Title: Driving Me Crazy
Author: Balqis Alifta (@balqisalifta)
Genre: Romance
Main Cast: Cho Kyuhyun, Kang Minhye
Support Cast: Cho Ahra, Kang Minhyuk
Rating: T
Lenght: OS
Desclaimer: All cast milik Tuhan YME, FF punya saya, Gambar bukan punya saya (?) alias nemu di internet.
Anyeong haseyo!! ^^ Saya datang dengan membawa sebuah FF yang dipersembahkan untuk Birthday Boy kita hari ini, Cho Kyuhyun. Saengil chukkahamnida ya, mas ^^ Semoga semuanya yang baik-baik buat kamu ^^ Oke, langsung saja. DON’T BASH dan PLAGIARISM. Enjoy reading and don’t forget RCL.
“Anyeong, Chagi!” sapa sesosok namja lalu duduk bersebelahan dengan yeojanya di salah satu bangku kantin.
“Anyeong.” jawab yeoja itu dingin. Namja itu merasakan sebuah keanehan terjadi pada yeojanya.
“Ada apa denganmu, Chagi? Apa kau sedang tidak enak badan?” tanya namja itu bingung.
“Ani. Gwaenchana. Aku ke kelas dulu, Kyuhyun-ah.” pamit yeoja itu seolah menghindar dari namjanya. Tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun, yeoja itu langsung melenggang pergi meninggalkan kantin.
“Ya! Kang Minhye, Kau kenapa?” teriak Kyuhyun yang tidak dihiraukan oleh yeoja itu.
-
“Ya! Kang Minhye!” pekik Kyuhyun ksal melihat yeoja itu melewatinya begitu saja tanpa menoleh sedikitpun.
“Minhye-ah, kau kenapa? Katakan padaku!” ujar Kyuhyun yang kini telah berjalan sejajar dengan Minhye menuju arah rumah.
“Tidak ada yang ingin kukatakan padamu.” kata Miye datar.
“Geotjimal. Minhye-ah, kau kenapa sebenarnya? Jangan membuatku makin bingung dengan sikapmu hari ini.” ujar Kyuhyun yang frustasi dengan sikap yeojanya itu.
“Aku cemburu melihat kedekatanmu dengan Victoria-sunbae tadi pagi.” jawab Minhye jujur. Minhye pun pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku dengan perkataannya barusan.
“Cemburu itu tanda cinta.” gumam Kyuhyun pada dirinya sendiri. Sejenak kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya pulang ke rumah walau tidak bersama Minhye.
-
Setelah mandi dan berganti baju, Kyuhyun bergegas keluar rumah. Tapi langkah kakinya tertahan ketika noonanya memanggilnya.
“Kyu, kau mau kemana?” tanya Ahra, noonanya.
“Biasa ke tetangga sebelah.” jawab Kyuhyun santai.
“Kalian belum puas sudah ketemu seharian di sekolah?” cibir Ahra pada satu-satunya namdongsaeng yang dimilikinya itu. Ya, Kyuhyun memang mau ke rumah Minhye yang ada di sebelah rumahnya.
“Aku harus meluruskan sebuah kesalah pahaman.” jawab Kyuhyun
“Kalian sedang bertengkar? Cepat sana selesaikan masalah kalian berdua.” kata Ahra menasehati dongsaengnya.
“Ne. Kalau begitu aku pergi dulu, Noona.” pamitKyuhyun yang dijawab anggukan kecil oleh Ahra.
-
“Tokk.. tokkk.. tokk...” Kyuhyun mengetuk pintu rumah keluarga Kang.
“Cklekk..” Pintu bercat putih itu pun terbuka. Ternyata yang membukakannnya adalah Minhyuk, namdongsaeng Minhye yang masih duduk di bangku SMP.
“Anyeong, Hyukkie.” sapa Kyuhyun.
“Anyeong, Hyung. Silahkan masuk.” kata Minhyuk ramah. Ia memang sudah sangat akrab dengan Kyuhyun. Ia bahkan sudah menganggap Kyuhyun sebagai kakak kandungnya sendiri karena mereka sering sekali menghabiskan waktu bersama.
“Noonamu mana?” tanya Kyuhyun langsung ke inti permasalahan.
“Dia ada di kamarnya. Hyung langsung ke atas saja.” jawab Minhyuk. Mendengar itu Kyuhyun langsung bergegas menaiki tangga rumah keluarga Kang dan menuju kamar Minhye.
“Tokk tok tokk..” Kyuhyun mengetuk pintu kamar Minhye beberapa kali tapi tidak ada jawababn.
“Chagi, tolong buka pintunya! Ada yang ingin kukatakan padamu.” kata Kyuhyun setengah berteriak agar Minhye yang berada di dalam kamarnya bisa mendengar suaranya.
“Aku sedang tidak ingin mendengar perkataanmu. Lebih baik kau pulang saja!” pekik Minhye dari dalam kamarnya.
“Tapi..”
“Sudah cepat sana pulang!” usir Minhyr memotong perkataan Kyuhyun. Mendengar itu, Kyuhyun pun langsung melangkah pulang dengan lemas.
-
Kyuhyun menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke atas ranjangnya yang empuk. Ia mengambil nafas dalam dan menghembuskannya kuat-kuat. Ia masih bingung melihat sikap Minhye padanya barusan.
Kyuhyun menolehkan kepalanya ke arah kalender yang tergantung di pintu kamarnya. Sejenak kemudian ia nampak berfikir keras lalu tersenyum riang.
“Minhye tadi pasti tidak marah padaku. Pasti tadi dia hanya berakting untuk menutupi kejutan yang akan ia berikan padaku.” gumam Kyuhyun setelah mengetahui bahwa hari ini tanggal 2 Februari. Itu artinya besok tanggal 3 Februari, hari ulang tahunnya.
-
Kini Kyuhyun sedang mencoba untuk menahan kantuknya dengan menyibukkan diri bermain PSP. Jam dinding di kamar Kyuhyun telah menunjukkan pukul 11.58 malam. Itu artinya beberapa menit lagi ia akan bertambah umur.
“Tokk tokk tok...” Pintu kamar Kyuhyun diketuk dari luar bersamaan dengan jam di ruang tengah rumah Kyuhyun berdentang sebanyak 12 kali.
“Cklekk..” Kyuhyun membuka intu kamarnya dengan antusias. Harapannya pudar begitu saja ketika melihat orang-orang dihadapannya. Hanya ada kedua orang tuanya, kedua orang tua Minhye, Ahra, dan Minhyuk. Minhye tidak ada.
“Saengil Chukkahamnida, Cho Kyuhyun.”
-
Kyuhyun mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia berharap bahwa kejadian kemarin hanyalah sebuahmimpi buruk baginya. Tapi ia sadar bahwa kejadian kemarin memang nyata setelah melihat beberapa kado yang tertata rapi di atas meja belajarnya.
-
Seharian ini Kyuhyun bertingkah seperti orang gila. Ia benar-benar aneh. Ia mau membantu noonanya berkebun walau hasilnya malah kacau. Ia membantu eommanya bersih-bersih meski diikuti dengan memecahkan sebuah vas bunga. Lebih parahnya lagi ia kalah saat bermain play station melawan Minhyuk.
“Hyung, kau kenapa jadi aneh hari ini?” tanya Minhyuk bingung melihat kekalahan Kyuhyun barusan.
“Entahlah, aku juga tak tau.” kata Kyuhyun sambil meletakkan joy stick yang dipegangnya.
“Apa kalian hyung dan noonaku sedang bertengkar?” tanya Minhyuk lagi.
“Entahlah.” jawab Kyuhyun lalu menghela nafas berat.
“Aku tidak paham dengan kalian berdua. Ya sudahlah, aku pulang dulu, Hyung.” pamit Minhyuk.
“Tidak sekalian makan siang disini, Hyukkie?” Tawar Ahra yang baru saja menginjakkan kakinya di ruang tengah.
“Tidak usah, Noona. Aku makan siang di rumah saja. Gomawoyo.” jawab Minhyuk lalu membungkuk singkat. Setelah itu, Minhyuk pun melangkah pulang.
-
Setelah makan malam, Kyuhyun langsung mengurung diri di kamarnya. Ia hari ini jadi aneh gara-gara yeoja bernama Kang Minhye terus saja mendiamkannya. Puluhan sms maupun teleponnya pada Minhye tak dibalas maupun diangkat satupun oleh Minhye.
Dari pada semakin pusing, Kyuhyun pun memutuskan untuk tidur. Ia menarik selimutnya hingga menutup tubuhnya sebatas leher. Ia pun memejamkan kedua matanya perlahan
-
“Tokk.. Tok.. Tok...” Pintu balkon kamar Kyuhyun diketuk oleh seseorang. Itu membuat Kyuhyun terbangun dari tidurnya.
“Siapa malam-malam begini ke kamarku, lewat balkon pulan?” Kyuhyun mulai berpikiran macam-macam. Ia bersiap membuka pintu balkonnya sambil membawa sebuah tongkat baseball.
“Cklekk..” Kyuhyun membuka pintu balkonnya perlahan. Ia langsung menjatuhkan tongkat baseball yang digenggamnnya ketika melihat siapa yang datang.
“Saengil chukkahamnda. Saengil chukkahamnda. Saranghaneun Kyuhyunnie, saengil chukkahamnda.” Suara nyanyian Minhye barusan benar-benar membuat Kyuhyun bahagia.
“Cepat tiup lilinnya!” seru Minhye sambil menyodorkan cupcake dengan sebuah lilin menyala yang terpasang di atasnya. Kyuhyun segera meniup lilinnya setelah membuat sebuah permohonan.
“Masuklah, diluar dingin.” kata Kyuhyun karena memang sedari tadi mereka berdua berdiri di balkon. Mereka berdua pun masuk ke kamar Kyuhyun.Minhye pun segera duduk di kursi yang ada di depan meja belajar Kyuhyun. Memang sejak dulu, itulah posisi favoritnya di kamar Kyuhyun.
“Chagi, jeongmal mianhae untuk kejadian yang kemarin. Sebenarnya kemarin aku hanya mengucapkan saengil chukkahamnida pada Victoria-sunbae karena hari itu dia memang sedang berulang tahun.” jelas Kyuhyun.
“Ne. Aku maafkan.” jawab Minhye.
“Aku juga minta maaf telah mendiamkanmu.” tambah Minhye.
“Jadi sekarang kita baikan?” tanya Kyuhyun. Minhye pun mengangguk mantap untuk menjawabnya.
“Oh iya, aku ingat sesuatu.” kata Kyuhyun yangmembuat Minhye menatapnya bingung.
“Mana hadiahku? Masa cuma sebuah cupcake?” pinta Kyuhyun.
“Oh iya, ketinggalan di rumah.” kata Minhye sambil menepu keningnya pelan.
“Aish, dasar pelupa.” cibir Kyuhyun.
“Mianhae.” Kata Minhye.
“Pokoknya aku mau hadiahku sekarang.” Rengek Kyuhyun seraya bangkir dari kasurnya.
“Besok saja, Kyu.” jawab Minhye yang juga ikut bangkit dari duduknya.
“Kalau begitu sebagai gantinya aku mau yang ini.” kata Kyuhyun sambil mengusap bibir merah Minhye perlahan dengan ibu jarinya. Tingkah Kyuhyun itu membuat Minhye melangkah mundur hingga ia menabrak meja belajar Kyuhyun.
Kyuhyun melangkah semakin mendekati Minhye. Kyuhyun pun perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajah Minhye. Kini hidungnya telah bersentuhan dengan hidung Minhye. Minhye hanya bisa menutup matanya ketika merasakan deru nafas Kyuhyun tengah beradu dengan nafasnya.
Chu~
-Fin-
No comments :
Post a Comment