Author : Chiazz
Tittle : One Night Mission [ Part 1 ]
Category : NC 21+, Yadong, Romance, Thriller, Chaptered
Cast : Cho KyuHyun, Kim NaNa, And Other Cast.
Disclaimer : Happy Reading and sorry for typo…… ^^
Tittle : One Night Mission [ Part 1 ]
Category : NC 21+, Yadong, Romance, Thriller, Chaptered
Cast : Cho KyuHyun, Kim NaNa, And Other Cast.
Disclaimer : Happy Reading and sorry for typo…… ^^
==One Night Mission==
Mark-Hills Apartement
Cheondam-Dong , Seoul, South Korea
01.00 am
Cheondam-Dong , Seoul, South Korea
01.00 am
Terdengar deruan nafas saling memburu di iringi suara decapan mulut akibat ciuman panas dua sejoli di sebuah apartement mewah yang hanya diperuntukkan bagi kalangan atas saja , mereka berdua tengah sibuk dengan aktifitas intimnya di atas ranjang yang berbalut seprai putih, saling melumat dan membelitkan lidah, menyecapi setiap rasa pada milik masing-masing
Sejenak sang pria menghentikan aktifitasnya, memberikan jeda untuk sang wanita agar dapat menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum memulai sesuatu yang lebih dari saat ini. Dengan senyum mempesona sang pria memandang seduktif wanita yang kini sedang terbaring pasrah di bawah kuasanya dengan keadaan hampir setengah telanjang.
“Kau membuatku tidak tahan sayang.“ Geram sang pria berusaha keras menahan gejolak dalam tubuhnya yang ingin segera tersalurkan. “Lihatlah, di bawah sana! kau harus bertanggung jawab.”
Dengan senyum tak kalah menggoda dan entah kekuatan darimana, sang wanita malah membalik posisi mereka dan kini tubuh sang pria lah yang berada di bawah kuasanya.
“Tentu saja sayang, aku akan memberikan yang terbaik untukmu sebelum semuanya berakhir.”
Ujar wanita tersebut seraya memamerkan senyum misterius di sudut bibirnya.
Ujar wanita tersebut seraya memamerkan senyum misterius di sudut bibirnya.
“Ouuh! Aku sangat suka wanita agresif.” Desah pria tersebut akibat godaan dari sang wanita yang dengan sengaja mempertemukan pusat tubuh mereka yang masih tertutup rapat, menggesekkannya perlahan membuat tubuhnya terasa terbakar oleh gairah yang ia ciptakan sendiri.
Tak ayal lagi desahan pria itupun semakin menjadi tak menyadari sedikitpun apa yang akan terjadi padanya setelah ini. “Ouuhh!! Shhh!! Kau membuatku gila sayang.” Erangan tertahan itu semakin membuat sang wanita bersemangat menggoda tubuh pria yang berada di bawah kuasanya. Wanita itu tak henti-hentinya mengecupi setiap inci permukaan wajah sang pria, melumat dan menggigit sekilas bibir pria tersebut berusaha membuat sang pria lupa akan segalanya. Bibir wanita itu mulai turun ke dagu kemudian semakin turun mengecupi setiap jengkal permukaan leher pria tersebut.
“Ahhh!! Kau akan membuat pagiku esok kembali cerah sayang. Aku ingin kita melakukannya lebih sering daripada ini.” Ujar pria tersebut disela desahannya. Sedangkan sesuatu di bawah sana mulai memberontak ingin segera di bebaskan.
Sejenak wanita itu menghentikan aktifitasnya, bola mata hitam kecoklatan miliknya memandang lekat seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh sang pria “Kau yakin kita bisa melakukannya lagi sayang?”
Sejenak wanita itu menghentikan aktifitasnya, bola mata hitam kecoklatan miliknya memandang lekat seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh sang pria “Kau yakin kita bisa melakukannya lagi sayang?”
“Tentu saja sayang! Kita masih punya banyak sekali waktu .” Pria itu sedikit menaikkan wajahnya, mengecup singkat bibir wanita di atasnya seraya tersenyum penuh percaya diri.
“Kau salah Oppa, semua ini akan berakhir sampai disini , kita tidak punya waktu sedikit pun lagi, lebih tepatnya kau yang tidak memiliki waktu.”
“A-apa maksudmu?” Pandangan mata pria itu mulai mengabur, entah apa yang terjadi padanya. Sesaat kepalanya terasa pening tubuhnya terasa lemah hingga tak menyadari sesuatu yang keras dan dingin mulai mendekati ceruk lehernya menggores perlahan, belum menimbulkan bekas apapun.
Beberapa detik kemudian kesadarannya sedikit kembali. “K-ke-parat kau!” umpatnya saat menyadari apa yang akan terjadi padanya. Suaranya terdengar serak. Pria itu berusaha menepis pisau yang diarahkan sang wanita pada urat lehernya. Dengan tubuh lemah dan hampir tak sadarkan diri pria itu berusaha turun dari ranjang dan berlari terseok-seok kearah pintu dengan kekuatan yang masih tersisa.
Dengan senyum kemenangan sang wanita menatap kagum pada pemandangan yang dia lihat saat ini. Wanita itu sangat menyukai tatkala target yang akan ia habisi mati secara perlahan.
Dengan tubuh bergetar pria itu berusaha menarik handel pintu berusaha membuka secepatnya. namun usahanya sia-sia. “Apa yang kau inginkan? DASAR JALANG!!
Dengan tubuh bergetar pria itu berusaha menarik handel pintu berusaha membuka secepatnya. namun usahanya sia-sia. “Apa yang kau inginkan? DASAR JALANG!!
“Sepertinya kau membutuhkan ini.” wanita itu mengacungkan tangan kirinya ke atas memamerkan sebuah kunci yang ada di genggamannya. “ Tapi ma’af aku bukan malaikat baik hati yang akan membebaskanmu begitu saja sayang, sepertinya kau lebih membutuhkan apa yang ada di tangan kananku ini.” ujarnya seraya mengacungkan pisau mengarah tepat pada pria tersebut.
“J-jangan m-mende-kat.”
“Kau tahu aku tidak mendekat pun kau akan segera mati perlahan.” Pernyataan wanita itu sukses membuat tubuh pria tersebut semakin mengerut takut bagaikan anak anjing kecil yang kedinginan tersiram air hujan.
“Sangat disayangkan pria setampan dirimu harus berakhir seperti ini sayang, tapi ma’af semua ini bukanlah keinginanku sendiri.” Ujar wanita itu sengaja memamerkan raut penyesalan.
“Le-paskan aku.” Lirihnya memohon seraya menangkupkan kedua tangannya. Wajah pria itu menunduk dalam tak berani sedikitpun memandang wanita yang kini dia anggap sangat mengerikan.
“Sangat disayangkan pria setampan dirimu harus berakhir seperti ini sayang, tapi ma’af semua ini bukanlah keinginanku sendiri.” Ujar wanita itu sengaja memamerkan raut penyesalan.
“Le-paskan aku.” Lirihnya memohon seraya menangkupkan kedua tangannya. Wajah pria itu menunduk dalam tak berani sedikitpun memandang wanita yang kini dia anggap sangat mengerikan.
Haha …. “Sampai kapan kau bisa bertahan , yach! Setidaknya sebelum kematianmu aku akan memberitahukan sedikit informasi yang harus kau ketahui agar kau tidak mati penasaran bukan, karena hal itu akan sangat disayangkan.” Seringainya.
“Wine yang kau minum beberapa jam yang lalu telah ku campur dengan racun yang secara perlahan akan menghancurkan sistem organ internalmu satu per satu, dan hal terpenting adalah sangat sulit untuk mendeteksi atau mengetahui pengaruh atau premis hasil dari racun tersebut, karena itulah tak akan ada yang mengira kau mati karena keracunan.”
Tubuh pria tersebut semakin terkulai bersandar pada pintu,tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena tubuhnya semakin terasa lemah dan sulit untuk digerakkan.
Wanita itu berjalan mendekati tubuh sang pria yang sudah terkulai lemah tak berdaya, pasca percumbuan panas beberapa menit yang lalu tubuhnya sendiri ia biarkan setengah telanjang, hanya tertutup bra di bagian atasnya serta hotpans tipis. Yach! Setidaknya ia sedikit ingin memberikan pemandangan indah untuk terakhir kalinya pada target yang akan segera habis ditangannya tersebut. Tidak salah bukan? menyenangkan hati seseorang sedikit saja meskipun orang tersebut telah berada diambang kematian.
“Dengan senang hati aku akan membuat kematianmu terlihat lebih indah sayang.” Ujarnya saat berada tepat di depan tubuh pria yang hampir kehilangan kesadarannya tersebut. Wanita itu mendudukkan tubuhnya sejajar dengan pria yang tak lain bernama Lee Hyukjae.
“Ma’af Hyukjae-shi, mari kita akhiri malam ini dengan sesuatu berwarna merah!”
==One Night Mission==
Star City Apartement
Myeong-Dong, Seoul, South Korea
07.13 am.
Myeong-Dong, Seoul, South Korea
07.13 am.
Seorang gadis dengan piama merah muda yang masih melekat di tubuh rampingnya, duduk manis di sofa seraya menyendokkan suapan pertama sereal sarapan paginya dengan penuh kenikmatan. Hal itu telah berlaku lama di setiap pagi menjelang, tentu saja, karena gadis itu merupakan seorang maniak sereal coklat yang saat ini tengah dilahapnya dengan rakus.
Sambil mulutnya sibuk mengunyah, pandangan matanya mengedar ke sekeliling mencari sesuatu. Sesaat kemudian sepertinya ia telah menemukan sesuatu yang sedang dicarinya, langsung saja jemari lentiknya menyambar benda persegi panjang dengan beberapa tombol kecil dipermukaannya yang terletak di maja kecil samping sofa. Tangannya terulur mengarah pada televisi flasma 21 inci yang terpajang indah didepannya, dan jadilah benda berbentuk kotak dengan layar datar itu memperlihatkan orang-orang yang sedang berkerumun ramai di depan salah satu kamar mewah Mark Hills Apartemen yang terkenal hanya untuk kalangan menengah atas saja. Pihak berwajib mencoba mengamankan beberapa orang yang berusaha menerobos police line yang telah ditetapkan di sekitar tempat kejadian perkara. Entah apa yang telah terjadi di dalam kamar Apartement tersebut, Gadis itu menyimak dengan seksama berita yang ada didepannya.
Seorang pewarta berita sedang berdiri di belakang kerumunan orang-orang dengan mikrofone yang tergenggam di tangannya. “Telah ditemukan seorang laki-laki tewas di Apartemennya dalam keadaan tertikam di bagian leher. Korban ini pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan yang saat itu sedang mengelap jendela Apartemen. Begitu hendak membersihkan jendela kamar selanjutnya, ia melihat korban sudah di genangi darah yang keluar dari leher korban, karena kebetulan gorden kamar korban yang satu-satunya tidak tertutup. Kini polisi sedang mengamankan korban untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada tubuh korban melalui jalan otopsi yang akan dilakukan oleh Tim Forensik untuk memeriksa sebab-sebab kematian korban secara menyeluruh. Sedangkan pihak kepolisian akan mengusut tempat kejadian perkara demi mendapatkan bukti-bukti yang mungkin saja bisa membawa mereka untuk menemukan pelaku pembunuhan tersebut. Diduga—…… . ”
Gadis itu tiba-tiba memindahkan chanel televisinya begitu saja. “Hahhh! membosankan.”
“Yaak! Kenapa kau pindahkan chanel tv nya!” Teriak seorang laki-laki yang entah sejak kapan sudah duduk manis disamping gadis itu.
“Yaak! Kenapa kau pindahkan chanel tv nya!” Teriak seorang laki-laki yang entah sejak kapan sudah duduk manis disamping gadis itu.
“Cho Kyuhyun! Sejak kapan kau disitu! Ommona!… Jantungku…” gadis itu mengusap dadanya perlahan.
“Sejak kau menyalakan benda itu, cepat pindahkan lagi!” jawab Kyuhyun cuek dan tentu saja ada nada memerintah yang tak terbantahkan di dalamnya.
“Aishh, ne!” –gadis itu- memindahkan lagi chanel televisinya pada berita sebelumnya dengan wajah kesal.
“….. Ya! kami akan segera mengusut kejadian ini, berhubung ini adalah kejadian serupa yang sudah terjadi tiga kali dalam dua bulan ini. Kami pihak polisi yakin, ini semacam pembunuhan berantai, jadi kami akan-…..”
Gadis itu dengan serampangan mematikan televisinya seraya mendengus gusar.
“Yaak Kim Na Na!” geram Kyuhyun kesal.
“Aku tidak mau melihatnya!” Teriak Nana sambil meninggalkan Kyuhyun sendirian.
“Aishh gadis itu, tak biasanya dia sensitif seperti ini, bukankah itu hal biasa, mungkinkah otaknya sudah bergeser?” gumam Kyuhyun sibuk dengan pikirnnya sendiri.
==One Night Mission==
Police Office
Gangnam, Seoul, South Korea
16.15 pm.
Gangnam, Seoul, South Korea
16.15 pm.
“Komandan Choi Siwon!” teriak seorang petugas yang wajahnya masih terbilang imut untuk ukuran orang dewasa. Ia berlari tergopoh-gopoh memasuki ruangan atasannya.
“Diam di tempat!” Teriak sang atasan. Raut wajah tegas terpatri di wajah penuh wibawanya. Tentu saja sikap tegas harus tetap ia junjung tinggi demi mendisiplinkan anak buahnya yang terbilang masih baru di dunia kepolisian.
“Diam di tempat!” Teriak sang atasan. Raut wajah tegas terpatri di wajah penuh wibawanya. Tentu saja sikap tegas harus tetap ia junjung tinggi demi mendisiplinkan anak buahnya yang terbilang masih baru di dunia kepolisian.
“Siap komandan!” jawab petugas baru itu seketika menghentikan larinya dan berdiri tegak di hadapan atasannya seraya memberikan hormat. Raut wajahnya menegang seolah menyadari kesalahan apa yang baru saja ia lakukan.
“PETUGAS KIM RYEOWOOK! BERAPA KALI HARUS AKU BILANG KETUK DULU PINTU RUANGANKU SEBELUM KAU MASUK! DAN BERHENTI LARI-LARIIIIIIIIII!!” marah sang komandan pada Ryeowook.
“Ma-maaf komandan, sa-saya lupa. Tapi ini penting komandan!”
“Hahh sudahlah, kau akan tetap seperti itu walau ku beritahu berapa pun. Menghabiskan energiku saja, bagaimana perkembangan laporan selanjutnya pada kasus pembunuhan tersebut?”
“Lapor Komandan! Petugas forensik menemukan kesamaan dalam hasil visum korban saat ini dengan korban pembunuhan beberapa pekan lalu, sepertinya kasus ini merupakan pembunuhan berantai yang direncanakan oleh komplotan tertentu.”
“Lapor Komandan! Petugas forensik menemukan kesamaan dalam hasil visum korban saat ini dengan korban pembunuhan beberapa pekan lalu, sepertinya kasus ini merupakan pembunuhan berantai yang direncanakan oleh komplotan tertentu.”
“Kesamaan? Apa itu?”
“Dalam kasus ini motif pembunuhan terlihat sama persis yaitu sebuah tikaman namun ada unsur berbeda yang menyertainya, Tim kami baru saja mendapat laporan menurut identifikasi pada tubuh korban dan dilihat dari kondisinya saat itu, sepertinya sebelum dibunuh, korban hampir saja melakukan semacam hubungan intim. Bisa jadi sang pelaku disini hanya ingin membela diri. Namun anehnya hal itu terjadi pada korban-korban yang sama dengan sebelumnya.”
Kepala polisi Choi Siwon mengerutkan kening mendengar penjelasan bawahannya. “Ya. Jika memang benar seperti itu, berarti ada kemungkinan pembunuh ketiga korban sama, dan dia adalah seorang wanita.”
“Namun ada satu hal yang berbeda untuk pembunuhan kali ini , pada sample darah korban ditemukan suatu keganjilan, sepertinya korban mati bukan hanya karena tikaman pada leher tapi ada unsur lain yang belum kami ketahui. Pihak forensik telah mengirimkan sample darah korban untuk diperiksa lebih lanjut oleh laboratorium rumah sakit karena diduga ada cairan asing yang menyebar pada pembuluh darah korban, dan diduga hal itulah yang menjadi penyebab utama kematian korban untuk kali ini.”
“Bagaimana pendapat komandaan mengenai kasus ini, sepertinya kita membutuhkan bantuan tim khusus untuk menangani kasus ini lebih lanjut?”
“ Ya! kau benar petugas Kim, untuk kasus ini kita tidak boleh lengah karena dikhawatirkan ada korban lain yang akan berjatuhan.”
“Ya, komandan! mengingat ketiga korban adalah orang-orang yang cukup terkemuka dan juga terkenal di bidangnya masing-masing. Korban pertama yang terjadi satu bulan lalu di sebuah Hotel berbintang lima di pusat kota adalah Kim Hee Chul seorang desaigner pria terkenal yang model-modelnya merupakan artis Mancanegara, pria ini ditemukan terbujur kaku di atas ranjang Apartementnya dengan luka tikam di dadanya. Kemudian pembunuhan kedua yang terjadi dua minggu yang lalu adalah korban bernama Kim Ki Bum seorang pewaris tunggal Star Industrice yang merupakan persahaan terbesar dalam industri Korea yang bergerak dibidang properti, pria ini mati terbunuh dengan tragis terendam dengan tubuh telanjang di dalam bathub kamar mandi di Apartemenya dengan luka tikaman di perut. Dan yang terakhir ini adalah Lee Hyuk Jae, pria muda yang baru-baru ini karirnya melambung tinggi setelah kesuksesannya menjadi model dan artis di perfilman Hollywood.”
Si Won mengerutkan dahinya dan berpikir sejenak menyerap semua kata-kata RyeoWook. Benar – benar memusingkan, sebenarnya apa keinginan pelaku, mengapa semua korban merupakan orang-orang penting yang sedang berada di puncak kesuksesannya. Mungkinkah ini perbuatan suatu komplotan ataukah perseorangan yang hanya didasari oleh rasa iri?
“Sepertinya aku sendiri yang akan turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini.” gumam Siwon.
“Petugas Kim! Persiapkan tim khusus sekarang juga untuk membantu menangani kasus ini, tim sebelumnya yang telah terbentuk perintahkan untuk segera bergambung dengan tim khusus.”
“Petugas Kim! Persiapkan tim khusus sekarang juga untuk membantu menangani kasus ini, tim sebelumnya yang telah terbentuk perintahkan untuk segera bergambung dengan tim khusus.”
“Baik Komandan!” jawab Petugas Kim tegas seraya memberi hormat pada atasannya.
==One Night Mission==
Star City Apartement
Myeong-Dong, Seoul, South Korea
22.13 pm.
Myeong-Dong, Seoul, South Korea
22.13 pm.
Untuk kesekian kalinya Kyuhyun mendesah berat seraya menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Sejak tadi dirinya hanya mondar mandir tidak jelas. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal yaitu gadis yang saat ini sedang mendekam sendirian di dalam kamarnya.
Kesabarannya Kyuhyun benar-benar telah habis. Pria itu berjalan mendekat ke arah pintu kamar Nana. “ Ya! Kim Nana sampai kapan kau akan mengurung dirimu sendiri eoh?, apa kau marah sejak pagi hanya karena saluran tv itu?” tanya Kyuhyun dengan suara ditinggikan berharap Nana bisa mendengar suarannya dari dalam. Tapi nihil tak ada sahutan sedikitpun dari Nana.
Dengan terpaksa Kyuhyun berusaha mengumpulkan seluruh tenagannya berniat mendobrak pintu kamar Nana. Sebelum Kyuhyun melakukan aksi nekatnya tersebut pintu kamar Nana perlahan terbuka. Menampilkan sosok gadis dengan penampilan yang cukup menyedihkan. Rambut acak-acakkan, mata sembab yang masih berlinangan air mata serta piyama kusut yang membungkus tubuh rampingnya.
Seketika itu juga tubuh Nana ambruk kedalam pelukan Kyuhyun. “Kyu.. hiks-hiks !!” lirihnya di sela isak tangisnya. “Aku tidak sanggup lagi, “
Inilah sisi lain dari seorang Kim Nana, bagaimanapun juga ia hanyalah wanita biasa yang mempunyai perasaan. Tentu apa yang mereka alami saat ini sungguh menyiksa batin. Sesungguhnya mereka ingin hidup layaknya sepasang kekasih normal seperti biasa. Namun apa daya semua ini harus tetap mereka jalani hingga akhir. KyuHyun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Nana, sesungguhnya ia sangat mengerti apa yang gadis itu rasakan saat ini. Andai saja ia dapat menggantikan posisi Nana mungkin lebih baik dirinya saja yang melakukan perbuatan laknat tersebut.
Inilah sisi lain dari seorang Kim Nana, bagaimanapun juga ia hanyalah wanita biasa yang mempunyai perasaan. Tentu apa yang mereka alami saat ini sungguh menyiksa batin. Sesungguhnya mereka ingin hidup layaknya sepasang kekasih normal seperti biasa. Namun apa daya semua ini harus tetap mereka jalani hingga akhir. KyuHyun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Nana, sesungguhnya ia sangat mengerti apa yang gadis itu rasakan saat ini. Andai saja ia dapat menggantikan posisi Nana mungkin lebih baik dirinya saja yang melakukan perbuatan laknat tersebut.
“Sudah kukatakan berapa kali, jangan pernah memendam kesedihanmu sendirian.Arra!” Nana hanya mengangguk sekilas dalam dekapan Kyuhyun
.
“Aku takut Kyu.” Lirih gadis itu lagi.
.
“Aku takut Kyu.” Lirih gadis itu lagi.
“Ada aku disini, kau akan tetap aman, yang perlu kita lakukan hanyalah menyelesaikan semua ini dan menemukan ibumu kembali. Setelah itu kita akan pergi jauh dan memulai kehidupan baru.” Kyuhyun berusaha meyakinkan Nana bahwa semuanya akan baik-baik saja. Nana sedikit bisa bernafas lega kemudian semakin mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun.
“Kau tau sebenarnya aku sangat kesal padamu.” Kyuhyun sedikit merenggangkan pelukannya. Sedangkan Nana mendongakkan kepalanya sedikit terkejut mendengar penuturan Kyuhyun. Selama hampir dua tahun menjadi kekasih Cho Kyuhyun Nana merasa pria itu nyaris tidak pernah mengatakan hal demikian pada dirinya. Kyuhyun adalah tipikal pria yang sangat pengertian. Dan akan selalu memahami apapun itu.
Nana mengerutkan dahi bingung. Bola mata coklatnya bertabrakan dengan bola mata hitam milik Kyuhyun raut wajah pria itu terlihat berbeda dari biasanya. Nana merasakan seperti ada rasa kecewa yang dipancarkan oleh sorot mata Kyuhyun tersebut. Nana tak mengerti kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga membuat kekasihnya itu kesal. Mngkinkah karena sejak pagi Nana mengacuhkannya. Gawat! Sepertinya ia telah melakukan kesalahan fatal.
Buru –buru Nana mengeratkan kembali pelukannya pada tubuh Kyuhyun . “Mian.”
Buru –buru Nana mengeratkan kembali pelukannya pada tubuh Kyuhyun . “Mian.”
“Bukan hanya satu kata itu saja yang aku inginkan Kim Nana, apa kau tidak ingin bertanya apa yang membuatku merasa sangat kesal?” geram Kyuhyun berusaha menahan rasa frustasinya.
“W-waeyo?” tanya Nana gugup.
Kyuhyun melepas pelukan Nana kemudian memegang kedua pundak gadis itu erat. Bola Mata hitamnya menatap tajam pada Nana membuat gadis itu mengerut takut. Tapi tiba-tiba KyuHyun menarik nafas panjang lalu ia hembuskan perlahan, langsung saja tatapan tajamnya berubah menjadi lembut kedua tangannya mengusap pundak Nana. Gadis itu tak mengerti dengan perubahan emosi Kyuhyun yang terjadi begitu cepat. Sebenarnya apa yang pria itu fikirkan?
“Sebenarnya….. A-aku…., emmbb, aku cemburu! Aku marah jika membayangkan tubuhmu yang seharusnya hanya milikku nyatanya juga disentuh olah pria lain! aku tak sanggup membayangkannya!” ucap KyuHyun dengan mengacak rambutnya frustasi, sedang Nana hanya tersenyum lembut menanggapi ucapan kekasihnya itu. Ia tangkupkan kedua tangannya pada wajah Kyuhyun. Tatapan Kyuhun tiba-tiba melirih. Melihat kekasihnya seperti itu, ada perasaan menggelitik dihatinya betapa manisnya seorang Cho Kyuhyun. Nana mengecup bibir Kyuhyun singkat, lalu ia tatap dalam-dalam mata lelakinya itu. Yach! Tentu saja Nana mengerti apa yang Kyuhyun rasakan selama ini.
“Bukankah sudah sering kujelaskan padamu, jika aku tidak pernah melakukan sesuatu yang lebih dengan mereka. Kaulah satu-satunya orang yang menyentuhku secara utuh. Karena tentu saja hanya kaulah yang mendapatkan semuanya. Seluruh hati, raga, dan jiwaku ini hanyalah milikmu sayang. Maaf jika selama ini aku menyakitimu dengan semua misi ini. Tapi jika tidak aku lakukan, kau tahu sendiri apa akibatnya kan? Aku tidak bisa menemukan ibuku dan kita berdua akan dibunuh. Jika hanya aku yang dibunuh oleh mereka, aku tak masalah. Tapi jika kau yang-…”
Ucapan Nana terhenti karena Kyuhyun melumat bibir Nana begitu dalam. Ciuman itu begitu lama sampai Nana sempat kehabisan nafas meladeni Kyuhyun.
Merasa kekasihnya itu sudah kewalahan atas keegoisannya, Kyuhyun lalu menghentikan ciumannya.
Merasa kekasihnya itu sudah kewalahan atas keegoisannya, Kyuhyun lalu menghentikan ciumannya.
“Mianhae. Tapi kau tak boleh berbicara seperti itu lagi. Aku tak ingin mendengarnya. Jika kau mati, entah apa yang akan aku lakukan pada mereka dan pada diriku sendiri. Jadi kita cepat selesaikan misi ini agar kau benar-benar menjadi milikku seutuhnya.”
“Ne, tinggal satu orang lagi, kau harus menahan rasa cemburumu itu untuk satu orang lagi. Arra?”
“Ne, tinggal satu orang lagi, kau harus menahan rasa cemburumu itu untuk satu orang lagi. Arra?”
“Arra Kim Nana…”
“ Sekarang cepat bersihkan tubuhku”
Senyuman cerah terbit begitu saja pada wajah Kyuhyun, Pria itu sangat mengerti apa yang kekasihnya maksud, karena hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka.
==One Night Mission==
Kyuhyun melumat bibir Nana penuh semangat, begitupun Nana yang tak kalah antusias menyambut segala lumatan dan kecupan dari bibir Kyuhyun, hanya bercumbu dengan Kyuhyun saja yang dapat menyebabkan gairahnya cepat naik. Nana semakin merapatkan tubuhnya pada Kyuhyun membuat pria itu mundur teratur hingga membentur sisi tempat tidur. Nana semakin mendorong Kyuhyun membuat tubuh pria itu terhempas ke atas kasur. “Wow! Kau terlalu bersemangat sayang.” Seru Kyuhyun takjub namun merasa senang dengan tingkah agresif kekasihnya.
Nana menarik sudut bibirnya menampilkan seringaian menawan di wajah cantiknya. “Bukan hanya kau saja yang bisa mendominasi sayang, kali ini aku yang akan membuatmu melayang dan merasakan kenikmatan yang tak terkira lebih dulu.” Sudah cukup Nana sering merasa kalah saat bercumbu dengan Kyuhyun, entah mengapa pria itu selalu bisa membuatnya lupa diri dengan apa yang Kyuhyun lakukan pada tubuhnya.
“Apa cara seperti ini yang kau gunakan menjatuhkan targetmu?” tanya Kyuhyun, raut tidak suka tergambar jelas pada wajah pria itu.
“Tentu saja!, aku yang akan mendominasi dan membuat mereka terbuai oleh rayuan dan pesonaku.” Nana membenarkan ucapan Kyuhyun sengaja membuat pria itu merasa kesal. Kyuhyun berusaha bangkit dari posisinya menggeser kesamping tubuh Nana yang berada di atasnya, dengan bibir mengerucut pria itu hendak beranjak meninggalkan tempat tidur. Kyuhyun akui gadisnya itu memang sangat mempesona pria manapun tidak akan menolak jika hanya diajak bercumbu sekalipun. Dan hal itulah yang selalu mengusik kenyamanan Kyuhyun.
Nana terkikik geli mendapati tingkah Kyuhyun yang sungguh kekanakan. Bagaimana mungkin pria berumur 27 tahun mempunyai ekspresi menggemaskan seperti itu. Dengan cepat Nana menarik pergelangan tangan Kyuhyun membuat pria itu dengan terpaksa membalikkan tubuhnya.
“W-wae?” Kyuhyun masih mengerucutkan bibirnya membuat kedua sisi pipinya sedikit menggembung. Nana merasa ingin sekali mencubitnya.
“Apa kau akan menyia-nyiakan kebersamaan kita?, setelah ini aku tidak akan memberikan kesempatan kedua jika kau menginginkannya.” Ancam Nana penuh kemenangan. Ia yakin Kyuhyun tidak akan pernah menolak, pria itu selalu akan luluh pada apa yang ia lakukan.
Termasuk dua tahun yang lalu saat mereka sama-sama berada di tingkat akhir perkuliahan, dan saat itu pula pertama kali mereka menjadi sepasang kekasih. Tak dapat dipungkiri Nana menyukai sikap misterius dan kepintaran seorang Cho Kyuhyun, karena usaha keras Nana yang tak kenal lelah bertahun-tahun mengejar Kyuhyun. Hingga pada akhirnya berhasil membuat pria itu menjadi kekasihnya meskipun dengan berbagai macam cara dan tipu muslihat. Meskipun demikian Nana benar-benar mencintai Kyuhyun dengan tulus, begitupun Kyuhyun yang lama-kelamaan dapat merasakan ketulusan Nana. Dan membalas rasa cinta Nana tak kalah tulus hingga saat ini, dan tetap setia mendampingi gadis itu dalam keadaan apapun.
Nana membuka satu persatu kancing kemejanya secara perlahan. Berniat menggoda Kyuhyun. Kita lihat sampai mana Kyuhyun akan tetap bertahan dengan tontonan indah di hadapannya. Batin Nana.
Kyuhyun bersaha keras menahan gejolak birahinya, pria itu merasa tenggorokannya tiba-tiba mengering seolah pasokan saliva dalam tubuhnya telah terkikis habis, menguap begitu saja akibat pemandangan indah dihadapannya.
Nana telah berhasil membuka seluruh kancing yang melekat pada kemejanya, hingga memperlihatkan dua gundukan menggiurkan yang masih terbalut kain penutup yang biasa disebut bra, benda indah tersebut menyembul malu-malu dari balik kemeja yang Nana pakai. Gadis itu menghitung dalam hati, dia yakin dalam waktu beberapa detik lagi Kyuhyun yang akan menerjang tubuhnya.
Kyuhyun menggeram, merasa kesal karena tak mampu menahan birahinya akibat tubuh Nana yang sangat menggiurkan. Matanya tak lepas memandang lekat bagian tubuh Nana yang menggelitik jemarinya ingin segera ia sentuh, rasanya benda itu akan sangat pas jika berada dalam genggamannya.
“Shit! tanpa kau goda pun, aku selalu tertarik dengan tubuhmu itu sayang.” Kyuhyun menjatuhkan dirinya mendorong tubuh Nana hingga gadis itu terhempas ke atas tempat tidur. Sedangkan Nana tersenyum penuh kemenangan karena berhasil mempermainkan gairah Kyuhyun.
Dalam waktu beberapa detik mereka berdua telah larut dalam aktifitas intimnya, bercumbu dengan keadaan Nana yang setengah telanjang karena entah sejak kapan kemeja yang Nana pakai telah terlempar mengenaskan ke atas lantai. Kyuhyun melumat bibir Nana dalam berusaha menyalurkan rasa sayangnya pada gadis itu. Sampai kapanpun Kyuhyun akan berada di samping Nana tak perduli apapun yang terjadi.
Nana mendongakkan kepalanya ke atas saat menyadari ciuman Kyuhyun semakin kebawah menyecapi setiap inci permukaan lehernya. Kyuhyun selalu bisa membuat tubuh Nana melayang begitupun saat ini. ia tidak akan mampu mengimbangi apa yang Kyuhyun lakukan pada tubuhnya. Sangat berbeda saat ia bercumbu dengan pria-pria yang selama ini menjadi tergetnya. KyuHyun selalu bisa menguasai tubuh sekaligus fikirannya. Yang ada dalam fikiran Nana saat ini hanyalah bagaimana sensasi saat pusat tubuh Kyuhyun berada di dalam tubuhnya. Pasti akan terasa nikmat dan tak ada hal lain lagi yang Nana inginkan selain hal itu saat ini.
“Kyuuuh…. ahhh… shhhh…” Nana tak mampu menahan desahannya saat tangan kekar Kyuhyun menyapa tubuh bagian atasnya yang saat ini telah terbebas tanpa penghalang. Entah sejak kapan Kyuhyun menanggalkan bra sialan tersebut, Nana tidak menyadarinya.
Bibir mereka kembali bertaut, jemari Kyuhyun tak henti-hentinya bergerilya disetiap inci tubuh Nana, mengusapnya perlahan mengakibatkan tubuh Nana berjengit menahan gejolak birahinya karena sengatan listrik statis yang disebabkan oleh tangan Kyuhyun.
Ciuman Kyuhyun semakin turun pada puncak tubuh bagian atas Nana, Kyuhyun dengan semangat menggoda tubuh bagian atas Nana dengan bibirnya, menghisapnya kuat serta menggigit perlahan. Membuat Nana semakin gelisah akibat rangsangan yang Kyuhyun berikan secara bertubi-tubi pada tubuhnya.
Setelah puas menggoda tubuh bagian atas Nana secara bergantian, ciuman Kyuhyun beralih disekitar perut gadis itu, hingga tanpa sengaja menggelitik tubuh Nana dengan helaan nafasnya. Nana mengelinjang kegelian akibat ulah Kyuhyun. Gadis itu berusaha mengangkat sedikit kepalanya, ingin melihat apa yang akan Kyuhyun lakukan pada tubuhnya.
Nana baru menyadari jika Kyuhyun masih berpakaian lengkap. Sedangkan dirinya hanya tertutup kain terakhir dibagian pusat tubuhnya saja. Gadis itu menarik rambut perlahan Kyuhyun membuat pria itu terpaksa mendongak menatapnya, Nana menggelengkan kepalanya perlahan, berniat menghentikan aksi Kyuhyun.
Untuk kali ini Kyuhyun akan dengan pasrah dan mengikuti apapun yang Nana lakukan pada tubuhnya. Nana bangkit dari posisinya, saat ini tubuhnyalah yang berada di atas Kyuhyun. Dengan telaten gadis itu menarik secara perlahan kaos tipis milik Kyuhyun hingga lolos melewati kepala. Langsung saja bola mata hitam kecoklatan milik Nana disuguhi pemandangan indah dada bidang milik Kyuhyun yang terlihat putih bersih tanpa cela menyerupai porselen mahal. Nana membelai perlahan dada bidang milik Kyuhyun dengan gerakan menggoda.
“Sampai kapan kau hanya membelainya sayang, aku tahu kau sangat menganggumi apa yang kumiliki, tapi tahukah kau sesuatu di bawah sana juga memberontak ingin merasakan sentuhanmu”
Nana tertawa ringan melihat Kyuhyun tak kuasa menahan gairahnya. “Kau sudah tidak sabar sayang?” tanya Nana tetap ingin menggoda Kyuhyun. Pandangan gadis itu turun kebawah pada pusat tubuh Kyuhyun yang terlihat sudah memberontak ingin segera dilepaskan dari tempatnya.
“Oh! Shiit!!… Shhhhh….! berhenti menggodanya”
Nana membelai perlahan pusat tubuh Kyuhyun yang saat ini masih tertutup celana training. “Aku suka melihatmu seperti ini.” Nana menarik perlahan celana training Kyuhyun menyisakan satu penghalang terakhir pada tubuh Kyuhyun dengan begitu kondisi mereka saat ini inpas, sama-sama terhalang satu penutup saja. Nana menyeringai puas dengan hasil kerjanya.
Dengan cepat Kyuhyun membalikkan posisi mereka, mengurung tubuh Nana kembali di bawah kuasanya. “Sudah cukup main-mainnya sayang, aku yakin kau telah siap.”
Kyuhyun menarik penutup terakhir yang melindungi bagian tubuh indah Nana, menyentuhkan ujung jarinya pada milik Nana. Gadis itu berjengit merasakan jemari Kyuhyun akan memasuki tubuhnya. Kyuhyun berseru takjub saat mendapati pusat tubuh Nana terasa sangat basah.
“Sepertinya aku sudah tidak tahan ingin berada di dalam milikmu sayang.” Ucapan Kyuhyun menyiratkan bahwa ia meminta persetujuan pada Nana. Tanpa fikir panjang tentu saja Nana menganggukkan kepalanya mengiyakan permintaan Kyuhyun. Bukankah mereka sudah sering melakukannya, tapi memang seperti itulah kebiasaan Kyuhyun yang selalu meminta izin lebih dulu saat ingin memasukinya.
Senyuman cerah menghiasi wajah Kyuhyun, dengan gerakan cepat pria itu melepaskan sendiri penghalang terakhir yang sejak tadi membelenggu miliknya hingga membuatnya merasa frustasi.
Kyuhyun memposisikan ujung miliknya tepat di depan pusat tubuh Nana, Kyuhyun mengangkat kedua kaki Nana menyadarkan pada bahunya. Kemudian memasukkan secara perlahan miliknya ke dalam pusat tubuh Nana.
Nana dan juga Kyuhyun mendesah secara bersamaan saat pusat tubuh mereka telah menyatu sepenuhnya. Tanpa menunggu apapun lagi, Kyuhyun mulai menggerakkan miliknya secara teratur. Menarik perlahan kemudian menghujamnya dengan kuat pada milik Nana.
“Ahhh… Shhhh…. “ Nana tak kuasa menahan desahannya saat pusat tubuh Kyuhyun memenuhi miliknya, menghujamya dengan kuat menyentuh titik rangsang yang berada di dalam tubuhnya.
Mendengar desahan erotis Nana membuat Kyuhyun semakin bersemangat menggerakkan tubuhnya.
Mendengar desahan erotis Nana membuat Kyuhyun semakin bersemangat menggerakkan tubuhnya.
Kyuhyun mulai merasakan pusat tubuh Nana mencengkeram miliknya dengan kuat, itu tandanya kekasihnya akan segera sampai. Namun Kyuhyun belum menginginkan hal itu terjadi, ia ingin mereka mencapai puncak kenikmatan bersama-sama dengan waktu yang lama.
Dengan sengaja Kyuhyun melambatkan gerakan tubuhnya. Membuat Nana mendesah frustasi.
Dengan sengaja Kyuhyun melambatkan gerakan tubuhnya. Membuat Nana mendesah frustasi.
“Kyuuuhh……. “
“Kita akan sampai berasama-sama sayang, sabarlah sebentar.” Kyuhyun mulai mempercepat kembali tempo gerakannya. Menghujamkan miliknya ke dalam tubuh Nana merasakan setiap pijatan dinding kenikamatan kekasihnya itu mencengkeram miliknya. Tak ada sesuatu yang lebih indah selain bercinta dengan Nana. Tentu saja secepat mungkin ia berniat akan meresmikan hubungan mereka dalam sebuah ikatan suci. Karena ia tidak akan pernah rela kehilangan Nana bahkan hanya semenitpun. Kyuhyun sudah berkeyakinan bahwa kehidupannya hanya untuk Nana.
Kyuhyun merasakan puncak kenikmatan akan menghampirinya sebentar lagi. Ia semakin mempercepat tempo gerakannya menghujam milik Nana hingga membuat tubuh kekasihnya itu terhentak.
“Arrgghhh…… Shhhhh….” Kyuhyun menghujamkan miliknya semakin dalam mendiamkan sejenak saat pelepasan itu terjadi. Perasaan bahagia dan lega menjalari setiap aliran darahnya.
Begitupun dengan Nana. Kenikamatan itu bagaikan sebuah candu bagi tubuhnya, tak ada yang bisa menyentuh dirinya sejauh seperti yang Kyuhyun lakukan padanya. Segala apapun yang Kyuhyun lakukan pada tubuhnya membuat Nana merasa bahagia, meskipun mereka belum resmi dalam ikatan suci sebuah pernikahan, Nana merasa yakin bahwa Kyuhyun tidak akan pernah meninggalkannya.
Kyuhyun menurunkan kaki Nana dari bahunya. Merangkak perlahan menaiki tubuh Nana, kemudian menundukkan wajahnya mengecup bibir Nana sekilas. “Kapan kita akan menyelesaikan misi terkutuk ini sayang?” tanya Kyuhyun seduktif seolah apa yang ia bicarakan tidak menyangkut apapun tentang nyawa seseorang. Mungkin hal itu karena efek pasca percintaan panas mereka.
“Sesuai rencana dari awal, dua minggu lagi aku akan menghabisi target terakhir,” Jawab Nana dengan raut wajah dingin yang menghiasi wajah cantiknya.
“Woow! Jika seperti ini kau terlihat mengerikan sayang” seru Kyuhyun takjub.
“Apa sekarang kau juga takut padaku?” seringai Nana.
“Kau mengerikan sekaligus menggemaskan.” Kyuhyun mengecup sekilas bibir Nana.
“Kau mengerikan sekaligus menggemaskan.” Kyuhyun mengecup sekilas bibir Nana.
“Aku sudah tidak sabar, sebentar lagi kita akan lepas dari masa kelam ini, dan hidup bahagia”
“Yach tentu saja.” Nana menganggukkan kepalanya yakin, tentu saja setelah masalah ini selesai ia akan hidup bahagia tanpa ada bayang-bayang Dark Knife.
“Kalau begitu bersiaplah untuk ronde berikutnya sayang.” Tanpa menunggu persetujuan Kyuhyun kembali melumat bibir Nana.
==One Night Mission==
Eden Klub
Gangnam, Seoul, South Korea
11.31 pm.
Gangnam, Seoul, South Korea
11.31 pm.
Dentuman musik yang sangat keras ditambah gemerlap lampu warna-warni menjadi pendukung utama suasana Eden Klub, sebuah club nomer satu di daerah Gangnam dan tentu saja sudah jelas hanya orang-orang tertentu saja dari kalangan atas yang sanggup menjejakkan kakinya ke dalam klub tersebut. Orang-orang menggerakan tubuh mereka seirama dengan tempo musik yang ada. Selain itu ada juga orang-orang yang hanya duduk-duduk malas seraya menikmati minuman beralkohol dari berbagai macam jenis yang telah disiapkan oleh bartender di hadapan mereka..
Dari pintu masuk, Nana mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang akan menjadi target selanjutnya. Sesaat matanya menangkap sesosok pria berkemeja merah tua sedang duduk sendiri sambil menenggak segelas minuman yang berada di genggamannya, Nana tersenyum senang menemukan apa yang ia cari. Gadis itu mulai melangkahkan kakinya menembus kerumunan orang-orang yang sedang terbius oleh dentuman musik, mendekati pria yang menjadi incarannya. Nana menjatuhkan tubuhnya di kursi tinggi yang berada tepat disamping pria itu, ia pun mulai melancarkan aksinya.
“Aaaaaa! Laki-laki sialan! Beraninya kau bersama wanita jalang itu!” teriak Nana lalu menenggak vodka yang ada digenggaman pria disampingnya.
“Lihat saja! Aku akan membalas kalian lebih!” ucap Nana lagi lalu kembali menenggak minuman yang ada digenggaman pria disampingnya tadi, padahal baru saja pria itu menuangkannya dari botol.
“Hey nona! Pesanlah minumanmu sendiri!”
“Diam! Tenang saja, aku akan membayar berapapun yang kau mau!”
“Aishh aku tak butuh uangmu! Aku tahu, dari ucapan-ucapanmu barusan, sepertinya kau baru saja dikhianati oleh kekasihmu?”. Senyuman misterius menghiasi wajah pria itu. Disela rasa kesal akibat wanita asing yang mengganggu kesenangannya pria itu merasa sebentar lagi akan mendapatkan mainan baru.
“Kau benar, bajingan keparat itu akan membayar semua perbuatannya!” . Umpat Nana. Raut wajahnya sukses menggambarkan suatu amarah yang nyaris akan meledak Dan kau bersiap-siaplah menemui kematianmu.
“Aku berada disini juga karena hal yang serupa. Oh! perkenalkan aku Kangin, siapa namamu?”
“Kau juga? Aku Nana, senang bertemu dengan orang senasib sepertimu.” Pria bernama Kangin itu tertawa mendengar ucapan Nana.
“Kau juga? Aku Nana, senang bertemu dengan orang senasib sepertimu.” Pria bernama Kangin itu tertawa mendengar ucapan Nana.
“Haha… yah aku juga. Jujur saja, aku baru saja ditinggalkan oleh kekasihku karena pria lain. Tentu saja aku sangat marah! Jadi kuputuskan untuk datang kesini ingin sejenak melupakan rasa sakitku.” Kangin lalu menenggak sebotol penuh alkohol didepannya hingga tandas.
“ Berikan kami sebotol vodka lagi.” Ucap kangin pada bartender yang ada di depan mereka.
“Vodka memang sangat cocok di saat suasana hati seperti ini, mari bersulang?” Kangin menyodorkan segelas lagi minuman miliknya.
Nana menyambutnya dengan semangat. “Bersulang!”
Senyuman miring menghiasi wajah rupawannya. Tanpa bersusah payah rencana terakhirnya ini ia pastikan akan berjalan dengan lancar.
To Be Continued
No comments :
Post a Comment