Author : Chokyulate
Tittle : Can you love me? (part 3)
Genre : romance, sad, hurt
Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Annyeong.. aku mau ngucapin makasih ke eonni udah post ffku.
Makasih juga buat yang udah komen, bahagia pas baca comment kalian, Hehe
Btw ini ff pertamaku, jadi mohon sarannya yaa untuk kedepannya.
kalo ada yang mau tanya tantang part selanjutnya atau ff selanjutnya yang baru aku ketik bisa lewat askfm : citraariska
selamat membaca, semoga kalian ngga bosen sama ceritanya J
~
Sejak hari itu, Nara benar benar belajar dengan giat. Ia juga memutuskan bimbingan belajarnya dengan Kyuhyun sejak 8 bulan yang lalu karena ia tidak mau perasaannya tumbuh semakin besar, dan sejak itupun dia berhenti menghubungi Kyuhyun. Ia juga tidak pernah datang ke kafe lagi karena Kyuhyun sudah keluar dari sana. Setiap hari ia belajar agar mendapat nilai yang bagus. Dan hari demi hari prestasinya semakin meningkat. Nara pun diterima untuk magang di perusahaan terbesar di korea karena nilai nilai bagusnya.
Hari ini adalah hari pertama Nara magang, ia berangkat sepagi mungkin agar tidak telat karena jarak perusahaan dan rumahnya cukup jauh. Nara berdiri didepan JK coorporation. Ia menarik nafas lalu tersenyum. Bersyukur sekali dia siterima untuk magang di sini, perusahaan ini sangat baik. Ia menggaji mahasiswa magang sama dengan gaji karyawan tetapnya, dan gajinya pun sangat cukup untuk kehidupan Nara beberapa bulan. Nara memantapkan langkahnya memasuki gadung perusahaan. Ia langsung berjalan menuju lift yang mengantarnya sampai lantai ke 10.
Sesampainya di lantai 10, Nara memasuki ruangan Accounting. Tak sedikit karyawan yang sudah datang. Ia menyapa mereka sesekali tersenyum sambil berjalan menuju mejanya.
“Nara-ssi, presdir ingin bertemu dengan semua mahasiswa magang diruangannya jam 9” kata Kim Hyorin, atasan Nara yang juga bertanggung jawab terhadap semua mahasiswa magang
“baik, saya akan datang tepat waktu” Nara membungkukan badannya saat Hyorin berlalu begitu saja
Kim Hyorin, kepala bagian keuangan yang menjadi idaman semua para pria. Bagaimana tidak, badannya sangat bagus, tidak kurus dan juga tidak gemuk. Apalagi dengan bajunya yang sangat seksi, semua pria pasti akan menginginkannya.
“Nara-ssi, bisakah kau membantuku untuk mengetik laporan ini? Banyak sekali pekerjaan yang belum kuselesaikan” kata Hani menyadarkan Nara dari lamunannya, ia menengok jam yang berada di mejanya. Jarum jam masih menunjukan pukul 08:00. Dia masih memounyai waktu satu jam sebelum bertemu dengan presdir.
“tentu saja, aku akan mengetiknya” Nara mengambil laporan itu kemudian terfokus dengan komputer dimejanya.
Nara melirik jam yang ada di mejanya, menunjukan pukul 09:00. Ia segera menyimpan file pekerjaannya lalu berjalan menuju ruangan presdir. Ruang presdir berada di lantai 20. Di lantai ini hanya terdapat dua pintu, di depan pintu yang berada disebelah kanan Nara terdapat meja sekretaris. Tampak seorang laki laki sedang serius mengerjakan pekerjaannya.
“permisi, saya Nara. mahasiswi yang sedang magang disini”
“ah kau sudah ditunggu presdir didalam. Semua mahasiswa yang magang diperusahaan ini sudah didalam” laki laki itu menunjuk kearah pintu
Nara membuka pintu pelan setelah mengetuknya. Terlihat 9 orang sedang berdiri menghadap meja presdir. Presdir itu duduk menghadap jendela, membelakangi mereka semua.
“Dari mana saja? Kau tau kan perusahaan ini sangat menjunjung tinggi kedisiplinan?” nada sinis terlihat dari ucapan presdir itu. Cho kyuhyun, presdir JK Company yang terkenal dingin itu berdiri dari duduknya dan menghadap kearah mereka. Matanya melebar seketika menatap tak percaya akan apa yang dilihatnya. Gadis yang sudah tidak ditemuinya selama beberapa bulan ini sekarang berdiri didepannya. Gadis yang sekarang terlihat lebih dewasa dan lebih cantik. Gadis yang sekarang selalu mendapatkan nilai yang baik sehingga bisa magang diperusahaannya, gadis yang telah dirindukannya selama ini. Mata Kyuhyun tertuju pada bibir cherry milik Nara, betapa kuatnya keinginan untuk merasakan bibir manis itu.
Tak beda dengan Nara, ia juga terkejut melihat Kyuhyun berada di hadapannya. Dia sungguh tak menyangka jika presdir tempat dia magang adalah Cho Kyuhyun. Pria yang tak pernah mau pergi dari hatinya maupun pikirannya. Tapi mengingat perkataan Kyuhyun terakhir kali mereka bertemu, sepertinya Nara harus melupakan pria itu. “maafkan saya sajangnim” Nara menunduk
“selamat datang di JK Company, aku harap kalian bisa bekerja dengan baik sehingga aku akan memberi nilai yang baik juga untuk kalian. Jika ada kesulitan bertanyalah pada kepala divisi masing masing. Dan ingat, kedisiplinan adalah nomor satu di perusahaan ini” Kyuhyun melirik kearah Nara yang masih saja menundukan kepalanya. Gadis itu tidak mau menatap Kyuhyun.
“sekarang kalian boleh kembali bekerja, kecuali Nara. kau tetap disini”
Setelah semua keluar Kyuhyun berjalan mendekati Nara. ia menaruh tangannya dipipi Nara seolah menyuruh Nara untuk menatapnya “kenapa kau tak menghubungiku?” Tanya kyuhyun menuntut
“ponselku hilang, dan saat aku pergi ke kafe sunbae sudah tidak bekerja disana” dusta Nara. sebenarnya dia berniat melupakan Kyuhyun
“aku merindukanmu Nara-ya” bisik Kyuhyun tepat ditelinga Nara, lalu memeluk erat gadis itu.
Nara hanya diam menerima perlakuan Kyuhyun, gadis itu selalu berfikir lambat ketika berdahapan dengan Kyuhyun. Dalam hatinya ia berteriak ‘aku juga merindukanmu Cho Kyuhyun’ tapi raganya hanya diam. Ia ingat kata kata terakhir kyuhyun. Kyuhyun bilang jika dia tidak ingin berpacaran dengan Nara. hati gadis itu tiba tiba menjadi sesak, bagaimana dia bisa melupakan Kyuhyun jika sikap pria itu terlalu manis seperti ini? matanya mulai berkaca kaca.
“sunbae, aku harus kembali bekerja” ujar Nara, suaranya tercekat menahan tangis.
“maka sianglah bersamaku” Kyuhyun melepaskan pelukannya, membiarkan Nara pergi
“tidak bisa, aku harus menyelesaikan laporan yang akan diperiksa setelah makan siang”
“tidak ada penolakan Hwang Nara!” ujar Kyuhyun menuntut
Nara mengangguk sebelum akhirnya meninggalkan ruangan Kyuhyun. Jantungnya bekerja lebih cepat karena perlakuan Kyuhyun tapi hatinya sakit jika mengingat perkataan terakhir Kyuhyun. Kenapa dia harus bertemu lagi dengan Kyuhyun? Dia sudah susah payah untuk melupakan kyuhyun sedikit tapi hari ini dia kembali merasakan kehangatan pelukan Kyuhyun, dia terjerumus semakin dalam pada perasaannya terhadap Kyuhyun.
“kenapa kau lama sekali diruangan presdir? Padahal yang lain sudah kembali sejak tadi” Tanya Hyorin menyelidik
“presdir mengingatkanku agar lebih disiplin”
“kerjakan ini semua dan ini harus selesai besok pagi” Belum sempat Nara menjawab Hyorin pergi begitu saja. Nara melihat tumpukan kertas di mejanya lalu mendesah. Belum ada sehari ia bekerja tapi pekerjaannya sudah terlalu banyak.
Jam sudah menunjukan waktu istirahat tapi gadis itu masih saja sibuk dengan pekerjaannya sampai tidak menyadari ada seorang pria tampan berdiri didepan mejanya.
“kau melupakan janji makan siang bersama” ujar kyuhyun. Nara mengalihkan pandangannya kearah pria yang berada didepannya
“sunbae? Emm, maksutku sajangnim. Maaf aku tidak bisa. Aku harus menyelesaikan laporan ini”
“lupakan laporan itu, ayo pergi” Kyuhyun menarik tangan Nara
Nara mengikuti langkah Kyuhyun, mereka berjalan menuju basement tempat mobil Kyuhyun terparkir tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang menatap mereka dengan tatapan sinis.
“sajangnim, kenapa kita tidak makan di kantin perusahaan saja? Aku harus kembali bekerja secepatnya”
“aku tidak suka, disana terlalu ramai”
Nara dan Kyuhyun makan di restaurant elit daerah gangnam. Keheningan menyelimuti mereka. Nara sesekali melirik Kyuhyun yang sibuk dengan makanannya. Selang beberapa saat pria itu meletakan pisau dan garpunya, lalu mengambil tissue untuk mengelap bibirnya. Kedua tangannya diletakan diatas meja dengan siku sebagai tumpuannya.
“jadi bagaimana keadaanmu?” kyuhyun memecah keheningan
“seperti yang sunbae lihat, aku baik”
“aku butuh penjelasan kenapa kau tiba tiba menghilang Hwang Nara” kata kyuhyun penuh penekanan disetiap katanya
“penjelasan? Apa yang harus aku jelaskan?” nara meletakan garpunya dan menatap Kyuhyun “bukankah aku memang harus menghilang dari kehidupanmu? Kau tak menginginkanku subae, dan jika aku tetap bersamamu itu akan menyiksaku. Bisakah sunbae mengerti perasaanku?”
“bukankah aku sudah bilang kalau aku mencintaimu Nara-ya?”
“tapi sunbae bilang aku tak pantas untukmu. Dan kini aku menyadarinya, aku memang tak pantas untukmu”
“aku yang menentukan kau pantas atau tidak” kyuhyun geram “aku hanya ingin kau berubah menjadi lebih dewasa. Aku tau jika kau terus mengejarku seperti dulu kau akan tetap seperti itu. Tapi lihatlah sekarang, kau menjadi gadis yang pintar dan lebih dewasa”
Nara terdiam mendengar perkataan Kyuhyun.
“kenapa berfikirmu masih lamban? Dasar bodoh”
“ya sunbae! Berhenti mengataiku bodoh, aku mendapat ip cumlaude selama beberapa semester ini” Nara mendengus
“lalu… apakah sekarang kita pacaran?” Tanya Nara hati hati. Sebenarnya ia tak mau menanyakan hal ini lagi, tapi sikap Kyuhyun yang tidak mau memperjelas hubungan mereka membuat Nara menanyakannya.
“belum”
“belum?” ulang Nara dengan tatapan tak percaya
“sudah selesai makan? aku ada meeting jam 2” Nara mengangguk, mereka pergi meninggalkan restaurant untuk kembali bekerja.
Seminggu magang diperusahaan Kyuhyun membuat seluruh badan Nara sakit. bayangkan saja, Nara harus duduk didepan computer dari pagi sampai malam. Terkadang ia harus bolak balik ruang presdir dan ruang arsip. Ia ingin menyerah pada hari ketiga, tapi Nara meyakinkan dirinya bisa bertahan sampai masa magangnya habis. Sekarang gadis itu sedang meneliti keuangan dari 3 bulan lalu sampai bulan ini. Ia menemukan kejanggalan pada beberapa berkas yang ada didepannya. Sepertinya ada sesorang yang melakukan korupsi. Nara sudah melaporkan ini pada Hyorin, tapi wanita itu menyuruh Nara untuk membiarkannya, jangan diteliti lebih lanjut.
Bulan sudah muncul dari beberapa jam yang lalu. Semua bagian accounting juga sudah pulang, hanya tinggal Nara seorang yang masih setia dengan pekerjaannya. Sebelum pulang Kyuhyun menyempatkan datang keruang accounting untuk menemui Nara. kyuhyun berdiri didepan meja Nara sambil berdeham.
“ah sajangnnim, apa ada yang bisa saya bantu?”
“sudah waktunya pulang”
“aku masih punya banyak pekerjaan” nara melirik tumpukan kertas disebelah komputernya
“aku rasa pekerjaan mahasiswa magang tidak sebanyak itu” Kyuhyun mengernyitkan dahinya
“dan sajangnim bisa melihatnya sekarang, aaah aku harus dibayar mahal untuk semua rasa sakit ditubuhku” Nara memijit bahunya
“cukup. Kau harus pulang sekarang. Ini sudah jam setengah sebelas” Kyuhyun meraih tangan dan tas Nara
Saat mereka berjalan menuju tempat parkir, suasana dikantor sangat sepi. Mungkin mereka berdua adalah orang terakhir yang keluar dari kantor. Kyuhyun melajukan mobilnya menembus malam yang sepi.
“sajangnim, tolong berhenti di minimarket depan, aku harus membeli sesuatu”
“tidak”
“sajangnim. Ini sudah dekat dengan rumahku, aku bisa pulang sendiri setelah membeli ramen”
“apa? Kau masih saja makan makanan sampah itu?” kyuhyun menatapnya tidak percaya
Setelah itu Nara tidak berani mengatakan apapun sampai mereka sampai dirumah Nara. gadis itu terus menatap keluar, pikirannya melayang memikirkan sikap Kyuhyun. jika Kyuhyun tidak mau bersamanya, seharusnya pria itu menjauhinya, bukan malah bersikap seperti ini. Kyuhyun juga masih menunjukan perhatiannya pada Nara. itu membuat hari Nara menjadi sesak. Kyuhyun benar-benar egois, tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan Nara yang semakin tersiksa setiap harinya.
Sesampainya dirumah Nara, Kyuhyun tidak langsung pulang melainkan ikut masuk kedalam rumah. Sewaktu dimobil tadi Kyuhyun sudah memesan beberapa makanan dan tak lama kemudian makanan itupun datang. Kyuhyun berjalan ke konter dapur untuk menaruh makanan yang dipesannya ke piring. Saat melihat tempat sampah Kyuhyun berdecak. Tempat sampah itu hanya dipenuhi dengan bungkus ramen ‘apa dia tidak memikirkan kesehatannya’ pikir Kyuhyun.
“sajangnim?” panggil Nara membuyarkan pikiran Kyuhyun
“ya Nara-ya! Apa kau tidak mempunyai uang untuk membeli beras dan sayuran untuk kau masak?”
“a.. apa?”
“kenapa masih saja memakan makanan sampah itu? Kau harus memikirkan kesehatanmu”
“aku sudah lapar dan tidak ingin mendengarkan celotehan sajangnim, lebih baik sajangnim diam dan kita makan” Nara mengambil makanan yang ada dikonter dapur lalu membawanya ke meja makan.
Saat makan, pikiran Nara kembali kemasalah keuangan di perusahaan Kyuhyun. ada uang dalam jumlah besar yang hilang begitu saja. “sajangnim” panggil Nara pelan
“apa?” Kyuhyun menjawabnya dengan sinis
“emm… aku menemukan data yang tidak sesuai dikeuangan perusahaanmu. Ada sejumlah uang yang hilang dan ada pembengkakan dana dibeberapa proyek bulan lalu. Aku berfikir salah satu karyawanmu korupsi”
Kyuhyun menghentikan makannya “apa kau yakin dengan yang kau ucapkan itu?”
Nara mengangguk mantap
“lalu siapa yang kau curigai?”
“Hyorin sunbae”
“tidak mungkin, dia sangat loyal dengan perusahaan. Dia tidak mungkin melakukan tindakan hina itu”
“tapi aku yakin jika Hyorin sunbae mencuri uangmu”
“apa kau punya buktinya?”
Nara menggelengkan kepalanya tapi kemudian dia berkata “tapi aku akan membuktikannya”
“jangan sembarangan menuduh orang”
Kyuhyun memikirkan perkataan Nara, jika gadis itu benar Kyuhyun tidak akan memberikan pengampunan pada Hyorin. Tapi yang dituduh itu Hyorin, teman masa kecilnya yang bekerja sangat loyal dengan perusahaannya. Tidak mungkin dia mencuri uang, lagi pula gajinya sudah kelewat banyak untuk golongan karyawan perusahaan. Kyuhyun segera menepis pikiran buruk tentang Hyorin. Mungkin Nara salah orang.
Jam baru menunjukan pukul 09:00 KST namun Kyuhyun sudah meluapkan kekesalannya pada gadis yang sekarang berada didepannya. Sesampainya dikantor Kyuhyun menyuruh Hyorin untuk menemuinya. Dia ingin membicarakan soal pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa magang.
Hyorin berjalan mendekati Kyuhyun dengan gerakan yang sangat sensual, pakaiannya yang minim membuat tampilannya menjadi tambah seksi. “jadi kau mempercayai mahasiswi magang itu? Dia terlalu melebih lebihkan. Aku tidak memberi pekerjaan yang sangat banyak padanya”
“aku melihatnya Hyo, dia bekerja sampai larut malam”
“mungkin dia yang lamban. Aku lihat dia memang kurang cekatan” Hyorin tersenyum miring
Kyuhyun tampak memikirkan perkataan Hyorin. Mungkin Hyorin benar. Setau Kyuhyun, Nara memang kurang cekatan.
“ada lagi yang ingin kau bicarakan? Kalau tidak aku akan kembali, aku harus menyiapkan beberapa file untuk meeting nanti”
Kyuhyun mengangguk “maaf atas kesalahpahamanku Hyorin-ah”
Hyorin tersenyum sebelum keluar dari ruangan Kyuhyun. dengan langkah bar bar dia berjalan menuju ruangannya. Dia sudah mendapat ide untuk membalas Nara.
Walaupun Nara terlihat sangat sibuk saat Hyorin memintanya mengambil arsip untuk meeting diruang arsip. Tanpa membantah dia pergi keruang arsip. Nara langsung menuju bagian keuangan, loker loker disini terbuat dari besi dan sangat tinggi. Terdapat banyak sekali pintu di setiap loker. Saat Nara sibuk mencari arsip,tiba tiba lampu penerangan mati dan terdengar suara pintu dikunci. Nara tidak bisa merasakan apapun lagi, tubuhnya lemas, keringat dingin membasahi tubuhnya. Nafasnya pun tersengal-sengal. Gadis itu sangat takut dengan kegelapan, bukan sekedar takut, tapi dia mengidap claustrophobia. Dan sekarang dia malah terkunci diruangan ini. Nara ingin berteriak namun suaranya tercekat di tenggorokan. Dadanya seperti tidak mau dimasuki oksigen. Ia meringkuk menunggu seseorang untuk menolongnya. Dia harap teman-temannya segera menyadari kalau dia sudah terlalu lama meninggalkan pekerjaannya.
Disisi lain, Kyuhyun yang sedang meeting dilanda peraaan cemas. Sedari tadi ia terlihat gelisah. Pikirannya terus tertuju pada Nara.
“sajangnim, anda tidak apa apa?” Tanya Hyorin
“meeting hari ini cukup sampai disini” kata Kyuhyun langsung meninggalkan ruangan. Ia berjalan tergesa menuju ruangan accounting untuk mencari Nara, namun gadis itu tidak berada di mejanya.
“kemana Nara?” Tanya Kyuhyun pada gadis yang berada diruangan itu
“tadi dia bilang akan memberikan laporan kepada Hyorin sunbae tapi sampai saat ini dia belum kembali”
Kyuhyun mulai panik. Kaki jenjangnya membawanya ke ruang cctv. Dari ruangan ini dia bisa melihat semuanya dan menemukan Nara.
Kyuhyun duduk didepan layar layar yang menampilkan seluruh ruangan di perusahaannya. Matanya tertuju pada ruang penyimpanan berkas. Terlihat seorang gadis duduk meringkuk. Ruang itu gelap sehingga Kyuhyun tidak bisa melihat jelas sosok gadis itu, tapi hatinya mengatakan gadis itu adalah Nara. Kyuhyun berlari menuju ruang penyimpanan berkas yang ada dilantai 4 dan meminta petugas keamanan untuk membawa kunci. Begitu pintu terbuka pria itu langsung menyalakan lampu dan masuk kedalam untuk mencari Nara. disini banyak lemari besi yang tinggi, bagai labirin. Kyuhyun merutuki dirinya yang bodoh karena tidak melihat dengan jelas dimana posisi Nara.
“Nara!” triaknya namun tidak ada jawaban
Kyuhyun terus berjalan mencari Nara “hwang Nara?”
Nara mendengar suara kyuhyun yang memanggil namanya. Ingin ia menjawab tapi lagi lagi suaranya tercekat ditenggorokan. Untuk bernafas saja sulit, apalagi berteriak. Dia memegang dadanya yang terasa sesak. Oksigen memang enggan untuk masuk kedalam paru parunya.
Tak lama kyuhyun melihat Nara, gadis itu menggigil dan nafasnya pendek pendek. “Ya Tuhan Nara-ya, kau mengidap claustrophobia?” satu lagi hal tentang Nara yang belum diketahuinya. Kenapa dia tidak mengetahui apa apa tentang Nara? padahal gadi itu tahu semuanya tentang Kyuhyun.
Pria itu melepas jasnya lalu memakaikannya ke Nara “bagaimana bisa kau berada disini?”
Kyuhyun meletakan tangannya di punggung dan kaki Nara. sambil menggendong gadis itu dia berjalan keluar menuju ruangannya. Ia membaringkan Nara di sofa ruang kerjanya dan menyelimuti gadis itu dengan selimut tipis.
Gadis itu memang belum membuka mata,namun nafas gadis itu kembali teratur. Mukanya yang pucat pasi perlahan lahan sudah kembali memerah. Sebenarnya kyuhyun ingin membawa Nara kerumah sakit, tapi kyuhyun ingat kalau nara sangat takut dengan rumah sakit. jadi kyuhyun memanggil dokter kekantornya untuk memeriksa Nara. Nara mengalami tekanan mental dan kehilangan cairan tubuh yang sangat banyak, sehingga jarum infus menancap di tangan kirinya.
Sudah dua jam, tapi Nara masih terlihat enggan untuk membuka matanya. Kyuhyun berniat meninggalkannya sebentar untuk menyelidiki siapa pelaku yang membuat Nara seperti ini. Tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat tangan Nara bergerak. Perlahan gadis itu membuka matanya, dia mendesah lega karena sekarang sudah tidak berada ditempat gelap itu. Nara menoleh dan mendapati Kyuhyun sedang tersenyum padanya.
“harus berapa kali kukatakan untuk tidak membuatku khawatir?”
Nara hanya mengedipkan matanya, kesadaran belum sepenuhnya datang padanya.
“siapa yang membuatmu seperti ini?”
Nara tidak menjawab lagi, dia hanya menggelengkan kepalanya
“kau benar-benar tidak ingat?”
“aku tidak tau, aku sedang mencari berkas ketika lampu padam dan mendengar suara pintu terkunci” raut wajah Nara menunjukan ketakutan
“aku akan keruang cctv untuk melihat siapa yang telah menguncimu” Kyuhyun berdiri dari duduknya. Tapi sebelum ia melangkahkan kakinya, pergelangan tangannya dicengkram kuat oleh Nara
“sunbae, jangan pergi. Aku mohon tetaplah disini sebentar saja. Aku berjanji tidak akan mengejarmu lagi jika sunbae menemaniku saat ini”
Kyuhyun kembali duduk disamping Nara. tatapan sendu tersirat dari matanya. Mata yang tak pernah berhenti memandang gadis yang sedang terbaring disampingnya. Tanpa Nara sadari, kata katanya telah mengacaukan perasaan Kyuhyun. Pikiran Kyuhyun pun melayang menyimpulkan perkataan Nara. Apa Nara sudah tidak menyukainya? Apa Nara telah menemukan pria yang diinginkannya? Kenapa Nara berkata tidak akan mengejarnya lagi? Jika benar Nara telah menemukan penggantinya. Bagaimana dengannya?
No comments :
Post a Comment