Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 5)
Genre : romance, sad, hurt
Main Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Other cast : Henry Lau, Ahn Hani
‘tuuuuuuuuuuuuuuuut’
Bunyi detak yang tidak berhenti dari alat pendeteksi detak jantung memekakan telinga Nara. Mata gadis itu langsung menoleh kearah monitor yang berada disamping Kyuhyun. monitor itu menunjukan garis panjang yang tak berujung. Dengan panik Nara memanggil dokter. Tak lama kemudian seorang dokter dan beberapa perawat masuk keruangan Kyuhyun.
Suasana di kamar inap Kyuhyun tampak tegang. Beberapa suster sibuk mempersiapkan alat pemberi efek kejut dan suntikan, sementara sang dokter sedang memeriksa alat alat yang menghubungkan monitor EKG dengan badan Kyuhyun. Semua alat masih menempel dengan sempurna.
“berikan suntikan adrenalin” perintah dokter paruh baya itu seraya menekan dada Kyuhyun.
Setelah dokter memberikan suntikan beberapa saat kemudian monitor EKG menunjukan garis zig-zag. “detak jantungnya lemah dok” kata suster yang memantau monitor
“berikan efek kejut” dokter itu beberapa kali menyentuhkan alat pemberi efek kejut pada dada Kyuhyun. dan akhirnya mereka semua mendesah lega saat detak jantung Kyuhyun telah kembali normal.
***
Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian menyeramkan itu terjadi, hilangnya denyut jantung Kyuhyun. Nara sangat beruntung karena Tuhan mengabulkan doanya. Saat gadis itu dipaksa keluar dari ruangan Kyuhyun. dia tak henti-hentinya berdoa hingga dokter yang menangani Kyuhyun keluar dengan kabar baik. Tapi walaupun begitu, sampai sekarang Kyuhyun belum membuka matanya sama sekali.
“sunbae, aku mohon buka matamu” pinta Nara disela tangisnya. Matanya terus saja menatap Kyuhyun yang sedang tidak sadarkan diri.
“Nara, istirahatlah. Kami akan menggantikanmu menjaga Kyuhyun” kata Henry, saat dia dan Hani memasuki kamar inap Kyuhyun. dia merasa iba pada gadis yang akhir-akhir ini semakin dekat dengannya.
Nara menggeleng, dia tidak ingin meninggalkan Kyuhyun sampai pria itu membuka matanya. Lihatlah penampilan Nara sekarang. Sudah tiga hari ini dia tidak makan, hanya minum saja. Mukanya tanpa polesan apapun. Matanya sembab, bibirnya pun pucat. Sudah tiga hari ini kerjaannya hanya duduk disamping ranjang Kyuhyun dan menatap pria yang masih setia memejamkan matanya itu.
“setidaknya bersihkan badanmu. Aku sudah membawakan baju untukmu” sambung Hani
“apakah dia akan baik-baik saja?”
“tentu, salah satu keinginan terbesarnya belum terpenuhi. Jadi aku yakin dia akan baik-baik saja” jawab Henry
Nara menatap Henry penasaran “keinginan terbesarnya?”
“melamarmu disaat kau lulus dengan nilai yang bagus” sambung Hani
“kalau begitu, kapan dia akan membuka matanya eonni?” Nara kembali meneteskan air matanya
“secepatnya dia akan membuka matanya. Sekarang bersihkan dulu badanmu, lalu makan. eonni yakin Kyuhyun tidak ingin kau sakit”
“yang Hani katakan itu benar. Kyuhyun akan membunuhku jika tau aku tak bisa menjagamu” sambung Henry
Akhirnya dengan langkah gontai Nara mengambil paperbag yang dibawa Hani lalu masuk kedalam kamar mandi yang ada dikamar rawat Kyuhyun. sebenarnya dia tidak mau meninggalkan Kyuhyun barang sedetik pun, tapi dengan berat hati dia pergi karena Hani dan Henry akan terus bicara jika ia tidak segera mandi. Nara menatap dirinya didepan cermin, mukanya memang menakutkan. Bagaimana Kyuhyun akan menyukainya jika dia seperti ini. Dia sudah kurang pintar, sekarang ditambah penampilannya yang seperti gelandangan. Pasti Kyuhyun akan semakin tidak menginginkannya.Segera gadis itu mandi dan memakaikan liptint cherry pada bibirnya.
Nara terlihat lebih fresh setelah keluar dari kamar mandi. Hani yang melihatnya langsung menarik Nara untuk duduk disofa. Hani sibuk membuka makanan yang sudah ia bawa “habiskan semua ini” perintah Hani tak terbantahkan. Nara mengangguk, dia memang belum makan selama tiga hari ini, jadi apa salahnya dia makan? menunggu Kyuhyun sadar juga membutuhkan tenaga bukan?
Selesai Nara makan, Hani dan Henry pamit untuk kembali kekantor. Selama Kyuhyun dirawat Henry lah yang mengerjakan pekerjaan Kyuhyun. dan Hani, tentu saja dia mengerjakan pekerjaan Nara. Selama Nara menunggu Kyuhyun, dia tetap dihitung masuk bekerja, jadi dia tetap akan mendapatkan nilai yang bagus dan gaji penuh.
Kyuhyun membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan cahaya yang ada di ruangan ini. Memori sebelum dia tak sadarkan diri berputar dikepalanya seperti film. Ketika Nara disekap, Hyorin yang menghianatinya, dan yang terakhir dia jatuh terguling dari tangga bersama Nara. ya bersama gadis yang sangat dia cintai. “Nara… Hwang Nara?” gumam Kyuhyun sangat pelan
Nara yang baru saja memejamkan mata langsung menatap Kyuhyun, kebahagiaan terpancar dari mata sembabnya “sunbae? Syukurlah kau sudah sadar. Apa ada yang sakit? apa perlu aku panggilkan dokter?”
Kyuhyun menghiraukan semua pertanyaan gadis itu “bagaimana keadaanmu? Apa kau terluka?”
Nara menggeleng “aku sama sekali tidak terluka. Aku akan memberitahu dokter jika sunbae sudah sadar” baru selangkah Nara melangkahkan kakinya, tangannya sudah digenggam Kyuhyun
“aku ingin duduk, aku ingin melihatmu” ujar Kyuhyun
Nara menekan tombol yang ada disamping ranjang Kyuhyun, otomatis bagian atas ranjang itu naik. Nara membenarkan posisi bantal Kyuhyun. seketika itu juga Kyuhyun menarik tubuh Nara hingga menempel padanya. Memeluk Nara dengan posesif seakan Nara akan pergi meninggalkannya.
“sunbae, lukamu” Nara mencoba menjauh, tapi Kyuhyun mempererat pelukannya
“sebentar saja, biarkan aku mengisi energiku” mereka berdua berpelukan selama beberapa menit
Kyuhyun mengakhiri pelukannya dengan kecupan singkat dibibir Nara “terimakasih” katanya sambil tersenyum. Walaupun wajahnya pucat, tapi dia tetap tampan dimata Nara. ah tidak hanya dimata Nara, tapi dimata semua gadis yang melihatnya.
Nara diam terpaku menatap Kyuhyun. hatinya berdebar tak karuan. Baru saja kyuhyun menciumnya. Kyuhyun menciumnya lagi setelah sekian lama dia berusaha menjauhi pria itu.
“apa yang kau pikirkan huh?” Tanya Kyuhyun, dia kembali mencium Nara. sekarang lebih lama dari sebelumnya. Bibir mereka hanya menempel namun sarat akan kerinduan yang dirasakan keduanya.
“aku mencintaimu Hwang Nara. sangat mencintaimu”
Perkataan Kyuhyun membuat pipi Nara merona . walaupun ia tahu Kyuhyun tidak menginginkannya tapi ia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
“bagaimana dengan Hyorin dan Lee Donghae?”
“mereka berhasil kabur, para polisi kurang cepat mengejar mereka” Nara diam sesaat “apakah mereka akan kembali? Dan membunuhku karena telah membocorkan rahasianya?” ketakutan sangat terlihat dari suara Nara
“takkan ku biarkan mereka menyentuhmu walaupun hanya sehelai rambutmu. Aku akan melindungimu” Kyuhyun mengenggam erat tangan gadis yang berada didepannya.
Suara ketukan terdengar, seorang suster masuk kedalam dengan beberapa peralatan di nampan yang dibawanya.
“oh tuan Cho sudah sadar?” suster itu berdeham kecil “maaf menganggu, saya akan memeriksa keadaan tuan Cho sebentar” ujar suster itu membuat Nara sedikit menjauh dari ranjang Kyuhyun.
“bagaimana keadaannya?” Tanya Nara saat suster itu selesai menulis hasil pemeriksaannya
“kondisi tuan Cho sudah membaik, saya rasa sinar matahari pagi sangat baik setelah beberapa hari berada diruangan terus menerus”
“tapi apakah benar tidak apa-apa? Maksutku, bukankah luka tembaknya parah?”
“lukanya sembuh dengan cepat. Saya permisi” Nara mengangguk
Kyuhyun kembali menarik Nara untuk dekat dengannya setelah suster itu menutup pintu. Dia tersenyum melihat Nara yang mengkhawatirkannya. Gadis itu terlihat sangat menggemaskan dimata Kyuhyun.
“aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku”
“istirahatlah, besok pagi aku akan membawa sunbae berkeliling taman rumah sakit”
“kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun
“aku akan duduk di sofa” Nara menunjuk sofa yang ada dibelakangnya
Kyuhyun menarik Nara sehingga gadis itu jatuh diranjang. Kyuhyun yang tidur menyamping bisa memandang Nara dengan leluasa. Dia membayangkan hari kelulusan Nara. Pada hari itu dia akan melamar Nara. tapi, jika kejadian ini terjadi lagi sebelum kelulusan Nara dan dia tidak akan selamat. Dia pasti akan sangat menyesalinya. Lalu apa dia harus melamar Nara setelah ini?
“sunbae?” ujar Nara mengembalikan Kyuhyun kedunia nyata
“kemarin aku bermimpi jika kau akan meninggalkanku, dan aku tidak ingin hal itu terjadi” ujar Kyuhyun
Nara terdiam mengingat kejadian sebelum Kyuhyun kehilangan denyut jantungnya. Dia mengatakan jika dia akan pergi dari kehidupan Kyuhyun. Mungkinkah Kyuhyun mendengar semua perkataanku? Pikirnya. Pikirannya kembali melayang mengingat film yang pernah ia tonton. Di film itu sang suami terus bicara kepada istrinya yang sedang koma, tak lama kemudian istrinya pun sadar dari komanya. Nara merutuki dirinya yang bodoh sampai hal sepele seperti ini saja tak diketahuinya.
“jangan menjauhiku lagi, aku mohon”
Nara kembali terdiam. Baru kali ini Nara mendengar permohonan dari seorang Cho Kyuhyun. Pria yang terkenal dengan ucapan sadisnya dan perintahnya. Sekarang memohon Nara untuk tidak menjauhinya. Nara mengangguk kecil dipelukan Kyuhyun. pria itu tersenyum lalu mengusap kepala gadis itu dengan lembut. Nara yang merasakan kenyamanan pun tak bisa menghindari rasa kantuknya,dia terlelap dipelukan Kyuhyun.
***
pagi harinya, Henry dan Hani dibuat terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Nara tidur dipelukan Kyuhyun diatas ranjang pasien. “Rupanya Kyuhyun sudah sadar semalam” bisik Henry ditelinga Hani. Gadis itu mengangguk seraya tersenyum melihat Nara tidur dengan pulas dipelukan Kyuhyun.
kyuhyun yang merasa ada orang memasuki kamar inapnya membuka mata. Dia melihat Henry dan Hani berdiri tak jauh dari ranjangnya. Perlahan dia melepaskan pelukkannya pada Nara dan mencoba untuk duduk.
“aku merasa sia-sia menghawatirkanmu saat melihat kalian seperti ini” sindir Henry
“ya, teganya tak memberitau kami saat kau sudah sadar” sambung Hani
“sssst, diamlah kalian. Jangan sampai Nara terbangun” kyuhyun menatap wajah Nara yang masih tertidur pulas.
“dia terlihat seperti tidak tidur selama setahun” lanjutnya
“memang dia tidak tidur hanya untuk menungguimu selama kau belum sadar” ujar Hani
“benarkah?” kyuhyun tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya
“harusnya kau melihat seberapa kacaunya dia, penampilannya melebihi gelandangan” henry tertawa setelah menyampaikan pendapatnya
“aku membawakan pakaian ganti dan makanan untuknya, pastikan dia menghabiskan makanannya, karena saat menunggumu dia tidak mau makan apapun”
Kyuhyun kembali menatap Nara, hatinya terasa nyeri setelah mendengar perkataan Hani. Bagaimana bisa Nara bertindak bodoh seperti itu? Membahayakan dirinya hanya untuk menungguku yang sedang koma.pantas saja jika dia terlihat lebih kurus, dan matanya sembab. Apa dia menguras air matanya saat aku sedang koma? Kyuhyun terlarut dalam pikirannya tentang Nara sampai melupakan Henry dan Hani yang sedang menjenguknya.
“baiklah, sepertinya presdir masih menginginkan waktu berdua bersama Nara. kami akan pergi kekantor” ucapan Hani menyadarkan Kyuhyun
“kami akan mengunjungimu sepulang bekerja” kata henry sebelum mereka menghilang dibalik pintu
Jarum jam sudah menunjukan pukul 11:00 a.m. tapi gadis itu belum terbangun dari tidurnya. bahkan suara berisik dari alat-alat kesehatan saat suster mengganti perbannya tadi pagi tidak mengganggu tidur Nara sama sekali. Pria itu tersenyum saat pikiran jail melintas dikepalanya. Dia mulai mengecup bibir Nara. lama kelamaan kecupan itu berubah menjadi ciuman yang berlangsung lama.
Tidur Nara terusik saat ia merasakan sesuatu lembut menjamah bibirnya. Gadis itu bangun dari tidurnya. matanya melebar saat melihat wajah Kyuhyun menempel dengan wajahnya. Kyuhyun menciumnya. Nara yang shock menutup matanya kembali.
Kyuhyun berdecak melihat Nara masih memejamkan matanya “aku tahu kau sudah bangun”
“bagaimana sunbae tahu?” Nara menguap. Dia terkejut ketika melihat jam di ponselnya “astaga!! Jam setengah 12? Kenapa sunbae tidak membangunkanku sejak tadi pagi?”
“kau tidur seperti orang mati. tidak mudah terganggu oleh apapun”
“a..apa?” Nara menatap kesal Kyuhyun
“Hani membawakanmu makanan dan pakaian ganti” Kyuhyun menunjuk paperbag yang ada di sofa
“eonni kemari? Dan sunbae tidak membangunkanku? Aah aku tak percaya ini. Eonni akan berfikir yang tidak-tidak”
“mandilah. Walaupun kau tidak bekerja, kau tetap harus mandi”
Nara berdecak, tiba-tiba dia merasa Kyuhyun sangat menyebalkan. Gadis itu beranjak dari ranjang dan memungut paperbag yang ada di sofa lalu berjalan kekamar mandi. Butuh waktu hampir satu jam sampai Nara menyelesaikan ritual mandinya. Setelah keluar dari kamar mandi Nara terlihat segar, wangi strawberry menguar dari tubuhnya.
“apakah harus membutuhkan waktu yang lama hanya untuk mandi?” Tanya Kyuhyun. Gadis itu berjalan kearah Kyuhyun dengan tatapan bingungnya.
“aku kesepian saat kau tinggal mandi”
“apa sunbae benar baik-baik saja?” Nara mengecek suhu tubuh Kyuhyun dengan menempelkan punggung tangannya pada dahi pria itu.
“kenapa?”
“tak biasanya sunbae bersikap manja seperti ini”
Terdengar suara ketukan pintu, seorang petugas pembawa makanan masuk mengantarkan makan siang untuk Kyuhyun.
“silahkan dinikmati makan siang anda tuan” ujar petugas itu yang dibalas dengan anggukan Kyuhyun.
“terimakasih” ucap Nara sebelum petugas itu keluar
“seharusnya sunbae mengucapkan terimakasih padanya” Nara duduk di samping keranjang Kyuhyun dengan cekatan dia membuka penutup makanan dimeja kecil yang ada diranjang Kyuhyun
Kyuhyun menatap jijik makanan didepannya. Bubur dan sayuran. “aku tak suka semua itu”
“tapi sayangnya sunbae harus memakan semua ini”
“kau sendiri belum makan”
“aku akan makan setelah ini” Nara tersenyum. Tangannya mengambil sendok lalu memberikannya pada Kyuhyun “aku rasa sunbae bisa makan sendiri”
“kita makan bersama” ujar Kyuhyun
Nara mengangguk, dia mengambil makanan yang dibawakan Hani untuknya. Sekotak nasi, sayur, dan beberapa potong daging. Nara menangkupkan tangannya dan mulai berdoa sebelum memakan makanannya.
Kyuhyun tersenyum melihat Nara yang sedang makan. gadis itu makan dengan lahap. Sedangkan Nara yang merasa terus diperhatikan Kyuhyun menghentikan makannya.
“kenapa melihatku terus? Sunbae juga harus makan”
“makananmu terlihat lebih enak” Kyuhyun mengambil daging lalu memakannya. Saat pria itu mau mengambil daging lagi, Nara menghentikannya.
“sunbae harus makan makanan yang telah disediakan rumah sakit. harga makanan ini sangat mahal. lagipula bubur dan sayuran sangatlah enak”
“kalau begitu kita bertukar makanan, bagaimana?” Kyuhyun tersenyum jahil
“mana boleh seperti itu. Berikan sendoknya” Nara mengambil sesendok bubur dan sayuran lalu menyuapkannya pada Kyuhyun.
“2 hari ini sunbae bertingkah aneh. Sebenarnya ada apa?”
Kyuhyun terdiam mendengar pertanyaan Nara. dia sendiri juga bingung kenapa dia bersikap seperti ini pada Nara. Setelah dia bermimpi Nara akan meninggalkannya saat koma kemarin. Dia hanya ingin berdekatan dngan Nara. dia tidak tahu dengan perubahan sikapnya yang menjadi sangat manja pada Nara saat ini. Pria itu tersenyum, menunjukan senyum yang paling manis dimata Nara.
“aku ingin kau selalu bersamaku” ujarnya sebelum Nara menyuapinya lagi.
Gadis itu tersenyum, hatinya bersorak gembira mendengar bahwa Kyuhyun menginginkannya. Sekarang Nara tidak peduli dengan status mereka. Selama Kyuhyun ingin bersamanya, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan hubungan mereka.
**
Hari sudah mulai gelap saat Henry datang dengan wajah yang sangat lusuh. Mungkin pekerjaan Kyuhyun terlalu banyak hingga dia terlihat sangat capek seperti sekarang ini.
“ada apa denganmu Henry-ssi?” Tanya Nara
“aku merasa mau mati mengerjakan pekerjaan Kyuhyun yang sangat banyak”
“kalau begitu mati saja” celetuk Kyuhyun yang membuat Nara menahan tawanya
“tapi aku tidak pernah melihat sunbae sangat lelah sepertimu. Kau sudah makan?” henry menggeleng
“aku akan membelikanmu makanan di cafeteria, tolong temani sunbae sebentar”
“nara-ya, biarkan saja dia membeli makanannya sendiri”
“tapi sunbae..”
“selangkah saja kau keluar untuk membelikannya makan, aku pastikan kau takkan melihatnya lagi” potong Kyuhyun
Nara berjalan menuju kulkas kecil di pojok ruangan, mengambil minuman isotonic untuk Henry “maaf henry-ssi, aku hanya bisa memberimu ini”
“aku bingung, bagaimana bisa kau menyukai pria tak berperasaan seperti dia” Henry mengomel sendiri
Nara memandang sekeliling, dia baru menyadari bahwa Hani tidak datang bersama Henry “eonni dimana? Bukannya dia selalu datang bersamamu?”
“pekerjaan Hani belum selesai, mungkin dia tidak akan mampir kesini karena dia harus lembur sampai nanti malam”
“ah, sepertinya besok aku harus mulai bekerja lagi. Kasihan eonni jika tidak ada yang membantunya”
Henry mengangguk menyetujui pendapat Nara “ya, kau memang harus bekerja. Oh ya aku kesini untuk memberitahu kalau dua minggu kedepan aku akan memantau perkembangan resort kita dijeju dan kejepang untuk menghadiri rapat”
“pasti sangat melelahkan ya. kau harus beristirahat dengan baik Henry-ssi, dan jangan lupa untuk meminum vitamin” raut muka Kyuhyun berubah menjadi kesal setelah melihat Nara yang perhatian pada Henry
“terimakasih Nara-ya, kau memang sangat baik” Henry tersenyum, dia tahu jika Kyuhyun sedang kesal karenanya.
Henry mengusap puncak kepala Nara “aku pulang dulu, aku harus mempersiapkan semuanya. Tolong sesekali jenguk dia ya Nara-ya”
Nara mengangguk mantap “kau bisa mengandalkanku Henry-ssi. Hati-hati menyetir”
“kalian terlihat akrab sekarang” cibir Kyuhyun
“dia orang yang sangat baik. Ah sunbae mau berjalan jalan ketaman rumah sakit? kita bisa melihat bintang dari sana” tawar Nara
“bukankah udara malam tidak baik untuk pasien. aku ingin beristirahat”
“aah iya aku lupa. baiklah” Nara membenarkan selimut Kyuhyun lalu beranjak duduk di sofa. Dia memeriksa ponselnya, terdapat 2 pesan. Satu dari Hani yang memeritahu bahwa dia tidak bisa mampir kerumah sakit dan satu lagi pesan dari Henry yang berhasil membuatnya tersenyum tanpa henti.
to : Nara
from : Henry
sepertinya Kyuhyun cemburu melihatmu yang perhatian padaku. Temui aku sekarang di cafeteria rumah sakit.
“sunbae, tidurlah. Aku akan ke cafeteria sebentar” Kyuhyun hanya mengangguk lalu memejamkan matanya
**
Nara berjalan cepat menuju cafeteria. Ia tidak ingin Henry menunggunya terlalu lama. Setelah memesan minum, ia duduk didepan Henry.
“kyuhyun sedang apa?”
“sunbae ingin tidur. Emm.. Henry-ssi, mengenai pesanmu… benarkah itu?” Tanya Nara ragu-ragu
“aku melihatnya. Ekspresi Kyuhyun langsung berubah ketika kau bicara padaku”
“benarkah? Jika begitu sunbae benar-benar menyukaiku” ujar Nara senang
“Bagaimana jika aku membantumu agar Kyuhyun mau berpacaran denganmu? Tapi kau juga harus membantuku”
“Baiklah, apa yang bisa aku lakukan untukmu?”
“bantu aku mempersiapkan acara untuk melamar Hani”
“kau menyukai eonni?” Nara tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya
“menurutmu untuk apa aku susah susah membantumu menangkap Hyorin jika tidak ada maksut tertentu”
“jadi kau membantuku hanya untuk lebih dekat dengan eonni? Kau jahat sekali Henry-ssi”kata Nara dengan nada marah yang dibuat-buat.
“jadi bagaimana? Kau mau membantuku?”
“baiklah, aku akan membantumu Henry-ssi”
“panggil aku oppa, kita sudah akrab dan aku lebih tua darimu”
“o.. oppa? Baiklah” Nara meminum milkshakenya. Pembicaraan mereka berlanjut dengan membicarakan Hani sebagai topiknya.
**
Tak terasa Nara telah meninggalkan Kyuhyun selama 4 jam untuk menemani Henry makan dan mengobrol. Saat gadis itu memasuki kamar inap Kyuhyun, ia mendapati Kyuhyun sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi seolah Nara baru saja melakukan sebuah kesalahan yang amat fatal.
“dari mana saja? Kenapa lama sekali?” Tanya Kyuhyun penuh penekanan disetiap kalimatnya.pria itu telah kembali ke sifat biasanya, perkataan yang tajam dan tatapan yang mengintimidasi. Untuk saat ini tidak ada lagi Kyuhyun yang sangat baik dan manja.
“aku hanya ke cafeteria menemani Henry oppa makan dan mengobrol sebentar” terlihat ketakutan di nada bicara Nara.
“sudah 4 jam Nara, kau bersama dengannya sudah 4 jam! bahkan sekarang kau memanggilnya oppa. Kau mulai menyukainya?”
Nara tidak menjawab, dia sangat kesal dengan Kyuhyun saat ini. Kyuhyun seperti seorang suami yang memergoki istrinya berselingkuh. Padahal hubungan mereka tidak jelas, kenapa Kyuhyun sampai marah seperti ini? Gadis itu mengambil tasnya yang berada di sofa lalu berjalan mendekati pria yang dibencinya saat ini.
“kenapa sunbae membuatku merasa sedang berselingkuh? Bhakan kita tidak sedang terikat hubungan apapun. Sunbae tidak bisa melarangku untuk tidak dekat dengan Henry. Aku pulang, aku tidak mau berlama-lama dengan pria yang sedang marah” nara keluar begitu saja tanpa menunggu jawaban Kyuhyun.
Kyuhyun mematung melihat Nara meninggalkannya. Dia juga tidak tahu dengan apa yang terjadi pada dirinya. Apa yang dikatakan Nara benar. Mereka tidak terikat hubungan apapun, jadi Kyuhyun tidak berhak marah pada Nara. Gadis itu selalu bersikap baik ke semua orang, termasuk Henry. Lalu apa yang Kyuhyun cemaskan? Bukankah Nara sangat mencintainya. Kyuhyun merutuki sikap bodohnya barusan.
~~
Duuuh stuck >.< TBC dulu yaa, lanjut besok lagi. Hehe
Makasih udah mau baca sama comment. Kisskiss :*
No comments :
Post a Comment