sesak menerima kenyataan bahwa Hyena telah memfitnahnya.
“ Jongwoon oppa percaya padaku, ne!! aku tidak menghilangkannya!! Hyena-sshi apa kau pandai sekali berakting, huh!! apa kau kira kau wanita yang pantas mendampingi Kim jongwoon!!”
“ CUKUP!! Yura-ya Cukup!! aku sudah tahu…”
“ mw-mwo” bibir Yura bergetar menerima kenyataan bahwa Jongwoon lebih percaya pada Hyena dari pada dirinya. Dengan sekuat tenaga ia melangkahkan kakinya dan keluar dari cafe Jongwoon. Tentunya sekarang dengan air mata lagi.
Yura berlari menerobos kerumuna orang yang sedang berjalan kaki. Tangannya sekali-kali mengusap pipi dan matanya untuk menghapus air matanya yang terus menetes tanpa henti. Yura duduk disebuah bangku halte bus. Menyesali kenapa ia begitu bodoh dan tidak bisa membaca gelagat Hyena.
“ Yura-ya neomu jeongmal pabo-ya!!! “ gerutunya sendiri
tiba-tiba ada yang datang memberikan yura tissu.
“ Ige… kau jelek sekali kalau menangis. Kakak ipar!!” ucap Jongjin padanya. Yura dengan hati-hati menerima tissu dari Jongjin.
“ Jongjin oppa? Kau percaya padaku bukan??” tanya Yura dengan suara masih serak akibat tangisannya. Jongjin menatap Yura lantas mengangguk pelan.
“ aku percaya “ Jongjin tersenyum pada Yura. Lantas memeluk yura mendekapnya dengan erat.
“ gomawo “ balas Yura.
“ Hyungku, bukan orang seperti itu. Jadi kalau dia minta maaf aku mohon maafkan dia, ne!!” Yura mengangguk pelan. Walau ia sedikit ragu Jongwoon akan datang padanya untuk meminta maaf.
Yura POV
Setelah kejadian itu Jongwoon tidak pernah lagi menghubungiku. Telepon pun tidak pernah, aku sadar mendapatkannya adalah mimpi. Mimpi yang tidak akan pernah dapat terwujud. Walau aku berubah menjadi Hyena. Dia juga tidak akan pernah menyukaiku. Aku tahu aku tidak seperti Hyena.
Apakah sampai disini perjuanganku mendapatkan cintaku? Aku rasa iya!! aku sekarang ada dibukit dan duduk dibatu besar. Bukit yang dekat dengan kampusku. Aku suka disini sekarang dari pada diperpustakaan.
Angin bukit sini menyejukkan ku dan juga hatiku yang sangat kacau belakangan ini. Kuliahpun aku tidak bisa konsentrasi. Pikiranku hanya dipenuhi namja aneh itu. Namja yang tidak aku duga sama sekali akan mengambil seluruh hatiku. Kim JongWoon.
“ betah sekali menyendiri “
suara itu. Aku kenal sekali dengan suara itu. Jongwoon. Aku menoleh ternyata dia ada disampingku lalu duduk disebelahku. Rambutnya yang cepak jugw ikut tertiup angin, aku merindukan wajah ini. Semuanya aku merindukannya.
“ Ka-kau “
“ kau betah sekali tidak menelpon dan sms padaku?!! hum” tanyanya tapi pandangannya masih lurus kedepan. Aku? Aku masih menatap wajahnya. Entah mulai kapan aku jadi suka memperhatikannya dari jarak sedekat ini.
“ cincin itu aku benar-benar-”
“ lupakan masalah itu “ katanya singkat. Aku menoleh padanya. Jongwoon masih menatap lurus kedepan.
“ aku kira kau masih marah padaku. Sungguh aku-”
“ aku tidak marah!! buat apa marah padamu. Tidak ada untungnya. Yang ada ddangko brotherku terlantar karena tidak ada yang membersihkan kandangnya “
mwo?? jadi hanya karena?? aish jinja!!
“ Ya!!kau kira aku siapa. Pembantu, pengasuh atau apa huh “ jawabku ketus. Jongwoon hanya tertawa melihatku marah seperti ini.
“ kau Eommanya ddangko, ne!!”
“ Mwo?!! Eomma?”
“ hu’um!! bukankah eomma predikat lebih baik dari pada pembantu??”
seketika aku langsung menendang kakinya dengan kakiku. Rasakan!!
“ awww………aish jinja!! kalau kau seperti ini terus, aku yakin tidak ada laki-laki yang mau menikah denganmu!! kau ini seperti kakakmu saja “ katanya sambil mengusap-usap kakinya.
“ Mwo?!! okey lihat saja nanti. Jangan sampai kau terpana melihatku berjalan dengan kekasihku nanti!!?” kataku berusaha agar aku tidak diejek terus olehnya.
“ Ya!! tidak mungkin. Aku yakin lelaki yang menikahimu nanti adalah lelaki yang penglihatannya memburuk!! “
“ Yak!!! hey kepala besar!!!! jangan lari kau….” aku melihatnya berlari menjauh dariku. Dasar kelakuannya seperti anak kecil. Aku juga ikut mengejarnya. Hingga sampai pada mobilnya.
Nafasku dan nafas Jongwoon sama-sama terengah karena jarak mobil dan tempat kami tadi lumayan jauh. Jongwoon bersandar pada mobilnya begitupun aku. Kenapa aku jadi lupa akan kekesalan hatiku padanya. Sudah berapa kali aku menangis karenanya. Tapi dengan melihat senyumnya rasa kesal dan marahku hilang. Lenyap tak tersisa.
“hhhh…hh.. Yura-ya”
“ mw-mwo?”
“ aku akan menikah bulan depan!!”
aku menoleh padanya. Tunggu!!Apa aku tidak salah dengar?? bulan depan!! kenapa dadaku terasa sesak. Seluruh nafasku terhenti. Lemas. Tidak ada tenaga dalam diriku. Ini lebih dari pada aku berlari maraton.
“ me-menikah?” tanyaku memastikan lagi. Jongwoon menatapku ia mengangguk pelan. Ya Tuhan!! seperti disambar petir disiang hari. Perasaanku hancur seketika. Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tidak bisa.
“ Ne!! menikah… kesehatan Appa menurun akhir-akhir ini. Jadi beliau ingin aku menikah dan melihat menantunya dan mempunyai generasi baru kami…” ucapnya panjang lebar sudah jangan diteruskan lagi. Aku sudah tidak kuat lagi. Jangan kau buat aku menangis dihadapanmu jongwoon.
“ keturunan??menikah?!! “ apa ini maksudnya menikah lalu mempunyai anak?
“ hu’um!! appa menyuruhku segera menikah. Dan Hyena juga menyetujuinya. Jadi kami bulan depan akan menikah Yura-ya “
=TBC=
No comments :
Post a Comment