Can you love me? (part 11)

  No comments

Can you love me? (part 11)


mk
Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 11)
Genre : romance, sad, hurt, nc(?)
Main Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Other cast : Kim Heechul, Henry Lau, Cho Ahra, Lee Donghae, Kim Hyorin

Begitu lampu padam pikiran Kyuhyun hanya tertuju kepada Nara, gadisnya yang sangat ketakutan jika berada di kegelapan. Dia memanggil-manggil Nara sambil berjalan pelan dan terkadang menabrak beberapa orang yang berada di depannya.

Penerangan di ballroom ini hanya dari ponsel para tamu undangan membuat Kyuhyun sulit mencari Nara. Pria itu terus saja mengumpat saat tak kunjung menemukan gadisnya. tiba-tiba semua lampu di ballroom hidup kembali hingga Kyuhyun dapat melihat dengan jelas keadaan sekitarnya. Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dengan mata elangnya.

Tubuh Kyuhyun membeku saat sepasang matanya tidak menemukan sosok Nara. dia sangat yakin bahwa kejadian lampu padam ini adalah sabotase karena tidak pernah terjadi pemadaman lampu di korea selatan. Sosok Donghae melintas di pikiran Kyuhyun, jika benar Donghae yang melakukan ini maka dia akan mati di tangan Kyuhyun.

Emosi bercampur khawatir yang berlebih pada gadisnya membuat Kyuhyun tak bisa berfikir jernih. Pria itu hanya berdiri mematung sampai Henry dan Heechul berlari mendekati Kyuhyun. kedua pria itu memberi tahu Kyuhyun bahwa Nara di culik oleh anak buah Donghae dan beberapa pengawal Kyuhyun tidak bisa mengerjarnya.

Kyuhyun segera meminta ponselnya yang dibawa oleh sekretarisnya, Henry. dia segera membuka aplikasi GPS yang akan memberitahu keberadaan Nara sekarang. “aku sudah memasang alat pelacak dikalungnya” ujar Kyuhyun menatap Heechul dan Henry

Mereka bertiga dan beberapa pengawal Kyuhyun langsung masuk kedalam mobil untuk mendatangi tempat Nara di sekap. Kyuhyun sedikit bersyukur karena dia telah memasang alat pelacak di kalung yang dia belikan untuk Nara sehingga mereka akan menemukan Nara dengan mudah.

Heechul menghentikan mobilnya di depan hutan lalu menatap Kyuhyun seolah menanyakan jalan yang benar. Kyuhyun mengangguk mantap, mata pria itu kembali menatap layar ponselnya yang menunjukan sudah tidak ada pergerakan jejak Nara.

Mereka mulai memasuki hutan, menyusuri jalan yang sempit dengan pohon yang memenuhi sisi kanan dan kiri jalan tersebut. Tak lama kemudian mereka telah sampai di depan bangunan lama yang sudah tak terpakai. Mereka bertiga langsung keluar dari mobil untuk mencari Nara yang di bantu oleh para orang-orang Kyuhyun.

Sangat sepi dan senyap. Tidak ada siapapun di bangunan ini hanya ada kalung yang dipakai Nara berada di tanah depan bangunan ini, sepertinya mereka telah memindahkan Nara. Kyuhyun yang melihat kalung Nara langsung mengambilnya dan menatap nanar kalung itu. Sekarang mata Kyuhyun mulai berkaca-kaca dan juga tubuhnya mulai lemas tak berdaya.

Sebenarnya dimana gadisnya sekarang? Bagaimana keadaan gadisnya? Apakah gadisnya baik-baik saja? Bagaimana jika wanita kejam itu benar-benar membunuhnya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus memenuhi kepala Kyuhyun. Tubuh pria itu merosot kebawah sampai bersimpuh diatas tanah. Tangan kanannya menggenggam kalung Nara sangat erat hingga tangannya memerah. Henry yang meilhatnya segera membantu Kyuhyun untuk berjalan menuju mobil.

Mereka memutuskan pulang ke apartemen Kyuhyun untuk membuat rencana memancing Donghae dan Hyorin keluar dari persembunyiannya karena tidak ada petunjuk apapun di hutan itu. Namun sampai di apartemen hanya Heechul dan Henry yang berfikir dengan keras. Sementara Kyuhyun? pria itu terus saja mengeluarkan air matanya di kamar Nara sambil menggenggam kalung Nara dan terus merutuki dirinya yang gagal menjaga Nara.

**
kesadaran Nara kembali ketika dia sudah berada di sebuah bangunan tua yang sangat pengap. Kedua tangan gadis itu terikat kebelakang dengan plester yang menutupi mulutnya. Gaun pernikahannya yang semula berwarna putih bersih pun sudah kotor karena gadis itu terbaring di lantai yang kotor, bahkan berlian yang turut menghiasi gaunnya hilang. Mungkin di ambil oleh orang ynag menculik dirinya.

Suara hentakan sepatu dan lantai menggema di bangunan ini. Donghae dan Hyorin berjalan mendekati Nara dengan senyum sinis mereka. Dengan kakinya Hyorin membalikan tubuh Nara yang sebelumnya membelakangi mereka.

“lihatlah tuan putri kita. Apakah kau sudah siap untuk mati Hwang Nara? ah tidak, lebih tepatnya nyonya Cho” Hyorin tertawa keras

“bawa dia ke rumah segera sebelum Kyuhyun dan detective bodohnya menemukan kita” perintah Donghae pada beberapa pria bertubuh besar di dekatnya.

Mereka membangunkan Nara dan menyeret gadis itu untuk berjalan ke mobil. Gadis itu mencoba memberontak saat kedua pria itu memaksanya tapi usahanya malah berbuah tamparan keras dari Hyorin hingga sudut bibir kirinya berdarah.

Nara di bawa ke rumah milik Donghae yang berada tak jauh dari lokasi hutan itu. di sini Nara disekap di ruang bawah tanah. Penerangan di sini hanya sebuah lampu ber watt kecil tapi cukup untuk membuat Nara tidak ketakutan.

Ruangan ini tak berbeda jauh dengan bangunan tua yang terletak di hutan tadi. Udara lembab yang bisa membuat penghirupnya bisa menderita penyakit paru-paru basah sesegera mungkin, dan juga butiran debu yang sangat kotor memenuhi ruangan ini menambah kotor gaun pengantin Nara.

“kau harus tersiksa sebelum menemui ajalmu di ruangan ini” ujar Hyorin seraya membuka  plester penutup mulut Nara dengan kasar.

“entah berapa banyak malaikat pelindungmu sehingga kau selalu terhindar dari kematian yang telah kita rencanakan. Tapi aku yakin mereka tidak bisa menolongmu sekarang” lanjut Hyorin

“aku ingin tahu bagaimana kacaunya Kyuhyun saat kehilangan gadisnya” tangan Donghae tergerak membelai kepala Nara lalu mendorongnya ke samping dengan kasar hingga gadis itu tergeletak.

“Kyuhyun oppa pasti akan membunuh kalian” desis Nara sinis yang disambut dengan tawa menggelegar dari sepasang kekasih di hadapan Nara.

“terus saja bermimpi sampai ajalmu tiba” Donghae dan hyorin segera meninggalkan Nara  di ruang bawah tanah sendirian

Terdengar suara yang berasal dari perut Nara. Ya gadis itu kelaparan karena belum makan malam dan sekarang matahari sudah menampakan sinarnya kembali. Ya Tuhan Nara-aa, bisakah kau tidak memikirkan makanan sekarang? Sekarang yang harus kau lakukan adalah keluar dari tempat ini. gadis itu terus mensugesti dirinya jika dia tidak lapar dan berusaha membuka ikatan di kedua pergelangan tangannya.

Nara juga terus mengedarkan pandangannya untuk mencari jalan keluar dari tempat ini. dia tersenyum saat kedua mata indahnya menemukan sebuah cahaya yang berasal dari luar diantara tumpukan kardus.

**
Sudah 26 jam berlalu namun Nara belum juga ditemukan. Hilangnya Nara bagi Kyuhyun seperti hilangnya oksigen di dunia ini. paru-parunya sangat sesak hingga dia tidak bisa bernafas. Kyuhyun yang duduk di samping ranjang Nara menolehkan kepalanya kesamping. Dia melihat sebuah figura yang berisi dirinya dan Nara, foto itu diambil diacara wisuda Nara.

Pagi harinya ibu Kyuhyun langsung datang keapartemen untuk menemui putranya begitu mengetahui kabar buruk ini. keadaan putranya saat ini sangat menyedihkan. Dengan rambut yang acak-acakan dan lingkaran hitam dibawah matanya, pria itu duduk di samping ranjang dan tatapan sendu dari matanya hanya tertuju pada foto yang sedang di pegangnnya.

Ibu Kyuhyun turut duduk di samping Kyuhyun lalu memeluk putra kesayangannya tersebut. Air mata kesedihan mengalir membasahi pipi wanita paruh baya itu. Dia tidak pernah melihat Kyuhyun seterpuruk ini, bahkan ketika ayahnya meninggal dialah anggota keluarga yang paling kuat dan tegar.

“kau tidak boleh seperti ini Kyuhyun-aa. Kau sudah berjanji untuk menjaga Nara jadi kau harus segera menemukan Nara” Kyuhyun masih tidak bergeming seolah tidak ada orang lain di sekitarnya

Ibu Kyuhyun menggenggam tangan Kyuhyun hingga akhirnya anaknya itu menoleh kearahnya “dengarkan eomma nak, kau tidak akan mendapatkan istrimu kembali jika kau terus seperti ini. mandilah dan ganti bajumu. Kau harus ikut mencari Nara bersama Heechul dan Henry. Rebut kembali istrimu, jangan biarkan mereka melukainya walaupun hanya segores. Kau harus membawa pulang menantu eomma”

Akhirnya Kyuhyun tersadar jika yang dilakukannya sekarang ini salah setelah mendengar perkataan ibunya. Pria itu langsung berjalan kekamar mandi untuk membersihkan dirinya dan menenangkan pikirannya. Dia harus membawa gadisnya pulang kerumahnya yang nyaman.

**
Heechul dan Henry masih sibuk dengan laptop masing-masing di ruang kerja kyuhyun. jika tidak ada cara untuk membuat Donghae dan Hyorin keluar, maka merekalah yang harus mendatanginya. Heechul segera memerintahkan Henry untuk mencari tahu tempat-tempat yang di miliki Donghae dan Hyorin. Pria berwajah cantik itu yakin jika Donghae menyandra Nara di salah satu tempat persinggahannya. Dan beruntunglah mereka karena kedua penjahat itu hanya ada 3 rumah dan 4 villa.

Heechul langsung menyuruh anak buahnya untuk menyelidikinya begitu mengetahui letak semua tempat persinggahan Donghae dan Hyorin. Dia adalah detective yang handal, sudah menjadi kewajiban untuknya tidak bertindak terlalu gegabah dengan secara langsung mendatangi semua tepat itu.

Sambil menunggu laporan para anak buahnya, Heechul terus berfikir dan mencoba mengaitkan letak penemuan kalung Nara dan semua rumah persinggahan kedua penjahat itu.
“sepertinya mereka membawa Nara ke rumahnya yang ketiga. Rumah itu adalah rumah yang paling dekat dengan hutan tempat kalung Nara ditemukan” ujar heechul yang dibalas dengan anggukan setuju Henry

“aku akan memberitahu Kyuhyun dan kita akan bergerak ke sana sekarang” Kyuhyun masuk kedalam ruang kerjanya saat Henry akan menemuinya.

Heechul berdiri dari tempat duduknya dan berjalan cepat menuju pintu “aku sudah menemukan keberadaan Nara”

mobil Kyuhyun melaju menyusuri jalanan dengan kecepatan penuh. Begitu Kyuhyun diberitahu alamat rumah singgah Donghae yang dicurigai, pria itu tak bisa mengendalikan dirinya untuk menyetir dengan kecepatan tinggi. Mereka bertiga pergi ke rumah Donghae dengan membawa beberapa pengawal. Umpatan demi umpatan terus saja keluar dari mulut Kyuhyun karena perjalanan yang dibutuhkan untuk ke lokasi membutuhkan waktu tiga jam.

**
Nara menurunkan tumpukan kardus yang menghalangi cahaya dengan hati hati. Dia berusaha tidak menimbulkan suara apapun agar niatnya untuk kabur tidak diketahui para penjahat itu.

Sinar matahari masuk kedalam ruang bawah tanah setelah Nara menurunkan beberapa kardus. Itu adalah jendela, sebuah jendela yang memperlihatkan sebuah taman. Tak jauh dari jendela itu ada pagar kecil yang terbuat dari kayu sebagai pembatas pekarangan villa dan hutan.

Gadis itu berjinjit untuk membuka jendela yang dia yakini tidak pernah dibuka. Pengunci jendela yang sudah karatan membuatnya harus mengeluarkan tenaga lebih untuk menarik pengunci tersebut.

‘Taak’ suara terbuka terdengar setelah Nara menariknya dengan keras. Nara menata kardus- kardus berisi buku menjadi tangga untuknya berpijak.

Sekali lagi gadis itu menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk melihat situasi diluar. Aman, tidak ada satupun penjaga yang berjaga di halaman samping ini. Nara mulai mengeluarkan tubuh kecilnya lewat melewati jendela.

Dengan mengangkat gaun pengantinnya, Nara mulai berlari menuju pagar yang hanya setinggi lutut gadis itu. Dia akan meloncati pagar setelah ini, semoga tidak ada yang melihatnya hingga dia bisa menjauh dari rumah milik Donghae ini.

“kejar gadis itu!!” triak seorang pria berbadan besar yang melihat Nara keluar dari pagar pembatas. Bersama ketiga pria lainnya, mereka mengejar Nara sampai ke hutan.

Beberapa kali Nara harus meringis kesakitan karena kakinya yang tidak memakai alas menginjak batu-batu kecil. Dia semakin mempercepat langkahnya untuk menjauhi anak buah Donghae. Di pikirannya hanya ada perintah untuk berlari menjauh hingga dia tidak terlalu memperhatikan jalan. Berulang kali juga dia melihat kebelakang untuk mengetahui jarak antara dirinya dengan para penjahat itu.

Gadis itu tidak melihat akar pohon yang melintang di depannya sehingga dia terjatuh dan terguling ke bawah. kesadaran Nara menghilang ketika tubuhnya membentur pohon yang sangat besar. walaupun kehilangan kesadarannya, tapi dia sangat beruntung karena jurang ini tidak dalam.

**
Kyuhyun kembali memukulkan tangannya pada stir mobil. Sudah satu jam mobilnya terjebak kemacetan yang sangat panjang. Ini adalah satu-satunya jalan menuju rumah Donghae, jadi pria itu tidak mempunyai pilihan lain selain menunggu kemacetan ini berakhir. Dan untuk kesekian kalinya Kyuhyun mengumpat karena para petugas itu sangat lamban dalam meminggirkan bangkai truk yang melintang di jalan.

“sialan. Sudah ku bilang, kita ke sana membawa Helli saja” Kyuhyun menggeram

“di sana tidak ada lahan yang luas. Kau akan turun dari Helli dengan cara melompat?” ujar Heechul sinis

“bersabarlah, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada Nara. Dia gadis yang baik” tambah Henry

“dia bersama Donghae dan Hyorin! Bagaimana aku bisa tenang?!” bentak Kyuhyun

Sebenarnya Heechul dan Henry sama gelisahnya seperti Kyuhyun, tapi kedua pria itu tetap berusaha untuk santai. Sangat berbeda dengan Kyuhyun yang sedari tadi kerjaannya mengumpat dan marah-marah.

**
Saat kesadaran Nara kembali, perlahan dia mulai membuka matanya. Dia merasakan tangan dan kakinya diikat oleh tali yang lebih kuat dari ikatan sebelumnya. Matanya berkedip sebentar sebelum melihat ke sekeliling. Dia berada di tempat yang tidak asing. Ruang bawah tanah rumah Lee Donghae.

Suara sol sepatu yang bertemu dengan keramik terdengar semakin jelas saat donghae dan Hyorin sudah berada di dekat Nara. “usaha yang cukup bagus nona Hwang” Donghae tersenyum meremehkan.

“tapi jangan berani coba-coba untuk kabur lagi. atau aku akan memotong kakimu” lanjut Donghae

“apa salahku pada kalian? Kenapa kalian berbuat jahat padaku?” Nara mulai membuka mulutnya

“kau masih tidak menyadari apa kesalahanmu?” Hyorin tertawa lalu menarik kasar rambut Nara “dasar bodoh!! Kesalahanmu adalah sudah menggagalkan rencanaku dan Donghae oppa untuk mendapatkan perusahaan Kyuhyun”

“ya benar! Jadi kau harus di sini sampai Kyuhyun menandatangani surat penyerahan semua sahamnya padaku” sambung Donghae

“bermimpilah saja kalian” Nara mendesis, dia menggerakan cepat kakinya hingga Hyorin terhuyung jatuh.

Hyorin menatap Nara nyalang, dia segera berdiri dan mengambil tongkat baseball yang ada di sampingnya. Wanita itu mendorong Nara hingga terjatuh dari kursi lalu memukul kaki Nara beberapa kali sampai memar.

“jangan buang tenagamu untuk gadis sampah itu sayang” Donghae menghentikan Hyorin yang akan memukul kaki Nara lagi.

“membusuklah di sini kau tikus got” desis Hyorin sebelum meninggalkan ruang bawah tanah bersama Donghae

Perlahan rasa sakit Nara berganti dengan rasa dingin yang menusuk kulitnya. Gadis itu menoleh kearah jendela. Sesuatu putih telah menutupi warna hijau pada rumput, salju turun di saat yang tidak tepat. Jika salju tidak berhenti, maka Nara akan semakin kedinginan dan parahnya lagi dia bisa terkena Hyphotermia.

**
Kyuhyun menghentikan mobilnya di dua rumah sebelum rumah milik Donghae. Di sana Kyuhyun menjelaskan rencananya kepada anak buahnya. Pria itu juga tidak lupa menyuruh Henry untuk menelfon polisi.

Mereka bergerak pelan mendekati para anak buah Donghae, dengan cepat orang-orang terlatih Kyuhyun mengalahkan mereka.  Kyuhyun menerobos masuk kedalam rumah. Pria itu mendapati Hyorin dan Donghae yang sedang bercumbu di ruang tengah “di mana istriku?” suara berat Kyuhyun membuat pasangan itu menoleh lalu tertawa sinis

“dia berada di tempat yang aman” jawab Donghae santai, pria itu tidak memperdulikan emosi Kyuhyun yang sudah sampai di puncak

Tanpa menunggu apapun Kyuhyun berjalan semakin masuk kedalam rumah, dia membuka pintu yang berada di dekat dapur. Insting Kyuhyun mengatakan jika istrinya berada di dalam sana. Dan benar saja, dia melihat Nara tergeletak di lantai dengan kaki dan tangannya yang terikat.

4 anak buah Donghae yang berjaga di dekat Nara langsung menyerang Kyuhyun ketika pria itu berjalan mendekati istrinya. Dengan kekuatan bela diri Kyuhyun dan emosi yang memuncak, sangat mudah baginya untuk membuat orang-orang Donghae tergeletak tak sadarkan diri.

Setelah mengalahkan anak buah Donghae, Kyuhyun segera mendekati istrinya untuk membukakan ikatan pada tangan dan kaki Nara. Pria itu melepas coatnya untuk menutupi tubuh Nara yang sangat dingin sebelum membawa istrinya keluar dari tempat terkutuk itu.

Saat sampai di depan rumah Donghae, Kyuhyun meihat Donghae dan Hyorin tlah di tangkap oleh polisi. Tak ketinggalan dengan anak buah mereka yang ikut di masukan kedalam mobil polisi. Namun Kyuhyun tak memperdulikan mereka, dia terus berjalan menuju mobilnya yang sudah ada di depannya dengan Henry yang duduk di belakang stir.

Sepanjang perjalanan Kyuhyun terus mendekap tubuh Nara. Tubuh gadis itu masih terasa sangat dingin walaupun gadis itu sudah memakai coat milik Kyuhyun dan Henry yang berisi hot pack serta pemanas mobil yang sudah dinyalakan. Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada wajah Nara untuk mencium bibir gadisnya yang membiru. Dingin… sangat dingin, hingga Kyuhyun tak percaya jika yang sedang di ciumnya adalah bibir milik gadisnya. Kyuhyun tak bisa menemukan rasa manis dan hangat pada bibir Nara seperti biasanya. Yang ada hanya rasa dingin yang bisa membuat Kyuhyun ikut menggigil.

Tubuh Nara mulai bergetar menggigil sangat parah saat kesadaran gadis itu telah kembali “di..ngin” ujarnya sangat pelan. Gadis itu semakin menyerukan tubuhnya ke dalam pelukan Kyuhyun berharap mendapatkan kehangatan lebih. Namun kehangatan tubuh Kyuhyun saja tidak cukup untuk membuatnya hangat sekarang.

“sayang, aku mohon bertahanlah. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit” Kyuhyun mengeratkan pelukannya, tangannya terus menggenggam tangan Nara.

**
Nara telah di pindahkan ke ruang rawat inap sejak dua jam yang lalu, tapi gadis itu masih menutup matanya. Penyakit maag-nya kambuh, dia juga mengalami dehidrasi dan gejala hyphotermia. Kaki jenjangnya penuh dengan luka dan memar akibat hantaman benda yang keras. Punggung sebelah kirinya pun memar.

Kyuhyun segera menelfon Heechul agar membuat Donghae dan Hyorin membusuk di penjara setelah mengetahui keadaan istrinya. Penyesalannya pun tak kunjung hilang karena tidak bisa melindungi Nara.

Dulu saat Kyuhyun koma, Nara lah yang menjaganya hingga dia sadar. Sekarang pria itu merasakan apa yang gadisnya rasakan dulu. Kegelisahan dan kekhawatiran memenuhi hatinya. Setengah jiwanya seperti pergi meninggalkan tubuhnya. Sama seperti Nara dulu, Kyuhyun pun enggan untuk meninggalkan gadisnya.

Esok harinya gadis itu mulai membuka matanya, dia masih merasakan sakit di tubuhnya walaupun tidak separah kemarin. Nara menoleh ke samping, dia melihat Kyuhyun sedang tertidur sambil menggenggam tangannya. Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangannya dan mengenai wajah Kyuhyun membuat gadis itu terpesona oleh ketampanan suaminya. “oppa” panggilnya pelan

Kyuhyun langsung bangun setelah Nara memanggilnya. Senyuman menghiasi wajahnya saat melihat keadaan istrinya sudah membaik. Kepucatan dari wajahnya telah pergi digantikan dengan wajah segar gadis itu, bibirnya juga sudah memerah seperti biasanya.

“aku ingin minum” ujar Nara, Kyuhyun mengambil gelas di nakas lalu membantu istrinya untuk minum.

“kau sangat kehausan?” Kyuhyun terkekeh saat Nara langsung menghabiskan satu gelas penuh air mineral.

Nara menatap suaminya malas “aku tidak makan sejak kemarin lusa”

“mereka makan dengan enaknya sementara kau tidak di beri makan?” tanya Kyuhyun tak percaya, Hyorin yang di kenalnya dulu sangat baik. Dia tetap memberikan minumannya kepada anak kecil yang kehausan walaupun dia juga sedang kehausan.

“aku akan membuat perhitungan tentang itu, Dan kenapa kakimu sampai memar seperti itu? kau di pukuli?”

Nara mengangguk lemah, dia kembali mengingat bagaimana kejamnya Hyorin yang memukul kakinya dengan tongkat baseball “wanita ular itu yang memukuli kakiku dengan tongkat baseball”

“maafkan aku karena tidak bisa menjagamu Nara-aa” Kyuhyun memeluk Nara dengan sangat hati-hati.

Petugas yang membawa makanan masuk ke dalam kamar rawat Nara, dia memberikan senampan makanan untuk memulihkan kondisi gadis itu. Dengan telaten Kyuhyun menyuapi Nara hingga semua makanan itu habis. Dia tahu jika nafsu makan istrinya sangatlah tinggi, tak heran jika semua makanan habis tak tersisa. Gadis itu sangat berbeda dengan pasien lainnya, biasanya pasien tidak mau makan saat sakit tapi nara menghabiskan makanannya.

“anak pintar” Kyuhyun membelai kepala Nara saat gadis itu minum.

“oppa, bisakah aku pulang sekarang? Aku tidak mau di rumah sakit”

“kau harus di sini sampai benar-benar pulih”

“tapi aku tidak mau di sini” mata Nara mulai berkaca-kaca. Gadis itu mulai merasa tidak nyaman berada di rumah sakit terlalu lama.

“bertahanlah hari ini saja dan kita akan pulang besok pagi” kyuhyun memeluk tubuh gadisnya, dia bisa merasakan apa yang sedang di rasakan Nara hanya dengan melihat raut wajah gadis itu.

Kyuhyun duduk di ranjang pasien agar istrinya merasa lebih nyaman. Pria itu terus membelai kepala Nara yang berasandar di dadanya. Lama kelamaan Nara pun tertidur karena terbuai dengan kenyamanan yang Kyuhyun berikan.

Belum ada 30 menit Nara tertidur, tapi dia sudah mendapatkan mimpi buruk. Dahinya berkerut dan keringat mulai keluar dari pori-porinya. Sementara tangannya mencengkram erat tangan Kyuhyun hingga memerah. Di bawah alam sadarnya, gadis itu terus memanggil ibu dan ayahnya.

Kyuhyun mencoba membangunkan Nara dengan menepuk pelan pipi istrinya. Dia sangat yakin jika dalam mimpi Nara memutar kembali ingatan saat orang tuanya mengalami kecelakaan. Butuh waktu yang cukup lama hingga Nara terbangun dari tidurnya. Nafas gadis itu masih terengah ketika membuka matanya, tangannya juga masih memegang dengan erat tangan Kyuhyun.

Dokter kepercayaan Kyuhyun masuk dengan seorang perawat yang ada di belakangnya. Dia adalah Choi Siwon, teman Kyuhyun yang juga sedang mendekati Cho Ahra. Dia mulai memeriksa keadaan Nara, memeriksa tensinya dan juga kecepatan tetesan infus.

“bisakah istriku pulang sekarang? Dia merasa tidak nyaman jika berada di rumah sakit. Kita lanjutkan perawatannya di rumah saja” ujar Kyuhyun

Siwon melihat Kyuhyun dan Nara secara bergantian lalu meminta catatan medis Nara yang di bawa perawat di sampingnya. Siwon tampak serius ketika membaca catatan medis Nara. “keadaannya sudah jauh lebih baik tapi sebaiknya habiskan dulu infusnya, tunggu beberapa jam lagi lalu nyonya Cho diijinkan untuk pulang”

Kyuhyun menatap Nara seolah bertanya apakah dia tidak apa-apa berada di rumah sakit lebih lama. Istrinya mengangguk pasrah, mau bagaimana lagi jika dokter sudah berkata seperti itu. Hanya menunggu beberapa jam lagi bukan masalah yang besar bagi Nara asalkan Kyuhyun tetap berada di sampingnya.

“baiklah kita akan pulang setelah infusnya habis”

Siwon menulis sesuatu di kertas yang ia pegang “tebus resep ini, ini adalah obat tambahan sebagai pengganti infus. Jadi istrimu tidak perlu diinfus saat di rumah, tapi walaupun begitu nyonya Cho tidak boleh beraktifitas hingga lusa” Kyuhyun mengangguk paham

“sangat di sayangkan kita bertemu lagi dengan keadaan yang tidak menyenangkan. Semoga lekas sembuh nyonya Cho” ujar Siwon seraya tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya

“terima kasih Siwon-ssi” jawab Nara, gadis itu memperlihatkan senyumnya sebelum Siwon dan perawat itu keluar dari ruang inap Nara.


Rumah Besar Keluarga Cho

Kyuhyun membawa Nara pulang ke rumah besar karena dia merasa istrinya tidak akan kesepian di sini saat Kyuhyun mulai bekerja. Istrinya akan sembuh beberapa hari lagi, oleh karena itu Kyuhyun harus mulai menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum mengambil liburan untuk berbulan madu bersama istrinya.

Walaupun Nara bilang dia mampu untuk berjalan tapi Kyuhyun tetap menggendong istrinya sampai di kamar Kyuhyun. Pria itu masih khawatir karena memar di kaki istrinya belum juga hilang.

Saat mereka sampai di rumah, semua anggota keluarga masuk ke kamar Kyuhyun untuk melihat Nara. mereka terlihat sangat khawatir dengan keadaan Nara yang terlihat sangat lemas. Jung ahjumma pun sama, dia juga mengkhawatirkan keadaan Nara. Saat ibu Kyuhyun memberitahu Jung Ahjumma bahwa Nara di culik, dia selalu berdoa untuk keselamatan gadis itu.

“Nara-aa, bagaimana keadaanmu sekarang? Kami baru akan ke rumah sakit hari ini” Ahra memeluk Nara

“aku sudah tidak apa-apa eonni”

“bukankah seharusnya Nara masih di rumah sakit sekarang?” ibu Kyuhyun bertanya kepada putranya yang berdiri di sampingnya

Semua mata tertuju pada Nara, namun gadis itu hanya memberikan senyumannya.

“Nara merasa tidak nyaman di rumah sakit dan meminta pulang secepatnya” Kyuhyun menjawab pertanyaan ibunya

“apakah Siwon mengetahui ini?”

“ya. Dia juga sudah memberi obat untuk pengganti infus”

“eomonim dan eonni tidak perlu khawatir. Aku sudah merasa sangat baik sekarang” ujar Nara. Ahra dan ibu Kyuhyun mengangguk paham. Mereka meninggalkan Nara agar gadis itu bisa beristirahat dengan nyaman

**
Keesokan paginya Nara memakan sarapannya di kamar. Dengan sabar Kyuhyun menunggui istrinya sampai selesai makan. Pria itu sudah berpakaian rapi untuk berangkat ke kantor, tapi dia ingin memastikan bahwa istrinya memakan semua sarapannya dan juga obatnya.

Gadis itu menghentikan kegiatan makannya lalu menatap Kyuhyun “nafsu makanku baik, oppa tidak perlu khawatir jika aku tidak menghabiskan makananku”

“aku akan menemanimu sampai kau selesai makan. jangan membantah dan habiskan makananmu” perintah Kyuhyun. Pria itu duduk di depan Nara, kedua matanya seakan tidak pernah lelah memandang gadis di depannya.

Gadis itu menurut begitu saja, dia kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Dia makan dengan tenang sampai suapan terakhir. Nara meminum air mineral sebagai penutup sarapannya. Nara tidak meminum susu seperti biassanya kerena dia harus minum obat.
“minum obatmu” Kyuhyun mengambil beberapa kantung obat di nakas

Inilah salah satu alasan yang membuat Kyuhyun merasa harus menunggu Nara sampai selesai makan. gadisnya tidak terlalu suka dengan obat. Bahkan kemarin malam Kyuhyun memergoki istrinya sedang membuang obat yang seharusnya di minum olehnya.

“aku akan meminumnya nanti”

“jangan membohongiku, kau akan membuangnya saat aku tidak ada”

Tidak ada jawaban apapun dari Nara, gadis itu terdiam. Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam saat dia membuang obatnya. Saat itu dia menyuruh kyuhyun untuk mengambilkan pudding, karena dia ingin memakan pudding setelah minum obat. Akan tetapi saat Kyuhyun sudah keluar dari kamarnya, gadis itu hanya meminum air mineral dan membuang obat-obatan itu ke tempat sampah.

“bagaimana jika aku memberimu ciuman di setiap kau menelan tablet itu”

“tawaran yang bagus. Baiklah aku akan meminum obat-obat itu sekarang” Nara mengambil tablet bulat yang paling besar diantara obat-obat itu lalu menaruhnya di lidahnya sebelum menelannya dengan bantuan air.

Selesai menelan tablet itu, Nara bisa merasakan bibir Kyuhyun berada diatas bibirnya. Menciumnya seperti biasanya. Gadis itu tertawa kecil saat melihat perubahan wajah Kyuhyun. Pahit, tentu saja bibir gadis itu terasa pahit.

Nara kembali menelan tablet keduanya, dia sengaja menahan rasa pahit dari obat itu di mulutnya sebelum menelan obat itu. Sehingga saat Kyuhyun menciumnya, rasa pahit semakin mendominasi bibirnya. Kyuhyun yang tahu jika istrinya sedang mengerjainya pun mendesah kasar.

“minum semuanya baru aku akan menciummu” ujar Kyuhyun yang tidak sanggup merasakan rasa pahit di bibir Nara lagi

“masih tersisa 3 tablet, seharusnya aku masih mendapatkan 3 ciuman. Jika aku meminumnya semuanya sekaligus, aku hanya akan mendapatkan satu ciuman”

“aku akan menciummu lama”

Nara tertawa melihat wajah Kyuhyun yang sudah frustasi karena harus mencium Nara saat bibir gadis itu terasa pahit. Gadis itu menelan 3 tablet kecil itu sekaligus sebelum Kyuhyun menciumnya lagi.

Kyuhyun benar-benar menepati perkataannya. Pria itu mencium istrinya lebih lama dari sebelumnya, walaupun di harus mati-matian menahan rasa pahit yang dia rasakan dari bibir Nara.

Pria itu langsung meminum segelas susu miliknya selepas mencium Nara, berharap rasa manis susu itu bisa menghilangkan rasa pahit dari obat yang istrinya minum.

“aku akan berangkat bekerja sekarang. Aku sudah meminta eomma untuk mengawasimu, jadi jangan coba-coba untuk membuang obatmu” ujar Kyuhyun

Nara mengangguk patuh, dia menahan tawanya dari tadi. Wajah Kyuhyun saat menahan rasa pahit sangatlah lucu bagi Nara. dia tidak pernah melihat Kyuhyun yang seperti itu sebelumnya “cari uang yang banyak untuk kita honeymoon besok. Aku mencintaimu oppa” Nara kembali menempelkan bibirnya pada bibir Kyuhyun. hanya mengecup lalu menjauhkannya lagi.

“aku tidak mau menciummu lagi saat bibirmu terasa pahit” Kyuhyun memakai jasnya lalu mencium kening Nara “istirahatlah. Aku mencintaimu” ujarnya sebelum pergi meninggalkan Nara di kamar mereka.

**
Nara sedang mengolesi salep di luka memarnya ketika Kyuhyun memasuki kamar mereka. Kyuhyun berniat mengajak istrinya untuk makan malam bersama.  Pria itu duduk di samping Nara lalu mengambil salep yang di pegang istrinya. “kenapa tidak memanggilku?” tanya Kyuhyun

“aku bisa melakukannya sendiri oppa” Nara menaruh rambutnya ke depan saat kyuhyun mulai menurunkan zipper dressnya.

Kyuhyun membantu mengolesi salep pada memar yang ada di punggung Nara. Pria itu sedikit meringis saat melihat betapa besarnya memar pada punggung gadis itu “apa masih sakit?” Nara menggeleng pelan

“bagaimana kau mendapatkan memar sebesar ini?”

Nara mencoba mengingat kejadian saat dia berusaha kabur dari rumah Donghae “mungkin aku mendapatkannya saat aku terguling jatuh ke jurang”

“ke jurang? Kau jatuh ke jurang?” Kyuhyun memastikan bahwa pendengarannya tidak salah

“jurang itu tidak dalam, aku hanya berguling jatuh lalu ada pohon yang membentur punggungku sebelum aku pingsan” Nara menjelaskan kronologi dia mendapatkan memar di punggungnya.

Selesai mengoles salep Kyuhyun menaikan lagi zipper dress Nara, lalu memegang bahu gadisnya agar menatap Kyuhyun. Pria itu menatap wajah polos istrinya. Sejak Nara mengenalnya, banyak sekali kejadian buruk yang dialami oleh gadis itu. Kyuhyun berjanji dalam hatinya bahwa dia akan selalu menjaga Nara dengan baik hingga kejadian buruk tidak akan menimpanya.

Tatapan Kyuhyun tertuju pada bibir pink milik Nara. Pria itu mulai mendekatkan bibirnya, menempelkannya pada bibir Nara untuk sejenak sebelum menciumnya. Melumat bibir pink milik gadisnya dengan bibirnya. Merasakan rasa manis yang ada di bibir gadisnya.

Nara memejamkan matanya menerima perlakuan Kyuhyun. beruntung dia sekarang sedang duduk di atas kasur. Jika dia sedang berdiri, mungkin dia akan merosot jatuh karena kakinya akan meleleh saat Kyuhyun menciumnya seperti sekarang ini.

Gadis itu memekik pelan saat Kyuhyun mengangkatnya duduk di pangkuan suaminya itu. tangan kanan Kyuhyun memegang tengkuk Nara saat dia memperdalam ciumannya. Tangan kiri pria itu pun tak tinggal diam, tangannya bergerak tak tentu arah di perut Nara lalu bergerak turun hingga paha gadis itu. membelai paha gadisnya hingga membuat dress yang sedang Nara pakai tersingkap keatas.

Ciuman Kyuhyun berpindah ke leher indah milik Nara, dia menghisapnya sampai menimbulkan bercak kemerahan. Ciumannya pun semakin turun ke dada Nara, gadis itu mendesah saat merasakan getaran aneh akibat perlakuan Kyuhyun.

Ciuman Kyuhyun kembali ke bibir Nara, merasakan kembali betapa manisnya bibir istrinya sebelum menyudahi kegiatan mereka “kita harus berhenti di sini sebelum aku tak bisa menahan hasratku untuk menidurimu” erang Kyuhyun frustasi

Pipi Nara merona saat mendengar kata terakhir Kyuhyun, dia menatap suaminya yang terlihat frustasi menahan gejolaknya “kenapa tidak melakukannya sekarang?”

“kau membutuhkan tenaga yang kuat untuk bercinta denganku” Kyuhyun memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan dirinya “cepatlah sembuh dan kita bisa melakukan hal-hal yang tertunda” bisik Kyuhyun dengan penekanan di setiap katanya tepat di telinga Nara sebelum mengecup bibir istrinya. Hanya sebuah kecupan, tidak lebih.

“rapikan tampilanmu sebelum kita turun. Eomma, noona dan yi Kyung sudah menunggu kita untuk makan malam di bawah” Nara berdiri dari pangkuan Kyuhyun lalu merapikan penampilannya di depan kaca. Gadis itu menaruh sebagian rambutnya kedepan untuk menutupi bercak merah di lehernya.

Kyuhyun dan Nara berjalan ke ruang makan sambil bergandeng tangan. Mereka sudah melewati masa-masa yang sangat sulit, dan sekarang adalah waktunya untuk mereka bahagia. Menjadi pasangan suami istri yang sangat bahagia di dunia ini.

Nara memandang Kyuhyun yang berada di sampingnya, dia sangat bersyukur karena dia mendapatkan suami seperti Kyuhyun. Seorang pria yang sangat mencintainya dan selalu menjaganya. Tak sia-sia selama ini dia berjuang mati-matian untuk mendapatkan Kyuhyun, usaha kerasnya selama ini berbuah manis. Sekarang yang Nara inginkan hanyalah menjalani kehidupan ini dengan bahagia bersama suaminya, dan seorang anak. Ya tentu saja dia menginginkan seorang anak yang akan ikut meramaikan kehidupannya.


TBC apa END?

No comments :

Post a Comment