Author : Chiazz
Tittle : One Night Mission [ Part 5 / END ]
Category : NC 21+, Yadong, Romance, Thriller, Chaptered
Cast :Cho KyuHyun, Kim NaNa, And Other Cast.
Disclaimer : Akhirnya sampai juga di part ending.. tapi ma’af gak ada Nc-nya ^^ Happy Reading and sorry for typo…… ^^
Tittle : One Night Mission [ Part 5 / END ]
Category : NC 21+, Yadong, Romance, Thriller, Chaptered
Cast :Cho KyuHyun, Kim NaNa, And Other Cast.
Disclaimer : Akhirnya sampai juga di part ending.. tapi ma’af gak ada Nc-nya ^^ Happy Reading and sorry for typo…… ^^
==One Night Mission==
Bottom of Form
Bottom of Form
At Police Office
Gangnam, Seoul, South Korea
10.15 am.
Gangnam, Seoul, South Korea
10.15 am.
Pintu ganda berbahan kaca gelap di sudut kanan ruangan terbuka lebar menampakkan sosok pria dengan balutan seragam kebesarannya sebagai pemimpin dari satuan Kepolisian Seoul, ‘Choi Siwon’ berjalan dengan langkah penuh wibawa memasuki ruangan rapat yang kini telah di hadiri beberapa anggota kepolisian yang tergabung dalam satuan khusus untuk menyelesaikan sebuah kasus yang hingga saat ini belum terpecahkan.
Di dalam ruang rapat tersebut terdapat meja berbentuk oval memanjang, disisi kanan dan kiri telah di penuhi beberapa anggota kepolisian yang lain, termasuk Lee Taemin dan Kim Ryeowook yang bertugas memberikan segala laporan secara langsung kepada Choi Siwon yang merupakan pimpinan mereka.
Siwon mendudukkan tubuhnya di kursi pimpinan yang berada tepat di paling ujung menghadap semua anggota kepolisian yang lain, tidak lupa raut wajah tegas selalu menghiasi wajah tampannya.
“Ehm!, Baiklah, langsung saja, rapat kali ini kita akan mendiskusikan mengenai penangkapan pelaku pembunuhan berantai yang telah kita curigai sejak beberapa waktu yang lalu.” Ujar Siwon mulai membuka suara.
“Ehm!, Baiklah, langsung saja, rapat kali ini kita akan mendiskusikan mengenai penangkapan pelaku pembunuhan berantai yang telah kita curigai sejak beberapa waktu yang lalu.” Ujar Siwon mulai membuka suara.
“Dan untuk penjelasan siapa saja yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut, akan dijelaskan oleh Jaksa Lee secara mendetail.”
Seorang pria dengan balutan kemeja hitam yang terlihat sangat pas pada tubuh atletisnya. Pria itu mulai beranjak dari posisinya, berjalan menuju layar fokus yang terdapat di tengah-tengah ruang rapat tersebut. Penampilannya memang sangat berbeda dengan angota kepolisian yang lain karena pria itu merupakan intel dari satuan kepolisian yang secara khusus ikut menyelidiki tentang kasus pembunuhan yang telah terjadi beberapa saat lalu.
Pria itu telah berdiri di samping layar fokus yang masih berwana putih. “Baiklah terimakasih atas waktunya. Saya jaksa Lee Donghae akan menjelaskan secara mendetail tentang siapa saja pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut”
Tiba-tiba penerangan pada ruang rapat tersebut meredup, menyisakan seberkas cahaya yang terbias dari layar fokus yang berada di tengah-tengah ruang rapat. Beberapa saat kemudian munculah foto wajah seorang wanita dalam layar fokus tersebut. Beberapa anggota kepolisian saling berbisikan, tidak ayal, ada juga yang berseru takjub mengagumi sosok cantik yang terdapat di dalam layar tersebut.
“Perhatikan baik-baik wajah wanita ini,” Intruksi Donghae pada yang lain. “Apa yang kalian lihat dari luarnya tidak sebanding dengan apa yang ada di baliknya, jangan anggap perempuan cantik dan polos seperti ini tidak mempunyai kemampuan apapun, aku sudah menyelidiki segala hal tentang dirinya dan hasilnya sungguh membuatku tercengang.”
“Menurut analisaku dengan bukti-bukti yang telah kutemukan, dugaan terkuat bahwa wanita cantik dan polos ini adalah pelaku di balik semua pembunuhan yang telah terjadi, empat korban yang tewas beberapa waktu lalu, dengan berbagia macam motif pembunuhan yang hampir sama, dia sendirilah yang telah melakukannya, mengingat setiap korban yang tewas dalam keadaan hampir setengah telanjang, pada pembunuhan-pembunuhan sebelumnya kita tidak mendapatkan bukti apapun mengenai keberadan gadis ini namun pada pembunuhan terakhir aku menemukan bukti sidik jari wanita ini yang menempel pada wastafel di dalam kamar mandi penginapan korban yang bernama Kangin pada waktu itu.
“Ma’af sebelumnya, menurut keterangan yang kami dapatkan kematian Kangin saat itu memang murni bunuh diri, dan tidak ada kaitannya dengan pembunuhan sebelumnya, karena kami tidak menemukan bukti apapun pada tubuh korban, hanya ada sidik jari Kangin sendiri pada pisau tersebut?” tanya Ryeowook membuka suaranya.
“Memang sebelumnya kita tidak menemukan bukti apapun di dalam kamar maupun tubuh Kangin, namun setelah aku meneliti tempat kejadian perkara secara mendetail aku menemukan bukti baru tersebut. Dan hal itu membuat spekulasiku semakin menguat karena menurut pemeriksaan yang aku lakukan sidik jari yang kutemukan di dalam kamar mandi penginapan Kangin sangat cocok dengan gadis yang beberapa waktu lalu tinggal di apartemenku. Saat aku mengunjungi hotel tempat mengenap sementara kakaku, tidak sengaja aku menemukannya dalam keadaan terluka di bagian perut , gadis itu pingsan di tangga darurat yang berjarak beberapa meter saja dari kamar apartemen Kangin, mungkin saja saat itu Kangin berhasil melukainya dan menyebabkan pisau tersebut terdapat sidik jari Kangin.” Donghae menghentikan penjelasannya, mengambil nafas sejenak.
“Dia sengaja menyamarkan identitasnya dengan nama Kim Naya. Padahal aku tahu nama asli gadis tersebut adalah Kim Nana. Aku tidak dapat menemukan satupun identitas yang melekat pada diri gadis itu namun aku berhasil mendapatkan informasi dari pihak administrasi rumah sakit Seoul hanya dengan menyodorkan selembar foto gadis itu, enam bulan yang lalu Kim Nana mendaftarkan seorang pasien bernama Kim Haneul yang ternyata adalah ibu kandungnya sendiri. Ibu gadis itu sering sakit-sakitan sejak kematian Kim Han Suk beberapa tahun yang lalu, petugas rumah sakit sangat hafal dengan wajah Kim Nana karena gadis itu sering sekali pergi ke rumah sakit untuk mengurusi administrasi ibunya, aku juga mendapatkan laporan otopsi dan berkas mengenai kematian Kim Han Suk yang tidak wajar namun penyelidikan kasus tersebut berhenti dan di tutup begitu saja oleh pimpinan kepolisian kita terdahulu, kasus ini juga membuatku sangat penasaran”
Siwon masih terdiam mendengarkan apa saja yang Donghae jelaskan.
“Lalu ada hubungan apa antara Kim Nana dengan tiga korban lainnya yang tewas, apa gadis itu pernah mempunyai hubungan dengan korban-korbannya, lalu ia dicampakkan dan melakukan pembunuhan tersebut?” tanya Siwon kemudian.
“Tentang apa alasan pelaku melakukan pembunuhan tersebut masih dalam penyelidikanku.” Ujar Donghae. Pria itu kembali menolehkan kepalanya pada layar fokus di sampingnya.
Kini layar fokus di hadapan mereka semua menampakkan sosok pria tampan dengan balutan jas lab resmi berwarna putih.
“Pria ini bernama Cho Kyuhyun menurut riwayat hidupnya pria ini adalah lulusan terbaik Universitas KyungHee di bidang College Of Sciences, di usia mudanya ia telah mendapatkan gelar profesor dan kini pria tersebut memiliki laboratorium pribadi, aku mengetahui keberadaan Cho Kyuhyun karena Kim Nana sempat menghubungi pria itu menggunakan ponselku, setelah itu aku menonaktifkan nomorku agar tidak terlacak kembali oleh Kyuhyun kemudian mulai melakukan penyelidikan padanya. Sempat aku melakukan aksi pengejaran pada mobil Kyuhyun saat aku mengikutinya namun sialnya pria itu berhasil lolos. Dan pada saat aku mengantar Kim Nana kerumahnya aku mendapati pria ini sangat dekat dengan Kim Nana dan sepertinya mereka telah lama tinggal bersama dan menjalin hubungan, kembali lagi aku berspekulasi bahwaCho Kyuhyun lah yang selama ini membantu Nana melancarkan segala rencana pembunuhan itu , pria tersebut yang telah mengaturnya untuk Nana.”
“Jadi bisa saja Cho Kyuhyun yang telah memanipulasi bukti-bukti pada tempat kejadian perkara saat pembunuhan Kangin?” kini giliran Taemin yang angkat bicara.
Donghae menjentikkan jarinnya.”Tepat sekali, aku sependapat denganmu”
Donghae menjentikkan jarinnya.”Tepat sekali, aku sependapat denganmu”
“Mungkinkah ada orang ketiga yang membawahi mereka berdua dan mejadi dalang atas semua kasus pembunuhan ini, tidak mungkin seseorang membunuh tanpa ada alasan tertentu, bisa saja mereka berdua menjadi bawahan dari sebuah komplotan pembunuh bayaran?” tanya anggota polisi yang lain.
“Bukti itulah yang sedang aku cari saat ini, jika memang ada dalang dibalik pembunuhan yang telah Nana dan Kyuhyun rencanakan, kita hanya bisa mendapatkan informasi tersebut jika berhasil menangkap mereka berdua. ” Donghae mengakhiri penjelasannya kemudian kembali duduk ditempatnya semula. Dan penerangan di dalam ruang rapat tersebut kembali menyala.
“Baiklah karena sudah jelas siapa saja yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut, maka lusa kita akan melakukan penangkapan di kediaman Cho Kyuhyun yang telah Donghae informasikan alamatnya.” Intruksi Siwon mengakhiri rapat anggota kepolisian pada siang hari tersebut.
==One Night Mission==
Tiga hari berlalu sejak kembalinya Nana ke rumah Kyuhyun, ia baru mengetahui fakta yang membuat amarahnya tersulut cepat. Nana baru saja mendengar semua penjelasan Kyuhyun mengenai Park Jae Suk, gadis itu tertegun tidak menyangka atas semua yang terjadi, ternyata menghilangnya Nana beberapa waktu lalu malah digunakan Park Jae Suk untuk menikam mereka dari belakang, ini tidak bisa di biarkan, bagaimanapun juga Nana tidak ingin bertanggung jawab atas semua masalah yang mereka timbulkan karena dalam perjanjian awal Nana hanya akan menghabisi target yang Park Jae Suk tentukan setelah itu ia tidak akan ikut campur lagi dengan segala urusan mereka, jika suatu saat pihak yang berwajib dapat mencium keberadaan mereka maka Nana dan Kyuhyun tidak akan terseret oleh kasus tersebut. Nana berkeras ingin mendatangi markas Dark Knife seorang diri padahal Kyuhyun sudah berusaha keras ingin mengantarnya agar mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama. Namun gadis itu menolak mentah-mentah keinginan Kyuhyun. Di saat yang bersamaan Kyuhyun mendapatkan panggilan dari Sungmin yang menyuruhnya untuk segera datang ke lab pribadinya karena ada sesuatu yang terjadi, dan dengan berat hati Kyuhyun membiarkan Nana pergi ke markas Dark Knife seorang diri dengan catatan ia akan segera menyusul Nana jika urusannya sudah selesai.
Nana ingin menyelesaikan masalah ini sendiri tanpa perlu mengikutsertakan Kyuhyun lagi, sudah cukup pria itu selama ini telah membantunya melakukan apapun demi tercapainya misi terkutuk mereka yang telah direncanakan oleh pria tua bernama Jae Suk. Nana tidak ingin membahayakan Kyuhyun, gadis itu terlalu takut jika terjadi sesuatu pada kekasihnya. Sejak awal memang dialah yang menyetujui semua misi busuk yang Park Jae Suk tawarkan padanya karena itulah dia sendiri yang harus mengakhirinya. Semua itu memang Nana lakukan dengan terpaksa akibat ancaman Park Jae Suk yang sampai saat ini belum memberitahukan padanya dimana ibunya berada..
.
.
.
.
.
.
Dan disinilah Nana saat ini berada, duduk di sebuah sofa mewah milik seorang pengusaha kaya raya yang tak lain adalah Park Jae Suk.
.
.
.
.
.
.
Dan disinilah Nana saat ini berada, duduk di sebuah sofa mewah milik seorang pengusaha kaya raya yang tak lain adalah Park Jae Suk.
“Suatu kebahagian bagiku dapat melihatmu lagi Nona manis.” Terdengar suara serak dari arah belakang. Nana menolehkan wajahnya ke samping mendapati sosok Jae Suk sedang berjalan menuruni anak tangga paling bawah.
“Langsung saja, aku tidak ingin berbasa-basi.” Ujar Nana dingin saat lelaki tua itu sudah mendudukkan tubuhnya di depan Nana.
“Sifat kalian memang sangat mirip, semoga kalian memang berjodoh.” Gurau Jae Suk, mencoba mencairkan suasana namun justru perkataannya tersebut semakin membuat Nana muak.
“Aku sudah mendengar semuanya dari Kyuhyun, bisakah kau menjelaskan apa maksud dari semua ini?” sentak Nana penuh amarah hingga wajah cantiknya nyaris memerah akibat menahan luapan emosinya. “Cepat katakan dimana kau sembunyikan ibuku?” tekan Nana lagi.
Park Jae Suk hanya menanggapi semua itu dengan senyum meremehkan. “Tidak semudah itu Nona manis, hanya ada satu penawaran lagi, baru kau bisa terlepas dari semuanya dan bisa menemui ibumu lagi.”
“Apa maksudmu?” Nana mengernyitkan dahinya tidak mengerti.’penawaran’ apa lagi yang pria tua itu inginkan?
Jae Suk melemparkan sebuah berkas di hadapan Nana. “Kau lihat saja itu”. Jae Suk menunjuk berkas yang tergeletak di atas meja dengan dagunya.
Dengan cepat Nana membuka berkas tersebut, menelitinya dengan seksama. Pada lampiran pertama menyatakan bahwa dirinya benar-benar akan resmi keluar dari Dark Knife jika lampiran kedua dalam berkas tersebut dapat terpenuhi. Nana menghentikan bacaannya saat membaca kalimat yang menyatakan bahwa dia dan Kyuhyun bisa keluar dari komplotan itu.Nana berteriakdalam hati merasa senang mengetahui hal ini. Sebentar lagi hidupnya benar-benar akan terbebas dari segala permasalahan yang selalu menghantuinya. Namun ia juga penasaran dengan isi dari lampiran kedua. Dengan terburu-buru gadis itu membuka lembar berikutnya.
Lampiran kedua hanya berisi kertas kosong berwarna putih tanpa ada coretan apapun, Nana mengerti maksud dari semua ini. dokumen tersebut memang rahasia dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh melihatnya. Semua tulisan pada kertas tersebut ditulis dengan tinta berwarna putih. Nana segera meraih senter kecil yang terdapat di atas meja.
Wajah bahagia yang ia tunjukan beberapa saat yang lalu berubah seketika saat sorot lampu senter kecilnya menunjukkan sebuah nama yang tergores di sana, membuat tubuh Nana menegang seketika. “Apa maksud semua ini?”
“Kau harus membunuhnya, jika ingin semua diantara kita tidak terkena masalah apapun.”
Nana membulatkan matanya kaget. “Aku tidak akan melakukannya, lebih baik aku membusuk di penjara daripada harus membunuhnya.”
“Dan kau tidak akan pernah bertemu ibumu.”
Deg……..
Pernyataan Park Jae Suk sukses membuat hati Nana bimbang, bagaimana bisa ia melakukannya lagi, terlebih pada orang yang telah menolongnya. Tapi kalau tidak?, bagaimana nasib ibunya nanti, Nana menggeleng takut saat memikirkan keadaan ibunya yang saat ini sedang jauh darinya. Lalu bagaimana nasib pria yang telah menolongnya.
“Dengan alasan apa aku harus membunuhnya?” tanya Nana lirih. Hatinya terasa perih mendapati kenyataan pahit yang kembali menyerangnya. Saat ini ia berada diantara dua pilihan yang sangat sulit.
“Karena dia merupakan Intel dari satuan kepolisian Seoul, ‘Lee Donghae’ menjadi seorang Jaksa di usia muda memiliki ketajaman analisis di atas rata-rata, ia sudah sering memecahkan kasus-kasus yang cukup rumit. Anak buahku telah menyelidiki segala tentangnya saat kau tinggal di apartemennya. Cih! aku tidak bisa membayangkan bagimana kau bisa seceroboh itu. dia telah menemukan keberadaanmu, dan sebentar lagi kau akan berakhir, cepat bunuh dia atau kau yang akan terkena masalah, aku yakin tidak lama lagi kepolisian Seoul akan menemukan keberadaan kalian”
Nana memejamkan matanya. Kepalanya terasa pening memikirkan itu semua. Jadi selama ini Donghae adalah seorang jaksa.
“Tapi dia bukanlah target yang sejak awal sudah kau tentukan.” Protes Nana berusaha mengelak.
“Persetan dengan itu semua, ini adalah keputusan final Kim Nana, kau tidak akan bisa menolaknya, karena ini demi kepentingan kita bersama, bukankah yang kau inginkan hanya menemukan ibumu kemudian hidup bahagia dengan kekasih bodohmu itu, lalu apa yang harus kau fikirkan lagi, membunuh satu orang lagi bukan sesuatu yang sulit untukmu bukan?, terlebih selama ini pria sialan itu telah membohongimu.” Ujar Jae Suk Panjang lebar berusaha meyakinkan Nana.
“Aku akan memberikan penawaran kembali, aku akan melakukan misi ini jika kau memberitahukan padaku terlebih dahulu dimana kau menyembunyikan ibuku.”
“Apa aku bisa memegang janjimu nona?”. Jae Suk menyipitkan matanya curiga, merasa sangsi atas apa yang Nana katakan.
“ Yach! Tentu saja aku tidak akan main-main dengan semua ini.”
“Ibumu berada di salah satu rumah sakit di pusat kota Busan, bagaimanapun juga aku masih memiliki hati dengan membiarkan ibu tercintamu itu tetap hidup Kim Nana”
Nana mengernyitkan dahinya. Berdo’a dalam hati semoga memang ibunya saat ini sedang baik-baik saja.
“Satu lagi, jelaskan pula apa sebenarnya hubungan ayahku dengan pria busuk sepertimu?” Akhirnya Nana bisa menyuarakan rasa penasarannya selama ini.
“Dulu ayahmu memiliki hutang banyak padaku demi menyelamatkan perusahaannya yang hampir saja bangkrut, tentu saja pria bodoh seperti ayahmu tidak ingin kau dan ibumu mengetahuinya, jadi aku memberikan penawaran padanya untuk bergabung bersama kami tanpa harus mengembalikan hutang-hutang sialan itu. Tapi ternyata dengan manisnya ayahmu menghianatiku begitu saja. Dan pada akhirnya hidupnya berakhir sia-sia. Mati mengenaskan” senyum memuakkan menguar dari wajah Jae Suk.
Rahang Nana mengeras mendengar rentetan kalimat menyakitkan tentang ayahnya yang terlontar dari mulut pria busuk Park Jae Suk. Fakta itu memukul keras hati Nana, jadi seperti itulah kenyataan yang selama ini tidak ia ketahui, ayahnya rela berkorban apapun demi mereka berdua. Nana mencengkeram kuat pingggiran sofa membuat buku-buku jarinya memutih, berusaha keras meredam amarahnya kuat-kuat. Tidak ada gunanya ia melampiaskan kekasalannya pada Jae Suk untuk saat ini. Namun ia bersumpah suatu saat nanti pria ini akan merasakan balasan yang lebih menyakitkan lagi. Entah itu darinya maupun Tuhan. Tanpa permisi Nana meninggalkan tempat itu dengan perasaan berkecamuk.
==One Night Mission==
Kyuhyun mengumpat di dalam mobil saat mengingat apa yang terjadi di dalam laboratoriumnya beberapa saat yang lalu. Ada seorang penyusup yang mencuri salah satu serum kebanggaannya. Entah bagaimana penyusup itu bisa memasuki ruang uji miliknya, padahal sistem keamanan di dalam lab tersebut tidak mudah untuk di tembus, penyusup itu sepertinya merupakan orang profesional, hingga membuat Sungmin tidak menyadari keberadaannya. Penyusup itu berhasil kabur sesaat setelah Kyuhyun baru sampai di tempat, membuat pria itu menggeram marah dan kembali pulang dengan sia-sia. Tentu saja Kyuhyun tidak akan tinggal diam. Pria itu sangat yakin pasti semua ini berhubungan dengan anak buah Park Jae Suk.
.
Satu pesan masuk ke dalam ponselnya. Kyuhyun segera menyambar benda persegi panjang tersebut saat melihat nama kekasihnya yang tertera di atas layar ponselnya.
.
Satu pesan masuk ke dalam ponselnya. Kyuhyun segera menyambar benda persegi panjang tersebut saat melihat nama kekasihnya yang tertera di atas layar ponselnya.
‘Cepatlah pulang, jika urusanmu sudah selesai’
Kyuhyun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, ingin segera cepat sampai di rumah. Entah mengapa firasat Kyuhyun mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Sejak tadi Pria itu terus memikirkan sesuatu. Tiba-tiba ia teringat mobil Donghae yang terparkir di halaman rumahnya saat mengantarkan Nana pulang, Kyuhyun merasa ada sesuatu yang janggal, pria itu berusaha keras mengumpulkan kembali seluruh ingatannya. Ia merasa pernah melihat mobil serupa seperti milik Donghae ditempat lain.
“Kenapa otakku mendadak pikun. Tapi aku yakin pernah melihat mobil pria itu di tempat lain.” Pandangan mata Kyuhyun fokus kedepan namun tidak dengan fikirannya.
Kyuhyun sedangdisibukkan dengan segala macam hal yang memenuhi otaknya, menyebabkania tidak konsen mengemudi dan tak sadar bahwa di depannya kini sedang lampu merah.Kyuhyun segera menginjak remnya dalam-dalam, nyaris saja menabrak mobil yang ada didepannya.
“Hey anak muda!Apa kau tidak lihat ini lampu merah hah!” Marah pengemudi lainyang nyaris ditabrak oleh mobil Kyuhyun. “Jika tidak bisa menjalankan mobil, berlatihlah dulu ditaman kanak-kanak sana!”
Kyuhyun tetap bergeming, mengacuhkan segala sumpah serapah pria tua itu yang dilontarkan untuknya. Lagipula tidak ada untungnya bagi Kyuhyun meladeni orang tua seperti itu. Kalau saja pria itu bukan ahjussi yang hampir menua, mungkin saja Kyuhyun sudah mengarahkan pelatuknya pada mobil pria tersebut agar mulutnya bisa diam.
Tiba-tiba Kyuhyun menyadari sesuatu.
“Aku ingat sekarang!Sial, aku harus segera memberi tahu Nana.”Kyuhyun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan semakin menggila saat lampu jalan menunjukkan warna hijau.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelahsampai, Kyuhyun langsung memarkir mobilnya, lalu berlari memasuki rumahnya. Kyuhyun menemukan Nana sedang berada di ruang baca dan sedang sibuk dengan laptop miliknya.
Setelahsampai, Kyuhyun langsung memarkir mobilnya, lalu berlari memasuki rumahnya. Kyuhyun menemukan Nana sedang berada di ruang baca dan sedang sibuk dengan laptop miliknya.
“Nana aku harus memberitahumu sesuatu.”Tanpa aba-aba Kyuhyun menarik lengan Nana begitu saja, berjalan ke kamar yang biasa mereka gunakan saat menginap dirumah itu.
“A-ada apa Kyu?”Heran Nana yang melihat Kyuhyun tiba-tiba memasukkan semua baju-baju mereka kedalam koper.
“Kita harus bergegas pergi, lagipula kita sudah tidak ada urusan dengan Dark Knife,. Aku tidak ingin kita ikut terseret dengan masalah ini, selanjutnya aku yang akan berusaha menemukan ibumu sendiri”
Jadi Kyuhyun juga sudah mengetahuinya. batin Nana. Baiklah dengan begitu ia tidak perlu repot-repot menjelaskan semua secara detail tentang apa yang ia bicarakan tadi dengan Jae Suk.
Kyuhyun menghentikan aktifitasnya.“Begini, orang yang menolongmu itu merupakan Intel dari Pusat Kepolisian Seoul, Lee Donghae dia adalah seorang Jaksa!”
“A-aku sudah tahu…” Nana menundukkan wajahnya.
Kyuhyun berjalan mendekati Nana, memegang pundak gadis itu erat. “Jika kau sudah tahu?Kenapa kau tidak bilang padaku sejak awal!”
Nana mendongakkan wajahnya, menatap Kyuhyun dengan sorot mata sendu yang sulit diartikan. “Aku juga baru mengetahuinya, saat tadi Jae Suk mengatakannya padaku, lalu kausendiri tahu dari mana bahwa Donghae seorang Jaksa?”
“Aku ingat pernah ada mobil yang membuntutikusaat aku akan pergi ke markas Dark Knife dan mobil yang mengikutiku itu adalah milik Donghae, mobil yang sama pada saat ia mengantarmu kerumah ini, aku baru sadar bahwa plat nomor miliknya itu adalah plat untuk anggota Kepolisian.”
“Ohh begitu.” Nana bingung harus berkata apa. Gadis itu merasakan otaknya seolah telah mati dan tidak bisa di gunakan untuk berfikir, situasi saat ini terasa sangat menyudutkannya. Nana seolah sedang berada di sebuah tempat gelap dan sempit yang perlahan-lahan akan menelannya hidup-hidup. Apa yang harus dilakukannya sekarang dia sendiri tidak tahu. Sepertinya Nana sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi. Lalu bagaimana dengan ibunya?
Kyuhyun susah payah memasukkan semua pakaian itu ke dalam koper yang besarnya tidak seberapa dengan banyaknya pakaian milik mereka berdua. “Sepertinya kita tidak perlu berkemas, kita beli barang baru saja saat disana nanti.”
Nana menghentikan gerakan tangan Kyuhyun “Kyu!, sebenarnya kita tidak bisa lepas dari Dark Knife sebelum aku melakukan misi baru dari mereka, “Mwo! Misi baru?” Kyuhyun membulatkan bola matanya. Tidak percaya dengan apa yang Nana katakan. Misi keparat apalagi yang harus mereka lakukan?.
“Mereka menginginkanku secepatnya membunuh Lee Donghae,” suara Nana tercekat saat mengucapkan nama itu. “Tapi sebelumnya aku telah membuat penawaran dengan mereka. aku ingin mereka memberi tahu dimana ibuku setelah itu aku akan melaksanakan misi tersebut.”
“Apa kau sudah mengetahui dimana ibumu berada?” tanya Kyuhyun kemudian. Nana hanya menganggukkan kepalanya sekilas.”Ibuku saat ini berada di sebuah rumah sakit yang terletak di pusat kota Busan.”
“Lalu tunggu apa lagi, kita harus segera menemui ibumu.” Ada sedikit kelegaan dalam sorot mata Kyuhyun saat mengetahui keberadaan ibu Nana berada. Namun pria tidak menyadari kesedihan apa yang Nana rasakan saat ini.
“Sejujurnya aku tidak ingin melakukannya, aku tidak ingin membunuh Lee Donghae.” Nana menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan, terisak menahan kesedihannya.
“Bukankah dia yang akan membahayakan kita, mengapa kau tidak ingin membunuhnya. Lebih baik segera lakukan misi terakhirmu ini dan kita temui ibumu secepatnya di Busan.”
“Kita bisa bertemu ibuku tanpa harus membunuhnya, Kau tentu mengerti perasaanku Kyu,aku tidak mungkin membunuhnya.” Nana semakin terisak.
“Dengan resiko kita akan tertangkap dan kau tidak akan bisa bertemu dengan ibumu lagi.” Kyuhyun mengehela nafas berat. Entah perasaan apa yang ia rasakan saat ini. begitu sakit melihat Nana yang bersedih karena memikirkan pria lain. Lalu apa arti dirinya selama ini?, mungkinkah Nana sudah berpaling darinya?
Kyuhyun memeluk Nana posesif.Nana agak sedikit sesak dengan pelukan Kyuhyun yang cukup erat, tapi baginya ini lebih baik daripada Kyuhyun berfikiran macam-macam tentangnya.
“Kim Nana, kau jelas tahu bagaimana aku sangat menyayangimu, mencintaimu, ingin memilikimu. Bahkan tidak akan ada yang bisa mengukur seberapa besar cintaku padamu. Jadi jangan pernah berbohong padaku dan membuatku kecewa, karena kau tak akan pernah bisa membayangkan apa yang akan aku lakukan sayang…”Nana merinding mendengar ucapan Kyuhyun barusan, rasa leganya tadi hilang begitu saja.
Kyuhyun masih memeluk Nana.“Kenapa kau diam saja?”
“….”
Hening menyergap suasana diantara mereka berdua. Masih diposisi yang sama, Kyuhyun seakan enggan melepaskan pelukannya. Dan Nana masih tetap bergeming, mengabaikan segala pertanyaan Kyuhyun.
“Nana, apa alasanmu sesungguhnya? kenapa tidak ingin membunuhya.?.” gadis itu tetap membungkam mulutnya rapat. Nana semakin memeluk Kyuhyun erat saat sakit menderanya.Perasaan dejavu menghampirinya, luka yang dulu pernah ia rasakan seakan terbuka kembali. “Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya, mengapa kau tidak ingin memberikan alasan padaku?”tanya Kyuhyun lagi.
“….”
Nana tidak menjawab apa-apa, dia hanya bisa menahan rasa sakitnya sambil menangis.Kyuhyun baru melepaskan pelukannya lalu menatap Nana.“ sekali lagi, kumohon jawab aku, kenapa kau tidak ingin membunuhnya?”
“A-aku hanya tidak ingin sa-saja, sudah, sudah k-kubilang aku le-lah Kyu…” Jawab Nana terbata-bata, tenggorokannya semakin tercekat tak mampu mengeluarkan banyak kata.
“Kau mencintainya.”Jawab Kyuhyun dingin. Nana menggelengkan kepalanya.
“Kau mencintainya!” tekan Kyuhyun lagi. Pria itu mendorong tubuh Nana hingga punggung Nana merapat sempurna dengan dinding kamar mereka.Kini terlihat jelas, apa yang Kyuhyun lakukan pada Nana, cairan berwarna merah membasahi kain di sekitar area perut Nana. Dan juga tangan Kyuhyun yang dipenuhi pula dengan warna merah tersebut.
“Kyu-hyun, ma-afkan aku…” ucap Nana terbata sambil menahan rasa sakit dari pisau yang menembus perut bagian kanannya. Dia mengerti kenapa Kyuhyun tega menusuknya seperti itu. Kyuhyunnya terluka, Kyuhyunnya kecewa atas dirinya, namun semua itu hanyalah salah paham. Nana tidak ingin membunuh Donghae bukan karena ia mencintai pria itu. Tapi karena sisi kemanusiaan Nana yang lebih mendominasi. Rasa simpati Nana pada Donghae yang telah merawatnya hingga sembuh saat ia terluka membuat Nana tidak sampai hati melakukan itu semua. Bagaimana mungkin ia membunuh seseorang yang telah menyelamatkan nyawanya sendiri. Nana tetap merasa berhutang budi pada Donghae meskipun pada akhirnya pria itu sebenarnya membohongi dirinya mentah-mentah.
“Apa yang kurang dariku Kim Nana, mengapa kau tega membiarkan hatimu berpaling pada pria yang baru saja kau kenal itu. JAWAB AKU KIM NANA, JAWAB!!!” teriak Kyuhyun dengan kilatan amarahnya yang terlihat jelas dikedua bola matanya.
“Hiks… ma’-af K-yu, …” Nana sudah tidak bisa menjelaskan apapun pada Kyuhyun.
“Dan kenapa?Kau hanya diam saja saat aku menusukan pisau itu padamu?Kenapa kau malah mempererat pelukanmu?Apa kau tidak sadar semua itu sudah terlambat!”
Saat Nana hendak mengatakan sesuatu, dia tiba-tiba terbatuk dan darah keluar dari mulutnya.Dirinya sudah tak sanggup menahan berat tubuhnya untuk tetap berdiri.Perlahan tubuhnya merosot ke lantai.
Nana bersusah payah mencoba berbicara kembali.“Itu ak-khu, uhuk, laku-kan karena aku tahu uhuk uhuk, it-tu adalah peluk-an tera-khir kit-a Kyu…”
Nana kini terbaring lemah dilantai. Kyuhyun yang mendegar ucapan Nana dan melihat apa yang terjadi pada kekasihnya pun mulai tersadar. Bergegas Kyuhyun menghampiri Nana yang sudah lemah, menopang kepala Nana dengan lengannya. Kyuhyun beberapa saat lalu seolah bukan Kyuhyun yang sesungguhnya. Saat itu Kyuhyun sedang tertutupi oleh amarah yang menguasainya hingga membuatnya tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan. Kini Kyuhyun hanya bisa menangis menyesali perbuatannya melihat keadaan kekasihnya akibat tangannya sendiri.
“Maafkan aku Nana, bertahanlah! Kita ke rumah sakit sekarang! Nana! Jawab aku! Nana!”
“… ak-ku han-ya punya perasa-an sim-pa-ti pada Dong-hae, uhuk uhuk… kau tet-ap pria yang sangat ku cintai…”
“… ak-ku han-ya punya perasa-an sim-pa-ti pada Dong-hae, uhuk uhuk… kau tet-ap pria yang sangat ku cintai…”
“Aku percaya padamu,Nana maafkan aku!Jika kau benar-benar mencintaiku bertahanlah aku akan menyelamatkanmu!”
“Tidak Kyu… sekali lagi aku mi-minta maaf, ak-ku mencintaimu…” mata Nana terpejam setelah mengatakan itu, Kyuhyun menggoyang-goyangkan tubuh Nana panik.
“Nana!tidak perlu minta maaf! Kau hanya perlu bertahan! Nana dengarkan aku! Kim Nana!”
“……”
Tak ada jawaban apapun dari Nana, Kyuhyun hanya bisa menjerit dan menangis.Kyuhyun melepaskan kemejanya dan merobeknya sedemikian rupa untuk ia ikatkan pada luka Nana agar darahnya tidak terus mengalir keluar. Bergegas ia membopong tubuh ringkih Nana membawanya keluar kamar.
“Tidak Nana, kau tidak boleh pergi meninggalkanku!”.Kyuhyun brjalan menuruni anak tangga dengan cepat Selama itu pula ia terus berbicara pada Nana, mencoba menyadarkan kekasihnya. Namun segala apapun usahanya tetaplah sia-sia, Nana sudah tidak sadarkan diri.
“Saat ditusuk Kangin saja kau bisa selamat! Aku mohon jangan pergi! Kau akan baik-baik saja setelah aku membawamu ke rumah sakit.”
Kyuhyun membopong tubuh Nana menuju ke arah pintu keluar . Saat ia baru saja keluar dari rumahnya, ternyata ia sudah dikepung oleh banyak polisi.
“Jangan bergerak!Kalian sudah kami kepung!” beberapa orang polisi telah menodongkan pistol ke arahnya.
“Minggir kalian semua!Aku harus membawanya ke rumah sakit!” Hardik Kyuhyun dengan mata memerah. Menahan amarah sekaligus perasaan takut akan kehilangan kekasihnya.
Tanpa perduli apapun Kyuhyun menerobos kerumunan polisi yang mengepungnya, sedetik kemudian suara desingan peluru memekakkan telinga. Kyuhyun jatuh terduduk akibat luka tembak pada kaki sebelah kirinya. Pria itu berusaha keras tetap menopang tubuh Nana yang sudah terkulai. Tidak perduli dengan kondisinya sendiri akibat peluru yang telah berhasil menembus kulitnya. Beberapaorang polisi yang lain mendekati Kyuhyun kemudian mengambil Nana dari gendongan Kyuhyun, saat itu juga Kyuhyun murka di sela kesadarannya yang hampir hilang setengahnya.
“Apa yang akan kalian lakukan pada Nana-ku! Kembalikan dia! Aku harus membawanya ke rumah sakit!”
Beberapa polisi kewalahan dengan amukan Kyuhyun, sedang polisi yang lainnya memeriksa keadaaan Nana.
“Detak jantungnya semakin melemah.”
Samar-samar Kyuhyun masih dapat mendengar ucapan polisi tersebut.Sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.
“Cepat masukkan ambulance.” Seru pimpinan mereka yang tidak lain adalah Siwon.
Donghae mengernyit sedih melihat keadaan Nana yang kritis. Di sisi lain ia tidak tega dengan keadaan gadis itu, namun ia harus tetap menegakkan keadilan.
Sangat sulit untuk menentukan sebuah pilihan, kehidupan yang sejak awal memang sudah dipenuhi dengan lika-liku tidak selamanya berakhir bahagia seperti yang kita harapkan. Apa yang ada dihadapan kita saat ini, itulah takdir yang harus kita jalani. Tapi mungkinkah takdir buruk itu masih bisa dirubah?
END
.
.
No comments :
Post a Comment