Author: Chokyulate
Cast:
- Cho kyuhyun
- Hwang Nara
Di gudang yang sudah tidak digunakan ini Nara disekap. Entah sudah berapa jam gadis itu berada disini. Semua siksaan telah ia rasakan, mulai dari pukulan, tendangan, dan tamparan. Ia tidak tau apa masalahnya, ia merasa tidak mengenal wanita dihadapannya ini tapi kenapa wanita ini melakukan hal jahat padanya. Air mata Nara terus keluar. Tunggu, bukankah disaat seperti ini ia tidak boleh terlihat lemah? Nara mengumpulkan keberaniannya untuk menatap wanita didepannya. Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya ia berusaha berdiri dan lari. Tapi wanita itu dengan gesit menarik tangan Nara dan mendorong Nara sampai tersungkur dilantai. Lutut Nara berdarah akibat gesekan yang keras.
“siapa kau? Aku tak mengenalmu. Bahkan kita belum pernah bertemu sebelumnya. Apa salahku padamu?” triak Nara
“kau tak perlu tau siapa aku dan salahmu adaalah kau mendekati cho kyuhyun”
Yonbi memegang wajah Nara dengan tangan kirinya “jauhi kyuhyun atau aku akan membunuhmu!”
“cho kyuhyun tidak akan memilih wanita jahat sepertimu” desis nara
‘PLAAK’ sebuah tamparan kembali mendarat dipipi Nara, tamparan yang begitu keras sehingga sudut bibir Nara berdarah.
“kita lihat apa yang akan dilakukan cho kyuhyun demi menyelamatkanmu” kata Yonbi
Sekilas cahaya logam menyentuh mengalihkan pandangan Nara. Sebuah pisau tertindih kursi kayu yang berada dibelakang yonbi. Tapi bagaimana Nara mengambil pisau itu? Ia tidak mempunyai cara untuk kesana. Nara mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan ini, ada jendela yang terbentang di ujung. Sudah jelas kalau jendela itu tak bisa membantunya untuk kabur. Yonbi berjalan memutari Nara. Sedangkan Nara menjaga jarak diantara mereka sambil berfikir mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya.
“selama kau ada, Kyuhyun tidak akan kembali padaku.” Kata Yonbi
“kurasa kau melebih lebihkan semuanya, kyuhyun tak pernah melihatku. Dia tak menyukaiku.”
Senyum tak percaya tampil di wajah Yonbi “kau pikir aku bodoh? Tatapannya padamu sangatlah berbeda” senyum park yonbi menjadi kaku di sudut bibirnya. Ia bejalan mendekati kursi dan mengambil pisau “dan karna itulah aku ingin kau mati”
Nara berlari menjauhi Yonbi. Berlari menuju ke jendela, namun sebelum ia sampai tendangan keras membentur punggungnya. Dia tersungkur kedepan, lagi lagi tubuhnya meluncur di lantai dan berhenti diposisi tengkurap, dengan cepat Nara membalik tubuhnya. Nara terkejut ketika melihat Yonbi sudah berdiri diatas Nara dengan pisau yang diarahkan padanya.
Nara menendang tangan Yonbi sekuat tenaga sehingga pisau itu terlepas. Tapi walaupun Yonbi sudah tidak memegang pisau, dia menghajar Nara dengan tangan kosong.
Kyuhyun melacak keberadaan Nara dengan aplikasi yang ada di ponsel pintarnya. Dengan kecepatan tinggi ia melajukan mobilnya menuju gudang tempat Nara disekap. Didepan gudang Kyuhyun melihat ada dua pria, Kyuhyun yakin salah satu diantaranya adalah orang yang selalu mengikuti Nara selama ini.
Kyuhyun turun dari mobilnya dan langsung menghajar dua pria itu. Tak butuh waktu lama untuk kyuhyun mengalahkannya. Kekuatan bela diri kyuhyun sangatlah kuat. Dengan langkah lebarnya dia masuk kedalam gudang dan menemukan Nara tergeletak di lantai
“Hwang Nara” kyuhyun berlari menghampiri gadis yang hampir tak sadarkan diri itu
“akhirnya kau datang juga kyu” ucap Yonbi yang membawa sebuah pisau “kekhawatiranmu pada gadis itu benar benar membuatku muak” lanjutnya
“park yonbi-ssi”
“ya, aku park yonbi. Tunanganmu yang kau tinggalkan hanya untuk gadis menjijikan ini”
“dia jauh lebih baik darimu” kilatan amarah kyuhyun sangat ketara
“benarkah? Jadi kau lebih memilih dia daripada aku?”
“bukankah kau sudah tau jawabannya?” kyuhyun kembali menatap Nara. Dia mengangkat Nara ke pangkuannya
“bertahanlah Nara, aku sudah menelfon polisi dan ambulance” kyuhyun mengusap pipi gadis yang sudah lemah itu. Nara hanya menatap kosong kyuhyun. Ia berusaha agar tidak pingsan.
Saat kyuhyun memeluk dirinya, Nara yang melihat wanita itu akan menikam kyuhyun langsung membalikan tubuhnya. Pisau itu menancap di lengan kanan Nara.
“jangan bergerak” sekelompok polisi masuk dengan mengarahkan pistol ke arah Yonbi. Dua polisi yang lain segera mendekatinya lalu menangkapnya.
Kyuhyun menggendong tubuh Nara menuju ambulance. Nara telah tak sadarkan diri. Ia sudah tidak kuat menahan semua sakit yang dirasakan seluruh tubuhnya. “Nara, aku mohon bertahanlah”
Sesampainya di ambulance, seorang perawat langsung memasang infus di tangan Nara, dan membersihkan luka luka gadis itu. Mobil ambulance begerak cepat menuju rumah sakit, suara sirine yang memekakkan telinga tidak membuat Nara bangun dari tidurnya.
“luka tusukan pisau lumayan lebar. Setelah sampai di rumah sakit dokter akan menjahitnya. Pasien juga kehilangan banyak darah akibat tusukan itu.” Jelas perawat itu
Kyuhyun memandang Nara khawatir, ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga Nara.
Setelah Nara mendapat penanganan dokter, gadis itu dipindahkan ke kamar rawat. Kyuhyun duduk disamping ranjang pasien sambil menggenggam tangan Nara. Tak ada niat sedikitpun untuk melepaskannya. Pergerakan tangan Nara menandakan bahwa gadis itu telah sadar.
Nara mengerjapkan matanya. Beberapa detik kemudian ia ketakutan. Tangannya bergerak untuk melepas infus yang ada ditangan kirinya namun dicegah oleh kyuhyun. “habiskan dulu infusmu, tubuhmu membutuhkannya”
“aku ingin pulang” gadis itu mulai menangis “aku takut, aku ingin pulang” Nara histeris ketakutan. Ia benar benar takut dengan rumah sakit, selama ini jika Nara sakit ia hanya memakan obat yang dibelinya di apotik.
“jangan takut, ada aku disini” kyuhyun memeluk Nara untuk menenangkannya, tapi tetap saja gadis itu bersikukuh untuk pulang. Ia sangat membenci rumah sakit, karena jika ia berada di rumah sakit, secara otomatis memori tentang meninggalnya kedua orang tuanya kembali berputar.
“kau aman bersamaku, aku ada disini”
Nara semakin terisak dengan tangisnya didekapan kyuhyun. Sedangkan kyuhyun hanya mampu memeluk seraya membelai kepala gadis itu. Setelah lelah menangis, Nara pun tertidur dengan tenang.
Keesokan paginya Nara mendapati Kyuhyun tidur tanpa melepas genggaman tangan mereka. Tubuh kyuhyun berada dikursi, sedangkan kepala dan tangannya berada diranjang Nara.
Nara memperhatikan wajah kyuhyun yang sedang tidur. Wajahnya begitu damai, sangat tampan membuatnya tersenyumm begitu melihatnya. “kenapa kau melakukan ini? Aku sedang berusaha untuk membencimu cho kyuhyun. Kenapa kau membuatku semakin sulit untuk membencimu, bagaimana aku mampu melepaskan cintaku jika kau bersikap baik seperti ini?” kata Nara pelan
“kalau begitu tetaplah mencintaiku” Ucap kyuhyun dengan mata masih tertutup
“sunbae? Kau sudah bangun?”
“bagaimana aku bisa tidur dengan melihat keadaanmu yang seperti ini”
Nara terdiam mendengar penuturan Kyuhyun “sunbae, aku ingin pulang”
“Baiklah, aku akan berbicara dengan dokter. Jika dokter mengijinkan pulang, aku akan membawamu pulang. Tapi jika tidak kau tetap disini”
“aku sudah baik baik saja. Aku tidak mau disini lebih lama lagi” rengek Nara
“dasar keras kepala” Kyuhyun keluar dari ruangan Nara untuk menemui dokter yang menangani Nara.
Rumah Nara
Sebenarnya Nara belum diijinkan pulang tapi karena dia terus merengek. Alhasil kyuhyun membujuk dokter untuk mengijinkannya pulang.
“istirahatlah, aku akan membuatkanmu makanan” kyuhyun berjalan menuju dapur. Kyuhyun seperti ahli dalam memasak, ia mengiris semua bahan bahan yang akan dimasak.
Nara yang melihat kyuhyun berada didapurnya merasa khawatir, dengan tertatih ia berjalan kedapur.
“hei, apa yang kau lakukan disini? Aku bilang kau harus istirahat nona” kyuhyun melipat kedua tangannya kedepan
“sunbae tidak perlu melakukan ini. Bukannya kita sudah makan dirumah sakit?”
“kau hanya makan sedikit.jadi aku akan membuatkanmu makanan yang enak supaya kau mau makan”
“aku tidak lapar sunbae”
Tiba tiba kyuhyun menarik Nara kearahnya dan menggendongnya ke atas meja. Wajah mereka sama tinggi, kyuhyun menatap wajah Nara lekat lekat. Ia baru saja menyadari jika Nara memiliki wajah yang cantik, matanya sangat indah. Kyuhyun tersenyum nakal.
“pulanglah sunbae, kau juga harus beristirahat” Nara bergeser ke ujung meja, kakinya berayun di salah satu sisi tubuhnya untuk menghilangkan rasa gugupnya. Kyuhyun merentangkan tangannya diatas meja, persis di samping pinggul Nara. Sambil memiringkan kepalanya kesatu sisi, ia mendekat.
“sunbae, kau harus pergi” ucap Nara gugup
“kesini?” kyuhyun mencium bahu Nara “atau kesini?” sekarang mulutnya berada di leher gadis itu
“kakiku lemas” kata nara. Ia merasakan sensasi gelitik disekujur tubuhnya.
“aku bisa mengatasinya” kyuhyun menggerling. Pria itu menggendong nara menuju kamarnya. Lalu membaringkan Nara di ranjang.
“dimana saja lukamu? Selain lenganmu yang dijahit, kakimu yang terkilir dan sudut bibirmu” Kyuhyun menempelkan bibirnya pada sudut bibir Nara saat menyelesaikan kalimatnya. Hanya mengecup singkat.
Nara melebarkan matanya terkejut atas perlakuan Kyuhyun. Jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya. Ia terus menatap Kyuhyun dengan tatapan tak percaya.
“Nara?” suara Kyuhyun menyadarkan Nara dari kegiatannya
“huh?”
“jawab pertanyaanku Nara. Apa yang dikatakan dokter?”
“kakiku terkilir dan lenganku dijahit, selebihnya hanya luka ringan dan memar yang akan sembuh beberapa hari kedepan”
“dimana saja lukamu? Tanya kyuhyun menyelidik
“punggung, lutut, paha. Aku rasa hanya itu” Nara menatap Kyuhyun bingung
“semoga mimpi indah, dan lekas sembuh. Aku akan menemuimu besok” Kyuhyun mencium kening Nara lalu pergi. Tak lama gadis itu mendengar bunyi pintu ditutup. Rona merah menjalar diseluruh wajahnya.
Rencana Kyuhyun untuk memasak pun telah hilang, sekarang dia harus menemui pengacaranya. Ia bersumpah akan menjebloskan Yonbi kedalam penjara dengan hukuman yang seberat beratnya.
Rumah Nara 08:00 a.m.
Keesokan harinya Kyuhyun menepati janjinya untuk menemui Nara. ia membawakan bubur untuk gadis itu. Rumah Nara masih sepi, gadis itu belum bangun dari tidurnya. kyuhyun beranjak kedapur untuk menyiapkan sarapan dimeja makan. Lalu pergi kekamar Nara untuk membangunkan gadis itu.
Kyuhyun mencondongkan kepalanya mendekati wajah Nara, sangat dekat. Ia menyelipkan helaian rambut yang menutupi wajah Nara kebelakang. “Nara-ya bangun” bisiknya tepat ditelinga gadis itu. Nara mengerjapkan matanya dan mengumpulkan kesadarannya. Matanya melebar ketika mendapati wajah kyuhyun sangat dekat dengan wajahnya.
“s..sunbae?”
“ayo bangun, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, aku akan menunggumu di ruang makan. Cepatlah” kyuhyun tersenyum pada Nara
Nara menyelesaikan sarapannya dalam diam, sedangkan Kyuhyun terus memandang Nara
“aku butuh penjelasan untuk semua ini” Nara memecah keheningan
“ya aku akan menjelaskan semua materi yang diajarkan dosen kim saat kau tak masuk”
“bukan itu maksutku”
“jangan banyak bicara, ambil bukumu dan kita mulai bimbingan belajarnya” Kata Kyuhyun tegas. Nara mendengus kesal mendengar kata kata kyuhyun.
“dasar bodoh, begini saja tidak bisa”
“kerjakan yang benar”
“bukankah aku sudah menjelaskan berulang kali?”
“kapan kau akan mendapat nilai bagus kalau bodoh seperti ini?”
Selalu saja kata kata kasar Kyuhyun keluar saat ia mengajari Nara.
“aaaargh. aku menyerah. Aku belum bisa berfikir dengan jernih sekarang”
“bukankah sekarang dan nanti sama saja? Dasar bodoh” kyuhyun memukul kepala Nara dengan pensil yang dipegangnya
“sunbae, sebenarnya wanita itu siapa? Dia mengatakan kalau dia adalah tunanganmu” Nada bicara Nara menjadi serius
Kyuhyun berdecak “dia bukan tunanganku”
“bohong” Nara melirik Kyuhyun malas “apa dia akan menyakitiku lagi?”
“tidak akan, orang suruhanku sudah memastikan kalau dia akan dihukum sangat berat”
“sunbae, apa pekerjaanmu sebenarnya? Aku tidak yakin kalau menjadi barista adalah pekerjaan utamamu”
“menjadi mentormu” kyuhyun nyengir
“aku serius sunbae!”lagi lagi Nara berhasil dibuat kyuhyun kesal
“meneruskan perusahaan ayahku” jawab Kyuhyun. Gadis itu melongo mendengar jawaban Kyuhyun.
“hentikan ekspresi bodohmu itu”
“lalu kenapa kau masih menjadi assisten dosen kim dan bekerja menjadi barista?”
“semua karenamu”
“aku?” lagi lagi Nara menjadi bodoh dihadapan Kyuhyun
“duduklah disini” Kyuhyun menepuk sofa. Nara menuruti perintah kyuhyun, dia duduk di sofa dan menghadap kearah Kyuhyun. Begitu juga dengan Kyuhyun, pria itu langsung memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke Nara
“karena aku mencintaimu” kata Kyuhyun
“APA?” tanpa Nara sadari, suaranya meninggi. Dia tidak menyangka kata kata itu akan keluar dari mulut Kyuhyun
“aku yakin pendengaranmu tidak bermasalah Hwang Nara”
“sejak kapan? “
“sejak kau menolong nenekku”
“nenekmu?” Tanya Nara
“kau ingat saat kau menolong seorang nenek yang hampir tertabrak mobil didaerah apgeujeong?” Tanya kyuhyun. Nara mencoba mengingat kejadian itu, kemudian menggangguk
“dia nenekku. Dan sejak saat itu aku mulai menyukaimu” kyuhyun tersenyum
“Lalu kenapa kau selalu menjauhiku? Kau selalu bersikap dingin padaku” kata Nara dengan nada menuntut
“park yonbi. Dia yang membuatku menjauhimu. Sebenarnya kita dijodohkan tapi aku menolaknya karena aku sudah menyukai gadis bodoh yang ada dihadapanku. Dia sangat marah dan ingin mencelakaimu. Maka dari itu aku bekerja sebagai asisten dosen kim dan Barista agar bisa memastikan yonbi tidak menyakitimu”
Nara terdiam mencerna semua kata kata kyuhyun. Dia benar benar mengutuk otaknya yang bekerja agak lama
“masih mencoba mencerna perkataanku? Dasar bodoh” kata Kyuhyun lalu mengecup bibir pink Nara
“berhenti menciumku, aku tidak bisa berfikir jernih kalo begini” rengek Nara “ah sunbae menyukaiku? Berarti sekarang kita berpacaran?”
“tentu saja tidak” Kyuhyun tertawa lantang
“kenapa? Bukankah kita saling menyukai?”
“aku menyukaimu bukan berarti aku mau berpacaran denganmu” Kyhyun menghela nafas “ dengarkan aku, aku tidak mau menyiakan hidupku dengan memacari gadis bodoh, apalagi menikahinya. Kau tau kan jika gen kepintaran menurun dari ibunya? Maka dari itu aku tidak mau, aku tidak ingin anak anakku kelak menjadi bodoh”
“apakah aku begitu bodoh sampai sunbae tidak mau denganku?”
“buktikanlah saat kelulusanmu Nara, jika hari itu tiba dan kau mendapatkan nilai bagus. Aku akan memikirkan masalah menikah denganmu” Kyuhyun menggerling. Sedangkan Nara, entahlah seperti apa perasaan gadis itu. Perasaannya tidak bisa dideskripsikan, tapi dia terlihat sangat sedih dan tak berani menatap kyuhyun lagi.
No comments :
Post a Comment