Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 8)
Genre : romance, sad, hurt
Main Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Other cast : Henry Lau, Ahn Hani, Park Minyoung
Kurang lebih sudah seminggu Nara tidak bertemu dengan Kyuhyun. Sejak kejadian menyakitkan itu hingga sekarang, Nara sama sekali tidak bertemu ataupun melihat Kyuhyun. walaupun dia sering menanyakan keadaan pria itu saat bertemu dengan Henry.
Nara menyibukan dirinya dengan belajar, mengingat sebentar lagi ada ujian. Gadis itu mengulang beberapa mata kuliah semester awal karena mendapat nilai C. Dia juga disibukan dengan thesisnya, maka dari itu Nara bisa sedikit tidak memikirkan Kyuhyun.
Ditempat lain, Cho Kyuhyun selalu terlihat gelisah saat memikirkan gadis yang mengisi hari-harinya selama ini. Dia tidak melihat gadisnya kurang lebih selama seminggu. Pria itu sangat merindukan Nara sekarang.
Kyuhyun masih berada di Jepang ketika diberitahu Heechul jika anak buah donghae telah menemukan keberadaan rumah Nara. dia menggeram , kenapa saat penting seperti ini dia tidak di samping Nara. segera dia menelfon Henry yang berada di korea untuk menjaga Nara.
“henry-a, bawa Nara ke apartementku sekarang” perintah Kyuhyun tegas
“aku tidak yakin dia mau pindah ketempatmu setelah melihat apa yang kau lakukan bersama Minyoung”
“aku tidak mau tahu. Suruh dia pindah ke apartementku sekarang juga jika kau masih ingin menikah dengan Hani”
“ya ya ya. Aku akan kerumah Nara sekarang” setelah menutup telefonnya, henry mengumpat. Pekerjaan kantor belum selesai, dan sekarang bosnya sudah memberi pekerjaan baru yang sangat sulit. Menyuruh Nara pindah ke apartement Kyuhyun? ini pasti tidak akan mudah. Nara sedang berusaha melupakan Kyuhyun dan menghindari Kyuhyun. tidak mungkin Nara mau pindah.
Rumah Nara
Henry tidak langsung masuk ketika sampai di rumah Nara. Pria itu berhenti di depan pintu, mengambil kotak yang tergeletak di depan pintu. Dia terkejut melihat isi kotak tersebut, boneka Barbie yang berlumuran darah. Sekarang Henry mengerti kenapa Kyuhyun menyuruhnya untuk membawa Nara pindah ke apartementnya.
Setelah membuang kotak itu ke tempat sampah, Henry masuk ke rumah Nara. Dia tahu jika Nara tidak akan mengunci pintunya sebelum jam 9, maka dari itu dia masuk begitu saja.
“Henry oppa? Bagaimana kau bisa masuk?” tanya Nara saat melihat Henry duduk di sampingnya
“kebiasaan burukmu yang tidak mengunci pintu membuat siapapun bisa masuk ke sini Nara-ya” omel Henry “aku ke sini untuk menjemputmu, kau harus pindah ke tempat yang lebih aman Nara-ya”
“kenapa? Bukankah rumahku sudah aman?”
“anak buah Donghae sudah menemukan rumahmu. Kemasi barangmu dan kita akan pindah sekarang”
“aku tidak bisa meninggalkan rumah ini” Nara memandang nanar ruangan di rumahnya. Rumah kecil yang menjadi tempat berteduhnya sejak orang tuanya meninggal.
“kau bisa kembali ke sini jika kita sudah menangkap Donghae dan Hyorin”
Nara mengangguk, lalu masuk kekamarnya untuk mengemasi barang-barang yang akan dia bawa.
**
Nara dan Henry telah sampai di depan gedung yang menjulang sangat tinggi. Setelah Henry menunjukan sebuah kartu mereka di perbolehkan masuk. Keamanan diapartement ini sangat ketat, oleh karena itu Nara pasti akan aman di sini.
Lift berhenti di lantai 20, dimana apartement Kyuhyun berada. Henry memasukan beberapa digit password hingga bunyi kunci terbuka terdengar. Nara sangat takjub dengan apartement ini, dia yakin jika apartement ini berharga miliyaran won. Apartement berdesain maskulin yang mewah ini memiiki interior mewah dan detail yang luar biasa. Apartement ini terbagi menjadi dua lantai. Ruang tamunya sangat luas, dan juga ruang tengah untuk bersantai. Apartement ini seperti rumah yang diimpikan Nara selama ini.
“oppa, apartement ini milikmu?” tanya Nara dengan mata berbinar, dia terlalu mengagumi apartement ini.
“ini milik Kyuhyun”
“apa?!! Milik Kyuhyun sunbae? Dan kau membawaku ke sini?” ujar Nara dengan nada tingggi
“Kyuhyun yang menyuruhku agar membawamu kesini. Dia merasa kau akan aman jika tinggal di sini” Henry meletakan koper kecil Nara di dekat tangga “Kyuhyun baru akan kembali besok, anggap saja rumah sendiri. Kamarmu ada dilantai atas sebelah kanan, kau bisa memasukan barangmu kesana”
“oppa tidak tinggal disini?”
“aku akan pulang setelah ini. Setiap pagi Jung ahjuma kesini untuk memasak dan membersihkan apartemen ini. Tidurlah dengan nyenyak. Aku pulang sekarang”jelas Henry yang di jawab dengan anggukan Nara.
“aku juga akan pergi dari sini”
“tidak Nara-ya, kau harus tetap di sini”
“oppa! Bagaimana aku akan melupakan Kyuhyun sunbae jika aku tinggal bersamanya?” ujar Nara dengan nada tinggi
“aku sangat yakin Kyuhyun tak akan bisa pergi dari hatimu adik kecil” goda Henry “sudahlah, aku harus mempersiapkan bahan untuk rapat dan menata jadwal Kyuhyun malam ini. Aku pergi”
**
Henry sudah pergi, sekarang gadis itu hanya sendirian diapartement yang luas ini. Nara masih betah melihat detail interior apartemen Kyuhyun. detail maskulin yang mewah, sangat mencerminkan kepribadian seorang Cho Kyuhyun. gadis itu sesekali berdecak ketika mengetahui bahwa barang-barang yang berada diapartemen ini berharga sangat mahal. Bahkan barang-barang mebel ini harus diimpor karena tidak diproduksi di Korea. Seperti lampu dinding dan lampu gantung yang Kyuhyun gunakan. Lampu itu bernama The Vellum yang dari Brabbu. Lalu ada juga meja tinggi ala Burlesque dari Koket.
Nara membawa kopernya menuju lantai 2, dia ingin membereskan barang-barangnya. Dia kembali dibuat kagum dengan interior kamar yang akan di tempatinya. Kesan minimalis dan mewah memenuhi kamar yang akan di tempati Nara. Kamar ini terbilang cukup luas, dengan kamar mandi di dalam dan walk closet. Di kamar ini ada kasur queen size dan sofa, tak lupa meja rias dan nakas disebelah kasur. Nara melebarkan matanya tak percaya ketika mendekati nakas yang berada di samping kasurnya. Nakas The Diamond dari Boca do Lobo yang dilengkapi dengan lampu meja Turner dari delightfull. Betapa kayanya seorang Cho Kyuhyun hingga menghamburkan banyak uang hanya untuk barang mebel pelengkap interior kamar ini.
Jarum jam telah menunjukan pukul 22:00 KST, tapi Nara belum juga tertidur. Dia terus bergerak gelisah diatas ranjangnya. Pikiran-pikiran buruk tentang yang akan terjadi padanya jika tertangkap oleh Donghae dan Hyorin berputar di kepalanya. Akhirnya Nara memutuskan untuk keluar kamar agar tidak memikirkan hal itu.
Langkah kaki Nara terhenti ketika melihat pemandangan Seoul pada malam hari. Sangat indah, kilau lampu dan bintang memperindah pemandangan malam ini. Dia berjalan menuju piano yang berada tak jauh darinya. Nara tak menyangka Kyuhyun bisa bermain piano. Gadis itu mulai menggerakan jari-jari lentiknya diatas tuts piano.
Nara terlalu larut dengan permainan pianonya hingga tak menyadari seorang pria berjalan mendekatinya. Cho Kyuhyun, dia langsung pulang ke Korea setelah mendengar kabar dari Heechul. Sepanjang perjalanan dia sangat gelisah, pria itu berfikir jika Nara akan menolak Henry untuk pindah. Namun, dia bisa bernafas lega sekarang, Nara sudah berada diapartmenentnya.
Tubuh Nara membeku ketika melihat Kyuhyun sudah berdiri tak jauh darinya. Pria yang sudah seminggu ini tak pernah ia lihat. Pria yang selalu memenuhi pikirannya, dan selalu menyakiti hati Nara dengan sikapnya pada gadis lain. Pria itu terlihat berbeda dari sebelumnya, terlihat lebih tampan. Rambutnya sedikit di potong membuat kharismanya semakin menguar. Lengan kemeja yang di gulung hingga siku, dan jas yang berada di tangannya tak membuat charisma seorang Cho Kyuhyun hilang.
Kyuhyun terdiam menatap Nara. Dia sangat merindukan gadis itu dan ingin sekali memeluk Nara. Tapi mengingat kejadian di club itu, apakah Nara masih mau dipeluk olehnya? Nara pasti membencinya karena melihat dia dicium oleh Minyoung.
Selama mereka berkutat dengan pikiran masing-masing, suasana hening menyelimuti mereka. Kyuhyun berdeham untuk memecah keheningan diantara mereka. “apa kau tak bisa memainkan lagu bahagia? Dua kali aku melihatmu bermain piano, dan kau selalu menyanyikan lagu ballad”
Nara tadi sedang memainkan lagu milik Narsha yang berjudul I’m in Love“semua tergantung pada moodku” jawab Nara singkat.
Kyuhyun lebih mendekat pada Nara dan memeluk gadis itu. Ternyata semua tak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Gadis itu tidak menolak pelukannya. Senyum Kyuhyun mengembang saat menyadari itu. “aku sangat merindukanmu Hwang Nara”
Nara tidak menjawab, dia terdiam dipelukan Kyuhyun. Selalu saja begini, Nara tidak bisa marah pada Kyuhyun, dan niat untuk melupakan Kyuhyun selalu menguap ketika dirinya berada dipelukan Kyuhyun seperti sekarang ini. “apa sunbae juga selalu memeluk Minyoung seperti ini?”
“tidak, aku hanya memelukmu”
“tapi sunbae mencium Minyoung” ujar Nara pelan
‘DEG’ jantung Kyuhyun seakan berhenti setelah mendengar pernyataan itu. Dia tak menyangka jika Nara akan mengatakan hal itu. “Minyoung yang menciumku”
Apa? Minyoung yang mencium Kyuhyun? Apa wanita itu sudah gila, dia merendahkan dirinya demi membuatku patah hati dan menjauhi Kyuhyun?. Nara larut dalam pikirannya. Sepertinya Minyoung sangat menyukai Kyuhyun. Sekarang Nara harus lebih berhati-hati jika dia tidak ingin kejadian Yonbi terulang kembali.
“kau sudah makan?” tanya Kyuhyun saat melepaskan pelukannya
“belum, tadi aku ingin mencari makanan didapur sebelum langkahku terhenti di piano ini”
“kajja, kita membuat makanan sebelum kita mati kelaparan” Kyuhyun berjalan menuju dapur. Dia membuka kulkas yang ternyata tidak ada bahan makanan. Hanya ada minuman kaleng dan susu. Pria itu mendesah pelan teringat pesannya pada Jung ahjumma agar tidak membeli bahan makanan dulu untuk 4 hari ini karena Kyuhyun ada perjalanan bisnis di Jepang.
“Jung ahjumma baru akan mengisi kulkas ini besok pagi. Lebih baik kita membeli makanan”
“sunbae, aku membawa beberapa ramen tadi. Kita makan ramen saja”
“tidak ada ramen untuk malam ini atau kapanpun Hwang Nara” ujar Kyuhyun penuh penekanan di setiap katanya
“hanya malam ini saja, aku janji tidak akan makan ramen setelah ini. Lagipula jika memesan makanan membutuhkan waktu yang lumayan lama”
“tidak”
“sunbae, aku sudah lapar”
“aku bilang tidak hwang Nara” Kyuhyun menggeram
“aku tetap akan memasak ramen, jika sunbae ingin memesan makanan, pesan saja”
Setelah melalui perdebatan kecil, akhirnya Kyuhyun mengalah. Mereka pun memasak ramen bersama. Nara memasukan 3 bungkus ramen untuknya dan Kyuhyun makan malam ini.
“ini belum tiga menit” ujar Kyuhyun saat Nara mengangkat panci ramen.
“berhentilah selalu mengikuti aturan” Nara berjalan menuju meja makan yang diikuti Kyuhyun
“kenapa tidak menambahkan telur?”
“sunbae tidak tau cara menikmati ramen. Jangan tambahkan apapun untuk menikmati rasa kaldu ayamnya” Nara mengambil ramen lalu meletakannya diatas tutup panci sebelum memakannya.
“di sini ada mangkuk Hwang Nara” tegur Kyuhyun saat melihat Nara
“menikmati dengan cara begini terasa lebih enak. Sudah diam, aku ingin makan”
Kyuhyun tidak bicara lagi dan mulai ikut makan ramen bersama Nara. Mereka makan dalam keheningan, tidak ada satupun dari mereka yang bicara. Sangat berbeda ketika Kyuhyun makan bersama Minyoung, dia terus bicara menanggapi perkataan wanita itu.
Nara tersedak kuah ramen yang lumayan pedas hingga matanya berair. Hanya memikirkan Minyoung saja dia sudah celaka. Kyuhyun dengan sigap mengambilkan segelas air minum untuk Nara.
“apa yang kau pikirkan hingga tersedak seperti itu?” tanya Kyuhyun tanpa basa-basi
Nara hanya menggelengkan kepalanya sambil terus meminum air mineral itu hingga habis “haaah, ini sungguh menyakitkan”
“Nara-ya, untuk beberapa hari kedepan, aku minta kau berhati-hati. Jangan terlalu sering berada di luar apartemen”
“apa ini karena Donghae? Apa situasi sekarang benar-benar buruk?” kekhawatiran terpancar jelas dari raut wajah Nara
“sampai sekarang aku belum bisa menemukan keberadaan mereka. Anak buah mereka yang berhasil di tangkap oleh detektifku lebih memilih bunuh diri dengan pistolnya daripada mengatakan dimana persembunyian majikannya” Kyuhyun memijat keningnya. Dia sudah lelah dengan rasa kekhawatiran dan ketakutan akan Nara celaka yang terus bersarang padanya.
Perasaan Nara sedikit senang dengan fakta yang baru saja dia temukan, Kyuhyun sangat mengkhawatirkan tentang keadaannya. “sunbae, istirahatlah ini sudah larut”
“aku akan mencuci ini lalu pergi tidur” lanjut Nara
“biar Jung ahjumma yang membersihkan ini”
“aku bisa melakukannya”
“baiklah, setelah selesai kau harus masuk kekamarmu” perintah Kyuhyun, dia mencium kening Nara sebelum berjalan menuju kamarnya.
**
Seperti biasanya, Nara bangun disaat hari masih terbilang sangat pagi. Setelah merapikan penampilannya, gadis itu turun menuju dapur. Di dapur dia melihat seorang wanita paruh baya sedang berkutat dengan plastik-plastik belanjaan.
“selamat pagi ahjumma” sapa Nara ramah
“Hwang Nara?”
“bagaimana ahjumma mengetahui namaku?”
“Kyuhyun sudah memberitahuku kemarin. Akan ada gadis bernama Hwang Nara yang tinggal bersamanya”
“ahjumma akan memasak apa? Apa aku boleh membantu”
“kau mau membantu? Tentu saja boleh” ujar Jung ahjumma. Wanita paruh baya itu menyukai Nara sejak pertama. Nara gadis yang riang dan baik, pantas saja Jung ahjumma menyukainya.
Nara dan Jung ahjumma terlihat asyik mengobrol sembari menyiapkan sarapan untuk pagi ini. mereka membicarakan banyak hal. Jung ahjumma juga menceritakan tentang masa kecil Kyuhyun yang membuat Nara terhibur.
“Nara-ya, tolong bangunkan Kyuhyun” ujar Jung ahjumma pada Nara yang telah selesai menata meja makan
“a.. aku yang membangunkan sunbae?” tanya Nara ragu
“cepatlah nanti Kyuhyun bisa terlambat”
Nara mengangguk pada Jung ahjumma sebelum berjalan menuju kamar Kyuhyun. gadis itu sudah mengetuk pintu beberapa kali, namun tak ada jawaban. Tangannya bergerak untuk membuka pintu. Sepi, tidak ada siapapun di sini.
Saat Nara melangkahkan kakinya kembali ke dapur. Pandangannya mengarah pada pintu yang sedikit terbuka di sebelah ruang santai lantai dua ini. Dia baru menyadari jika lantai dua apartemen Kyuhyun sangat luas. Nara membuka lebih lebar pintu ruangan tersebut. Sepertinya ruangan ini adalah ruang kerja Kyuhyun. terdapat banyak rak buku yang berada di sisi-sisi tembok. Satu set sofa dan meja berada di tengah ruangan ini. sedangkan meja kerja beserta Kyuhyun yang sedang tertidur berada di paling ujung ruangan. Tepatnya di dekat kaca yang menampilkan pemandangan kota Seoul.
Gadis itu berjalan mendekati Kyuhyun, banyak kertas-kertas penting yang ada di atas meja kerjanya. Kyuhyun yang tertidur dikursi kerjanya terlihat sangat kelelahan. ‘beginilah kehidupan sunbae? Hanya bekerja tanpa kenal waktu?’ batin Nara.
“sunbae bangun, Ini sudah pagi” ujar Nara pelan.
Senyum Kyuhyun mengembang saat melihat Nara berdiri di dekatnya. Pria itu langsung memeluk nara dan menempelkan kepalanya pada perut Nara “pagi ini terasa berbeda”
“sunbae, cepatlah mandi jika tidak ingin terlambat mendatangi rapat bernilai miliyaran won pagi ini”
“bagaimana kau tau?” Kyuhyun melonggarkan pelukannya dan menatap Nara
Nara menunjuk ponsel pintar milik Kyuhyun yang menampilkan pesan dari Henry tentang rapat pagi ini. Kyuhyun tersenyum kecil lalu beranjak dari kursi kerjanya. Mereka berjalan keluar dari ruang kerja menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri.
Tak lama kemudian mereka sudah berada di meja makan. Menikmati sarapan mereka dalam keheningan. Tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka berdua saat makan.
“kau tidak kekampus hari ini?” tanya Kyuhyun setelah meminum jus yang sudah di buatkan Jung ahjumma
“tidak, hari ini aku akan belajar di rumah untuk ujian besok”
“ujian?”
“aku mengambil lagi mata kuliah yang mendapatkan nilai C pada semester awal”
“bagus. Aku akan memberimu hadiah jika kau medapatkan nilai A” Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya “aku berangkat, belajarlah yang rajin” ujar Kyuhyun sebelum mencium kening Nara
Nara tersenyum senang setelah Kyuhyun menghilang dibalik pintu. Sikap Kyuhyun seperti seorang suami yang pamit kepada istrinya untuk pergi bekerja. Betapa bahagianya jika Nara benar-benar menjadi istri Kyuhyun.
Jung ahjumma yang melihat pemandangan itu pun tak kalah senangnya dengan Nara. Akhirnya Kyuhyun mendapatkan gadis yang diinginkannya selama ini.
Selesai sarapan Nara membereskan meja makan dan mencuci piring-piring kotor. Sebenarnya Jung ahjumma sudah melarangnya, tapi Nara bersikeras untuk membantu Jung ahjumma. Gadis itu tak hanya membantu dalam hal sarapan, melainkan dalam segala hal. Seperti sekarang, Nara sedang membersihkan apartemen Kyuhyun dari butiran debu.
Jarum jam menunjukan pukul 10:00. Semua pekerjaan telah Nara dan Jung ahjumma selesaikan, sekarang mereka hanya duduk- duduk sambil mengobrol di balkon apartemen. Sifat Nara yang terbuka membuat Jung ahjumma semakin merasa dekat pada gadis itu.
“apa ahjumma lelah?” tanya Nara setelah memperhatikan raut wajah ahjumma
“tidak, semua terasa ringan berkat kau membantuku”
“kenapa ahjumma tidak tinggal di sini?”
“aku bekerja sebagai kepala pelayan di keluarga Cho, jadi aku harus memeriksa pekerjaan di rumah besar juga”
“ah begitu. Kalau begitu besok Jung ahjumma tidak usah ke sini. Aku bisa menyiapkan makanan untuk Kyuhyun sunbae” ujar Nara riang
“kau sangat baik, pantas saja Kyuhyun mencintaimu” Nara menatap Jung ahjumma penasaran
“aku mengenal Kyuhyun sejak dia lahir. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya, jarang sekali tersenyum sebelum bertemu denganmu. Dan perlakuannya padamu saat di meja makan tadi membuatku yakin jika Kyuhyun sangat mencintaimu” jelas Jung Ahjumma
Senyum Nara mengembang setelah mendengar penjelasan Jung ahjumma. Dia sangat bahagia karena bisa mengobrol dengan Jung ahjumma dan memperoleh fakta-fakta tentang Kyuhyun. Nara teringat dengan ucapan Kyuhyun tadi pagi. Dia akan diberi hadiah oleh Kyuhyun jika mendapatkan nilai A.
“ahjumma, aku akan kekamar untuk belajar sekarang” pamit Nara pada Jung ahjumma. Gadis itu berjalan menuju kamarnya sambil tersenyum puas. Sekarang dia harus belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai sempurna
**
Hari sudah berganti malam, sedangkan Nara masih betah diatas kasurnya. Berkutat dengan buku-buku yang di pelajarinya. Dia meninggalkan buku-buku itu hanya untuk mandi. Bahkan Nara belum makan sejak siang tadi.
Sekarang Kyuhyun telah berada di meja makan, menunggu Nara untuk makan malam bersama. Sedari tadi dia belum melihat gadisnya. Sepulang bekerja tadi dia menanyakan Nara pada Jung ahjumma. Pria itu tersenyum melihat semangat Nara untuk mendapatkan nilai A. Tanpa harus di paksa, sekarang gadis itu tahu akan kewajibannya untuk belajar.
Kembali dia menatap tangga, tidak ada tanda-tanda Nara akan turun untuk makan malam bersamanya.
“ahjumma, apa Nara belum keluar juga?” tanya Kyuhyun mulai khawatir
“dari tadi siang Nara belum keluar kamar, bahkan dia tidak memakan makan siangnya. Dia hanya makan cemilan yang aku bawakan kekamarnya tadi siang”
Kaki Kyuhyun melangkah cepat menuju lantai dua. Dia mengetuk pintu Nara sebelum membukanya “Nara?”
“sunbae, jangan masuk” ujar Nara. tangannya terus memegangi hidungnya yang mengeluarkan cairan berwarna merah.
Kyuhyun yang melihatnya langsung mendekati Nara, pria itu mengambil beberapa tissue diatas nakas lalu membersihkan tangan dan wajah Nara. kekhawatiran terlihat jelas di raut wajah Kyuhyun.
“aku tidak apa-apa sunbae, ini sudah sering terjadi” Nara mendongakan kepalanya agar pendarahan pada hidungnya berhenti
“cukup Hwang Nara! ini sudah keterlaluan” Kyuhyun membereskan buku-buku yang ada diatas kasur
“lihatlah, aku baik-baik saja sunbae. Darahnya juga sudah berhenti mengalir”
“kau tidak harus belajar sampai seperti ini”
“kalau aku tidak belajar, bagaimana aku akan mendapatkan nilai A?”
“tapi tidak seharusnya kau mengabaikan kesehatanmu. Sekarang waktunya makan malam. Kau belum makan sejak siang tadi kan? Apa kau mau terbaring di rumah sakit?” Nara menggelengkan kepalanya cepat sebelum Kyuhyun menggandeng tangan Nara menuju ruang makan
Nara melihat sekeliling, apartemen ini sangat sepi. Dia juga tidak melihat Jung ahjumma.
“apa Jung ahjumma sudah pulang ke rumah besar?”
“Ya, ahjumma akan kembali besok pagi. Sekarang makan lalu beristirahatlah”
“ah sunbae, bilang pada Jung ahjumma untuk tidak datang ke sini besok. Biar aku yang membuat sarapan”
Kyuhyun menatap Nara tajam. Namun kemudian pria itu mendesah pasrah. Tidak ada gunanya berdebat dengan Nara. gadis itu sangat keras kepala.
**
Selesai ujian Nara pergi kerumahnya. Dia mendapat pesan bahwa Kyuhyun ingin bertemu dengannya di rumahnya. Walaupun Nara sedikit ragu karena pengirim pesan itu tidak menggunakan nomer ponsel Kyuhyun, tapi dia tetap pergi ke rumahnya.
Sesampainya Nara dirumah. Gadis itu langsung masuk kedalam, dia sangat merindukan rumahnya ini. terlebih lagi ramen buatannya. Nara pergi ke dapur untuk membuat ramen. Dia tidak akan menyiakan kesempatan makan ramen ini karena di apartemen Kyuhyun dia tidak bisa memakan ramen.
Nara tidak menyadari jika seorang pria masuk kedalam rumahnya dan meletakan sesuatu di bawah meja makan. setelah meletakan barang bawaannya pria itu pergi begitu saja.
Ponsel Nara berdering menunjukan ada panggilan masuk. Cho Kyuhyun, pria itu menelfon Nara. dengan cepat Nara menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
“apa yang kau lakukan di rumahmu Hwang Nara?” tanya Kyuhyun tanpa basa-basi
“bukankah sunbae mengirim pesan padaku agar pulang kerumah?” kecurigaan Nara bertambah sekarang
“aku tidak mengirim pesan apapun padamu, cepat pulang atau anak buahku yang akan memaksamu pulang sekarang”
Nara tidak mendengarkan ucapan Kyuhyun. dia sudah menjauhkan ponselnya dari telinganya. Gadis itu menajamkan indra pendengarannya karena mendengar sesuatu berdetik seperti timer. Nara berjalan mendekati meja makan lalu berjongkok agar lebih dekat dengan suara itu.
Betapa terkejutnya Nara saat melihat benda yang berdetik itu. bungkusan merah dengan timer yang melekat. Nara melihat waktu yang tertera pada timer itu, 01:02. Waktunya untuk melarikan diri sebelum bom itu meledak hanya satu menit. Nara berlari sangat cepat menjauhi rumahnya, tanpa memperdulikan kakinya yang tidak memakai alas kaki. Gadis itu baru sampai di jalan depan pekarangan rumahnya saat bom itu meledak. Nara masih bisa merasakan efek bom itu hingga dirinya terjatuh. Walaupun itu hanya bom kecil, tapi mampu membuat rumah Nara hancur dan membuat pemiliknya menangis ketakutan.
Tak lama kemudian sekeliling Nara mulai ramai, banyak orang yang datang ke depan rumah Nara setelah mendengar suara ledakan itu. beberapa polisi dan pemadam kebakaran juga datang. Tak hanya itu, Kyuhyun dan Henry pun datang kerumah Nara.
Kyuhyun dan Henry menerobos kerumunan untuk mencari Nara. Gadis itu menangis di sebelah mobil ambulance. Saat melihat Kyuhyun dan Henry berada di depannya, Nara langsung berdiri dan memeluk Henry. Gadis itu menangis di pelukan Henry, dia tak memperdulikan tatapan tajam penuh cemburu dari pria yang berdiri di samping Henry.
“Henry-aa!” panggil Kyuhyun
Henry yang menyadari perubahan suara Kyuhyun langsung melepas pelukan Nara. pria itu mengambil ponsel pintarnya yang ada di sakunya “aku akan membatalkan meeting sore ini” ujar Henry sebelum meninggalkan Kyuhyun dan Nara
“apa ada yang luka?” tanya Kyuhyun yang dijawab gelengan kepala Nara. gadis itu masih terisak dengan tangisnya.
Tangan Kyuhyun terulur untuk memeluk Nara. Membawa Nara dalam dekapannya hingga gadis itu merasa nyaman. Memang pelukan Kyuhyun memiliki pengaruh yang sangat besar pada Nara. Tubuh gadis itu sudah tidak bergetar ketakutan seperti tadi, walaupun sampai sekarang Nara masih terisak dengan tangisnya.
Seorang petugas polisi dan dua petugas pemadam kebakaran yang membawa tandu korban mendekati mereka.
“kita menemukan dia samping rumah, mungkin ini pelakunya” ujar sang polisi pada Kyuhyun
Kyuhyun menatap miris orang mati yang berada diatas tandu itu. keadaan orang itu sangat mengenaskan. Tubuhnya berlumuran darah, beberapa serpihan kaca memenuhi mukanya dan sebuah kayu menancap di samping perutnya.
“jangan melihatnya” bisik Kyuhyun saat Nara akan melihatnya
“bukan dia pelakunya, dia anak buahku yang aku suruh untuk mengawasi Nara” jelas Kyuhyun pada polisi tersebut. Para petugas itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Apartemen Kyuhyun
Hari sudah malam saat mereka memasuki apartemen Kyuhyun. Mereka tidak langsung pulang tadi siang karena Nara harus memberikan keterangan pada polisi terlebih dahulu. Mereka berdua masuk ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.
Selesai mandi Kyuhyun turun ke dapur, di sana sudah ada Jung ahjuma yang baru saja membuat bubur. Memang tadi Kyuhyun sempat menelfon Jung ahjumma untuk datang keapartemennya dan membuatkan bubur untuk Nara.
“bagaimana keadaan Nara?” tanya Jung ahjumma khawatir
“dia sudah baik-baik saja”
“jaga dia baik-baik Kyuhyun-aa, aku akan kembali kerumah sekarang, Yi Kyung sedang sakit”
“banarkah? Aku akan pulang kerumah besok” Kyuhyun mengambil nampan yang telah di siapkan Jung ahjumma lalu berjalan menuju kamar Nara.
Di kamarnya, Nara sudah tidur. Gadis itu merasa sangat lelah hari ini, tubuhnya seperti tidak memiliki energi lagi.
“nara-aa?” kyuhyun membangunkan Nara yang baru saja masuk kealam mimpinya.
Nara membuka matanya, dia menatap Kyuhyun sebal. Bisakah pria itu tidak mengganggunya sekarang? Nara ingin tidur sekarang. Gadis itu duduk dengan menyandarkan kepalanya pada headboard.
“kau harus makan dulu sebelum tidur. Ahjumma sudah membuatkanmu bubur ini. aaa..” Kyuhyun menyuapi Nara
Nara berusaha membuat dirinya terus terjaga saat Kyuhyun menyuapinya. Namun setelah beberapa suapan, gadis itu sudah tidak dapat membuat matanya terus terbuka. Dia tertidur kembali. Kyuhyun tersenyum melihat Nara, gadis itu memang mudah sekali tertidur.
Kyuhyun menaruh mangkuk bubur diatas nakas lalu membenarkan posisi tidur Nara “tidurlah yang nyenyak” ujar Kyuhyun sebelum mengecup bibir Nara sekilas.
**
Hari ini Kyuhyun berjanji menjemput Nara di kampus. Mengingat kejadian kemarin, Kyuhyun merasa lebih tenang jika dirinya sendiri yang mengawasi Nara. Pria itu pun rela merubah jadwal kerjanya demi Nara.
Sore ini mereka akan ke rumah besar. Selain untuk menjenguk keponakannya yang sedang sakit. Kyuhyun juga bermaksud untuk mengenalkan Nara pada ibunya. Mobil Kyuhyun terparkir di depan outlet cupcake yang cukup terkenal. Di sini Kyuhyun membeli beberapa cupcake kesukaan keponakannya itu.
“woaaa, itu sangat lucu” ujar Nara riang. Dia melihat sebuah boneka berukuran besar yang ada di outlet boneka sebelah outlet cupcake.
“ayo kita masuk kesana” Kyuhyun mengajak Nara memasuki outlet boneka
Berbagai macam boneka yang lucu-lucu ada di outlet ini. Namun perhatian Nara hanya tertuju pada boneka teddy bear yang memakai pita dan baju berwarna pink.
“aku membeli yang itu” ujar Kyuhyun pada pelayan toko sambil menunjuk boneka yang diinginkan Nara
“sunbae? Tidak usah, harganya terlalu mahal” Bukannya menjawab, Kyuhyun malah memberikan senyuman pada Nara
Setelah membeli cupcake dan boneka, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah besar. Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai. Hanya beberapa menit dari outlet tadi, mobil Kyuhyun kini telah terparkir apik di halaman rumahnya.
Beberapa pelayan menyambut Kyuhyun dan Nara ketika mereka memasuki rumah. Terlihat Jung ahjumma yang berjalan mendekati mereka “Nara-aa”
“Jung ahjumma, senang bisa bertemu denganmu lagi”
“dimana eomma?” tanya Kyuhyun
“nyonya ada di kamar Yi Kyung”
Kyuhyun mengangguk lalu mengajak Nara pergi ke kamar Yi Kyung. Dengan ragu Nara berjalan di samping Kyuhyun. Dia tidak tahu harus berbuat apa saat bertemu dengan ibu Kyuhyun nantinya.
“eomma?” panggil Kyuhyun
“Kyuhyun-aa, kau pulang” Kim Hanna, wanita yang telah melahirkan Kyuhyun begitu bahagia ketika melihat anak laki-lakinya pulang ke rumah. “ah siapa gadis cantik ini?”
“saya Hwang Nara”
“ah pacar Kyuhyun? akhirnya Kyuhyun memiliki pacar. Aku pikir dia akan melajang seumur hidupnya” ujar Ahra di sertai dengan tawanya
“eonni!” seru Yi Kyung dari atas ranjangnya
“ah adik kecil” Nara berjalan mendekati Yi Kyung
“Yi Kyung-aa, kau tahu kakak ini?” tanya Kyuhyun penasaran
“eomma, dia adalah eonni yang aku ceritakan dulu”
Hanna dan Kyuhyun semakin bingung dengan yang di katakan Yi Kyung. Bukankah ini yang pertama dirinya bertemu dengan Nara? bagaimana bisa Yi Kyung sudah sangat dekat dengan Nara?
“ah eomma ingat. Jadi eonni ini yang menolongmu saat kau terjatuh di taman bermain dan menemanimu sampai pak Kang datang menjemputmu?” Yi Kyung mengangguk mantap
“Nara-aa, terimakasih sudah menolong Yi Kyung” ujar Ahra
“tidak apa-apa eonni, aku juga senang bisa mengenal Yi Kyung” Nara tersenyum “ah, tadi aku dan sunbae membeli beberapa cupcake untuk Yi Kyung”
“terima kasih eonni” Yi Kyung langsung mengambil satu cupcake dan memakannya.
“apa kalian akan makan malam bersama kita?” tanya Hanna
“tidak eomma, aku harus menyelesaikan pekerjaanku setelah ini”
“tinggallah di sini sampai makan malam Kyuhyun-aa, aku juga ingin mengobrol dengan Nara” sambung Ahra
Nara menatap Kyuhyun seolah mengatakan jika mereka harus tinggal sampai makan malam. Tapi bukan Kyuhyun namanya jika langsung menuruti apa yang dikatakan oleh ibu dan kakaknya.
“tidak bisa, Nara juga harus menyelesaikan Thesisnya”
“baiklah kalau begitu. Tapi Nara harus kembali ke rumah ini lagi” Hanna tersenyum kepada Nara. dia sudah menyukai Nara sejak pertama melihat gadis itu.
“Yi Kyung-aa, eonni pulang dulu yaa. Besok kita bertemu lagi” Nara berjalan mendekati Kyuhyun
“nyonya Cho dan Ahra eonni, kami pamit pulang”
“panggil eommonim saja”
Nara tersenyum, keluarga Kyuhyun sangat baik padanya. Mereka tidak memandang status Nara yang berada di kelas bawah.
“eomma, aku pergi dulu” Kyuhyun memeluk ibunya. Dia menggandeng tangan Nara dan berjalan menuju mobil.
Apartemen Kyuhyun
Kyuhyun benar-benar menepati ucapannya. Sesampainya diapartemen, pria itu langsung masuk keruang kerjanya. Sedangkan Nara hanya bermalas-malasan di depan TV. Gadis itu belum mempunyai niat untuk mengerjakan skripsinya yang hanya tingggal sedikit itu.
Ponsel Nara bergetar, ada pesan yang masuk. Gadis itu mendesis ketika mengetahui si pengirim pesan. Cho Kyuhyun, pria itu bertanya pada Nara apa yang ingin dimakan untuk makan malam. Mereka dalam satu apartemen, kenapa harus saling berkirim pesan?
Tanpa membalas pesan Kyuhyun, gadis itu langsung mendatangi Kyuhyun di ruang kerjanya. Kyuhyun sedang membaca dokumen di meja kerjanya saat Nara berjalan mendekati Kyuhyun.
“sunbae, Aku ingin makan ramen” ujar Nara. Walaupun dia tahu Kyuhyun tidak akan mengijinkannya, tapi apa salahnya mencoba.
Kyuhyun menatap Nara tajam, dia sangat membenci jika gadisnya memakan makanan yang menurutnya tidak sehat itu “kau sudah berjanji untuk tidak makan ramen Hwang Nara”
“iyakah? Aku tidak pernah berjanji seperti itu”
“makanan yang lain” tuntut Kyuhyun
“aku ingin memakan mie” Nara menghentikan ucapannya sebentar “ramen pedas” lanjutnya
“baiklah kita akan memesan pasta”
“memesan? Kita tidak datang ke restaurant?”
“aku tidak memiliki waktu Nara-aa”
“tapi sunbae, yang enak dimakan di rumah hanya ramen”
Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan keluar “ambil jaketmu, kita akan keluar”
“sekarang? Tunggu sebentar, aku perlu berganti baju”
“ambil jaketmu saja Hwang Nara atau aku kita akan memakan pasta di sini”
“baiklah kita pergi saja sekarang, aku tidak membutuhkan jaket”
Kyuhyun menatap Nara, gadis itu memakai kaos berlengan panjang dan rok diatas lututnya. Tanpa berkata apapun Kyuhyun berjalan keluar dari apartemennya.
Mereka tidak perlu menggunakan mobil, karena di dekat bangunan apartement Kyuhyun ada restaurant pasta. Sesampainya di restaurant, Kyuhyun memesan dua pasta. Tak lama kemudian pasta mereka datang.
Seperti biasanya, keheningan menyelimuti Kyuhyun dan Nara saat mereka makan. tidak ada yang berbicara. Hanya terdengar suara alunan musik klasik yang di mainkan oleh musisi yang di sewa restaurant ini.
Setelah makan pun mereka tidak mengobrol karena Kyuhyun mengajak Nara langsung pulang. Jalan berdua dengan bergandengan tangan, mereka terlihat bagai sepasang kekasih. Tiba-tiba Nara terhenti di depan restaurant yang menjual pizza. Kyuhyun yang mengerti pun langsung membeli seloyang pizza untuk Nara makan di apartemen.
**
Di sinilah mereka sekarang. Makan pizza di ruang tengah apartemen Kyuhyun sambil melihat acara kartun larva.
“sunbae, bolehkah aku bertanya?”
“aku tidak akan menjawab jika kau bertanya tentang Minyoung”
“aku tidak akan bertanya tentang wanita murahan itu”
“jangan sebut dia seperti itu”
“ck, sunbae benar-benar menyebalkan, aku tidak ingin membicarakan dia”
“aku kira kau akan bertanya alasan aku bisa mengobrol dengan Minyoung saat makan”
Nara terdiam, pikirannya sedang bimbang sekarang. Dia penasaran dengan alasan Kyuhyun tapi dia juga tidak ingin membicarakan Minyoung sekarang.
Kyuhyun menahan tawanya saat melihat perubahan wajah Nara. gadis itu sedang dilanda dilema. Kyuhyun sangat yakin jika Nara penasaran dengan alasannya. “lalu kau ingin bertanya tentang apa?”
Pertanyaan Kyuhyun mengembalikan kesadarannya “emm… di mana ayah Yi Kyung? Gadis kecil itu pernah bilang bahwa dia sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Apa ayah Yi Kyung sudah….” Nara tidak sanggup melanjutkan perkataannya
“ayah Yi Kyung belum meninggal. Aku rasa aku akan memberitahu sesuatu padamu sekarang” Kyuhyun meminum coke nya
“dulu Ahra noona sangat menyukai seorang pria, setiap hari Ahra noona selalu bersamanya hingga noona hamil saat baru saja lulus dari SMA. Akhirnya mereka menikah. Dan setelah itu, hidup noona sangatlah menyedihkan. Pria yang di cintainya itu hanya mementingkan karirnya. noona juga tidak di kenalkan dengan teman-temannya karena dia menganggap noona tidak pantas berkumpul dengan teman-temannya yang pendidikannya jauh diatas noona. Setiap hari Ahra noona hanya mengurus Yi Kyung dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Hingga akhirnya mental noona tidak kuat menerima kenyataan, dia depresi”
Nara menatap Kyuhyun tak percaya. Tadi sore dia melihat ahra baik-baik saja, bagaimana mungkin wanita cantik dan ceria sepertinya pernah depresi.
“selama 8 bulan noona tinggal di rumah sakit untuk menyembuhkan mentalnya. Dan seperti yang kau lihat tadi sore. Dia bahagia menikmati kehidupannya setelah terbebas dari suaminya itu. sekarang noona juga sedang berusaha meraih gelar masternya” Kyuhyun memegang tangan Nara yang ada diatas meja
“oleh karena itu aku ingin kau pintar, aku ingin istriku mempunyai karir sendiri. Aku tidak ingin hidup istriku hanya mengurus urusan rumah tangga dan mengikutiku kemana pun aku pergi. Aku tidak ingin istriku mengalami kejadian seperti yang dialami Ahra noona”
Nara terdiam, sekarang dia mengetahui kenapa Kyuhyun selalu menyuruhnya untuk belajar. Mungkin Kejadian yang dialami Ahra cukup membuat ketakutan sendiri di diri kyuhyun. sehingga dia bersikap seperti itu pada Nara.
“dan alasanku mengobrol dengan Minyoung saat aku makan adalah karena dia sangat manja. Dia akan merengek jika aku tidak menanggapi celotehannya”
“ah begitu. Tapi bukankah sunbae tidak menyukai gadis yang manja? Itu berarti sunbae tidak menyukai Minyoung?” senyum Nara melebar
“bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa aku mencintaimu? Aku hanya mencintaimu Hwang Nara”
Nara melepas genggaman tangan Kyuhyun “tapi perasaanku pada sunbae sudah hilang”
Kyuhyun menatap Nara tajam “kau tidak boleh menyukai pria lain. Kau hanya boleh mencintaiku Hwang Nara”
“sunbae sendiri yang membuat perasaanku menghilang. Sunbae selalu menyakiti perasaanku. Terlebih saat sunbae berciuman dengan Minyoung”
“Minyoung yang menciumku! Saat aku melihatmu aku mengejarmu keluar club, tapi kau sudah tidak ada”
“maafkan aku sunbae, tapi perasaanku padamu sudah benar-benar hilang. Harus mulai dari awal agar perasaanku kembali seperti dahulu”
Kyuhyun diam, pikirannya kalut sekarang. Rasa sakit juga mendera dadanya. Begitu juga dengan ketakutan akan kehilangan Nara. bagaimana jika Nara meninggalkannya? dia tidak akan sanggup jika Nara bersanding dengan pria lain.
TBC
No comments :
Post a Comment