Author : Chokyulate
Genre : romance, sad, hurt
Main Cast : Cho Kyuhyun, Hwang Nara
Other cast : Henry Lau, Ahn Hani, Park Minyoung
Sejak Nara bernyanyi sampai sekarang, mata Kyuhyun terus tertuju pada Nara. kyuhyun yang melihat Nara berjalan cepat menuju pintu langsung melepaskan tangan Minyoung yang berada dilengannya dan meminta ijin untuk keluar. Pria itu menyusul Nara keluar dari ballroom yang ramai, mengikutinya sampai taman yang berada didepan ballroom.
Gadis itu tidak menyadari jika ada seseorang yang mendekatinya sampai ia merasakan sebuah jas menutupi bahunya. Nara menoleh untuk melihat orang yang ada didekatnya. Nara sangat terkejut ketika sipemilik jas adalah Cho Kyuhyun. Dengan cepat ia menghapus air matanya.
“aku tidak tahu jika kau bisa bermain piano” ujar Kyuhyun seraya duduk disamping Nara. perasaan pria itu pun tak kalah sedihnya dengan Nara. jelas sekali jika lagu yang dinyanyikan Nara tadi adalah untuknya. Lagu itu mengungkapkan perasaan yang dirasakan Nara selama ini padanya. Tapi Kyuhyun tetap pada pendiriannya, dia tidak mau meresmikan hubungan mereka sampai Nara wisuda.
Gadis itu hanya tersenyum miris mendengar pertanyaan Kyuhyun. bukannya menanyakan keadaan Nara saat ini yang sangat hancur, pria itu malah menanyakan hal yang tidak penting. ‘sadarlah Hwang Nara. Kyuhyun tidak mencintaimu, tidak mungkin Kyuhyun berfikir jika lagu tadi adalah untuknya’ batin Nara. Sebenarnya jika Kyuhyun menanyakan keadaan Nara, gadis itu akan jujur pada Kyuhyun. Nara sudah tidak memikirkan harga dirinya, karena harga dirinya memang sudah hilang dari awal dia menyukai Kyuhyun. Nara terus saja mengejar Kyuhyun secara terang-terangan, berulang kali mengatakan jika dia menyukai dan mencintai pria yang sedang duduk disampingnya ini.
“aku bisa bermain piano sejak kecil, ayahku yang mengajariku. Aku juga pernah mengikuti beberapa perlombaan piano classic”
“benarkah? Waah hebat sekali”
“tidak cukup hebat untuk menjadi istrimu sunbae” ucap Nara pelan. Sangat pelan sampai Kyuhyun tidak jelas mendengarnya.
“huh?” tanya Kyuhyun, dia hanya samar-samar mendengar suara Nara
“aku merindukan orang tuaku”
Tangan Kyuhyun bergerak untuk memeluk Nara. Tanpa hitungan detik, gadis itu sudah berada dipelukan Kyuhyun “mereka sudah bahagia Nara-ya. Jangan buat mereka sedih. Kau harus menjadi gadis yang kuat”
Nara mengangguk dipelukan Kyuhyun. Keinginan Nara untuk melupakan Kyuhyun menguap hilang begitu saja. Hati gadis itu sudah luluh kembali hanya dengan perlakuan sederhana Kyuhyun. pelukan Kyuhyun sangat nyaman dan menenangkan hatinya serta pikirannya yang sedang meradang.
“aku sebenarnya tidak mau mengganggu kalian. Tapi sajangnim, semua orang mencari anda” ujar Henry yang sudah berada disamping Kyuhyun.
kyuhyun mengangguk mendengar perkataan Henry. dia melepaskan pelukan Nara dan menatap wajah Nara yang sudah tampak lebih baik dari pada tadi. “ayo kembali masuk”
Nara menggaleng, dia tidak mungkin masuk dengan keadaannya yang seperti ini. Mungkin make up nya sudah berantakan karena ulah air matanya. Dan yang menjadi alasan utama adalah dia tidak mau melihat Kyuhyun bersama Minyoung. “aku ingin kembali keresort”
Kyuhyun mengedipkan matanya tanda menyetujui Nara “istirahatlah, setelah acara ini selesai aku akan menemuimu”
“pakai saja, aku tidak mau angin musim gugur menyentuh tubuhmu” lanjut Kyuhyun ketika melihat Nara akan melepas jasnya
Kyuhyun berjalan memasuki ballroom kembali bersama Henry, meninggalkan Nara sendiri disana. Gadis itu berjalan, bukan menuju kamarnya tapi entah kemana. Dia belum ingin kembali ke kamar sekarang. Langkah kakinya membawanya menuju pantai yang terletak disamping resort. Dipantai terbilang cukup sepi, hanya ada beberapa orang termasuk dirinya.
Nara duduk dikursi yang berada dibawah lampu. Dia melihat sekeliling, orang-orang datang ke pantai bersama pasangannya. Tak jauh dari tempat Nara duduk, ada pasangan yang sedang bercumbu. Nara tersenyum konyol menyadari hanya dia yang datang sendiri ke pantai ini. Andai dia dan Kyuhyun pacaran, pasti dia juga merasakan sama seperti yang dirasakan oleh para pasangan itu. Kebahagiaan menikmati malam bersama pasangan.
Ballroom
Kyuhyun terlihat sangat sibuk dengan para koleganya yang memberi ucapan selamat ketika ponselnya berdering. Pria itu mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Id caller menunjukan nama Heechul, detective kepercayaannya. Segera dia menggeser warna hijau dilayar ponsel pintarnya.
“ada apa hyung?” tanya Kyuhyun tanpa basa-basi
“jaga Nara. anak buah Donghae sedang mengincar Nara sekarang”
Mendengar nama Nara, tubuh Kyuhyun membeku. Dia menutup teleponnya dan berjalan menuju Henry yang sedang bersama Hani. Kyuhyun mengatakan jika dia ingin pergi menemui Nara dan menyerahkan pesta ini pada Henry. Saat dia sampai di pintu seorang pelayan memberi coat padanya. Setelah memakai coat, kakinya melangkah lebar menuju kamar Nara di resort. Beberapa kali dia memencet bel tapi tidak ada jawaban. Pria itu mulai geram, dia berjalan menyusuri taman dan pantai. Kyuhyun mendesah lega ketika melihat Nara berdiri menghadap pantai.
Kyuhyun berjalan mendekati Nara. pria itu melebarkan coatnya dan memeluk Nara dari belakang. Tubuh Nara yang kecil masuk kedalam coat kyuhyun.
“sunbae?” ujar Nara pelan
“apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Kyuhyun. pria itu menyandarkan dagunya dikepala Nara. sedangkan tangannya yang berada diperut Nara mempererat pelukan mereka. Gadis itu menggeleng, tangannya meremas ujung dress yang dipakainya.
“kenapa kau tidak kembali kekamar huh?” tanya Kyuhyun tepat ditelinga Nara. Pria itu sedikit merendahkan kepalanya sehingga menjadi sejajar dengan kepala Nara
“aku tidak ingin sendirian dikamar”
“mau aku temani?” Kyuhyun mengeluarkan smirknya. Pria itu mencium pipi Nara, lalu semakin turun ke leher putih Nara. Dia menghirup aroma Nara yang seperti bayi.
Tangan Nara memegang tangan Kyuhyun yang berada diperutnya “sunbae, kakiku lemas”
“ayo masuk kekamarmu, aku tidak ingin berlama-lama disini dan melihat mereka bercumbu” mata Kyuhyun mengarah ke pasangan disamping mereka.
“tapi aku masih ingin disini, eonni pasti juga belum kembali kekamar”
“kau tidak ingin kesepian atau kau ingin berada dipelukanku lebih lama?”
Wajah Nara memerah setelah mendengar perkataan Kyuhyun. Pria itu selalu mengerti apa yang sedang dipikirkannya. Memang sebenarnya Nara masih ingin berada dipelukan Kyuhyun, dia tidak ingin jauh-jauh dari Kyuhyun. Mengingat waktu magangnya tinggal seminggu lagi. Itu berarti hanya tinggal sebentar dia bisa melihat Kyuhyun setiap hari. Setelah itu dia akan kembali disibukan dengan urusan kuliahnya lagi.
“tapi aku tak mau kau berada diluar terlalu lama. Aku bisa memelukmu didalam kamarmu. Mungkin diatas ranjang” kyuhyun tertawa kecil menyadari apa yang diucapkannya barusan
Nara terdiam, dia tidak tau harus mengatakan apa. Kyuhyun selalu saja menggodanya seperti ini. Tiba-tiba dia merasakan pelukan Kyuhyun semakin erat “sunbae?”
“kita harus masuk kekamar sekarang” Kyuhyun menggandeng tangan Nara dan berjalan cepat memasuki resort
“aku tidak bisa berjalan cepat dengan heels seperti ini” ujar Nara
Kyuhyun menghentikan langkahnya lalu berjongkok didepan Nara “naik” kata Kyuhyun tak terbantahkan
Tak lama kemudian mereka sudah berada dikamar. Bukan kamar Nara, melainkan kamar resort yang ditempati Kyuhyun.
“sunbae, sebenarnya ada apa?” tanya Nara yang bingung dengan sikap Kyuhyun yang mendadak menjadi sedikit panic
“tidak apa-apa, aku hanya tidak ingin badanmu dibelai angin malam terlalu lama” dusta Kyuhyun. sebenarnya tadi Kyuhyun melihat beberapa orang yang mencurigakan berdiri dikejauhan. Kyuhyun yakin orang-orang tersebut suruhan Donghae.
“aku bukan anak kecil berusia lima tahun yang mudah sunbae bohongi”
“lalu kenapa kau berbohong saat kau mendapatkan terror itu?”
“apa Henry oppa yang mengatakannya?” tanya Nara menyelidik, dia tidak percaya pria yang di percayainya memberitahu hal ini pada Kyuhyun.
Kyuhyun menggeleng “orang suruhanku yang memberi tahu hal itu”
“ah tentu saja sunbae akan mengetahui apapun yang sunbae inginkan. Aku tidak berfikir sampai sana”
“karena kau bodoh” ledek Kyuhyun yang diiringi dengan tawanya
Nara menatap Kyuhyun malas. Selalu saja pria itu mengatainya bodoh. Bukankah Nara sekarang jauh lebih baik daripada saat pertama bertemu dengan Kyuhyun. Sekarang nilai-nilai Nara sudah sangat memuaskan. Dia tidak bodoh seperti yang Kyuhyun katakan.
Seoul
Hari ini semua karyawan sudah kembali bekerja seperti biasa setelah kemarin lusa mendatangi pesta perayaan perusahaan mereka di jeju. Semua terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya. Nara pun begitu, dari tadi saat dia masuk sampai sekarang tiba waktu makan siang, gadis itu belum pernah beristirahat. Dia harus merevisi laporan yang akan diberikan kepada Kyuhyun siang ini. Setelah selesai merivisi, Nara berjalan menuju ruangan Kyuhyun.
“Henry-ssi, ini laporan yang diminta sajangnim” ujar Nara pada Henry yang berada didepan ruangan Kyuhyun
“masuklah. Berikan sendiri pada Kyuhyun” sebenarnya bisa saja Nara memberikan laporan itu padanya tanpa harus menemui Kyuhyun, tapi Henry berfikir lebih baik jika Nara bertemu dengan Kyuhyun.
Nara mengangguk lalu melangkahkan kakinya memasuki ruangan Kyuhyun. Pria itu masih duduk tegap dikursi kebesarannya dengan dokumen berada ditangannya “sajangnim, ini laporan yang sajangnim minta”
Kyuhyun mengalihkan pandangannya menatap Nara “aku akan melihatnya nanti. Kau sudah makan?”
“belum sajangnim, saya bertanggung jawab untuk menyelesaikan laporan ini sebelum jam makan siang berakhir”
“ikutlah makan siang denganku” Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Nara. dia menarik tangan Nara keluar dari ruangannya menuju lift yang akan mengantarnya ke lantai dasar.
Sebuah mobil audi R8 berwarna hitam sudah terparkir didepan pintu utama perusahaan. Seorang pegawai menyerahkan kunci pada Kyuhyun. tanpa mengucapkan terima kasih, pria itu masuk kemobil yang diikuti dengan Nara.
Disinilah mereka sekarang. Sebuah restaurant italia yang terkenal dengan pastanya. Kyuhyun memesan 3 porsi Pasta Alla Vongole. Nara menatap Kyuhyun bingung. Mereka hanya berdua, tidak mungkin Kyuhyun memakan dua porsi. Dia tidak pernah makan begitu banyak.
“sunbae memesan 3 pasta?” tanya Nara bingung
“yang satu untuk” kata-kata Kyuhyun terhenti. Pria itu mengangkat tangan sambil tersenyum.
Park Minyoung, wanita itu menghampiri Kyuhyun dan Nara seraya tersenyum. Dia menyapa Kyuhyun lalu mencium pipi pria itu “aku kira kita hanya makan siang berdua”
Kyuhyun tersenyum pada Minyoung yang sedang pura-pura marah. Nara seperti tidak ada disana, MInyoung hanya bicara kepada Kyuhyun. Nara melihat keanehan pada diri Kyuhyun, biasanya pria itu akan menghabiskan makanannya terlebih dahulu sebelum mengobrol panjang lebar seperti ini.
Nara merasa bodoh karena masih tetap duduk bersama Kyuhyun dan MInyoung yang jelas-jelas menghiraukannya. Gadis itu tersenyum miris, Nara mengira dia hanya akan makan siang bersama Kyuhyun saja. Tidak ada sedikitpun pikiran Bahwa Minyoung akan ikut makan siang mereka.
“sajangnim, saya sudah selesai. Saya akan kembali kekantor lebih dahulu” ijin Nara, dia berdiri lalu sedikit membungkukan badannya kearah Kyuhyun
“kau akan kembali kekantor bersamaku Nara-ya”
“tidak sajangnim, saya bisa kembali sendiri” Nara sudah tidak betah melihat keakraban Minyoung dan Kyuhyun. dia ingin segera pergi tai sialnya perkataan Kyuhyun tak terbantahkan
“bagaimana kau akan kembali kekantor?” tanya Kyuhyun
“naik bis, didekat sini ada halte bis”
“ckck, bahkan kau tak membawa apapun saat kesini Hwang Nara. dasar bodoh” kyuhyun tak menyadari bahwa perkataannya membuat luka dihati Nara. mengatainya bodoh di depan Minyoung? Yang benar saja. Minyoung adalah siangannya sekarang, bagaimana mungkin Kyuhyun merendahkannya di depan lawannya.
“jam makan siang saya akan berakhir, saya harus kembali kekantor sekarang. Permisi sajangnim dan Minyoung-ssi” Nara pergi meninggalkan mereka berdua
Ingin sekali Kyuhyun menyusul Nara saat gadis itu sudah berjalan menjauh. Tapi Minyoung memegang tangan Kyuhyun. wanita itu mengatakan harus menunggu MInyoung selesai makan baru boleh kembali kekantor.
Nara terus melangkahkan kakinya. Benar yang dikatakan Kyuhyun, dia tak membawa apapun, uang maupun ponsel. Gadis itu merutuki kebodohannya sendiri, mungkin karena kecerobohan dan kebodohannya yang membuat Kyuhyun tidak mau menjadi pacarnya. Lagi-lagi Nara tersenyum miris, dia menertawai nasibnya. Kisah cintanya yang hanya bertepuk sebelah tangan, dan hatinya yang selalu tersakiti oleh perilaku Kyuhyun pada gadis lain.
Nara memutuskan untuk duduk dihalte bis, dia tidak sedang menunggu bis melainkan mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal. Gadis gila mana yang berjalan lima blok dengan memakai heels. Nara melepas heelsnya lalu memijat pergelangan kakinya yang terasa pegal. Gadis itu mendesah sebal. Andai saja tadi dia menolak Kyuhyun, dia pasti tak akan kesakitan seperti ini. Gadis itu melihat kesekitar. Sepi, tidak ada seorangpun yang bisa dimintai bantuan. Nara hanya ingin meminjam telepon untuk menelfon Henry.
Sebuah audi hitam berdiri didepan halte. Tak lama kemudian jendela mobil terbuka menampakan pemiliknya. Cho Kyuhyun. dia menyusul Nara setelah gadis itu berjalan sangat jauh. “masuk” perintah Kyuhyun, tapi Nara tak menurutinya, dia tetap duduk dihalte.
“Hwang Nara cepat masuk!!” Kyuhyun meninggikan suaranya
Nara mendesis, bagaimana mungkin dia menyukai pria seperti Kyuhyun yang tukang perintah. Apa Kyuhyun tidak tahu jika kakinya sedang kesakitan. Dengan muka masam Nara masuk kemobil Kyuhyun. keheningan menyelimuti mereka sepanjang perjalanan manuju kantor.
“kakimu tidak akan kesakitan jika kau menuruti kata-kataku” ujar Kyuhyun saat mobilnya telah berhenti
“lalu aku harus melihat sunbae dengan Minyoung bersama? Yang benar saja. Apa sunbae senang menghancurkan perasaanku?” ujar Nara dengan penuh emosi. Gadis itu langsung turun dari mobil Kyuhyun dan berjalan menuju ruangannya.
**
Tak terasa hari ini adalah hari terakhir Nara magang di perusahaan Cho Kyuhyun. Malam ini selesai bekerja Kyuhyun membuat perpisahan untuk pegawai magangnya di sebuah club. Di pesta ini hanya ada mahasiswa magang dan beberapa staff yang bekerja dengan mereka. Kyuhyun memesan beberapa botol wine dan beer yang harganya sangat mahal untuk di nikmati malam ini.
Beberapa orang turun ke lantai dansa, mereka menggerakan badannya sesuai irama musik. Jisoo, salah satu mahasiswa magang mengajak Nara untuk turun ke lantai dansa. Saat itu juga Nara menatap kearah Kyuhyun seakan meminta ijin, gadis itu tidak tahu kenapa dia merasa harus meminta ijin kepada Kyuhyun terlebih dahulu, tapi yang pasti dia melakukannya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya, matanya tak lepas dari Nara yang duduk di depannya. Setelah melihat Kyuhyun Nara menolak ajakan mahasiswa tampan itu.
Ponsel Nara bergetar pertanda ada pesan yang masuk. Gadis itu membuka ponselnya, dia menatap Kyuhyun sejenak sebelum menggeser gambar amplop dilayar ponselnya.
To: Hwang Nara
From: Cho Kyuhyun
Jangan berani untuk turun ke lantai dansa. Aku tidak mau kau berdekatan dengan laki-laki di sana!
“dasar tukang perintah” ujar Nara, yang di sambut dengan tatapan bingung oleh Hani dan Henry yang duduk di sampingnya.
“ada apa Nara-ya?” tanya Henry
Nara gelagapan memikirkan jawaban untuk Henry, tidak mungkin dia jujur pada Henry kalau tadi dia mengatai Kyuhyun “tidak ada apa-apa” Nara menyesap red wine nya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Sedangkan Kyuhyun yang melihat hal itu tersenyum puas “kalian tidak mau turun bersama mereka?” tanya Kyuhyun
“apa kau sedang mengusir kami agar bisa berduaan bersama Nara?” tanya Hani sinis “kalau iya, bermimpi saja Kyu, aku malas turun ke lantai dansa” lanjutnya
Seorang wanita mengenakan mini dress berwarna merah dengan raambut yang diikat satu keatas duduk di samping Kyuhyun. wanita itu tersenyum menyapa semua orang yang ada di sana.
“untuk apa kau ke sini?” tanya Hani sinis, dia tidak bisa menyembunyikan rasa jengkelnya ketika bertemu dengan Minyoung. Mengingat kejadian tempo dulu saat di toilet club, Minyoung sangat ingin merebut Kyuhyun dari Nara
“Kyuhyun yang mengundangku ke sini” jawab Minyoung tak kalah sinis
“bukankah ini pesta hanya untuk pegawai JK Company?” Hani menatap Kyuhyun dengan tatapan yang mematikan
“tadi siang Minyoung mengajakku untuk meminum wine, jadi aku ajak dia untuk bergabung bersama kita. Aku pikir ini bukan masalah yang besar” jawab Kyuhyun santai. Sangat santai tanpa memikirkan perasaan seorang gadis yang sedari tadi hanya diam dan memandang kearah lain.
Henry menggengam tangan Nara, pria itu tahu perasaan Nara saat ini. Hati gadis itu kembali hancur berkeping-keping setelah melihat Minyoung yang berdekatan dengan Kyuhyun. sebenarnya Kyuhyun bersikap biasa saja. Tapi Minyoung, wanita itu terus saja menempel pada Kyuhyun.
“saya permisi” Nara berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju toilet.
Nara berdiri di depan westafel, dia membasuh mukanya agar tidak menangis. Setelah mengeringkan wajahnya dengan tissue, Nara menatap pantulan dirinya di cermin. Dia memang tidak secantik Minyoung, jika di tandingkan dia pasti akan kalah. Pantas saja jika Kyuhyun lebih tertarik pada Minyoung.
“apa kau menyukai Kyuhyun?” pertanyaan Minyoung mengembalikan kesadaran Nara
“huh?”
“kau tak pantas untuk Kyuhyun. Kyuhyun tak akan terpikat pada gadis sepertimu. Dia memiliki kriteria wanita idaman yang sangat tinggi. Jadi sadarlah Hwang Nara, sampai kapanpun kau tak akan pernah menjadi pasangan seorang Cho Kyuhyun. Kyuhyun hanya akan menjadi pasanganku”
“hanya Kyuhyun sunbae yang berhak mengatakan jika aku tak pantas untuknya. Yang aku tahu, sunbae tidak menyukai wanita yang selalu memakai baju super seksi di depan umum karena dia tidak mau wanita murahan yang menjadi ibu dari anak-anaknya” sindir Nara
‘plaaaak’ sebuah tamparan mendarat di pipi Nara.
“kita buktikan saja, dia akan lebih memilihku daripada memilihmu” Minyoung pergi meninggalkan Nara.
Gadis itu mengusap pipinya yang memerah akibat tamparan Minyoung. Nara tidak percaya dengan yang barusan dia katakan. Bagaimana bisa dia mengatakan hal buruk pada Minyoung. Setelah di rasa pipinya sudah tidak terlalu merah, Nara keluar dari toilet. Tapi baru beberapa langkah dia berjalan dari toilet, tubuhnya menjadi kaku. Matanya menatap tidak percaya dengan pemandangan yang di lihatnya saat ini. Kyuhyun dan Minyoung sedang berciuman. Bibir mereka saling berpautan.
Dada Nara terasa sangat nyeri. Hatinya bukan lagi hancur, melainkan sudah menjadi serbuk. Air mata yang tadi di tahannya langsung lolos begitu saja ketika melihat Kyuhyun dan Minyoung. Wanita itu membuktikan perkataannya jika Kyuhyun akan memilih Minyoung daripada dirinya. Sekarang sudah tidak ada lagi peluang Nara untuk menjadi istri seorang Cho Kyuhyun. Dia sudah kalah. Nara berjalan melewati mereka seakan tidak melihat apapun. Nara masih bisa menahan sakit hatinya saat Kyuhyun bergandengan dengan Minyoung. Tapi sekarang, pria itu mencium Minyoung. Daya tahan hati Nara sudah mencapai batasnya. Dia memang harus melupakan Kyuhyun.
TBC
No comments :
Post a Comment