And I Love You Part 4

  No comments

FF ” And I Love You ” Part 4 [ Yesung-Yura ]



“ And I Love You “ Part 4 [ Yesung Yura Couple ]
Author : Kim Yeon Young ( @DeanClouds )
Cast : Kim Jong Woon, Kim YuRa (OC)
Support Cast : Kim Young Woon ( Kang In ), and Kim’s Family, Lainnya temukan sendiri -___-”
Lenght : Chapter
Genre : Romance, Friendship, Comedy (?)
Ratting : semua umur *tumben banget -__-
Ps : Typo banyak bertebaran dan ini murni kesalahan tangan author. Ingat tangan author, jadi bukan authornya ya *gubrakkk

Kyaaa sudah part 4!!!! ada apa??!! * plaaak * okelah darpi pada banyak kata. Lebih baik langsung saja….
Happy Reading!!!!
Author POV
4 Tahun Kemudian……..
Cuaca cukup cerah di Seoul membuat senyum terkembang dibibir seorang gadis tengah sampai di kota asalnya. Dia memang datang untuk pertama kalinya di Seoul setelah beberapa tahun ia pergi meninggalkan kota ini.
Dihirupnya dalam-dalam udara Seoul yang dirindukannya hingga memenuhi seluruh paru-parunya. Pemandangan kota yang ia rindukan serta sapaan angin menerpa dirinya. Semuanya membuatnya nyaman.
“ Agashi, turun dimana?” tanya sopir taxi yang akan membawanya setelah dari Airport. Ia memang sengaja tidak memberitahu kedatangannya kepada kakak laki-lakinya. Kangin.
“ umm… ke Sunghai Han. Ne!” jawab Yura dengan senyum manisnya. Kemudian dia melepas kaca mata coklat yang bertengger indah dihidung mancungnya.
Tak selang berapa lama, tempat ia sudah sampai ditempat tujuannya. Sunghai Han. Yura mengamati secara detail sudut tempat indah sekitar sunghai Han ini. Kemudian dia duduk disebuah bangku tepat menghadap sunghai.
Gemercik aliran sunghai serta hembusan angin disini terasa sejuk. Semuanya benar-benar Yura rindukan.
“ Haaaahhh Seoul semuanya masih sama. Aku merindukan ini “ gumam Yura. Hatinya berdesir tatkala ia mengingat kenangan di tempat ini. Dimana ia sering disini bersama Jongwoon. Tapi buru-buru ia menepisnya.. Yura tidak mau mengingatnya.
“ pasti dia sekarang sudah mempunyai anak “ kata Yura sendiri. Memang selama di Paris dia sengaja tidak bertanya tentang Jongwoon kepada Kangin. Yura memang berusaha untuk menghapus nama itu dari hatinya.
“ Nuna neomu yeppeo “
suara kecil dan sedikit berat itu mengagetkan Yura yang tengah menikmati indahnya tempat ini. Yura menoleh kebawah tepat sekali. Seorang anak laki-laki tengah ada disampingnya. Kemudian Yura mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anak kecil tadi.
“ Jinja?! Omo kyeopta… siapa namamu sayang?” tanya Yura pada anak itu
“ choneun kibum imnida “ jawabnya.
Yura tersenyum lantas membuka tasnya. Mengambil beberapa permen lolipop untuk ia berikan pada kibum.
“ kibum-ah “
“ jangan panggil kibum… aku maunya dipanggil key “
Yura mengernyitkan dahinya. Kenapa anak ini begitu lucu. Lalu mana orang tuanya. Batinnya.
“ ne. nuna akan memanggilmu key. Arasseo!!”
Kibum pun mengangguk mendengar jawaban dari Yura. Lalu Yura mencubit pipi Key yang sedikit gembil itu.
“ Ige..key-ya nuna beri ini. Oya mana orang tuamu?” tanya Yura setelah memberikan 3 lolypop pada key.
“ umm gomawo nuna. Olang tua yang mana? Itu juga appa key “ jawab key polos lalu menunjuk pada seorang lelaki yang tengah duduk membelakangi Yura tentunya. Yura mengerti lalu mengangguk. Tapi Yura sedikit bingung dengan jawaban Key tadi.
“ Key-ya nuna pergi dulu. Sana kembali ke Appa “
“ Nuna, mau kemana? Nuna tidak mau beltemu dengan appa key?” tanya anak itu antusias, sepertinya Key sudah sangat akrab dan nyaman dengan Yura yang baru ia kenal.
“ Ahh. Bukan begitu. Nuna ada urusan mendadak ne! Kajja, kembali ke Appa “ kata Yura dengan sabar. Lantas Key pun mengangguk sebelum Yura berdiri, key tiba-tiba menci*m pipi Yura. Yura sedikit terkejut. Lalu key tersenyum dan berlari menuju tempat appanya.
“ aigoo anak sekarang. Jeongmal!! “ kata Yura memegangi pipinya. Lantas ia berlalu dari tempat ini setelah mendapat sms dari kangin.
Yura POV
Aku tidak tahu Kangin oppa menyuruhku segera kembali ke Korea setelah aku lulus dari kuliahku di Paris. Jujur aku masih betah disana. Katanya aku akan membantu bisnis yang ia kelola, yah Kangin dan Appa telah mendirikan cabang perusahaannya yang baru. Dan aku akan bekerja sama dengan perusahaan yang baru juga. Tentunya perusahaan yang bukan milik Jongwoon.
Aku sudah mewanti-wanti Kangin oppa. Jangan sampai aku bertemu Jongwoon. Kurasa dia paham buktinya perusahaan yang akan bekerja sama dengan kami adalah perusahaan yang baru berdiri dua tahun silam.
“ Ya!!! apa itu surprisemu, huh “
Aku berbalik saat melihat Kangin ada disampingku. Terpaksa aku tersenyum. Pasti senyumku sangat aneh.
“ aku hanya ingin pulang diam-diam “ jawabku enteng. Lalu jawaban apa ini. -__-”
“ dasar!! kau ini tidak mudah berbohong, aish jinja!! “ kata Kangin oppa lalu menghampiriku. Dia tersenyum lalu memelukku seperti anak kecil. Nah sudah lihat kan betapa dia kadang-kadang kekanak-kanakan. Tapi aku menyanyangi kakakku ini. Dia sungguh hebat!!
“boghosipoyo “ katanya memelukku. Tapi kurasa pelukannya sangat kuat sehingga aku sulit bernafas.
“ Nado….. beruangku “ kangin oppa tiba-tiba melepas pelukannya. Haahh jebakanku benar. Saat aku bilang beruang pasti dia sedikit kesal. Tenang dia tidak akan marah. Tapi kurasa dia sudah agak kurusan sekarang.
“ Yayaya. Teruslah bilang aku ini beruang. Nappeun!! “ katannya mencubit hidungku. Aku tersenyum melihat kelakuannya.
“ Ya!! jangan mencubitku…” gersahku. Lalu Kangin oppa menyeret koperku dan aku mengikutinya dari belakang.
“ kau mau makan apa? Biar nanti oppa pesankan. Maklum selama kau tidak ada. Appa menambah satu pembantu dirumah. Tapi sekarang dia libur, jadi kalau mau makan kita makan diluar “
“ hu’um!! tapi kangin oppa tidak rindu pada masakanku?” tanyaku memastikan lalu merangkul lengannya. Aku suka bermanja-manja dengannya. Walaupun aku sudah tidak seperti dulu. Tapi aifat manjaku pada Kangin dan Appa sulit untuk kurubah.
“ tentu saja aku rindu. Tapi. Kau kan capek. Tidurlah dulu, nanti malam kita jalan-jalan. Okey “ katanya tersenyum padaku.
“ Siap bos!! “ jawabku. Lantas akupun tersenyum padanya.
“ aku tidak pernah menyentuh barang-barangmu semua masih saja sama. Aku hanya menyentuh. Ddongkimu saja “
Aigoo aku sampai lupa. Akukan mempunyai Ddongki. Kura-kura yang aku beli dengan Jongwoon. Aku menoleh tepat disampingku ada kandang kura-kura. Aku tersenyum lantas menghampirinya. Dia sudah besar sekarang. Kyaaa kyeopta sekali.
“ Kyaaa ~ Ddongki-ya. Aku merindukanmu “ ucapku lalu mencium cangkangnya yang indah.
“ Kangin oppa. Neomu daebak!” pujiku saat aku tahu dia merawatnya dengan baik. Aku masih sibuk memperhatikan detail bagian tubuh Ddongki ini.
“ Umm… kau tidak ingin bertemu Jongwoon “
Aku sedikit tersentak dengan pertanyaannya. Aku mendongak berusaha setegar mungkin. Tapi memang hatiku sudah tidak seperti dulu.
“ anniya!! wae? Ahh aku capek oppa. Aku mau tidur dulu “ jawabku berusaha mengalihkan pembicaraan. Aku tahu pasti sekarang Jongwoon hidup bahagia dengan istri dan juga anaknya. Hah mengingat dulu aku mengejarnya.
Dan selalu menangis ketika hatiku sakit. Tapi untuk kali ini. Aku tidak akan seperti dulu. Aku bukan Yura yang dulu. Aku sudah berubah.
Tidak ada Yura yang ceroboh dan juga tidak bisa memasak. Tidak ada Yura yang seperti gadis biasa. Sekarang kalian bisa lihat. Dari penampilanku aku sudah tidak seperti yang Hyena bilang. Haah… gadis itu pasti sudah tersenyum puas, dan tertawa penuh kemenangan.
Author POV
Hari ini memang Yura belum ikut dalam perusahaan kakaknya. Kangin tahu adiknya masih ingin istirahat dan menikmati waktunya dikorea.
Yura sengaja berjalan-jalan. Dia ingin mengunjungi tenpat favoritnya. Bukit tempatnya dulu saat ia sedang ada masalah. Apakah masih sama? Batin Yura.
Yura duduk dibatu besar serta menghirup dalam-dalam udara yang sejuk dan tenang disini. Menikmati indahnya pemandangan kota dari bukit yang memang tidak seberapa tinggi ini. Walaupun begitu pemandangan kota terlihat indah.
“ semuanya masih sama….. apakah Jongwoon masih ingat tempat ini “ gumamnya pelan. Lantas Yura tersenyum mengingat betapa bodohnya dia dulu. Tapi ia tidak menyesali perbuatannya. Mencoba merebut hati laki-laki yang akan menikah.
“ Yura-ya. Kau pasti bisa hidup dengan baik disini!! “ ucap yura menyemangati dirinya sendiri. Mengingat betapa lemah dan bodohnya dia dulu. Bodoh!! yura jadi teringat Ryeowook temannya. Yura selalu meminjam catatan Ryeowook atau bukunya.
“ namja itu, pasti dia sudah sukses sekarang “
Yura tersenyum mengingatnya. Lantas tanpa ia sadari ada bola yang menggelinding dan berhenti tepat dikakinya.
“ permisi nuna “ kata anak kecil itu mengambil bola. Yura menoleh dan ternyata!!
“ Key “ kata Yura saat tahu bahwa Key ada disisinya sedang mengambil bola. Key tersenyum manis sekali pada Yura. Yura menunduk dan mengusap lembut rambut key.
“ nuna, kita beljumpa lagi “ kata Key sambil membawa bola mainnannya. Yura menatap sekelilingnya, apakah key bersama orang tuanya. Ternyata. Key sendiri lagi. Batin Yura.
“ Key-ya kau dengan siapa, hum?” tanya Yura. Sebelum Key menjawab ada suara yang memanggil Key.
“ Key.. neo oediseoyo!!!”
Key menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya. Begitupun Yura.
“ Appa “ ucap Key pelan saat sosok ‘appa’ itu muncul berdiri tidak jauh dari tempat Yura dan key. Yura mendongak. Dan ternyata!!
“ Kau!!!”
gumam Yura dan juga Appanya Key. Kaki Yura seakan lemas melihat Jongwoon dalam keadaan seperti ini. Begitupun Jongwoon. Jantungnya berdegup kencang saat tahu Yura ada didepannya. Gadis yang menghilang selama bertahun-tahun.
“ Yura “ gumam Jongwoon. Kakinya masih terdiam ditempat, tidak melangkah selangkahpun begitupun Yura. Dia masih terdiam ditempatnya. Bibirnya kaku walau hanya mengucapkan kata ‘hay’ pada Jongwoon. Seseorang yang dirindukannya selama ini.
“ Appa kenal dengan nuna “ suara Key membuyarkan pandangan mata Jongwoon yang tertuju pada Yura. Jongwoon takjub dengan Yura. Penampilan Yura yang lain dari biasanya.
“ Mwo? eh…umm… dia teman Appa. Ya dia teman Appa” ucap Jongwoon gugup. Dan yura hanya mengangguk pelan. Keduanya kini sama-sama kikuk dan merasa aneh saat pertama apalagi Yura pergi tanpa ada kabar.
Yura POV
Ya Tuhan, apa yang aku lihat sekarang. Aku benar-benar tidak percaya bertemu dengannya dalam keadaan yang lain. Jongwoon sudah memiliki anak yang lucu. Key bocah itu ternyata anak dari Jongwoon. Haash!! benar dugaanku selama ini. Mereka pasti hidup bahagia.
Tapi aku melihatnya sedikit berbeda. Jongwoon bertambah tampan dan juga dia semakin mempesona. Aish jinja!! apa yang aku pikirkan. Sadar Yura, kau sudah tidak punya perasaan seperti dulu. Aku berusaha menyemangati diriku sendiri.
Angin semilir membuat rambutku berungkalli menerpa wajahku. Dengan sesekali aku menyingkapnya. Sekarang aku lebih diam. Belum memulai percapakan. Jongwoon duduk disebelahku. Diapun juga terdiam. Entah mengapa sekarang dia berbeda. Dulu dia selalu gemas bila bertemu denganku. Sekarang rasa canggung antara kita berdua terlihat jelas dari sikap kita masing-masing.
“ kau jahat sekali Yura-ya “
kata pertama yang keluar dari bibirnya. Kata pertama yang aku dengar secara langsung setelah aku meninggalkan negara ini empat tahun yang lalu.
“ mwo? “ aku menoleh kearahnya. Jongwoon dia juga menoleh kearahku. Kami saling bertatapan. Aku sadar tatapannya masih setajam dulu. Tapi aku tidak boleh menyukainya lagi.
“ Jahat sekali………” katanya singkat. Andai kau tahu, alasan aku pergi. Pasti kau akan mebenciku selamanya.
“ aku…aku-”
“ kau berubah sekarang.”
belum sempat aku menjawab pertanyaannya. Jongwoon sudah menyela kalimatku. Aku berubah? Maksudnya?
“ kau sekarang tumbuh menjadi wanita, kau seperti bukan Yura yang aku kenal. Berapa banyak uang yang kau habiskan untuk kecantikan waktu diparis huh”
aku tersenyum kecil mendengarnya. Aku tahu kau akan bilang aku cantik. Tapi kau terlalu gengsi untuk itu. Iya kan!! dasar kepala besar tetap saja sama. Huh…
“ Aigoo!! aku tidak seperti itu “ jawabku. Jongwoon menatap depan lagi. Entah aku masih saja suka menatapnya dari samping.
“ Chukae-yo “ kataku padanya. Dia menoleh lagi.
“ buat apa?”
“ pernikahanmu dan juga Key “ jawabku. Tiba-tiba raut wajahnya berubah. Sepertinya dia terkejut akan pertanyaanku barusan. Apa ada yang salah dengan pertanyaanku.
“ ahh.. ne. gomawo “ Jongwoon kembali menatap Key yang sedang asyik bermain tak jauh dari tempat kami. Tapi dia terlihat sedih saat aku mengucapkannya.
“ Do’a ku selama ini terkabul “ katanya lagi.
“ mwo?” tanyaku. Jongwoon menatapku lagi. Lalu dia tersenyum padaku.
“ setiap hari aku selalu datang kesini. Dibukit ini, berharap kau akan datang dan ada disini. Aku tahu mustahil bagiku. Tapi dengan Kehendak Tuhan aku berhasil menemukanmu disini “
Deggg…….
kata-katanya membuat jantungku memompa lebih cepat. Detakannya semakin kuat. Debaran ini muncul lagi. Tidak!! ini tidak boleh……
aku tidak percaya dia selalu menungguku. Ahh pasti dia kesepian karena tidak ada yang menemaninya belanja. Atau tidak ada musuh dalam bertengkar.
“ kau bodoh sekali. Jelas-jelas aku di Paris. Mana mungkin aku ada disini “ elakku. Jongwoon masih menatap lurus kedepan. Seulas senyum tipis terkembang dari bibirnya.
“ aku tahu aku Bodoh!!! aku hampir gila mencarimu, kau pasti tidak tahu? Ne? Kangin hanya memberitahu bahwa kau ke Paris sebelum hari pernikahanku. Kangin bahkan tidak memberitahu nomermu. Emailku tidak pernah kau balas. “
mendenganya berkata seperti itu membuatku sedikit terharu. Tapi kalau aku tidak pergi. Aku pasti juga akan gila. Aku gila melihatmu terus Jongwoon. Apalagi melihatmu bersanding dengan orang lain. Tapi sudahlah. Itu dulu, aku tidak ingin membahasnya lagi.
“ Nuna…Appa “ aku tidak menjawabnya. Kini mataku fokus pada key yang sedang merangkai daun-daunan,
“ Ne?” sahut kami bersama-sama. Key menghampirikudan juga Jongwoon. Omo!! key sangat pintar rupanya. Tapi dia tidak mirip sama sekali dengan Jongwoon.
“ Nuna-ya “
“ Aish Key. Kenapa kau panggil nuna? Panggil dia Ahjumma. Enak saja “ kata Jongwoon pada key. Hey aku lebih pantas dipanggil nuna. Kau tidak lihat aku masih muda sekali?
“ mwo? Shilleo!! nuna-ya ige. Buat nuna “ kata Key memberiku daunan yang dibuatnya melingkar seperti mahkota.
“omo!! yeppeo. Key kau pandai sekali. Gomawo “ kataku Keypun mengangguk lantas berlalu dari hadapan kami.
“ dia menyukaimu. “
“ eh? Key?” tanyaku. Jongwoon mengangguk. Beruntungnya Hyena sekarang. Memiliki keluarga lengkap.
“ kata Key. Dia bertemu bidadari di Sunghai Han. Yang memberinya permen lolypop ini, ternyata bidadari yang Key maksud adalah bebekku. tsskkk “ Jongwoon mengeluarkan lolypop dari sakunya. Apa katanya. Bebek? Dasar!!
“ Key. Dia umur berapa? Pintar sekali. Beruntung dia tidak mirip denganmu “ kataku lagi. Jongwoon tersenyum menatapku.
“ Key 3 tahun hampir empat tahun. Memang dia anak pintar. Seperti Eomma dabn Appanya “ kata Jongwoon sambil menatap Key. Ya tentu saja. Hyena pintar cantik, tidak seperti ku.
Senyumku memudar saat mendengarnya mengucap kata Ibu. Pasti Hyena. Ahh sudahlah lebih baik aku pulang dulu. Nanti sore aku akan ketempat Ryeowook untuk melepas rindu dengannya.
“ Oh ya. Bagaimana kabar Hyena. Apa dia masih menjadi model? “ tanyaku karena dari tadi memang aku tidak bertanya tentang Hyena.
“ Umm… Hyena dia- “
“ Appa!! Appa Woonie “ panggil Key. Sehingga Jongwoon belum menjawab pertanyaanku.
“ Ne “ jawab Jongwoon lalu berdiri dan menghampiri key. Sementara mereka sibuk berbincang-bincang. Jongwoon sangat sayang pada Key. Aku tahu dia penyayang anak-anak, maka dari itu dia ingin cepat punya anak. Beruntungnya hidup Jongwoon dan juga Hyena.
“ Jongwoon oppa, Key. Umm aku pamit dulu “kataku saat mendekati mereka. Jongwoon langsung berdiri sejajar denganku.
“ aku ada urusan. Kapan-kapan kita bertemu lagi… annyeong “
“ jamkanman!!! “
saat aku berbalik tiba-tiba tangan Jongwoon menahan tanganku. Aku menatapnya dan menatap tangannya yang menahan tanganku. Dengan sedikit gugup dia buru-buru melepasnya.
“ eung…kita masih bisa bertemu?” tanya nya. Tapi aku harus jawab apa?
“ Nuna janji ya akan sering bertemu Key?” tanya key padaku. Aku sebenarnya suka pada Key dia lucu sekali. Tapi, aku harus menghindari Jongwoon.
“ Ne? Kapan-kapan kita bertemu lagi “ jawabku sambil mencubit gemas pipinya yang tembem itu. Aku menatap Jongwoon entahlah, aku harus bagaimana. Dengan formal aku membungkukkan badanku dan pergi dari tempat ini. Aku tahu Jongwoon masih ingin mengobrol banyak denganku. Tapi aku tidak mau berlama-lama dengannya.
Ya Tuhan kenapa aku bisa bertemu lagi dengannya secepat ini. Aigoo!! ini diluar dugaanku. Sebaiknya aku tidak berhubungan lagi dengannya. Ini akan membuatku mengingat masa laluku yang bodoh.
Jongwoon POV
Apa yang aku lihat sekarang. Aku bisa melihatnya lagi. Melihat malaikat kecilku dulu kini ada dihadapanku. Tidak sia-sia aku kesini setiap hari dan ternyata benar. Aku bertemu denganya ditempat ini. Yura gadis kecil dulu sekarang sudah menjadi sosok wanita. Aku tidak menyangka dia sekarang jauh lebih cantik dan dewasa. Aku akui aku merindukannya, candaannya dan juga sifat manjanya yang dulu.
Aku masih bertah menatap punggungnya yang menjauh dari pandanganku. Aku ingin menariknya lagi kesini dan mendengar keluh kisahku. Tapi Yura sekarang berbeda. Ada rasa cangung diantara kami berdua. Aku dibuat kehabisan kata-kata olehnya.
“ Appa….Appa Woonie “ Key menarik-narik Jasku hingga aku tersadar kembali.
“ wae?”
“ aku lapal…..” aku tersenyum melihatnya. Lalu kugendong dia. Keylah yang selama ini selalu mengisi hari-hariku. Beruntung ada dia, sehingga aku tidak terlalu kesepian.
“ kau mau makan dimana? Cafe Appa, ato di- “
“ Ditempat biasa saja “
aku masih menggendongnya dipungunggku. Dengan senang dia melilitkan tangannya dileherku. Dan aku bersenandung lagu untuknya.
“ Appa, nuna tadi pacal Appa ne?”
aku sedikit menoleh ke arahnya. Apa dari pandanganya kami terlihat serasi?
“ Anniya. Nuna yang tadi hanya teman Appa dulu. Memangnya kenapa?”
“ Key kila. Nuna pacal balu Appa “ jawabnya polos. Aku tersenyum mendengarnya.
“ apa kau ingin punya Eomma seperti nuna? Hum.”
“ hu’um “ aku menggeleng pelan mendengar jawabannya yang polos. Aku sama sekali tidak terfikir seperti itu. Dasar Key.
“ nuna sangat cantik. Kalau Appa tidak mau, bial Key saja yang pacalan sama nuna “
“ Yaak!!! Key kau masih kecil. Mana boleh bicara seperti itu?”
Key terkekeh mendengar ocehanku. Dasar Nappeun!! awas saja kalau sudah besar dia mempermainkan wanita.
__oOo__
Aku menatap kura-kura yang Yura berikan padaku sebelum dia meninggalkanku. Gadis bodoh!! kenapa dia datang diam-diam seperti ini. Tapi kenapa aku merasa lain saat menatap wajahnya. Tidak! Aku hanya merindukannya.
Aku berjalan menghampiri Ddangkomeng, Ya kura-kura yang diberi Yura aku beri nama Ddangkomeng, karena sudah aku anggap saudara Ddangkoma.
Ternyata dia ingin aku masih mengingatnya walaupun dia pergi. Aneh!! tapi aku akui aku memang merindukan Yura. Gadis itu, bahkan aku sangat membutuhkannya disaat aku sedang terpuruk. Tapi bertahun-tahun penantianku terjawab. Akhirnya dia pulang ke Korea. Entahlah. Aku senang dia kembali. Tapi dia berbeda. Dia bertambah cantik menurutku. Dan gaya bicaranya tidak seperti yura yang aku kenal.
“ ddangkomeng dia berubah padaku. Aku rasa dia menjauhiku. Kau tahu apa alasannya. Hum” kataku sendiri pada kura-kura yang ada di pangkuanku sekarang. Tapi bagiku dibalik semua sikapnya. Yura masih sama seperti yang dulu.
Tunggu!! kenapa aku sangat ingin Yura seperti dulu? Ahh Tidak mungkin aku hanya merindukannya sebatas adik. Ya adik. Itu saja. Tidak Jongwoon, kau tidak bermasud mendekatinya kan?
Aku pasti sudah gila. Ya gila. Karena Yura meninggalkanku tanpa ada kabar sama sekali. Tunggu saja, aku akan membalasmu yura. Aku ingin kau tahu. Aku sangat tersiksa.
Author POV
Yura sekarang berada di kantor kakaknya. Kangin. Tentu saja perusahaan Appanya juga. Tapi ini adalah cabang perusahaan yang baru. Dan Yura akan membatu Kangin disini.
“ Yura-ya sebentar lagi teman sekaligus relasi oppa datang. Kau harus bekerja sama dengannya. Ne!!” kata Kangin pada Yura setelah mereka tiba dikantor.
“ Arasseo oppa!!” kata Yura tersenyum
“ kau dapat telepon dari mana tadi, kelihatannya sangat penting “ tanya Kangin menyelidik.
“ ahh tadi aku- “ Yura sedikit gugup menjawab pertanyaan dari Kangin. Tiba-tiba ada suara juga yang menyela jawabannya.
“ Maaf aku sedikit terlam- “ kata seseoang terputus ketika melihat Yura ada diruangan ini.
Yura dan Kangin menoleh kesumber suara tersebut.dan alangkah terkejutnya Yura saat tahu Jongwoon ada disini. Jongwoon ada didepannya dengan setalan jas yang rapi dan juga tas yang ada ditangannya.
“ Jongwonn oppa. Kau kenapa ada disini?” tanya Yura. Jongwoon yang merasa gugup hanya bisa membuat senyum simpul saja didepan Yura. Sebenarnya Jongwoon juga tidak tahu mengapa Yura juga ada disini.
“ Yura-ya dia yang akan membantu perusahaan kita dan jongwoon yang akan bekerja sama denganmu nantinya “
“ MWO!! “ pekik Yura membuat Kangin heran pada sikap adiknya. Lalu seulas senyum nampak di wajah Kangin.
“ Ne, mianhae jika Yura keberatan. Aku akan menggantinya dengan staffku yang lain, eotte?” tawa Jongwoon yang merasa Yura kurang begitu suka melihatnya bekerja sama dengannya.
“ Anniya!! Jongwoon-ah kau sendiri yang bilang padaku. Kau harus menepati janjimu!! Yura-ya kau harus bisa bekerja sama dengannya Arasseo!!” kata Kangin menepuk bahu adiknya itu. Sementara wajah Yura hanya bisa pasrah menerima semua ini.
‘ jadi ini rencanamu Oppa. Dasar beruang kutub!!’ batin Yura pada Kangin. Jongwoon tampak kikuk setelah berhadapan langsung dengan Yura tanpa ada Kangin diantara mereka. Ya, Kangin telah meninggalakan ruangan ini. Tentunya dengan Evil Smirknya -___-”
“ Kita bertemu lagi “ kata Jongwoon yang sedikit gugup. Entah kenapa dia menjadi seperti ini.
“ Ne!! “ jawab Yura singkat.
“ kemarin aku sudah bilang. Aku masih ingin bicara banyak denganmu. Tapi sepertinya- “
“ Sebaiknya kita membahas masalah pekerjaan dulu. Urusan pribadi kita bahas diluar kantor “ jawab Yura seformal mungkin. Ia tidak mau tampak bodoh lagi didepan Jongwoon. Yura ingin menjadi orang lain bagi Jongwoon.
Jongwoon menatap heran kearah Yura. Bagaimana Yura bisa seperti ini. Sikapnya tidak seperti dulu. Jongwoon benar-benar tidak habis pikir.
“ Yura-ya kau berubah? “ tanya Jongwoon heran. Yura
“ Anniya!! Jongwoon oppa. Aku ingin kita menjauh tidak seperti dulu!!” kata Yura membuat Jongwoon sedikit tersentak. Jongwoon mendekat kearah Yura. Memperhatikan detail wajahnya yang sedikit tertutup oleh anak rambutnya.
“ benar ini kau? Tsskkk aku tidak tahu alasan apa kau menjauh dariku? Apa dulu aku pernah salah. Hum “ tanya Jongwoon pelan. Yura mencoba tenang menghadapi Jongwoon.
“ Ne ini aku Kim Yura. Gadis manja, bodoh dan juga ceroboh. Aku tetap sama. Hanya saja statusmu sudah berubah. Aku tidak mau dicap sebagai orang ketiga nantinya “ jawab Yura
Jongwoon tersenyum mendengar jawabandari Yura. Entahlah ternyata jawaban konyol ini keluar dari bibirnya. Yura jadi tersipu malu melihat Jongwoon tersenyum.
“ Yaa!!wae, kau puas dengan jawabanku “
Jongwoon masih menahan tawanya. Yura memang tidak bisa berubah, sifatnya ini yang membuat Jongwoon tersenyum.
“ Anniya!! orang ketiga? Kau percaya diri sekali jika aku akan menyukaimu. Apa kau ada pikiran akan jadi selingkuhanku hum “ kata Jongwoon menggoda Yura. Otomatis Yura melemparkan map kewajah Jongwoon.
“ Aish Jinja!! Jongwoon kau menyebalkan!!” kata Yura lalu bergegas meninggalkan Jongwoon yang masih tersenyum melihat kelakuannya. Ia menatap Yura yang meningalkannya dengan wajah kesal. Ternyata Yura semakin dewasa dia semakin cantik jika aku memperhatikannya seperti tadi, batin Yesung.
Yura POV
Aku berjalan dibelakang Jongwoon. Langkahnya memang sedikit cepat. Ahh kenapa aku bisa bekerja sama dengannya. Ya Tuhan selamatkan aku segera dari tugas mematikan (?) ini. Awas saja kau Kangin oppa!! kau tidak akan selamatkan. Kau tahu aku menghindarinya sekarang kau malah menyuruhku setiap hari menatap wajahnya. Menyeballkan!!!!
Aku melihat beberapa karyawan di perusahaan Jongwoon menatapku aneh. Ya aneh memang karena aku sangat cantik. Ahh tidak-tidak. Bukan begitu, pasti mereka kira aku adalah selingkuhannya. Tidak!! kenapa aku jadi percaya diri sekali. Aigoo Yura-ya fokus-fokus oke!!
Jongwoon dan aku masuk disebuah ruangan. Aku tahu ini ruangannya. Dia duduk dikursinya dan aku masih menatap sekeliling ruangan ini. Anehnya tidak ada foto keluarganya sendiri. Umm, maksudku fotonya, stri dan juga Key?
Author POV
Jongwoon sesekali melirik Yura yang sedikit merasa bosan. lalu ia tersenyum melihat kelakuan Yura yang masih sama seperti dulu. Bayangan Jongwoon teringat dimana Yura selalu menemaninya saat dia sedang membutuhkan bantuan. Gadis itu selalu ada buat Jongwoon. Tapi Jongwoon merasa bersalah, karena belum pernah sekalipun Jongwoon perhatian padanya.
“ kalau disini, hanya untuk melihatku. Sebaiknya aku pulang!!”
kata Yura hendak berdiri. Jongwoon buru-buru berdiri dan menghampiri Yura.
“ Janmkanman!! aku ingin bicara banyak padamu “
Tangan Jongwoon menahan lengan Yura. Yura hanya menhembuskan nafas panjang.
“ bicara apa “
Tanpa banyak kata Jongwoon menarik Yura dan ia dudukkan di sofa. Lalu Jongwoon juga duduk disebelah Yura.
“ Jong-”
“ aku tidak tahu alasan kau pergi yura-ya!! tolong beritahu aku” kata Jongwon mulai serius. Matanya menatap Yura. Tapi Yura mengalihkan pandangannya. Ia tidak mau terjebak dalam lubang yang sama.
“ sudah aku bilang aku kesana hanya karena ingin belajar. Itu saja. “ kata yura berbohong.
“ aku kira kau cemburu padaku saat aku akan menikah dengan Hyena. Tapi aku salah “ kata Jongwoon pada Yura.
Jantung Yura berdebar hebat tatkala mendengar kata-kata itu. Kenapa Jongwoon berkata seperti ini. Jangan sampai aku ketahuan. Batin Yura.
“ umm… aku ketoilet sebentar…” Yura buru-buru berdiri dan menjauh dari Jongwoon. Jongwoon hanya bisa tersenyum kecut. Ia tidak tahu yang TK nya.
“ Nuna….” kata Key saat melihat Yura ada didepan pintu.
“ Key. Kau sendirian??” tanya Yura. Namun Key menggeleng. Lantas Jongwoon datang dan berdiri didekat Yura/
“ Appaaaa….” kata Key menghambur dipelukan Jongwoon. Lantas Jongwoon menggendongnya. Yura masih terpaku dengan pemandangan harmonis ini.
“ Kau dengan siapa?” tanya Jongwoon. Yura akan segera pergi tapi tangan Jongwoon menahannya. Keduanya saling bertatapan. Jongwoon menggeleng tanda ia tidak mau Yura pergi.
“ Dengan Eomma…” jawab Key. Jantung Yura seakan berpacu lebih cepat. Yura meronta agar tangannya dilepas oleh Jongwoon. Tapi satu tangan Jongwoon lebih kuat.
Taappp…tappp…
derap langkah kaki semakin mendekat dan menuju keruangan ini.
“ lepas…” pekik Yura. Tapi Jongwoon masih saja menahan tangannya. Keduanya saling bertatap muka. Tentu saja Yura ingin menghindari istri Jongwoon. Ini maksud Yura ingin pergi.
“ Key kau mana boleh meminta gendong pada -” kata wanita itu terputus saat melihat ada wanita disebelah Jongwoon. Dan Jongwoon memegang tangan Yura.
Yura menoleh, dan melihat wanita itu.
“ annyeong “ sapa wanita tersebut pada Yura.
=TBC=

No comments :

Post a Comment