Can you love me? (part 4)

  No comments

Can you love me? (part 4)

cy
Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 4)
Genre : romance, sad, hurt
Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Sebelum masuk kekantor Nara memantapkan hatinya dan berdoa agar tidak bertemu dengan Kyuhyun. Setelah hari itu Nara menepati perkataannya untuk menjauhi Kyuhyun. Dia menekan perasaannya sebisa mungkin agar tidak menyukai Kyuhyun, walaupun ia tahu tindakannya sia sia tapi setidaknya dia telah berusaha bukan? Di kantor Nara selalu menghindar dari Kyuhyun. Jika mereka menaiki lift yang sama, gadis itu akan mengalah untuk keluar. Seperti sekarang ini, walaupun Nara sudah dari tadi menunggu lift. Tapi ketika Kyuhyun datang dan ikut masuk kedalam lift itu, Nara langsung keluar begitu saja. Tanpa Nara sadari, perilakunya telah membuat Kyuhyun geram.
Kyuhyun tidak langsung kelantai 20 dimana ruangannya berada. Dia malah menunggu Nara di depan pintu lift lantai 10. Semua orang yang keluar menyapa Kyuhyun kecuali satu orang. Gadis yang keluar dari lift tanpa melihatnya, gadis yang selama beberapa hari ini berusaha menghindarinya. Kyuhyun menarik pergelangan tangan Nara agar gadis itu berhenti berjalan. Namun tak berapa lama Nara menghempaskan tangannya, membuat Kyuhyun melepaskan tangannya. Saat Nara mulai berjalan lagi Kyuhyun segera menarik bahu Nara dan menempelkan punggung gadis itu ketembok. Kyuhyun tidak peduli jika ada yang melihat mereka, yang dia inginkan hanya bertanya pada nara kenapa sikap gadis itu berubah.
“sajangnim, apa yang anda lakukan?”
“Nara-ya. Kita harus bicara”
Nara melihat keadaan sekitar sebelum menatap mata Kyuhyun. Untung saja tidak ada orang “tentang apa sajangnim? Jika tentang laporan keuangan bisa ditanyakan pada Hyorin sunbae”
“kenapa kau menjauhiku seakan aku adalah sampah yang harus kau jauhi?”Tanya Kyuhyun langsung
Nara menghela nafas “bukankah sunbae tidak menginginkanku? Jadi aku akan mundur secara teratur untuk itu”
Kyuhyun terdiam mendengar perkataan Nara. Dia tidak menyangka pikirannya akan bekerja sangat lambat seperti sekarang. Biasanya Nara yang seperti ini, tapi hari ini malah Kyuhyun. Pria yang sangat jenius dan selalu bicara ceplas ceplos, sekarang terdiam kaku didepan Nara.
“permisi sajangnim, saya harus bekerja” Nara melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Kyuhyun yang hanya mampu menatap punggung gadis yang disukainya pergi.
**
Jam makan siang telah tiba. Nara pergi kekantin bersama Hani temannya di bagian accounting. Tidak seperti biasanya, hari ini kantin sangat ramai sampai semua kursi penuh.
“semuanya penuh?” Tanya Hani
Nara mengangguk , pandangannya tetap beredar keseluruh penjuru kantin. Dia melihat dua kursi kosong di sebelah dua pria yang sedang makan.
“ah eonni, disana ada kursi kosong? tapi..” Nara menunjuk kearah pria tadi dengan dagunya
“itu Henry, kita bisa makan bersamanya. Ayo” Hani berjalan mendekati mereka yang sedang asyik makan itu. Setelah menyapa, dia duduk disamping Henry.
Sedangkan Nara masih terlihat ragu untuk bergabung bersama mereka. Nara merasa mengenali sosok pria yang duduk didepan Henry dan membelakanginya itu. Rambut coklatnya, punggungnya, mirip sekali dengan milik Kyuhyun. Ya Nara yakin sekali itu Kyuhyun, tapi bukankah Kyuhyun tidak suka makan dikantin perusahaan? Lalu apa yang dilakukannya disini? Apa mungkin Nara salah mengernali orang?
“hei Nara-ya. Cepat kesini” Hani sedikit berteriak karena jarak mereka cukup jauh.
Nara mengangguk dan segera berjalan mendekat. Dia duduk didepan Hani. Saat menoleh, matanya bertemu dengan mata bulat milik pria yang sedang dihindarinya, Cho Kyuhyun. Untuk beberapa detik mereka saling bertatapan sebelum Nara memutuskan kontak mata mereka. Nara makan dengan diam, sesekali ia tersenyum dan mengangguk menanggapi cerita Henry dan Hani.
“sajangnim, apakah kau sudah memeriksa laporan keuangan dengan benar?” Tanya Hani tiba-tiba, membuat Nara melotot kearahnya
“tentu saja, aku memeriksanya dengan teliti” Jawab Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan didepannya
“hei Ahn Hani! Apa kau meragukan kerjaan presdir kita? Asal kau tau, dia itu sangat jenius” ujar Henry dengan nada yang dibuat-buat seakan dia sedang marah
“aku tidak meragukannya dan aku tahu kalau seorang Cho Kyuhyun sangat jenius” jawab Hani cepat “ hanya saja, Nara menemukan beberapa pembengkakan dana dibeberapa proyek kita bulan lalu”
Kyuhyun langsung menatap Nara tajam, ia tidak percaya gadis disampingnya akan menyebar luaskan berita yang belum tentu kebenarannya itu. Sementara Nara hanya menunduk, ia takut jika Kyuhyun akan membencinya. Tapi bukankah itu lebih baik? Nara akan mempunyai alasan untuk membenci Kyuhyun dan membuang pria itu dari hatinya.
“benarkah? Nara-ssi, apakah itu benar?” Henry terlihat antusias dengan topik pembicaraan ini
“iya, sekarang aku sedang mengumpulkan bukti-bukti. Agar seseorang bisa percaya padaku”
Kyuhyun mendesah kasar “aku sudah selesai, aku akan pergi dulu dan henry, jangan lupa untuk menyiapkan berkas yang diperlukan untuk rapat nanti” Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya dan berlalu begitu saja.
“siapa tersangkanya?” Henry masih penasaran
“kepala divisi keuangan”
“ah Kim Hyorin. Aku tahu itu”
“apa? Kau tahu kalau wanita ular itu melakukan korupsi?” suara Hani naik satu oktaf
“bukan, aku tahu kalau nama kepala divisi kalian adalah Kim Hyorin. Tapi, apa kau yakin Nara-ssi?”
Nara mengangguk, dia kembali memasukan roti kemulutnya “apa kau percaya padaku?” Tanya Nara dengan mulut yang berisi roti
“tentu saja, aku sudah mencurigainya sejak lama. Tapi Kyuhyun terlalu percaya padanya. Walaupun begitu, aku akan membantumu Nara-ssi”
“waah kita bisa menjadi tim yang kompak untuk membasmi wanita ular itu” ujar Hani girang. Hani memang sangat membenci Hyorin sejak awal mereka SMA. Dan saat Nara mulai dekat dengannya lalu menceritakan semua yang ditemukannya, Hani langsung memberikan dukungan 100% pada Nara. Dia juga mau membantu Nara untuk mengumpulkan bukti bahwa Hyorin korupsi. Dan sekarang dia semakin gembira karena ada satu orang lagi yang akan masuk kedalam tim. Tim yang dibuatnya sendiri dan diberi nama ‘Pembasmi Hama’. Sekarang total anggota timnya ada 3 orang, Nara, Henry dan dirinya sendiri.
“aku harus kembali bekerja sebelum presdir galak kita melontarkan sumpah serapahnya” henry melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan Nara dan Hani
“dia lucu sekali” ucap hani seraya tersenyum, pipinya merah merona dan matanya masih saja menatap punggung Henry yang berjalan menjauh. Nara hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu, sepertinya dia menyukai Henry.
“hei Nara-ya. Bagaimana hubunganmu dengan presdir? Kenapa kalian tidak saling menyapa?”
Nara tersedak air yang sedang diminumnya, ia tidak pernah berfikir Hani akan menanyakan hal ini lagi padanya. Sejak Hani melihat Kyuhyun menggendong Nara saat itu, wanita yang usianya 4 tahun lebih tua darinya selalu bertanya tentang hubungannya dengan Kyuhyun.
“kami tidak ada hubungan apapun” Nara mendesah
“tidak mungkin, dia terlihat sangat menghawatirkanmu saat kau pingsan” Hani menatap Nara dengan tatapan menyelidik. Dia terus saja mendesak Nara untuk menceritakan semuanya, namun usahanya terus saja gagal. Nara tidak pernah memberitahu Hani tentang hubungannya. Tapi, bukankah mereka memang tidak memiliki hubungan?
“Kyuhyun bilang dia menyukaiku, tapi dia mengatakan kalau dia tidak mau menjalin hubungan denganku” Nara menghela nafas kasar. Akhirnya dia menceritakan hal ini pada Hani setelah sekian lama wanita itu terus memaksanya untuk bercerita.
“mulutnya memang berbisa. Nara-ya dengarkan aku. Mungkin ini semua karena Kyuhyun belum pernah menjalin hubungan dengan gadis manapun, jadi dia bigung harus bertindak seperti apa” jelas Hani, tangannya menepuk pundak Nara seolah memberi kekuatan pada gadis yang terlihat lesu itu.
“bagaimana eonni tahu jika dia belum pernah mendekati gadis?”
“kami sekelas saat SMA, jadi sedikit banyak aku tahu tentangnya”
Nara menatap kagum Hani, pantas saja dia tidak segan untuk berbaur dengan henry dan Kyuhyun. Pertemanan mereka terjalin sejak SMA.
“banyak gadis yang menyukai Kyuhyun dan terang terangan mengejarnya” ujar Hani
“termasuk aku, yang mengejarnya secara terang-terangan” potong Nara
“tapi sikapnya padamu berbeda. Aku belum pernah melihatnya khawatir seperti saat kamu pingsan. Bahkan dulu saat kakaknya masuk rumah sakit, dia terlihat sangat tenang”
“cukup eonni, aku ingin mengubur perasaanku. Aku sudah lelah dengan semua ini, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan tapi tidak bisa bersatu. Bukankah itu menggelikan?” Nara menertawai miris kisah cintanya. Mendengar semua perkataan Hani, hatinya sangat senang. Jika perkataan Hani benar, maka Kyuhyun memang mencintainya. Tapi hatinya juga sakit karena Kyuhyun mengatakan tidak mau berpacaran dengannya. Nara merasa dirinya memang bodoh seperti yang selalu Kyuhyun katakan.
Hani mendekati Nara dan memeluk gadis itu. Nara menangis meluapkan semua rasa yang ia pendam. Baru kali ini dia merasa nyaman dengan orang lain. Setelah orang tuanya meninggal, Nara tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk diajak bercerita. Dia juga tidak dekat dengan teman-teman dikampusnya. Namun setelah bertemu dengan Hani, akhirnya dia punya tempat untuk meluapkan perasaannya yang selama ini dia pendam sendiri. Hanis udah dianggapnya seperti kakaknya sendiri.
“tenanglah, suatu saat nanti Kyuhyun akan sadar dengan apa yang dilakukannya itu. Jangan terlalu dipikirkan”
Nara mengangguk. Diambilnya tissue yang ada di meja untuk menghapus air matanya “eonni terimakasih”
Hani tersenyum “kita harus segera kembali bekerja jika tidak mau mendengar celotehan wanita ular itu. Tapi sebelumnya kita harus ketoilet untuk membenarkan make up mu”
Nara tertawa pelan, bagaimana bisa hani memikirkan make up nya saat jam istirahat sudah habis. Telat semenit saja Hyorin pasti akan mengomel habis-habisan.
**
Sore ini Henry berjanji menemui Nara dan Hani di kafe. Mereka akan membahas temuan terbaru Nara dan strategi untuk menangkap basah Hyorin. Henry masuk keruang Kyuhyun , dia berniat untuk meminta ijin pulang lebih awal. Seharusnya dia kerja lembur karena harus menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa untuk rapat di jeju. Namun Henry sudah sangat penasaran dengan perkembangan kasus Hyorin yang sedang mereka tangani.
“kyuhyun-a, aku kesini untuk meminta ijin pulang lebih awal”
“semua pekerjaanmu sudah selesai?”
Henry menggeleng “aku akan mengerjakannya setelah aku menemui seseorang”
“siapa?” kyuhyun mengangkat kepalanya untuk menatap Henry
“Hwang Nara”mendengar nama Nara, perhatian Kyuhyun langsung tertuju pada laki-laki didepannya
“kalian terlihat begitu dekat sekarang”
“tetu saja, dia gadis yang selalu ceria dan baik. Mungkin aku akan menjadikannya pacarku setelah ini”
“dan kupastikan kau akan mati sebelum itu terjadi” desis Kyuhyun. dia tahu jika Henry selalu bicara tanpa berfikir, tapi dia tidak menyangka sahabatnya akan berkata seperti itu.
“lalu kenapa kau tidak pacaran dengannya? Bukannya kau sudah tahu bahwa Nara mencintaimu?”
“itu bukan urusanmu”
“tentu bukan urusanku, karena urusanku adalah membantu Nara mengumpulkan bukti”
“kalian masih menyelidiki Hyorin?”
“ya, aku rasa Nara tidak mau menyerah”
“dan kau malah membantunya” Kyuhyun mulai geram “kau tahu Hyorin dengan baik Henry Lau!”
“maka dari itu aku akan bersama Nara untuk melindunginya”
“hentikan tindakan konyol kalian ini”
“Nara pasti tidak mau, dan aku tidak akan membiarkan Nara menyelidikinya sendiri”
“dan jika sampai terjadi hal buruk pada Nara. Kau yang akan bertanggunga jawab”
“aku akan memastikan dia baik-baik saja” Henry melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kyuhyun. Ia tahu Kyuhyun pasti akan marah jika seseorang tidak menuruti perintahnya. Dan sudah menjadi kewajibannya untuk menuruti perintah Kyuhyun. Tapi untuk sekali ini saja Henry akan membangkang karena dia tidak mau membuat Nara berkecil hati. Nara bertekad akan membuktikannya ke Kyuhyun dan Henry juga begitu.
**
Hani dan Nara sampai lebih dulu di kafe yang telah mereka sepakati. Nara memilih duduk dikursi paling ujung yang berada disamping jendela. Tiba-tiba saja dia teringat masa lalunya saat masih berusaha mendapatkan perhatian Kyuhyun. dia sering duduk di kursi samping jendela untuk melihat Kyuhyun bekerja.
“Nara-ya. Kau melamun?” hani menggerakan tangannya didepan muka Nara
“aku teringat masa-masa sulitku” Hani menatapnya bingung
“dulu, setiap hari aku datang kekafe tempat dimana Kyuhyun bekerja, itu semua hanya untuk mendapatkan perhatiannya” Nara tersenyum miris
“Nara.. cobalah untuk membuka hatimu, agar kau tidak terlalu memikirkan Kyuhyun, atau mungkin agar pria lainnya bisa masuk”
“hai gadis-gadis, maaf aku terlambat” suara Henry mengehentikan percakapan mereka “jadi, apa kabar bagus yang akan disampaikan hari ini?” lanjutnya
“Hyorin tidak bekerja untuk dirinya sendiri. Setauku dia bekerja untuk orang lain, mungkin pacarnya” jelas Nara
“tunggu dulu, pacarnya? Dia tidak menyukai Kyuhyun? Mreka terlihat sangat dekat” Hani menyampaikan pandangannya, membuat Nara berfikir kembali
“tapi saat ditoilet aku tidak sengaja mendengar percakapannya ditelfon”
“aku setuju dengan Nara, Kyuhyun tidak dekat dengannya. Selama ini dia menjaga jarak dengan Hyorin” ujar Henry
Nara mengangguk lalu tersenyum, entah kenapa dia merasa senang. Gadis itu meminum milkshakenya sebelum kembali bicara.
“aku juga mendengar kalau mereka akan bertemu besok malam di club daerah gangnam, aku lupa nama clubnya apa”
“tidak usah mencari tau lagi, aku tahu club yang sering dikunjungi Hyorin” Hani menggerling
“jadi besok malam kita akan pergi ke club. Dan Hani, pastikan penampilan Nara terlihat dewasa. Aku sudah punya rencana”
“besok malam aku tidak bisa ikut, aku harus menemani ibuku memeriksakan kesehatannya. Tapi aku bisa merias Nara sebelum kalian pergi”
“baiklah, aku akan menjemput Nara tepat jam 7” kata Henry mantap, sepertinya dia sangat yakin jika besok bisa mengumpulkan bukti untuk diserahkan pada Kyuhyun.
**
Di sisi lain, Kyuhyun sedang bertemu seseorang kepercayaannya di kantornya. Ekspresi mukanya berubah menjadi sangat marah setelah mendengarkan penjelasan dari pria yang duduk didepannya itu. Kim Heechul, seorang detective kepercayaan Kyuhyun yang baru saja pulang dari liburannya di eropa menjelaskan secara detail hasil yang ditemukannya. Dia bekerja sangat cepat, hanya dalam hitungan jam apa yang diinginkan Kyuhyun berhasil dia dapatkan.
“jadi dia memang bermain dibelakangku?”
“ya, dan mereka akan bertemu di club besok malam” imbuh Heechul
“terimakasih Hyung, kerjamu memang sangat cepat. Tidak seperti detective yang aku sewa kemarin”
“aku tidak setara dengan mereka” Ujar Heechul dengan nada penuh kesombongan
“aku menyewa mereka karena kau berlibur terlalu lama” kata Kyuhyun sinis “sekarang pergilah. Aku ingin berfikir”
Heechul berdecak, selalu saja seperti ini. Kyuhyun selalu mengusirnya setelah mendapatkan informasi yang dia inginkan tanpa mengatakan terima kasih.
**
Henry menjemput Nara tepat pukul 7 malam. Dia sangat takjub dengan dandanan Nara yang sangat sederhana tapi terlihat sangat cantik. ‘bagaimana bisa Kyuhyun menolak Nara?’ pikirnya. Nara memakai hotpants berwarna hitam, atasannya memakai crop tee berwarna putih yang dipadu padankan dengan jaket kulit berwarna hitam. Poninya ditata rapi menutupi jidatnya. Rambutnya diikat satu keatas, menyisakan anak rambut yang menjuntai disamping mukanya yang dipoles make up tipis. Dan jangan lupakan lipstick merah yang menutupi bibirnya. Dia terlihat sangat mempesona dan sangat berbeda dengan tampilan Nara sehari-hari.
“henry-ssi, apa aku terlihat aneh? Aku merasa tak nyaman dengan pakaian seperti ini” ucapan Nara menyadarkan Henry dari lamunannya.
“kau pantas dengan dandanan seperti itu. Kau terlihat sangat cantik dan sangat nakal” Henry tertawa sadar akan perkataannya barusan. Jika Kyuhyun mendengarnya pasti dia akan dibunuh saat itu juga.
Selama perjalanan Henry menjelaskan rencananya kepada Nara. Dan sekarang waktunya mereka beraksi. Penjagaan ketat terlihat didepan klub ini, semua yang masuk harus menunjukan kartu identitasnya dan diperiksa barang bawaannya. Begitu masuk kedalam, suara music yang memekakan telinga terdengar. Dilantai dansa banyak yang sedang bergerak tak tentu arah mengikuti irama music. Mereka berdua mengedarkan pandangannya untuk mencari Hyorin. Mata Nara melihat sosok Hyorin sedang bercumbu dengan pria di kursi vip yang terletak disebrang bar.
“dia ada disana” Nara menunjuk kearah Hyorin
“sepertinya kita harus menunggu sampai mereka selesai melakukannya” Henry menggandeng Nara berjalan kearah bar
“mau minum apa?” Tanya seorang bartender
“cocktail, dan orange squash” bartender tadi menjauh dari mereka untuk membuatkan pesanan Henry
“santai saja, terlihat sekali kalau ini adalah pertama kalinya kau masuk keklub”
Nara membenarkan posisi duduknya “benarkah?”
Henry mengangguk, matanya tertuju kearah wanita berpakaian sangat seksi yang sedang berjalan kearahnya. Terlihat sekali jika wanita itu mabuk. Ketika wanita itu sudah berada didepan Henry, dia memuntahkan semua isi perutnya hingga mengenai pakaian Henry. Dan berlalu begitu saja, wanita itu berjalan menjauh menuju kursi kosong di samping bar.
“iyuuh” Nara menatapnya jijik “kau harus segera membersihkan bajumu”
“sial. Aku akan ke toilet, kau terus awasi pergerakan Hyorin. Jangan ceroboh”
Nara mengangguk, matanya ia arahkan kearah Hyorin. Hyorin telah menyelesaikan cumbuannya, sekarang dia sedang mengeluarkan sebuah berkas dari tasnya. Nara yakin jika Hyorin membocorkan proyek perusahaan pada pria itu. Gadis itu melihat kearah toilet, belum ada tanda-tanda Henry akan segera keluar dari toilet. Nara memutuskan untuk melabrak Hyorin sekarang juga. Dengan langkah cepat Nara sampai didepan kursi Hyorin.
“aku sudah melihatnya sendiri, kau membocorkan arsip perusahaan padanya. Bukankah dia Lee donghae CEO dari Lee group?”
“ah lihatlah tikus kecil ini. Mencoba untuk menggagalkan rencanaku eoh?!” Hyorin menarik rambut Nara
“aku akan melaporkannya pada presdir” ucap Nara tegas
Donghae berdiri dari duduknya untuk memegang tangan Hyorin agar mau melepaskan rambut Nara. “dengarkan aku nona. Kau akan aman jika kau menutup mulutmu. Jadi tutup mulutmu dan pergilah dari sini” ucap Donghae penuh penekanan disetiap katanya
“aku akan pergi karena sudah mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku akan segera menyerahkan rekaman ini pada presdir” Nara berlari menjauh dari mereka , melewati kerumunan orang yang sedang meliuk liukan badannya.
“tangkap gadis itu!” perintah Donghae pada anak buahnya
Langkah Nara terhenti ketika ada pria berbadan kekar berdiri didepannya. Dia langsung mencengkram lengan Nara membuat gadis itu tidak bisa kemana-mana lagi.
“lepaskan aku” Nara berusaha melepaskan cengkraman tangan bodyguard Donghae, namun usahanya sia-sia
Donghae dan Hyorin berjalan mendekat kearah Nara “bawa dia ke gudang, aku akan menemuinya disana”
“baik bos” Nara diseret keluar dari klub. Semua orang yang melihatnya tidak berani menolong Nara. Bodyguard Donghae lebih dari satu dan semuanya memiliki tampang yang menyeramkan.
Dari kejauhan Henry melihat Nara dibawa oleh pria-pria berbadan kekar dengan Donghae dan Hyorin yang berjalan bergandengan dibelakang mereka. Henry berlari mengejar mereka, tapi saat sampai diluar dia kehilangan jejak. Dia tidak melihat siapapun diluar, ia yakin kalau mereka sudah melesat pergi dengan mobil yang telah disiapkan didepan pintu klub sebelumnya.
Sebuah audi Hitam berhenti didepan klub. Tak lama kemudian menampilkan sosok pemiliknya, Cho Kyuhyun. Seketika henry bergidik ngeri, ia takut jika Kyuhyun serius dengan ucapannya. Membunuh henry jika terjadi hal buruk pada Nara. Itu berarti Henry akan mengakhiri hidupnya sekarang juga.
“Henry? Sedang apa kau disini?” Tanya Kyuhyun menyelidik “ya Tuhan, kau pergi kesini bersama Nara untuk menyelidiki Hyorin?” Kyuhyun melontarkan apa yang dia pikirkan
Henry mengangguk, ekspresinya yang khawatir sekaligus ketakutan membuat Kyuhyun tahu telah terjadi sesuatu yang buruk.
“dimana Nara?”
“me..mereka membawa Nara pergi, aku tidak berhasil mengejarnya”
‘bugh’
Sebuah tinju mendarat dimuka Henry. Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali sampai membuat muka henry memar dan sudut bibirnya berdarah.
“kau menghajarku sampai aku mati pun tidak akan membawa Nara kembali kesini. Tenanglah, yang terpenting sekarang adalah menemukan dimana Nara”
Kyuhyun menghentikan kegiatannya memukuli Henry. Yang dikatakan Henry benar, yang terpenting sekarang adalah menemukan keberadaan Nara. Gadis itu sedang dalam bahaya. Bisa jadi Hyorin membunuh Nara, agar Nara tidak membuka mulut untuk selamanya. Sebelumnya Hyorin juga telah berani mengunci Nara di ruang arsip.
Kyuhyun membuka aplikasi diponsel pintarnya. Dia mulai melacak keberadaan Nara dengan ponselnya. Beruntung sekali Nara membawa ponselnya, sehingga Kyuhyun dapat melacaknya dengan mudah.
“dia berada di gudang bekas penyimpanan barang milik Lee group” kyuhyun memencet dial speed di ponselnya. Tak menunggu waktu lama, terdengar jawaban dari orang yang dihubunginya “bawa beberapa anak buah kita ke gudang milik Lee Group yang sudah tak terpakai” perintahnya tegas
Kyuhyun melesatkan mobilnya menuju tempat Nara disekap. Gadis itu mengidap clautrophobia. Jika digudang itu gelap, maka Nara tidak akan bisa melawan mereka. Dalam perjalanan Kyuhyun terus mengumpat dan memaki Henry yang duduk disampingnya.
“aku sudah memperingatkanmu tentang hal ini”
“aku tidak bisa menghentikan Nara, dia terlalu berambisi untuk membuktikannya padamu”
“jika sampai Nara terluka parah, jangan harap kau bisa melihat matahari esok” ucap Kyuhyun penuh penekanan. Amarahnya sudah berada dipuncak. Tapi sebenarnya dia juga ikut bersalah dalam hal ini. Jika dulu dia mempercayai Nara dan berkata pada Nara dia akan menyelidikinya sendiri, mungkin Nara tidak akan menyelidikinya dan tertangkap oleh mereka. Gadis itu sangat ceroboh dalam mengambil keputusannya, ia tidak pernah memikirkan akibat yang akan terjadi.
Kyuhyun menghentikan mobilnya didepan pintu gudang. Disusul dengan mobil para pengawalnya yang ia hubungi sebelumnya. Dengan langkah besarnya Kyuhyun masuk kedalam gudang, untung saja penerangan di sini cukup. Setidaknya dia yakin jika phobia Nara tidak kambuh. Mata elangnya melihat keseluruh arah, dia tidak melihat siapapun. Tapi dia melihat ponsel pink milik Nara, dibawah ponsel itu terdapat kertas bertuliskan
‘JIKA KAU MENGINGINKAN GADIS INI SELAMAT. TEMUI AKU DI RUANGAN YANG ADA DILANTAI DUA GEDUNG INI. PASTIKAN KAU DATANG SENDIRI’
Kyuhyun meremas kertas itu dan membuangnya dengan kasar. Ruang mana yang dimaksut? Kyuhyun menaiki tangga dengan langkah bar-bar. Akhirnya dia mendengar suara Nara berteriak minta tolong. Dibukanya pintu yang ia yakini tempat Nara di sekap.
Kyuhyun mendekati Nara lalu memeriksa keadaannya. Tidak ada luka apapun selain memar dipergelangan tangannya. “syukurlah kau tidak apa-apa” Kyuhyun memeluk erat tubuh Nara
“manis sekali. Aku belum pernah melihatmu berlaku manis seperti ini kyu” kata Hyorin yang baru saja memasuki ruangan bersama Donghae
“Kim Hyorin” Kyuhyun mendesis
“bawa gadis itu kesini” perintah donghae pada bodyguardnya. Dia membawa 6 pria bertubuh kekar untuk memisahkan Kyuhyun dan Nara.
Dengan mudahnya Nara sekarang sudah berpindah tangan ke salah satu bodyguard Donghae. Sedangkan bodyguard lainnya menghalau Kyuhyun untuk mendekati Nara.
“aku akan melepaskan dia jika kau mau menandatangani ini” Hyorin memberikan kertas pada kyuhyun. Pria itu melebarkan matanya ketika membaca isi dari kertas itu
“jangan gila Kim Hyorin! Aku harus memberikan 50% sahaamku padamu dan melimpahkan proyek bernilai miliyaran won kepada perusahaan Lee?”
“anggap saja kau membeli gadis sialan ini” hyorin menarik rambut Nara
“baiklah, lepaskan Nara dan aku akan menandatanaganinya. Tapi jangan harap kau akan hidup tenang setelah ini”
“sajangnim, jangan lakukan itu” triak Nara. Matanya menatap dalam mata Kyuhyun, memohon agar Kyuhyun tidak memberikan sahamnya pada Hyorin “Hyorin sunbae sudah mengambil uang perusahaan banyak sekali”
‘plaak’
Hyorin menampar Nara.
“seharusanya kami tidak melakukan ini. Tapi karena gadismu melakukan hal bodoh dengan terpaksa kita melakukan ini” ujar Donghae “kau hanya perlu menandatanganinya” lanjutnya
“LEE DONGHAE!! untuk apa kau melakukan ini?”
“aku ingin Lee group berada diposisi pertama dan disegani oleh perusahaan lain didunia ini. Menggeser posisi JK Coorporation. Aku ingin perusahaanku menjadi besar seperti milikmu” jelas donghae
“dan aku ingin membalaskan kematian ayahku. Apakah kau ingat DH company? Kau membuatnya bangkrut dengan menarik semua investasimu disana”
“perusahaan itu tidak menghasilkan apa-apa. Dan hanya menguras uang perusahaanku saja” bantah kyuhyun
“tidak hanya itu. karena perusahaannya bangkrut ayahku mengalami serangan jantung dan meninggal seketika itu juga. Kau harus membayar untuk semua itu Cho Kyuhyun” ujar Donghae sarat akan kemarahan didalam dirinya.
Kyuhyun melihat kesekelilingnya, pintu dibelakangnya tidak dijaga oleh bodyguard Donghae. semua pria berbadan besar itu ada didepannya. Sebuah ide muncul dikepala Kyuhyun “biarkan Nara mendekat padaku dulu. Aku harus memastikan bahwa gadis itu tidak cacat sedikitpun”
“itu tidak ada gunanya, walaupun dia terluka apa kau akan menghajar kami? Kau sendirian Cho Kyuhyun” Donghae tertawa
“bawa dia padaku!!” nada bicara Kyuhyun naik satu oktaf
Donghae dan Hyorin saling bertatapan meminta pendapat masing-masing, setelahnya Hyorin mengangguk. Nara berjalan mendekat kearah Kyuhyun, ia tidak tahu apa rncana Kyuhyun setelah ini. Tapi dia akan mengikuti alur permainan ini. Kyuhyun langsung merengkuh tubuh Nara, memeluknya erat dan sesekali mencium bibir gadis itu.
“setelah ini kau harus berlari dan aku tidak ingin kau berhenti ataupun terjatuh” bisik Kyuhyun tepat ditelinga Nara
“sunbae?” kyuhyun kembali mencium bibir Nara
“aku akan selalu bersamamu, begitu aku melepaskan pelukanku. Kita akan berlari menuju lantai 1. Anak buahku dan beberapa polisi telah berjaga disana” jelas Kyuhyun di sela- sela ciuman mereka.
“aah lihatlah, seorang bos telah jatuh cinta pada tikus kecil ini” cibir Hyorin
“Cukup tuan Cho, tanda tangani kertas itu lalu kau bisa melanjutkannya diranjang”
Kyuhyun melepaskan pelukannya dan berlari keluar sambil menggenggam tangan Nara. Mereka harus berlari melewati koridor lalu menuruni tangga. Melihat itu Donghae, Hyorin dan anak buahnya mengejar Kyuhyun. Donghae mengambil pistol yang berada didalam jasnya. Saat Nara dan Kyuhyun telah menuruni setengah tangga. Suara keras dari pistol Donghae terdengar. Nara dan kyuhyun jatuh berguling sampai dilantai satu. Sedangkan Donghae dan Hyorin berlari kearah yang berlawanan karena polisi mengejarnya. Kyuhyun tergeletak sambil memeluk Nara yang berada diatasnya. Gadis itu bangun untuk memastikan keadaan Kyuhyun. Pelipis dan dadanya yang tertembak mengeluarkan darah. Henry yang melihat itu dengan cekatan memerintah anak buah Kyuhyun untuk membawa bosnya masuk kedalam mobil. Henry melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Nara dan Kyuhyun berada dikursi penumpang.
“sajangnim…. Sajangnim, buka matamu” air mata Nara mengalir membasahi pipinya. Tangannya terus mengusap pipi pria yang tak sadarkan diri itu.
**
Dua jam sudah berlalu tapi belum ada dokter atau perawat yang keluar dari ruang penanganan Kyuhyun. Hal itu membuat Nara semakin khawatir, dia terus saja menangis dan berdoa untuk keselamatan pria yang sangat dicintainya itu.
“maafkan aku Nara-ssi, ini seharusnya tidak terjadi. Kyuhyun sudah berulangkali memperingatkanku untuk menghentikanmu, tapi aku malah membantumu hingga semua ini terjadi” henry menepuk pundak Nara yang bergetar karena tangisnya
Seorang dokter keluar dari ruangan dimana Kyuhyun diperiksa “apa kalian keluarga pasien?” Nara dan Henry mengangguk “Kita sangat bersyukur karena peluru itu tidak mengenai jantungnya. Tapi walaupun begitu kita belum bisa tenang begitu saja, pasien sekarang dalam keadaan koma. Selain luka tembak didadanya dan pelipis yang terluka, 2 tulang rusuknya juga patah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, berdoa saja agar dia cepat siuman”
Nara semakin tersak oleh tangisnya setelah mendengar penjelasan dari dokter paruh baya itu.
“apa boleh kita menemuinya dok?” Tanya henry
“ya, setelah dia dipindahkan keruang rawat” kata dokter itu sebelum pergi
**
Semalaman Nara terjaga disamping Kyuhyun. Tangannya setia menggenggam tangan Kyuhyun yang tidak terpasang infus. Sudah semalam, namun keadaan Kyuhyun belum ada perkembangan apapun. Sepertinya Kyuhyun mengalami mimpi yang sangat indah hingga ia belum ingin terbangun.
“sunbae, aku mohon buka matamu. Kau tidak boleh meninggalkanku” kata Nara disela isak tangisnya “aku berjanji akan mengabulkan permintaanmu. Jika kau tak ingin bersamaku aku akan menjauh. Jika kau tak ingin melihatku lagi, aku akan pergi dari kehidupanmu selamanya. Tapi aku mohon bukalah matamu sekarang”
‘tuuuuuuuuuuuuuuuut’
Bunyi detak yang tidak berhenti dari alat pendeteksi detak jantung memekakan telinga Nara. Mata gadis itu langsung menoleh kearah monitor yang berada disamping Kyuhyun. monitor itu menunjukan garis panjang yang tak berujung. Dengan panik Nara memanggil dokter. Tak lama kemudian seorang dokter dan beberapa perawat masuk keruangan Kyuhyun.
~~~
TBC dulu yaa, udah 21 halaman nih. Hehe

No comments :

Post a Comment