Can you love me? (part 6)

  No comments

Can you love me? (part 6)

cy
Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 6)
Genre : romance, sad, hurt
Main Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Other cast : Henry Lau, Ahn Hani, Park Minyoung
Halo semua, makasih ya komentar kalian. Aku baca satu-satu loh. Hehe
Oiyaa, buat part ini siapin lagunya Krystal – All of sudden yaa. Di akhir part ini Nara bakal nyanyiin itu. jadi biar terasa sedihnya pas Nara nyanyi, kalian dengerin deh suara merdunya mbak Sojung
Happy reading ^^
Hari ini Nara mulai magang lagi di perusahaan Kyuhyun. Setelah kurang lebih 10 hari dia tidak masuk. Hanya Hani dan Henry yang mengetahui alasan sebenarnya dia tidak bekerja. Saat gadis itu memasuki ruang divisinya, beberapa orang menatapnya seperti orang asing. Mungkin karyawan disini melupakan Nara karena terlalu lama tidak masuk. Nara terus tersenyum menyapa mereka sampai mejanya. Gadis itu mendesah ketika melihat tumpukan map yang ada di mejanya. Sepertinya malam ini dia harus lembur.
Gadis itu mulai membuka-buka map yang ada dimejanya dan memulai pekerjaannya. Memang sungguh melelahkan setelah libur panjang, sekarang ia harus menyelesaikan tumpukan laporan yang ada didepannya. Nara terlalu serius bekerja hingga tak terasa hari sudah sore. Tinggal beberapa map lagi, namun pikirannya sudah melayang memikirkan Kyuhyun yang sendirian di rumah sakit. ‘pasti dia sangat kesepian, seharian ini hanya dikamar inapnya sendirian’ pikir Nara.
Gadis itu merapikan meja kerjanya sebelum bergegas keluar. Saat sampai diresepsionis, dia dipanggil oleh Sojung, penjaga resepsionis diperusahaan Kyuhyun. Nara berjalan mendekati Sojung “ada apa?”
“ada paket untukmu” Sojung menyerahkan kotak yang terbungkus kertas berwarna merah
“terimakasih Sojung-ssi” Nara mengambil kotak itu lalu melangkahkan kakinya keluar kantor
Nara menyusuri jalan menuju halte bis. Sesampainya dihalte, dia membuka kotak berwarna merah itu. Nara sangat terkejut sekaligus ngeri ketika melihat isinya. Isi paket itu adalah boneka Barbie yang berlumuran darah san secarik kertas bertuliskan ‘KAU AKAN MATI HWANG NARA’. Tubuh Nara bergetar ketakutan. Gadis itu melihat sekelilingnya, tidak ada orang yang mencurigakan namun perasaannya sangat tidak enak. Dia membuang kotak itu kedalam tempat sampah sebelum naik kedalam bus yang akan membawanya ke rumah sakit, tempat dimana Kyuhyun dirawat.
Pikiran Nara melayang memikirkan kejadian kejadian yang akan menimpanya. Bagaimana jika si pengirim kotak itu akan membunuhnya sekarang? Dia harus meminta pertolongan, tidak mungkin jika dia menghadapi pembunuh itu sendirian. Didalam kepala Nara terlintas Kyuhyun, pria itu selalu bisa diandalkan dan pasti mau menolongnya. Tapi mengingat keadaannya sekarang, sangat tidak meemungkinkan Nara bercerita padanya. Dengan tangan yang bergetar Nara mencari ponselnya yang berada didalam tasnya, dia sudah tahu siapa yang akan membantunya untuk menolongnya menangkap si pembunuh. Orang itu adalah Henry, sahabat Kyuhyun itu telah berjanji akan membantunya.
Satu kali….
Dua kali…..
Tiga kali…
Sudah tiga kali Nara mencoba menghubungi Henry tapi tidak ada jawaban. Selalu saja suara merdu sang operator yang menjawabnya. Apa Henry terlalu sibuk sampai dia tidak bisa mengangkat telfonku? Nara menghela nafas kasar. Gadis itu mengirimkan pesan kepada Henry untuk segera menghubunginya jika pekerjaannya sudah selesai.
Didepan ruang VIP nomor 9 Nara mengatur nafasnya. Gadis itu menenangkan dirinya sebelum bertemu Kyuhyun, dia tidak ingin Kyuhyun tahu tentang terror yang dialaminya. Saat dirasa ekspresinya sudah tenang dia melangkah masuk. Terlihat seorang pria sedang serius dengan benda berwarna hitam ditangannya, sampai tidak menyadari seseorang memasuki kamar inapnya.
“apa sunbae seharian hanya bermain psp?” tanya Nara seraya berjalan mendekati Kyuhyun
Kyuhyun mem-pause gamenya lalu menaruh psp itu di nakas sebelah ranjangnya “kenapa baru datang? Apa kau tak tahu betapa tersiksanya aku hari ini?”
“pekerjaanku sangat banyak, sepertinya aku tidak akan betah magang diperusahaan sunbae”
“itu karena aku tidak ada dikantor, makanya kau tidak betah”
“sebentar lagi masa magangku akan selesai. Tolong berikan nilai yang bagus sajangnim” ujar Nara dengan nada yang manja
“tidak! Kau berhari-hari tidak masuk kerja, bagaimana bisa kau menyuruhku untuk memberikan nilai yang bagus?”
Nara menatap Kyuhyun malas “sunbae ingin berjalan-jalan ditaman? Cuaca sore ini sangat sejuk” kyuhyun mengangguk
Nara membantu Kyuhyun untuk duduk dikursi roda. Gadis itu mengambil jaket untuk dipakaian pada Kyuhyun. Sekarang sudah memasuki musim gugur membuat suhu diluar menjadi sedikit lebih dingin. Nara mendorong kursi roda yang di naiki Kyuhyun keliling taman rumah sakit.
Mereka berhenti dibangku yang terletak dibawah pohon. Daun-daun berwarna kuning dan orange mendominasi taman ini. Dari sini mereka bisa melihat bunga bunga yang muncul selama musim gugur seperti Red Spider Lily, Canola dan Cosmos.
“kau sedang memikirkan apa Nara-ya?” tanya Kyuhyun yang sekarang sedang menatap Nara lekat
Nara yang terkejut dengan pertanyaan Kyuhyun segera menggelengkan kepalanya “a… aku tidak memikirkan apapun”
“aku tahu sejak pertama kali kau datang, ada sesuatu yang menganggu pikiranmu” Kyuhyun masih menatap Nara yang semakin gelagapan ketika Kyuhyun melontarkan pertanyaan lagi.
“aku memikirkan skripsiku” dusta Nara, jemarinya saling bertautan untuk meredakan rasa takutnya. Entah kenapa dia takut jika Kyuhyun mengetahui terror yang dialaminya.
Kyuhyun mengangguk, namun bukan Kyuhyun namanya jika percaya begitu saja dengan ucapan Nara. kyuhyun menyadari sesuatu sedang terjadi pada Nara dan gadis itu mencoba menyembunyikan itu darinya. Tentu saja itu bukan masalah bagi Kyuhyun. secepatnya pria itu pasti akan mengetahui apa yang sedang terjadi melalui orang yang selalu bisa diandalkannya.
Kyuhyun setia menjadi pendengar yang baik, sementara Nara selalu mendominasi pembicaraan mereka sekarang. Setelah memutuskan untuk tidak membahas alasan Nara. Pembicaran mereka berlanjut membicarakan hal-hal lain.aktivitas Nara seharian ini, film, hingga variety Show yang sedang booming, The Return of Superman.
“aku akan memberimu anak yang lebih lucu daripada song triplets” Kyuhyun nyengir
Bluuuuuush
Pipi Nara langsung merona mendengar perkataan Kyuhyun. Gadis itu tertawa pelan untuk menutupi rasa gugupnya. Jantungnya terasa akan lepas dan lari dari tempatnya.
“pipimu merona” bisik Kyuhyun tepat ditelinga Nara
Gadis itu bertambah malu saat Kyuhyun menegurnya, terkutuklah pipinya yang langsung merona begitu saja “sunbae! Berhenti menggodaku”
“kau merasa aku sedang menggodamu?” Kyuhyun tersenyum geli
Dering ponsel Nara berbunyi. Nara mengambil ponselnya yang berada di saku coat yang ia pakai. Caller ID dilayar ponselnya menunjukan nama Henry. Gadis itu menatap Kyuhyun seolah meminta izin untuk mengangkat telefon. Setelah Kyuhyun mengangguk Nara memencet tombol hijau dan berjalan agak menjauh dari Kyuhyun.
*Nara’s POV*
Ketika aku sedang megobrol dengan sunbe, Henry menelfonku. Sepertinya dia sudah memiliki waktu luang sekarang. Aku menatap Kyuhyun seolah meminta izin untuk mengangkat telefon. Setelah dia mengangguk, aku memencet tombol hijau dan mendekatkan benda persegi panjang itu ketelinga kananku.
“yoboseyo. Henry oppa” sapaku
“ada apa Nara-ya?” nada bicara Henry terdengar sangat penasaran
“aku.. tadi aku mendapatkan paket”
“Ya Tuhan Nara-ya. Kau menelfonku hanya untuk pamer kalau kau mendapat paket?”
“bukan begitu, paket itu berisi boneka Barbie yang berlumuran darah dan secarik kertas bertuliskan kau akan mati” kataku sepelan mungkin agar tidak ada orang lain yang mendengarnya selain Henry
“apa kau memiliki musuh?”
“tidak” jawabku mantap. Aku tidak pernah bertengkar dengan siapapun selama ini
“tenangkan dirimu Nara, setelah aku kembali kita akan mencari tahu siapa pengirimnya. Tapi kau benar yakin jika kau tidak memiliki musuh?”
Aku mencoba mengingat semua kejadian buruk yang aku alami. Terlintas Hyorin sunbae dipikiranku “oppa! Hyorin sunbae, dia pernah mengatakan bahwa dia akan membunuhku. Mungkinkah dia pelakunya?”
“mungkin saja. Sampai sekarang dia dengan pacarnya juga belum ditemukan polisi”
Tubuhku terasa kaku mengingat Hyorin sunbae dan pacarnya. Jika Henry benar dan si pengirim paket itu adalah Hyorin, artinya aku sedang dalam bahaya.
“halo? Nara-ya? Jangan khawatir. Setelah aku pulang kita akan mengurus ini”
“baiklah oppa, cepatlah pulang. Aku menunggumu”
Kututup sambungan telefon lalu kumasukan kembali ponselku kedalam saku coat yang aku pakai. Aku mendekati Kyuhyun sunbae yang sedang menatapku menyelidik.
*Normal POV*
“apa ada masalah?” tanya Kyuhyun menyelidik. Nara hanya menggeleng, kepalanya terasa sangat sakit sekarang
“Nara, kau sakit? kau terlihat pucat sekali”
“aku baik-baik saja sunbae. Sebaiknya kita masuk sekarang, hari sudah mulai gelap” Nara mati-matian menahan sakit kepalanya saat Ia mendorong kursi roda Kyuhyun sampai kekamar inap.
Setelah dia membantu Kyuhyun kembali ke ranjang, dia berjalan menuju sofa. Namun baru beberapa langkah dari ranjang Kyuhyun, gadis itu terjatuh tak sadarkan diri. Kyuhyun yang melihatnya langsung melepas infus ditangannya dan mendekati Nara. Dia menggendong gadis itu keranjangnya. Pria itu tidak memperdulikan tulang rusuknya yang belum sepenuhnya sembuh dan darah segar yang terus mengalir dari luka bekas infusnya.
Seorang dokter dan dua suster masuk ke kamar inap kyuhyun dengan membawa ranjang pasien tambahan.sebelumnya Kyuhyun telah meminta pada suster agar Nara tetap berada diruangannya. Seorang suster menangani Kyuhyun. sedangkan yang lainnya menangani Nara. terlihat dengan jelas kekhawatiran di wajah Kyuhyun.
“tuan Cho, sepertinya kekasih anda belum makan seharian ini. Dan juga dia sedang stress” jelas dokter Park “saya sudah memberinya asupan melalui infus, setelah dia sadar tolong beritahu kami” lanjutnya sebelum pergi.
Segera Kyuhyun mengambil ponselnya. Dia ingin mengetahui masalah Nara. Pada dering kedua, telefonnya diangkat. Suara khas orang bangun tidur menyapa Kyuhyun dari sebrang telefon.
“Hyung! Aku ingin kau menyelidiki tentang masalah yang sedang dialami Hwang Nara dan hubungannya dengan Henry” kata Kyuhyun tak terbantahkan, lalu menutup telefonnya begitu saja.
“jangan….. jangan lakukan itu…. Aku mohon” Nara mengigau. Keringat keluar dari dahinya, tubuhnya juga menegang.
Kyuhyun menggenggam erat tangan Nara “Nara.. apa yang sedang terjadi?” tanya Kyuhyun sedih. Hatinya nyeri melihat Nara seperti ini. Apapun masalah yang sedang dialami Nara sekarang, Kyuhyun yakin itu masalah yang besar. Pria itu berdecak, ia sudah tidak sabar mendengar penemuan Heechul.
Nara membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kyuhyun mendesah lega melihat gadis itu sudah sadar. Tangan Kyuhyun menekan tombol yang dihubungkan ke ruang perawat. Tak lama kemudian seorang suster dan seorang petugas makanan masuk. Suster itu mengecek kondisi Nara lalu menulisnya di kertas yang ia bawa.
“kondisi anda sudah lebih baik, dan makanlah setelah ini agar kondisimu cepat pulih”
“terimakasih” ujar Nara lemah, walaupun suster tadi bilang jika kondisinya lebih baik tapi dia merasa tak punya tenaga.
“kau tidak mempunyai uang untuk membeli makan? setauku diperusahaanku mahasiswa magang juga mendapat uang makan” ucap Kyuhyun sinis. Pria itu sangat khawatir dengan kesehatan Nara. gadis itu selalu saja tidak memperhatikan makanannya.
“kepalaku sangat berat sunbae” Nara kembali menutup matanya, dia merasa matanya sangat berat untuk terbuka lebih lama lagi.
Mereka seperti saudara kembar sekarang, jika yang satu sakit maka yang lainnya pun akan sakit. Apa hubungan mereka sudah sejauh itu? Sampai Nara seperti ini. Kyuhyun tahu jika dua orang yang selalu bersama akan memiliki sebuah ikatan. Perasaan mereka akan semakin peka terhadap satu sama lain. Apa mungkin perasaan cinta Nara pada Kyuhyun yang membuatnya menjadi sakit seperti ini?
Kyuhyun tersenyum sendiri memikirkan hal itu. Sejak Nara ikut mewarnai kehidupan Kyuhyun, pria itu sering mendapatkan kebahagiaannya hanya dengan hal-hal kecil. Seperti sekarang ini, hanya dengan melihat Nara yang sedang tertidur pulas dia sudah bahagia.
**
Matahari sudah bersemangat menyinari bumi. Sementara itu seorang pria masih saja berada dialam mimpinya. Ya, hari masih terlalu pagi untuk seorang Cho Kyuhyun membuka matanya. Pria itu tetap terjaga hingga pukul 03:25 pagi. Jadi walaupun sekarang jam sudah menunjukan pukul 09:10, pria itu masih ingin menutup matanya lebih lama lagi.
Nara yang merasa dirinya sudah baik seperti biasanya, pagi-pagi sekali dia meminta suster untuk melepas infusnya. Dia juga sudah diijinkan pulang, maka dari itu sekarang dirinya sudah bersiap untuk berangkat kekantor. Tadi pagi Nara meminta Hani untuk membawakannya pakaian ganti. Beruntung sekali ukuran tubuhnya hampir sama dengan Hani jadi dia bisa meminjam pakaian Hani. Nara menulis catatan untuk Kyuhyun yang diletakan di nakas sebelah ranjang sebelum dia berangkat.
Pukul 11:45 A.M
Kyuhyun mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya ruangannya. Dia menoleh kesamping, sudah tidak ada ranjang tambahan yang ditiduri Nara. gadis itupun sudah tidak ada dikamar inapnya. Ketika Kyuhyun akan mengambil minum, dia dikejutkan seorang pria cantik yang berdiri disebelah ranjangnya dengan membawa kertas pink.
Kim Heechul, salah satu orang kepercayaan Cho Kyuhyun yang bertindak sebagai mata-mata. Dia sangat cepat dalam menjalankan tugas-tugasnya, maka dari itu Kyuhyun sangat menyukai hyung-nya ini. Tapi mungkin pernyataan itu disimpan dulu untuk sekarang, Kyuhyun sekarang menatapnya dengan tatapan tajam yang mematikan karena Heechul belum berhenti tertawa setelah melihat ekspresi Kyuhyun yang sangat terkejut tadi.
“berhentilah tertawa Hyung, atau aku tidak akan membiayai liburanmu ke Disney land paris untuk melihat musikal Frozen” Heechul langsung berhenti tertawa setelah mendengar ucapan tajam Kyuhyun
“kau sudah janji untuk itu, mana bisa dibatalkan begitu saja” jawab Heechul tak mau kalah
“pagi-pagi kemari, aku harap hyung membawa informasi yang bagus”
“hei Cho Kyuhyun! ini sudah siang” Heechul menunjuk jam yang berada didinding
“Nara, gadis itu mendapat terror. Aku belum tahu dari siapa”
“bagaimana tentang kedekatannya dengan Henry?”
“setauku dia tidak menjalin hubungan apapun dengan Henry. dia menganggap Henry sebagai kakaknya, makanya dia meminta bantuan tentang terror ini padanya” Kyuhyun mengangguk memikirkan perkataan Heechul
Tunggu dulu, Nara mendapat terror dan dia malah memberitahu Henry dan tidak memberitahuku? Tanya Kyuhyun dalam pikirannya
“dia tidak memberitahumu karena konsisimu sekarang memprihatinkan. Dan sepertinya dia terlalu menyukaimu” Heechul melemparkan surat pink yang ia bawa ke Kyuhyun
“aku pergi dulu. Semoga kau cepat sembuh”
Kyuhyun membuka kertas pink itu, tulisan tangan Nara. dalam kertas itu berisi Kyuhyun harus memakan makanannya agar dia cepat sembuh, dan kata-kata manis dari seorang Hwang Nara untuk menyemangati Kyuhyun. tak lupa gambar hati dibawah sebelah namanya. Seulas senyum terukir di wajah tampan Cho Kyuhyun.
**
dengan kesal Henry melangkahkan kakinya melewati koridor rumah sakit menuju kamar inap Kyuhyun. bosnya itu memang tak berperasaan, tak pernah memberinya waktu untuk beristirahat sejenak. Baru saja Henry menginjakan kakinya di seoul, Kyuhyun sudah menelfonnya agar dia menemui bosnya itu. Lihat saja tampilan henry, kemeja dengan lengan tergulung sampai siku dan muka sangat lelahnya cukup menggambarkan betapa tidak baik keadaannya sekarang.
Saat Henry masuk kekamar inap Kyuhyun. dia sudah disambut dengan wajah serius seorang Cho Kyuhyun. jangan lupakan sifat aslinya, meskipun sekarang dia sedang sakit tapi tetap saja dia sangat menyebalkan.
“aku tau kau akan membantu Nara menangkap si peneror” ucap Kyuhyun tanpa basa-basi. Henry tidak terkejut Kyuhyun sudah tahu tentang masalah itu. tentu saja bosnya itu akan menyuruh detective andalannya untuk mencari tahu.
“aku ingin kau mengehentikan niatmu membantu Nara” lanjut Kyuhyun tanpa menunggu jawaban dari henry
“kenapa?”
“seperti yang kau tahu, dia sangat ceroboh dan tak berfikir panjang sebelum melakukan sesuatu. Aku tak ingin kejadian kemarin kembali terjadi”
“lalu apa yang harus kulakukan? Apa aku harus membiarkan dia tertekan dengan semua terror itu? aku tidak sejahat itu”
“biar aku yang menyelesaikannya, Nara tidak harus terlibat dalam penangkapan peneror ini” ujar Kyuhyun tegas, namun didalam ucapan tegasnya itu sarat akan kekhawatiran yang mendalam tentang keselamatan gadis yang dicintainya.
“baiklah, aku akan melarang Nara ikut campur dalam masalah ini”
“dan satu lagi, aku ingin kau selalu mengawasi Nara”
“kenapa tak kau lakukan sendiri? Pekerjaanku sudah sangat menumpuk, jangan tambah pekerjaanku sebagai baby sitter Nara”
“akan kunaikan gajimu 4 kali lipat. Kau hanya mengawasi Nara agar tidak bertindak ceroboh mencari tau siapa peneror itu”
“baiklah baiklah. Kau selalu bisa memperdayaku Cho Kyuhyun”
**
Hari ini Kyuhyun sudah mulai bekerja dikantor. baru saja masuk, CEO JK group sudah di tunggu seseorang diruangannya. Ya , hari ini pria itu memiliki janji pertemuan dengan investor barunya diruangannya.
Seorang wanita berwajah cantik dengan rambut coklat yang diikat satu keatas tersenyum pada Kyuhyun. dia adalah Park Minyoung, investor baru sekaligus teman lama Kyuhyun. wanita itu berdiri dari tempat duduknya saat Kyuhyun berjalan mendekatinya. Sedangkan Henry yang sedari tadi menemani MInyoung ijin untuk keluar.
“Henry, tolong beritahu bagian keuangan agar memberikan laporannya bulan ini sekarang” perintah Kyuhyun. Henry mengangguk dan berlalu begitu saja.
“aku tidak tahu kalau Henry menjadi sekretarismu. Aku kira kau akan menggunakan sekretaris yang sangat cantik dan seksi” ujar Minyoung. Wanita itu terlihat sangat senang bertemu dengan Kyuhyun
“lama tak bertemu. Kau semakin cantik” puji Kyuhyun. pria itu melangkahkan kakinya menuju kursi kebesarannya. Dia duduk tegap lalu membuka berkas berkas yang sudah dipersiapkan Henry untuk Minyoung.
“bacalah dulu sebelum kau menandatanganinya”
Minyoung mengambil pena –nya dengan mantap dia menandatangani berkas itu tanpa membacanya terlebih dahulu.
“kau selalu ceroboh. Bagaimana mungkin kau menandatanganinya tanpa membacanya terlebih dahulu?”
“aku percaya padamu Kyu” ujar Minyoung seraya tersenyum
Kyuhyun berdecak, dia tau sifat teman lamanya ini. Hampir mirip dengan Nara. Ah tidak, bukan hampir mirip, tapi memang seperti Nara. ceroboh, melakukan apapun yang dia suka, tidak berfikir panjang.
Minyoung berjalan mendekati Kyuhyun, sekarang wanita itu berada disamping Kyuhyun dan menyender di meja “waaah seoul sangat indah” ucapnya mengagumi pemandangan kota seoul yang terlihat dari ruangan Kyuhyun.
Kyuhyun menggeser kursinya menghadap Minyoung, menatapnya dengan tatapan heran “kau terlihat seperti baru di seoul”
Minyoung menggendikan bahunya “aku memang baru pulang. Selama ini aku melanjutkan kuliah masterku di amerika”
“wah benarkah? Kau sudah sedikit berubah ternyata”
“ya. Aku berubah karena kau Cho Kyuhyun. aku ingin menjadi wanita yang kau inginkan. Sekarang aku sudah pintar, aku lulus dengan IPK yang sempurna 4,00” Minyoung menghentikan kalimatnya lalu memandang Kyuhyun yang sedang menatapnya “apa kau sudah punya pacar?”
Kyuhyun menggeleng, dia tersenyum lalu memutar kembali kursinya menghadap meja kerjanya. Pria itu agak terkejut ketika melihat Nara menatapnya dengan tatapan sendu. Tangannya memegang map sangat kuat seperti sedang menahan tangis. “ Hwang Nara?”
“ah, maafkan saya sajangnim, telah mengganggu waktu anda. Saya kemari hanya untuk laporan keuangan bulan ini” Nara berjalan mendekati meja kerja Kyuhyun lalu menyerahkan map yang dipegangnya
“jiak sudah tidak ada yang dibutuhkan lagi,saya akan kembali bekerja” dengan cepat Nara melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kyuhyun.
Kyuhyun terus menatap Nara sampai gadis itu hilang dibalik pintu. Dia masih terbayang akan tatapan Nara yang baru saja ia lihat. Gadis itu benar-benar sedih. ‘Apa yang sedang menganggu pikirannya? Apa dia baru saja mendapat terror lagi? Tapi tak ada ketakutan dimatanya, dia hanya terlihat sangat sedih’ batin Kyuhyun
**
Selepas dari ruangan Kyuhyun Nara tidak kembali kemeja kerjanya, melainkan ke atap perusahaan. Gadis itu menangis sesunggukan disini. Hatinya sangat sakit setelah mendengar percakapan Kyuhyun dengan teman wanitanya. Tak pernah Nara merasakan hatinya Hancur seperti ini. Ternyata Kyuhyun mendekatinya dan selalu berkata manis padanya hanya untuk membuat dia pintar. Sama seperti teman wanitanya tadi. Sepertinya Kyuhyun benar-benar menepati janjinya pada professor untuk membuat nilai Nara naik. Dia tidak benar-benar mencintai Nara. gadis itu merasa tak ada bedanya dengan teman wanita Kyuhyun.
Inilah yang ditakutkan Nara selama ini. Kyuhyun tidak memperjelas hubungan mereka, dan sekarang teman wanita yang selama ini menyukai Kyuhyun datang dan menanyakan status Kyuhyun. walaupun pria itu mengatakan bahwa dia mencintai Nara. tapi bisa saja dia terpikat dengan teman wanitanya lalu menikah dengannya. Dan saat masa itu tiba Nara tak bisa melakukan apapun karena hubungannya dengan Kyuhyun tak jelas. Dia tidak bisa menolak pernikahan Kyuhyun dengan teman wanitanya itu karena Nara bukan siapa-siapa Kyuhyun.
Nara terus saja memikirkan semua itu sampai tak menyadari ada seorang laki-laki yang berdiri dibelakangnya “kau cemburu pada Minyoung?” ujar Henry. memang setelah melihat Nara keluar dari ruangan Kyuhyun dengan airmata yang membasahi pipinya, Henry langsung mengikutinya.
“henry oppa? Bagaimana kau”
Belum Nara menyelesaikan perkataannya tapi Henry sudah memotongnya “aku melihatmu menangis saat keluar dari ruangan Kyuhyun”
“aku tidak enak badan, sepertinya aku akan pulang lebih awal”
“benarkah? Kau perlu aku mengantarmu?” tawar Henry, dia meletakan tangannya di dahi Nara untuk memastikan suhu tubuh Nara yang sedikit panas itu.
“aku bisa pulang sendiri” Nara berjalan menjauh dari Henry. pikirannya sedang kacau. Setelah ini dia akan ijin untuk pulang lebih awal pada Hani. Kepala divisinya.
Setelah Nara diperbolehkan pulang, gadis itu berjalan keluar dari kantor dengan langkah gontai. Nara merasa dia sudah tidak memiliki tenaga barang sedikit pun.
“Nara-ssi! Ada paket untukmu” ujar Sojung menghentikan langkah Nara
Nara mengucapkan terima kasih lalu duduk disofa resepsionis. Dia terkejut ketika melihat isi paket yang diterimanya, seekor tikus mati berlumuran darah. Henry yang melihatnya segera membuang paket itu ke tempat sampah, lalu menenangkan Nara.
“jangan khawatir, aku sudah menyuruh detective hebat untuk mencari tau siapa pengirimnya” henry menggenggam tangan Nara yang bergetar. Gadis itu dalam keadaan yang sangat buruk. Wajah pucat dengan raut ketakutan, dan rambutnya sedikit basah karena keringat dinginnya.
“aku akan mengantarmu pulang” ucap Henry tegas
Nara menggeleng “aku bisa naik bis oppa”
Henry tak mau membantah Nara lagi. Dia sangat tahu kalau Nara keras kepala, jadi dia akan sia-sia jika membantahnya lagi. Sebelum Nara pergi Henry memakaikan syall keleher gadis itu “Hani yang menyuruhku memberikan ini padamu, diluar sudah mulai dingin”
**
Saat berjalan menuju rumahnya Nara berhenti diapotik untuk membeli obat. Dia tersenyum miris mengingat dia tidak takut akan rumah sakit saat bersama Kyuhyun. bahkan dia setiap hari dirumah sakit dan tidur disana untuk menemani Kyuhyun. saat itu Nara benar-benar melupakan ketakutannya, dia terlalu dibutakan oleh rasa senang dan nyaman saat bersama Kyuhyun. namun malam ini, dia kembali takut akan rumah sakit sehingga hanya membeli obat diapotik. Lucu sekali bukan? Kyuhyun telah menjadi pusat kebahagiaan Nara tanpa disadari.
Kepala Nara terlalu berat hanya untuk memasak ramen. Jadi gadis itu hanya memakan cookies sebelum meminum obatnya. Dirumah sendiri saat sakit seperti ini membuat Nara semakin sedih. Lihatlah betapa menyedihkannya gadis ini. Tadi siang dia mendengar percakapan menyakitkan antara Kyuhyun dan teman wanitanya. Lalu paket terror, dan sekarang dia dirumah sendirian saat sakit.
**
Dikursi VVIP club elit didaerah gangnam, terlihat 2 pasangan sedang mengobrol. Mereka adalah Kyuhyun, Minyoung, Henry, dan Hani. Setelah mengetahui jika Hani dan Henry bekerja diperusahaan Kyuhyun, Minyoung mengajak mereka untuk merayakan pertemuan mereka kembali setelah beberapa tahun. Dan disinilah mereka sekarang, di sebuah club dan ditemani wine yang sangat mahal. Saat Minyoung ijin ketoilet, Hani mengikutinya.
“kau terlihat sedang melancarkan aksimu untuk mendekati Kyuhyun lagi” ujar Hani tanpa menatap Minyoung, gadis itu sibuk dengan isi tasnya.
“tentu saja, dia masih lajang. Lalu apa salahnya aku mendekatinya lagi? Lagipula sekarang aku sudah masuk kriteria wanita idamannya” jawab Minyoung seraya mengoleskan lipstick keluaran terbaru dari Dior.
“dia sudah mempunyai gadis yang dicintainya” tegas Hani
“dia belum terikat oleh hubungan apapun Ahn Hani. Kau pun melakukan hal yang sama denganku. Bahkan kau mengejar henry sampai ketempat kerjanya” cecar Minyoung, dia tahu jika Hani sudah menyukai Henry sejak SMA.
“lalu kau akan berhenti jika Kyuhyun sudah berpacaran?” bukannya menjawab pertanyaan Hani, Minyoung malah menggendikan bahunya lalu masuk kedalam bilik toilet.
Di sisi lain dua pria sedang terlibat dalam percakapan yang serius. Raut muka Kyuhyun terlihat khawatir saat Henry mengatakan bahwa Nara kembali mendapatkan terror siang ini. Kyuhyun sudah mengetahui siapa si peneror tapi sampai sekarang Kyuhyun belum bisa mengetahui keberadaan mereka. Hyorin dan Donghae seperti tenggelam di bumi, mereka sama sekali tidak terlacak. Bisa jadi mereka berada didekat Nara saat ini.
“kondisi gadis itu juga sedang tidak baik. Dia terlihat sangat pucat”
Lagi-lagi Kyuhyun dibuat sangat khawatir dengan informasi yang diberikan oleh Henry. pikiran Kyuhyun melayang memikirkan keadaan Nara sekarang. Apa Gadis itu sudah makan? apa gadis itu sudah meminum obat? Apa yang gadis itu lakukan sekarang?Kyuhyun terus bertanya-tanya dalam pikirannya.
“Nara telah meminum obatnya dan sekarang sedang beristirahat. Lusa dia akan tetap ikut ke jeju. Dia tak akan meninggalkan tugasnya begitu saja” ujar Henry seakan mengerti apa yang dipikirkan Kyuhyun.
**
Mereka berempat sudah berada dijeju sekitar 3 jam yang lalu. Mereka berempat tiba lebih dulu karena Nara ingin mempersiapkan rencana Henry, sedangkan Kyuhyun ada pertemuan dengan rekan bisnisnya. Sejak Hani dan Henry pergi, Nara terlihat sangat sibuk dengan persiapan acara itu. Sudah 2 jam dia berkutat dengan pernak pernik untuk menghias taman resort. Nara memang sengaja tidak menyewa jasa event organizer karena dia berfikir itu hanya akan menghamburkan uang saja.
Matahari hampir tenggelam , dan semuanya sudah Nara persiapkan. Gadis itu melihat selembar kertas yang berisi daftar keperluan. Setelah melihat semua daftar sudah dicoret dia memutuskan untuk mandi. Janjinya pada Henry telah ia lakukan, sekarang waktunya untuk Nara bersantai sebelum acara itu mulai dan menunggu Hani kembali. Melihat Hani memasuki kamar, Nara langsung menyuruhnya untuk mandi dan bersiap. Hani belum tahu rencana Nara dan Henry. Nara hanya bilang pada Hani jika mereka akan makan malam ditaman resort. Pakaian yang mereka pakai pun terlihat biasa, tidak ada gaun mewah untuk acara ini.
Henry sudah menunggu ditempat yang sudah dipersiapkan Nara ditemani dengan suara deburan ombak. Ya, taman resort ini berada ditepi pantai. Hani terkesima melihat semua pernak pernik yang menghiasi taman sepanjang perjalanannya menuju tempat dimana Henry berada. Sepanjang jalan dihiasi dengan lilin dan bunga dikanan kirinya. Di sekeliling meja makan juga dihias dengan lilin dan mawar yang berbentuk hati. Serta lampu lampu kecil yang menggantung turut menghiasi taman ini.
“waaah ini sangat indah. Sebenarnya ada apa? Tidak mungkin ini hanya makan malam biasa” tanya Hani seraya duduk dikursi yang menghadap Henry.
“sebenarnya aku ingin mengatakannya setelah kita makan malam, tapi sepertinya aku akan mengatakannya sekarang” Henry menghentikan kalimatnya sejenak “Ahn Hani, maukah kau menikah denganku?”
Hani terkejut melihat Henry yang bersimpuh didepannya dengan membawa cincin. Gadis itu tersenyum lalu mengangguk. Melihat itu henry menghirup udara sebanyak-banyaknya. Tanpa disadari selama menunggu jawaban Hani dia menahan nafasnya. Pelayan yang membawakan makan malam telah tiba, dan Nara meminta ijin untuk pergi. Walaupun Hani meminta Nara untuk tetap disini, tapi Nara menolaknya. Nara tidak mau berlama-lama melihat kemesraan henry dan Hani. Walaupun dia gembira, namun disisi lain hatinya juga iri melihat pasangan itu bermesraan.
Nara duduk sendiri di depan resort. Dia melihat bintang-bintang yang menghias langit malam ini, begitu indah. Kyuhyun sedang berjalan bersama Minyoung saat dia melihat Nara. Kyuhyun dan Minyoung baru pulang dari pertemuan dengan rekan bisnisnya. Kyuhyun menyuruh Minyoung untuk berjalan lebih dulu karena Kyuhyun ingin menemui Nara. pria itu tersenyum melihat Nara sedang duduk sendirian seraya berjalan menghampiri Nara.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya Kyuhyun retoris
“huh?” Nara terlalu mengagumi pemandangan yang sedang dilihatnya hingga tak mendengarkan pertanyaan Kyuhyun
“apa yang kau lakukan disini sendirian Hwang Nara?” ulang Kyuhyun dengan penekanan disetiap katanya.
“aku sedang melihat bintang”
“dimana Hani dan Henry?”
“mereka sedang makan malam berdua”
“kau sudah makan?” tanya Kyuhyun yang dijawab dengan gelengan kepala Nara.
“ayo, ikut aku” kyuhyun menarik Nara untuk mengikutinya. Mereka berjalan memasuki resort.
Dan disinilah mereka sekarang, Restaurant resort. Mereka duduk kursi paling ujung dekat jendela. Duduk disebelah jendela adalah tempat favorit Nara. kyuhyun memesan 2 wagyu dan sebotol wine untuk makan malam mereka. Tak lama pesanan mereka pun datang, Kyuhyun dan Nara mulai menyantap steak mereka.
“kenapa kau tak bergabung makan malam bersama mereka?” kyuhyun memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.
“aku tidak mau mengganggu makan malam special mereka. Aku ingin mereka hanya berdua saja malam ini”
Kyuhyun mengangguk paham “taukah kau, saat kau duduk didepan resort tadi. Kau seperti sedang menunggu suamimu pulang bekerja”
Nara yang sebelumnya memandang keluar langsung mengarahkan pandangannya kearah Kyuhyun. senyum pria itu mengembang. ‘betapa tampannya dia’ batin Nara
“benarkah? Kalau begitu malam ini sunbae adalah suamiku” Nara tertawa kecil “tadi aku sedang menunggu sunbae”
“kalau begitu, bisakah kita bercinta malam ini? Karena kita adalah sepasang suami istri”
Warna merah mewarnai pipi Nara “berhenti menggodaku” nara mengambil gelas wine-nya lalu meminumnya. Ekspresinya langsung berubah setelah meminum wine “rasanya seperti….”
“kau baru pertama kali minum wine? Cara menikmati wine bukan begitu” kyuhyun kembali menuangkan wine kedalam gelas Nara yang sudah kosong, lalu mengambil gelas winenya
“pegang gelas wine benar- benar pada tangkainya, jangan sampai jarimu menyentuh wadah gelas. Kau tau kenapa?” tanya Kyuhyun, Nara hanya menggeleng polos
“untuk menjaga temperature pada wine didalam gelas, jika tanganmu menyentuh wadah gelasnya, suhu tubuhmu yang tersalurkan melalui tangan dapat merubah temperatur wine” Nara mengangguk mengerti
“putar-putar gelas wine seperti ini” kyuhyun mempraktikan gerakan memutar gelas wine “jangan takut tumpah, karena gelas wine sudah dirancang untuk menahan sisinya agar tidak tumpah” lanjutnya saat melihat Nara ragu-ragu dalam memutar gelas wine-nya.
“jangan meminumnya dalam sekali teguk. Sesap sedikit lalu bawa menyebar keseluruh lidah agar membangkitkan indra perasa dan mendapatkan konsentrasi penuh dari semua rasa wine, manis, asam, hingga pahit” kyuhyun mulai menyesap wine-nya diikuti dengan Nara. gadis itu mempraktikan semua yang diberitahu Kyuhyun.
“rasanya berbeda bukan dengan wine yang langsung kau teguk tadi?” tanya Kyuhyun, lagi-lagi Nara hanya mengangguk
“sesap lagi lalu tahan di kerongkongan untuk mendapatkan sensasi after tastedari wine” lanjut Kyuhyun
“sunbae, ini sangat enak” ujar Nara gembira. Gadis itu sepert anak kecil yang baru saja mendapatkan permen.
“aku pernah membaca jika wine sangat bermanfaat bagi tubuh. Seperti, meningkatkan kolesterol baik, membangun kekebalan tubuh dan tulang, dan mengurangi pembentukan gumpalan darah” lanjut Nara
“selain itu, antioksidan reseveratrol dalam wine juga menghambat pertumbuhan sel kanker hati. Sedangkan kandungan fenolat dalam wine dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan menjadi anti aging. Ah! wine juga dapat meningkatkan daya ingat. Kurasa wine sangat cocok untukmu” Kyuhyun tertawa geli dengan kalimat terakhirnnya
“sunbae mengataiku bodoh?” ujar Nara dengan nada marah
“aku tidak bilang seperti itu”
“tapi perkataan sunbae sangat jelas jika mengataiku bodoh. Berhenti tertawa atau aku akan pergi sekarang”
Kyuhyun menghentikan tawanya. Kemudian dia mulai membuka topic pembicaraan baru. Tentang acara besok sampai hal yang akan dilakukan Nara setelah wisuda.
**
Hani mendudukan Nara didepan meja riasnya. Dia hanya mempunyai waktu satu jam sebelum Henry menjemput mereka. Henry telah berjanji akan berjalan bersama ketempat acara berlangsung. Hani mulai menempelkan make up ke wajah Nara. Mulai dari CC cream, compact powder, eye shadow, blush on dan lainnya. Mengingat Kyuhyun semakin dekat dengan Park Minyoung, maka Nara harus tampil sangat cantik di pesta malam ini agar Kyuhyun melihatnya.
“eonni, apa ini tidak terlalu berlebihan?” ujar Nara yang sedikit risih dengan berbagai macam make up yang Hani pakaikan padanya
“kau harus tampil beda. Kau harus mengalahkan kecantikan Park Minyoung” Hani kembali mengoleskan blush on di pipi Nara
“ini sentuhan terakhir. Lipstick ajaib” kata Hani sebelum memakaikan lipstick pada bibir Nara
Setelah selesai dengan make up nya, Nara mengganti bajunya dengan baju yang sudah mereka beli di butik seminggu yang lalu. Henry memberikan card nya pada Hani untuk membeli semua kebutuhan yang mereka perlukan untuk hari ini. Nara mengenakan dress berwarna pink, panjangnya hanya 10cm diatas lutut dengan lengan yang terbuka.
**
Pesta perayaan kesuksesan kerja sama yang diadakan oleh JK Company sangat mewah. Para karyawan dan kolega Kyuhyun hadir memenuhi ballroom milik JK Company di pulau jeju ini. Semua wanita yang datang terlihat sangat anggun dengan balutan dress yang mereka kenakan, sedangkan para pria terlihat tampan dengan stelan jas yang mereka pakai. Berbagai macam makanan dan minuman yang sangat lezat pun tidak absen di pesta yang meriah ini.
Cho Kyuhyun, presdir JK company terlihat sangat tampan dengan stelan jas berwarna biru tua yang ia kenakan. Rambutnya yang di tata rapi kesamping membuat karismanya semakin menguar. Para wanita terang-terangan menatapnya memuja. Pria itu berdiri berdampingan dengan Park Minyoung, wanita yang seminggu ini terlihat selalu bersama Kyuhyun. Mereka selalu tersenyum ramah dengan para kolega.
Di sisi lain, Nara berdiri membelakangi Kyuhyun. gadis itu datang bersama Hani dan Henry. Nara terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna soft pink yang ia kenakan. Gaun tanpa lengan itu mengekspos bahu Nara yang putih bersih. Gaun itu juga memperlihatkan kaki jenjang Nara. rambutnya di kucir setengah dengan pita yang menghiasinya. Wajahnya yang sudah cantik dipoles dengan make up tipis.
“kau sudah mengucapkan selamat pada Kyuhyun?” tanya Henry
Nara menggeleng pelan, dia tidak mau menyelamati Kyuhyun karena pria itu terus saja menggandeng Minyoung. Baru kemarin mereka terlihat bahagia bersama, namun sekarang hati Nara sudah dilukai kembali. Hati Nara sesak ketika kyuhyun dan Minyoung sudah ada dihadapannya. Kyuhyun mendekatinya lalu tersenyum padanya.
“kau terlihat sangat cantik Nara-ssi” ujar Minyoung
“terimakasih. Tadi Henry oppa juga bilang begitu” Nara menyesap minumnya. Tenggorokannya terasa kering setelah bicara dengan wanita itu
“ah selamat atas keberhasilan kerjasama sajangnim dengan perusahaan milik Minyoung-ssi”
Kyuhyun mengangguk, lalu suasana diantara mereka menjadi sunyi. Kecanggungan menyelimuti mereka saat ini. Suara sang pembawa acara yang menawarkan para hadirin jika ada yang ingin bermain music memecahkan keheningan mereka.
“Nara-ya, bukankah kau bisa bermain piano? Tunjukanlah pada kami” ujar Hani bersemangat
Kyuhyun menatap Nara dengan tatapan tidak yakin “benarkah?”
Nara mengangguk ringan “saya akan mencobanya sajangniim”
Gadis itu berjalan menuju piano yang berada dipanggung. Semua mata yang tertuju padanya membuatnya sedikit gugup. Nara menghirup nafas lalu membuangnya pelan untuk mengusir rasa gugupnya. Walaupun dia bisa bermain piano, tapi sudah lama sekali dia tidak bermain piano. Setelah membenarkan posisi duduknya, gadis itu mulai menggerakan jemari lentiknya diatas tuts piano.
You haven’t laughed out loud yet
Are we that awkward with each other?
We did so many things together
But you haven’t given me a single look or touch
The whole world is looking at you
But just like always, you’re so dark
I only have one person in my heart
So I’m only looking at your turned back again
I’m always being bruised like this
All of a sudden, on days I miss you
All of a sudden, when I can’t do as my heart wants
All of a sudden, tears fall down
All day, I hold onto you
I won’t cry out loud
But I can smile like I’ve always been doing
Even if all I have are scars
I can smile by seeing your turned back
I’m always crying like this
All of a sudden, on days I miss you
All of a sudden, when I can’t do as my heart wants
All of a sudden, tears fall down
All day, I hold onto you
All of a sudden, with my falling tears
All of a sudden, I comfort myself, saying it’s okay
I know that you won’t come now
So I’ll deal with it on my own
Goodbye
Nara menghapus air matanya yang keluar begitu saja ketika dia menyanyi. Beruntung suaranya masih bisa ia kendalikan. Tepuk tangan yang riuh dari semua tamu undangan membuatnya tersenyum. Tiba-tiba tubuh Nara terasa membeku saat matanya dan mata Kyuhyun bertemu. Jika diperhatikan secara teliti, mata Kyuhyun memancarkan tatapan sendu. Namun walaupun begitu, tangan Kyuhyun masih saja bertautan dengan tangan Minyoung. Hati Nara terasa sangat nyeri saat melihatnya, rasanya ia ingin menangis lagi. Sebelum air matanya jatuh kembali, Nara mengucapkan terima kasih lalu berjalan cepat menuju taman yang berada didepan Ballroom. Ia ingin menenangkan dirinya di sana.
Nara duduk di bangku taman. Malam ini terang namun tak berbintang, seakan malam pun mengerti akan perasaannya. Angin musim gugur yang dingin tidak mampu mengalahkan sakit hatinya. Gadis itu tidak merasakan kedinginan sama sekali ketika angin yang dingin membelai tubuhnya. Air matanya sudah jatuh tak tertahankan. Pikirannya mengingat percakapan Kyuhyun dna Minyoung. Mungkin selama ini memang Nara yang terlalu berharap bahwa Kyuhyun benar-benar mencintainya dan akan menikahinya. Tapi ternyata Kyuhyun bersikap seperti itu pada semua wanita.
Gadis itu tidak menyadari jika ada seseorang yang mendekatinya sampai ia merasakan sebuah jas menutupi bahunya. Nara menoleh untuk melihat orang yang ada didekatnya. Nara sangat terkejut ketika sipemilik jas adalah………..
To be continue….

No comments :

Post a Comment